Dibuat Oleh :
Kelompok 4
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha esa karena atas segala Karunia
nya berupa nikmat Iman Islam kesehatan dan seluruh nikmat kehidupan sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah wabah diare di London ini pada waktunya.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya kritik konstruktif dari pembaca Sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................
A. SEJARAH 1
B. PENEMU DAN SINGKAT KEHIDUPAN 2
C. PENGERTIAN 3
D. RIWAYAT ALAMIAH 3
E. PENCEGAHAN DIARE 5
F. PENANGGULANGAN DIARE 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................
ii
A. Sejarah
Pada tahun 1848 di kota London terjadi wabah besar pada jaman revolusi
industri tersebut yaitu wabah kolera. Pada masa itu kota yang terkenal kota
terbesar, terkaya dan paling padat penduduknya sedang dilanda krisis yang
mengancam. Ancaman yaitu timbulnya penyakit baru pada kota ini yang
meresahkan semua kalangan. Penyakit baru ini berasal dari kotoran manusia
akibat populasi penduduk berlipat ganda dalam lima puluh tahun.
Pada masa itu kota London sedang menghadapi wabah kolera saat sistem
sanitasi rusak. Hal ini di buktikan dengan adanya cairan kotoran manusia yang
banyak di jumpai disekeliling terutama di sungai Themes. Bertahun-tahun komisi
saluran air metropolitan Inggris berusaha mencari solusi terbaik namun tidak
pernah muncul kata sepakat. Konsep-konsep yang telah di rancang tidak ada yang
berhasil dikerjakan.
John Snow meragukan teori miasma menurutnya bila kolera disebabkan oleh
racun tanah maka kedua sisi jalan akan benasib sama. Ia pun curiga dengan teori
tersebut dan John Snow pun terus meneliti dengan menandai tempat penyebaran
penyakit. Distribusinya pun luar biasa.
Ia meneliti di Broad Street disekitar pompa yang terkenal dengan rasa dan
kejernihan airnya. Di tempat tersebut ada sebelas pompa air. Dan di Soho
seseorang makan dan minum dari pompa yang berbeda dan meninggal dalam
beberapa jam. Selain itu di kedai kopi menghidangkan para pelanggannya dengan
air yang sama saat makan malam, sembilan orang meninggal keesokan harinya.
Kolera adalah penyakit yang berasal dari air. Tetapi teorinya di tolak oleh
komite kesehatan William Farr. Walaupun ditolak, Snow berhasil meminta agar
pompa Broad Street diganti. Dalam beberapa hari wabah mulai menghilang dari
1
wilayah itu. Tetapi komite kesehatan tetap beranggapan bahwa kolera disebabkan
oleh racun tanah. Setelah proyek Joseph Bazalgatte selesai dan saat itu teori John
snow terbukti. Bahwa penyakit kolera berasal dari air. Namun saat teorinya
terbukti benar, John Snow telah meninggal delapan tahun yang lalu.
John Snow lahir di York, Inggris, pada tahun 1813. Lingkungan tempat dia
lahir termasuk daerah paling miskin di kota York. Kondisi rumahnya lumayan
parah, kondisinya tidak sehat dan sering kebanjiran. Ayahnya seorang buruh batu
bara, bekerja sehari-hari untuk menghidupi istri dan 9 anak. Sama sekali bukan
dari keluarga kaya.
Ketika John Snow berumur 35 tahun, wabah kolera muncul lagi di London
di tahun 1848. Kali ini, John Snow melalukan investigasi lebih dalam;
mengunjungi berbagai pasien, mengumpulkan data dari pemerintah, membaca
laporan berbagai dokter sebelumnya yang pernah menangani pasien kolera, dan
2
sebagainya. Selama proses investigasi tersebut, John Snow mendapatkan beberapa
temuan penting
3
Pada tahap ini disebabkan oleh mikroorganisme baik bakteri, parasit,
maupun virus diantaranya rotavirus, E.coli, dan shigella. Penyebaran
mikroorganisme in dapat terjadi melalui jalan fecal dan oral. Pada tahap
ini belum di temukan tanda-tanda penyakit bila daya tahan tubuh penjamu
baik maka tubuh tidak terserang penyakit dan apabila daya tubuh penjamu
lemah maka sangat mudah bagi virus masuk dalam tubuh.
2. Tahap Patogenesis
Tahap inkubasi
Virus (salmonella, shigella, E,coli , V.cholerae, ) masuk kedalam
tubuh dengan menginfeksi usus baik pada jeyenum,ileum dan
colon. Setelah virus menginfeki usus virus menembus sel dan
mengadakan lisis kemudian virus berkembang dan memproduksi
enterotoksin. Masa`inkubasi biasanya sekitar 2-4hari,pasien sudah
buang air bessar lebih dari 4x tetapi belum tanpa gejala-gejala lain.
Tahap Penyakit Dini
- Kehilangan cairan 5% berat badan
- Kesadaran baik (somnolen)
- Mata agak cekung
- Turgor kulit kurang dan kekenyalan kulit normal
-Berak cair 1-2 kali perhari
- Berak cair 1-2 kali perhari
- Ubun-ubun besar agak cekung
3. Tahap Postpatogenesis
Tahap Penyakit Lanjut
- Kehilangan cairan lebih dari 5-10% berat badan
- Keadaan umum gelisah
- Rasa haus (++)
- Denyut nadi cepat dan pernapasan agak cepat
- Mata cekung
- Turgor dan tonus otot agak berkurang
- Ubun-ubun besar cekung
4
- Kekenyalan kulit sedikit kurang dan elastisitas kembali sekitar 1-
2 detik
- Selaput lendir agak kering
Tahap Akhir
- Kehilangan cairan lebih dari 10% berat badan
- Keadaan umum dan kesadaran koma atau apatis
- Denyut nadi cepat sekali
- Pernapasan kusmaull (cepat dan dalam)
- Ubun-ubun besar cekung sekali
- Mata cekung sekali
- Turgor/tonus kurang sekali
- Selaput lendir kurang/asidosis
Pada tahap ini bila mendapat penanganan yang baik maka pasien
dapat sembuh sempurna tetapi bila tahap ini tidak mendapat
penanganan yang baik maka dapat mengancam jiwa(kematian)
E. Pencegahan Diare
1. Penyediaan air bersih
Air adalah salah satu kebutuhan pokok hidup manusia, bahkan hampir
70% tubuh manusia mengandung air. Air dipakai untuk keperluan makan, minum,
mandi, dan pemenuhan kebutuhan yang lain, maka untuk keperluan tersebut
WHO menetapkan kebutuhan per orang per hari untuk hidup sehat 60 liter. Selain
dari peranan air sebagai kebutuhan pokok manusia, juga dapat berperan besar
dalam penularan beberapa penyakit menular termasuk diare (Sanropie, 1984).
Untuk mencegah terjadinya diare maka air bersih harus diambil dari sumber
yang terlindungi atau tidak terkontaminasi. Sumber air bersih harus jauh dari
kandang ternak dan kakus paling sedikit sepuluh meter dari sumber air. Air harus
ditampung dalam wadah yang bersih dan pengambilan air dalam wadah dengan
menggunakan gayung yang bersih, dan untuk minum air harus di masak.
Masyarakat yang terjangkau oleh penyediaan air bersih mempunyai resiko
5
menderita diare lebih kecil bila dibandingkan dengan masyarakat yang tidak
mendapatkan air besih (Andrianto, 1995).
3. Status gizi
Status gizi didefinisikan sebagai keadaan kesehatan yang berhubungan dengan
penggunaan makanan oleh tubuh. Penilaian status gizi dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai metode, yang tergantung dan tingkat kekurangan gizi.
Menurut Gibson (Gibson, 1990) metode penilaian tersebut adalah;
konsumsi makanan;
6
pemeriksaan laboratorium,
pengukuran antropometri dan
pemeriksaan klinis.
Metode-metode ini dapat digunakan secara tunggal atau kombinasikan untuk
mendapatkan hasil yang lebih efektif. Makin buruk gizi seseorang anak, ternyata
makin banyak episode diare yang dialami. Mortalitas bayi dinegara yang jarang
terdapat malnutrisi protein energi (KEP) umumnya kecil (Canada, 28,4 permil).
Pada anak dengan malnutrisi, kelenjar timusnya akan mengecil dan kekebalan sel-
sel menjadi terbatas sekali sehingga kemampuan untuk mengadakan kekebalan
nonspesifik terhadap kelompok organisme berkurang (Suharyono, 1986).
5. Imunisasi
Diare sering timbul menyertai penyakit campak, sehingga pemberian
imunisasi campak dapat mencegah terjadinya diare. Anak harus diimunisasi
terhadap penyakit campak secepat mungkin setelah usia sembilan bulan
(Andrianto, 1995)
F. Penanggulangan Diare
1. Cukup cairan
7
Menghidrasi atau mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan sangat penting
untuk memulihkan diri dari diare. Hal ini karena penyakit ini
menyebabkan kita kehilangan banyak cairan, termasuk elektrolit seperti
sodium dan klorin. Dehidrasi adalah kondisi yang berbahaya, terutama
pada anak-anak dan orang lanjut usia. Itu sebabnya, saat diare, pastikan
kebutuhan cairan tubuh mereka tercukupi.
2. Makanan yang tepat
Untuk mempercepat pemulihan diare, makanan dalam porsi kecil tapi
sering lebih baik dibandingkan makan tiga kali sehari dalam porsi besar.
Makanan yang dianjurkan untuk penderita diare antara lain buah-buahan,
makanan yang tinggi potasium seperti kentang atau ubi, makanan yang
mengandung elektrolit.
3. Hindari makanan tertentu
Ada makanan yang sebaiknya dihindari karena bisa mengiritasi atau
menyebabkan tekanan pada saluran pencernaan. Misalnya saja makanan
tinggi lemak, makanan berminyak, pedas, makanan yang mengandung
pemanis buatan, serta makanan dengan kadar gula fruktosa tinggi.
4. Konsumsi probiotik
Probiotik adalah mikroorganisme yang bermanfaat bagi sistem pencernaan
dan melawan infeksi. Penelitian menyimpulkan, probiotik dapat
memperpendek durasi diare. Sumber probiotik antara lain yogurt dan
makanan yang difermentasi.
8
DAFTAR PUSTAKA
Lamberti, L.M, Walker, C.L.F, Noiman. A, Breastfeeding and the risk for
diarrhea morbidity and mortality. BMC Public Health; 2011
Latief, Abdul. Ilmu Kesehatan Anak jilid I. Jakarta : EGC; 2007 Depkes RI.
Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare. Jakarta: Ditjen PPM dan PL;2007
Palupi, A. Status Gizi dan Hubungannya dengan Kejadian Diare pada Anak
Akut di Ruang Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik
Indonesia,2009; vol 6, No. 1
9
10