Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

RIWAYAT ALAMI PENYAKIT DIARE

Dosen Pembina :
Zata Ismah, SKM, M.KM

Disusun :
Putri Nabillah (0801191209)
Kelas IKM-5/semester III

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2020/2021

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................................2
KATA PENGANTAR............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................4
C. Tujuan Makalah...........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................5
A. Diare...............................................................................................................................5
B.   SEJARAH ALAMI PENYAKIT DIARE....................................................................5
a. Jenjang Prepatogenesis................................................................................................6
b.  Jenjang Patogenesis....................................................................................................6
c. Postpatogenesis............................................................................................................7
C. SUSUNAN PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE....................................................8
a.   Pencegahan Awal.......................................................................................................8
b. Pencegahan Skunder....................................................................................................8
c. Pencegahan Tertier.......................................................................................................9
D. Manfaat RAP................................................................................................................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................................10
1.Kesimpulan.....................................................................................................................10
2. Saran..............................................................................................................................10

2
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang sudah melimpahkan rahmat serta hidayah- Nya kepada kita seluruhnya. Sehingga
penulis bisa menuntaskan makalah dengan judul “ RIWAYAT ALAMI PENYAKIT
DIARE” dengan tepat waktu. Demikian pula shalawat serta salam tetap kita curahkan
kepada baginda Rasulullah SAW yang sudah membawa kita dari era jahiliyyah mengarah
era yang penuh dengan pengetahuan.
Penulis menyadari kalau penyusunan serta penataan makalah ini masih terkategori
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan berbagi anjuran serta kritik
yang bertabiat membangun dari para pembaca, supaya rasanya bisa jadi bahan masukan
serta rujukan dari penulis.
Dengan seluruh kerendahan hati penulis, kalau penulis juga manusia biasa yang
tidak luput dari kesalahan,sebab kebenaran serta kesempurnaan hanyalah kepunyaan Allah
SWT semata. Mudah- mudahan apapun yang tertulis di makalah ini bisa jadi amalan yang
baik serta berguna, dan mendatangkan pahala kepada kita seluruhnya. Akhir kata saya
ucapkan mohon maaf atas seluruh kesalahan serta terima kasih kepada para pembaca.

3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diare dikala ini sedang menjadi permasalahan kesehatan global serta ialah salah
satu penyakit peradangan dengan tingkatan kesakitan serta kematian yang relative besar.
Diare umumnya terindikasi dari peradangan saluran cerna yang bisa diakibatkan oleh
kuman, virus serta parasit. Peradangan menyebar lewat santapan ataupun air minum yang
terkontaminasi, dan bisa juga menyebar dari orang ke orang sebab kebersihan diri yang
kurang baik. Diare yang parah bisa menimbulkan kehabisan cairan.
Pemicu diare merupakan virus( virus rota); kuman, tercantum Shigella, Salmo-
nella, Esheresia choli, Vibrio, serta parasit lambung( cacing). Diare ditularkan lewat
santapan ataupun minuman yang terkontaminasi bakteri. Diare tercantum kedalam
klasifikasi penyakit meluas ialah suatu penyakit yang bisa tertularkan dari orang satu ke
orang lainnya.
B. Rumusan Masalah
a. Apa definisi penyakit Diare ?
b. Bagaimana Riwayat Alami Penyakit Diare ?
c. Apa anfaat RAP ?
C. Tujuan Makalah
a. Mengetahui definisi penyakit Diare .
b. Mengetahui Riwayat Alami Penyakit Diare .
c. Mengetahui manfaat RAP .

4
BAB II PEMBAHASAN

A. Diare
Diare diambil dari bahasa yunani yang berasal dari kata diarrola yakni mengalir
terus, ialah sesuatu kondisi tidak normal keluarnya kotoran yang sangat frekuen. Diare
merupakan keadaan dimana terjalin frekuensi defekasi tidak normal atau lebih dari 3 kali
per harinya, dan pergantian dalam isi atau lebih dari 200g per harinya.
Diare ialah pengeluaran kotoran yang kerap berbentuk cairan tidak normal serta
encer. Penyakit ini bisa dimasukkan menjadi penyakit ringan ataupun berat, kronis ataupun
tidak. Kendala ini ialah perwujudan dari saluran cairan serta elektrolit yang tidak normal.
B.   SEJARAH ALAMI PENYAKIT DIARE
Riwayat alamiah penyakit merupakan proses perkembangan suatu penyakit tanpa
adanya intervensi yang dilakukan oleh manusia dengan sengaja dan terencana
Natural history of disease atau sejarah alami penyakit adalah penjabaran perjalanan
waktu dan tumbuh kembangnya penyakit pada seseorang tanpa campur tangan medis.

5
Ada beberapa tahap dalam sejarah atau urutan alami dalam penyakit :
a. Jenjang Prepatogenesis
Pada jenjang ini diare biasanya dapat ditimbulkan beberapa virus seperti bakteri,
parasite.Seseorang masih dalam keadaan normal namun dengan kemungkinan terkena
serangan penyakit. Disini belum terlihat gejala sakit selama tubuh masih kuat.
 Pencegahan Awal ( Primer )
           Pencegahan awal boleh dilihat pada hal penyebabnya. berbagai upaya dapat
dilakukan agar mikroorganisme dapat dihilangkan .
Pencegahan yang dapat dilakukan pada jenjang ini adalah :
1. Melaksanakan penghimbauan kesehatan perihal pentingnya membersihkan tangan
2. Melaksanakan pencegahan.
3. Memelihara kebersihan diri dengan baik
4. Menutup makanan supaya lalat tidak bisa hinggap
5. Menjaga kebersihan alat makan dan minum

b.  Jenjang Patogenesis


1. Inkubasi
 Virus hendak tiba kedalam badan dengan metode meradangkan usus. Maka masa
dari saat penyebab penyakit masuk kedalam tubuh sampai ke saat munculnya penyakit
biasanya terjadi berkisar  2 sampai 4 hari , penderita sudah BAB lebih dari 4x tapi belum
menampakkan gejala.
 Pencegahan Lanjut (Sekunder)
Pencegahan yang bisa diperbuat pada jenjang ini yaitu dengan :
1. orallit
2 untuk menhindari efek buruk pada status gizi Makanan harus di tingkatkan selama diare 
3. beri cairan yang banyak terhadap anak karena bisa mencegah terjadinya dehidrasi

2. Penyakit Dini
- Turunnya cairan 5% dari dalam tubuh.
- Mata yang mulai terlihat cekung.
- kekenyalan kulit normal.
- BAB menjadi encer 1 sampai 2 kali/harinya.
- Badan teras Lemah dan mudah haus.
 Pencegahan Lanjut (Sekunder)
Pencegahan yang bisa diperbuat pada jenjang ini yaitu dengan :
a. pemberian oralit selanjutnya di 3 jam kedepan sesuai dengan ketentuan.
b. Setelah 3jam kedepan apakah ada perkembangan pada anak, jika tidak kemudian pilih
tindakan selanjutnya
c. Jikalau tidak terjadi kekurangan cairan, anak akan buang air kecil lalu merasa lelah
kemudian mulai mengantuk bahkan sampai tertidur
d. Jikalau tanda memperlihatkan kekurangan cairan ringan maka berikan anak asupan
yang bergizi.

6
e. Jikalau mulai menunjukkan tanda kekurangan cairan berat maka segera beri tindakan
pemberian cairan.

3. Tahap Lanjutan
- Turunnya cairan lebih dari 5% dari dalam tubuh.
- Terlihat gelisah
- Badan teras Lemah dan haus yang berlebih.
- Denyutan nadi terasa sangat cepat dan sesak dipernapasan.
    Pencegahan Lanjut (Sekunder)
Pencegahan yang bisa diperbuat pada jenjang ini yaitu dengan : memberikan antibiotic
seperti tetrasiklin , doksisiklin dan berikan cairan melalui intra vena

4. Tahap Akhir
- Turunnya cairan lebih dari 10% dari dalam tubuh
- Keadaan tidak sadar sama sekali
- Denyutan pembuluh darah terasa lebih bahkan cepat sekali.
     Pencegahan Lanjut (Sekunder)
Pencegahan yang bisa diperbuat pada jenjang ini setelah oralit diberi maka selama 6 jam
pasien harus diamati dan tanpa putus memberikan antibody serta cairan intra veba. jika
ditahal ini pasien ditangani dengan maksimal maka pasien bisa dikatakan sembuh total.
c. Postpatogenesis
Pada tahap lanjutan ini apabila seseorang mendapat penanganan dengan cepat maka
seseorang dapat sembuh dengan sempurna dan sebaliknya jika penanganannya tidak cepat
mak akan menyebabkan kematian .
 Pencegahan Akhir ( Tertier )
Pencegahan pada tahap ini adalah jika seseorang yang terkena diare diusahakan jangan
mengalami kematian akibat kekurangan cairan. Jadi ditahap ini pengidap diare harus
diupayakan agar dapat dapat pulih fungsi fisik dan psikologis seperti biasa.
Kondisi kondisi yang akan terjadi di tahap ini yaitu :
a. Kondisi di mana akar penyakit lenyap,namun kondisi yang dialami tidak seperti semula
karena akan meninggalkan jejak atau bekas yang konstan berupa cacat (sembuh dengan
cacat )
b. Kondisi di mana penyakit yang berjalan seakan berhenti, tanda tanda sakit yang dirasa
sudah tidak terlihat namun akar penyakit masih ada dan bisa muncul kembali saat
kekebahan tubuh melemah. ( karier )
c. Kondisi di mana penyakit yang berjalan seakan hilang, tanda tanda sakit tidak berkurang
ataupun bertambah namun terus terjadi bahkan sampai menjadi penyakit kronis.
d. Kondisi di mana penyakit yang berjalan hilang dan pasien mengalami kematian

7
C. SUSUNAN PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE
Cara mencegah penyakit umumnya bisa dilakukan dengan beberapa tingkatan yaitu :
1). Pencegahan awal yang termasuk kedalam pencegahan awal yaitu mempublikasikan
bagaimana cara menjaga kesehatan dan cara mencegah penyakit yang disebabkan oleh
factor factor penyebabnya .
2). Pencegahan sekunder yang termasuk kedalamnya adalah mendiagnosis sejak awal agar
bisa mendapat penyembuhan yang tepat. Objek dari pencegahan ini paling utama
dikhususkan kepada pasien yang menjadi penderita atau yang akan menjadi pasien
penderita yang bertujuan agar tidak meluasnya penyakit dengan diagnosis yang tepat serta
tidak terjadinya efek samping dan kompleksitas penyakit.
3)Pencegahan tersier yang termasuk kedalamnya adalah mencegah penyakit agar tidak
terjadi kecacatan dan pemulihan yang berkepanjangan. Yang menjadi objek khusus dari
pencegahan ini ialah pasien dengan penyakit tertentu dengan maksud dan tujuan jangan
sampai terjadi kecacatan konstan.

Sedangkan susunan pencegahan yang dilakukan apabila terjadi diare menurut


penjalan tingkatan diatas adalah sebagai berikut :

a.      Pencegahan Awal


           Pencegahan awal boleh dilihat pada hal penyebabnya. berbagai upaya dapat
dilakukan agar mikroorganisme dapat dihilangkan .
b. Pencegahan Skunder
1. inkubasi
tahap ini adalah tahap pertama dalam penanganannya yaitu dengan :
1. orallit
2 untuk menhindari efek buruk pada status gizi Makanan harus di tingkatkan selama diare 
3. beri cairan yang banyak terhadap anak karena bisa mencegah terjadinya dehidrasi
2. penyakit dini
1. pemberian oralit selanjutnya di 3 jam kedepan sesuai dengan ketentuan.
2. Setelah 3jam kedepan apakah ada perkembangan pada anak, jika tidak kemudian pilih
tindakan selanjutnya
a.   Jikalau tidak terjadi kekurangan cairan, anak akan buang air kecil lalu merasa lelah
kemudian mulai mengantuk bahkan sampai tertidur
b. Jikalau tanda memperlihatkan kekurangan cairan ringan maka berikan anak asupan yang
bergizi.
c.  Jikalau mulai menunjukkan tanda kekurangan cairan berat maka segera beri tindakan
pemberian cairan.
d. Tahap akhir
      Umumnya bila seseorang telah diawasi lewat dari 6 jam sesudah pemberian CRO dan
sudah diberi antibioticserta ditangani dengan baik pasien bisa dikatakan sembuh total.

c. Pencegahan Tertier

8
Pencegahan pada tahap ini adalah jika seseorang yang terkena diare diusahakan jangan
mengalami kematian akibat kekurangan cairan. Jadi ditahap ini pengidap diare harus
diupayakan agar dapat dapat pulih fungsi fisik dan psikologis seperti biasa

D. Manfaat RAP
1. Sebagai acuan untuk mendiagnosa
Tahap inkubasi bisa digunakan sebagai acuan untuk menetapkan jenis penykit,
contonya apabila Kejadian Luar Biasa terjadi
2. Sebagai acuan untuk mencegah penyakit
Kita bisa tahu rantai penyakit yang sedang berjalan dan dapat memudahkan kita
mendapati titik potong yang penting dalam usaha untuk mencegah penyakit.
3. Sebagai acuan untuk pengobatan
Tindakan pengobatan sebaiknya diarahkan di tahap yang paling awal supaya mendapatkan
hasil yang maksimal dan jangan sampai terjadi keterlambatan terapi.

9
BAB III PENUTUP
1.Kesimpulan
Diare sampai dikala ini masih jadi permasalahan kesehatan dunia serta ialah salah
satu penyakit peradangan dengan tingkatan kesakitan serta kematian yang relative besar.
Diare umumnya ialah indikasi dari peradangan saluran cerna yang bisa diakibatkan oleh
kuman, virus serta parasit. Peradangan menyebar lewat santapan ataupun air minum yang
terkontaminasi, pula bisa menyebar dari orang ke orang sebab kebersihan diri yang kurang
baik. Diare yang parah bisa menimbulkan kehabisan cairan
Urutan alami penyakit diare terbagi atas 3 jenjang yaitu jenjang prepatogenesis
dengan cara pencegahan awal ( primer ). Yang selanjutnya jenjang pratogenesis yang
terbagi atas tahap inkubasi,dini,lanjut dan tahap akhir dengan cara pencegahan
lanjut( sekunder ). Dan yang terakhir jenjang postpatogenesis dengan cara pencegahan
tersier.
Manfaat RAP sebagai acuan diagnose,pengobatan dan pencegahan.

2. Saran
Saran penulis agar si pembaca makalah ini dapat memahami pembelajaran tentang
riwayat alami penyakit diare mendapat sedikit motivasi dalam diri untuk mengetahui ilmu
tentang pembahasan penyakit diare, agar selanjutnya apabila tugas ini selesai dapat
mempertanggung jawabkan semua ilmu yang kitaperoleh .

10
DAFTAR PUSTAKA
Burton. (2011). The effect of handwashing with water or soap on bacterial contamination
of hands., 97-104.
Dr.Irwan. (2017). Epidemologi penyakit menular . Yogyakarta : cv. absolute media .
Ejemot RI, ,. M. (2010). "Hand washing for preventing diarrhoea". .
Health, P. (2011). The effect of handwashing with water or soap on bacterial
contamination of hands., 8 .
Mohammad. (2016). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian Diare Pada
Bayi 0-11 Bulan Di Puskesmas Galesong Utara, 3.
Nabawi, t. (2012). darul hilal, biruet. HR. Al-Bukhari no. 5684 dan Muslim no. 5731, 29.
nawai, t. (2015). HR. Al-Bukhari no. 5684 dan Muslim no. 5731. bireut: darul hilal .
Organization., W. H. (2019). "Diarrhoea:Why children are still dying and what can be
done" , 1.
salimo, p. H. (2016). journal of maternal anda child health, 13.
Suharyono. (2008). Jakarta : RinekaCipta.
unicef. (2018). penyakit diare.
WHO. (2020). "Treatment Plan A: home therapy to prevent dehydration and malnutrition"
, 11.
widayati. (2020). meta-analysis of the effect on zinc on reducing diarrhea, 8.
Widyono. (2012). Penyakit Tropi Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, dan
Pemberantasannya. . Jakarta: Eirlangga.

11

Anda mungkin juga menyukai