Anda di halaman 1dari 10

Kelompok VI

NURWAHYU SAPUTRI
IKA INDRA WIJAYA
DIAN HARDIANTI
TRI SARTIKA ISKANDAR
SATRIANI

Diare adalah keadaan buang buang air dengan banyak

cairan (mencret) dan merupakan gejala dari penyakitpenyakit tertentu atau gangguan lain.

Diare adalah buang air dengan konsistensi lebih encer/cair

dari biasanya, 3 kali per hari, dapat/tidak disertai dengan

lendir atau darah yang timbul secara mendadak dan


berlangsung kurang dari dua minggu.

Diare terdiri dari beberapa jenis yang dibagi secara

klinis, yaitu :
Diare cair akut (termasuk kolera), berlangsung selama
beberapa jam atau hari.
Diare akut berdarah yang juga disebut disentri,
Diare persisten, yang berlangsung selama 14 hari atau
lebih,.
Diare dengan malnutrisi berat (marasmus atau
kwashiorkor)

Terdapat 4 mekanisme patofisiologis yang mengganggu


keseimbangan air dan elektrolit yang mengakibatkan
terjadinya diare, yaitu :
Perubahan transport ion aktif yang disebabkan oleh
penurunan absorbsi natrium atau peningkatan sekresi
klorida
Perubahan motilitas usus
Peningkatan osmolaritas luminal
Peningkatan tekanan hidrostatik jaringan

Diare

dikelompokkan menjadi akut dan kronis.


Umumnya episode diare akut akan hilang dalam
waktu 72 jam dari onset. Diare kronis melibatkan
serangan yang lebih sering selama 2-3 periode yang
lebih panjang.
Penderita diare akut umumnya mengeluhkan onset
yang tidak terduga dari buang air besar yang encer,
gas-gas dalam perut, rasa tidak enak, dan nyeri perut.
Untuk diare yang tidak dapat dijelaskan, terutama
pada situsi kronis dapat dilakukan pemeriksaan
parasit dan ova pada feses, darah, mukus dan lemak.

1.
2.
3.
4.

5.
6.

Faktor Infeksi
Penyebab infeksi utama timbulnya diare adalah golongan
virus, bakteri, dan parasit.
Faktor Umur
Pengaruh usia tampak jelas pada manifestasi diare.
Komplikasi lebih banyak terjadi pada umur di bawah 2
bulan secara bermakna,dan makin muda usia bayi makin
lama kesembuhan klinik diarenya.
Faktor Status Gizi
Menurut Satiri (1963) dan Gordon (1964) pada penderita
malnutrisi serangan diare terjadi lebih sering dan lebih
lama.

Faktor Lingkungan
2. Sebagian besar penularan penyakit diare adalah
melalui dubur, kotoran dan mulut. Dalam hal
mengukur kemampuan penularan penyakit di
samping tergantung jumlah dan kekuatan penyebab
penyakit, juga tergantung dari kemampuan
lingkungan untuk menghidupinya, serta
mengembangkan kuman penyebab penyakit diare.
3. Faktor Susunan Makanan
1.

MRS
: 09 Mei 2011
Jam : 18.00 WIB
No Ruangan
:5
Pengkajian tanggal : 10 Mei 2011
Jam : 16.00 WIB

A.Identitas Pasien
Nama pasien
Jenis kelamin
Umur
Alamat
Agama
Pekerjaa
Suku bangsa
Diagnosa medic

: Ny. S
: Perempuan
: 23 Tahun
: Ds.Waru kulon pucuk
: islam
: Swasta
: Jawa
: Gastroenteritis

B. Riwayat Kesehatan

1. Keluhan Utama

Saat MRS
: Demam, diare, disertai muntah
Saat pengkajian
: Klien mengatakan bahwa badannya terasa lemas,
demam, disertai muntah.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakatan badannya panas 2 hari yang lalu, BAB 5x/hari warna kuning
kehijauan bercampur lendir, dan disertai dengan muntah 2x/hari, lalu dibawa
ke Balai Pengobatan AS SYIFA Desa Waru Kulon Pucuk Lamongan.

3. Riwayat Penyakit Dahulu

Ibu mengatakan bahwa dahulu pernah sakit Diare 8x/hari tiap 1-2 jam
sekali warna kuning, disertai muntah, badan panas dan tidak mau makan.
4. Riwayat Penyakit Keluarga

Ibu mengatakan dalam anggota keluarga ada yang perna mengalami sakit
diare seperti yang di alami klien.
5. Riwayat Sosial

Ibu mengatakan bahwa tinggal di lingkungan yang berdebu dan padat


penduduknya dan ingin sekali cepat sembuh dan pulang kerumah.

Infus RL 15 tpm (750 cc) : Untuk mengganti cairan

tubuh yang hilang.


Injeksi Novalgin 3x1 amp (metampiron 500 mg/ml) :
Golongan Analgesik
Injeksi Ulsikur 3x1 amp (simetidina 200mg/ 2ml) :
Antasida dan Ulkus
Injeksi Cefotaxime 3x1 amp (sefotaksim 500mg/ml) :
Antibiotik.

Anda mungkin juga menyukai