Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PATOLOGI

PENYAKIT JANTUNG




Oleh :
KELOMPOK I
SAFINATUNNAJAH AL RASYID (150 2011 0295)
MARLINA (150 2011 0303)
MELIA R LAKADJO (150 2011 0309)
SATRIANI (150 2011 0315)
MAULIDA PUSPAYANTI AZIS (150 2011 0327)
BULQIS E BUATA (150 2011 0339)
DEWI MASITA (150 2011 0359)
HIJRAHWATI (150 2011 0360)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-
Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul Penyakit Jantung.
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Patologi di Universitas Muslim
Makassar.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat
menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal
Alamiin.
Makassar, Mei 2012


Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Jantung adalah sebuah pompa yang memiliki empat bilik. Dua bilik
yang terletak di atas disebut Atrium, dan dua yang di bawah disebut
ventrikel. Jantung juga dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian
kanan yang bertugas memompa darah ke paru-paru, dan bagian kiri
yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh manusia.
Penyakit jantung dan stroke merupakan sosok penyakit yang
sangat menakutkan. Bahkan sekarang ini di Indonesia penyakit
jantung menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian.
Penyakit jantung dan stroke sering dianggap sebagai penyakit
monopoli orang tua. Dulu memang penyakit-penyakit tersebut diderita
oleh orang tua terutama yang berusia 60 tahun ke atas, karena usia
juga merupakan salah satu faktor risiko terkena penyakit jantung dan
stroke. Namun sekarang ini ada kecenderungan juga diderita oleh
pasien di bawah usia 40 tahun. Hal ini bisa terjadi karena adanya
perubahan gaya hidup, terutama pada orang muda perkotaan modern.
Ketika era globalisasi menyebabkan informasi semakin mudah
diperoleh, negara berkembang dapat segera meniru kebiasaan negara
barat yang dianggap cermin pola hidup modern. Sejumlah perilaku
seperti mengkonsumsi makanan siap saji (fast food) yang
mengandung kadar lemak jenuh tinggi, kebiasaan merokok, minuman
beralkohol, kerja berlebihan, kurang berolah raga, dan stress, telah
menjadi gaya hidup manusia terutama di perkotaan. Padahal kesemua
perilaku tersebut dapat merupakan faktor-faktor penyebab penyakit
jantung dan stroke.
I.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah tersebut yaitu:
1. Bagaimana anatomi dan fisiologi Jantung?
2. Bagaimana kerja jantung?
3. Apa yang dimaksud dengan penyakit jantung?
4. Sebutkan Jenis-jenis dari penyakit jantung!
I.3 Tujuan
Tujuan dari rumusan masalah diatas adalah :
1. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi Jantung.
2. Untuk mengetahui kerja Jantung.
3. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari penyakit
Jantung.
4. Untuk mengetahui Jenis-jenis dari penyakit jantung.



BAB II
GANGGUAN JANTUNG
II. 1 Anatomi dan Fisiologi Jantung
Jantung pada dasarnya adalah suatu pompa ganda yang
menghasilkan tekanan pendorong agar darah mengalir melalui
sirkulasi paru dan sirkulasi sistemik. Jantung memiliki empat bilik:
setiap belahan terdiri dari sebuah atrium, atau bilik masukan vena,
dan sebuah ventrikel, atau bilik keluaran arteri. Jantung juga dapat
dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kanan yang bertugas
memompa darah ke paru-paru, dan bagian kiri yang bertugas
memompa darah ke seluruh tubuh manusia. Atrium dan ventrikel
masing-masing akan dipisahkan oleh sebuah katup, sedangkan sisi
kanan dan kiri jantung akan dipisahkan oleh sebuah sekat yang
dinamakan dengan septum. Katup jantung berfungsi terutama agar
darah yang telah terpompa tidak kembali masuk ke dalam lagi. Empat
katup jantung mengalirkan darah dalam arah yang sesuai dan
mencegah darah mengalir dalam arah yang berlawanan. Jantung
bersifat self-excitable, yaitu mencetuskan sendiri kontraksi
beriramanya. Kontraksi serat-serat otot jantung yang tersusun seperti
spiral menghasilkan efek memeras yang penting agar pemompaan
berlangsung efisien. Yang juga penting agar pemompaan efektif
adalah kenyataan bahwa serat-serat otot di setiap bilik bekerja
sebagai sebuah sinsitium fungsional, berkontraksi sebagai satu
kesatuan.

Gambar : Jantung Sehat
II. 2 Kerja Jantung
Jantung adalah organ yang paling mengagumkan.Jantung
berfungsi memompa oksigen dan nutrisi melalui darah ke seluruh
tubuh. Jantung kita tanpa henti berdetak 100 ribu kali per hari atau
memompa sekitar 2000 galon per hari.Ketika berdetak, jantung
memompa darah melaui pembuluh-pembuluh darah ke seluruh tubuh.
Pembuluh-pembuluh ini sangat elastis dan bisa membawa darah ke
setiap ujung organ tubuh kita. Darah sangat penting karena berfungsi
untuk mengangkut oksigen dari paru-paru dan nutrisi ke setiap
jaringan tubuh, juga membawa sisa-sisa seperti karbon dioksida
keluar dari jaringan-jaringan tubuh.
II. 3 Perjalanan Darah di dalam Jantung
Perjalanan Darah di dalam Jantung Jalan darah melalui
jantung dimulai di vena kava superior. Kemudian darah akan
memasuki atrium kanan, mengalir melalui katup trikuspid menuju ke
ventrikel kanan. Dari sana darah melanjutkan perjalanan melalui
katup pulmonal ke dalam arteri pulmonalis, dan kemudian memasuki
paru-paru. Setelah darah melakukan pertukaran udara di paru-paru,
darah kembali menuju jantung melalui vena pulmonalis dan masuk ke
dalam atrium kiri. Darah kemudian mengalir melalui katup mitral
masuk ke ventrikel kiri yang merupakan bilik jantung yang paling kuat.
Dari sana, darah akan dipompa melalui katup aorta dan ke aorta lalu
keluar menuju ke seluruh tubuh.
II. 4 Aktivitas Listrik di Jantung
Impuls jantung berasal dari nodus SA, pemacu jantung, yang
memiliki kecepatan depolarisasi spontan ke ambang yang tertinggi.
Setelah dicetuskan, potensial aksi menyebar ke seluruh atrium kanan
dan kiri, sebagian dipermudah oleh jalur penghantar khusus, tetapi
sebagian besar melalui penyebaran impuls dari sel ke sel melalui gap
junction. Impuls berjalan dari atrium ke dalam ventrikel melalui nodus
AV, satu-satunya titik kontak listrik antara kedua bilik tersebut.
Potensial aksi berhenti sebentar di nodus AV, untuk memastikan
bahwa kontraksi atrium mendahului kontraksi ventrikel agar pengisian
ventrikel berlangsung sempurna. Impuls kemudian dengan cepat
berjalan ke septum antarventrikel melalui berkas His dan secara cepat
disebarkan ke seluruh miokardium melalui serat-serat Purkinje. Sel-
sel ventrikel lainnya diaktifkan melalui penyebaran impuls dari sel ke
sel melalui gap junction. Dengan demikian, atrium berkontraksi
sebagai satu kesatuan, diikuti oleh kontraksi sinkron ventrikel setelah
suatu jeda singkat. Potensial aksi serat-serat jantung kontraktil
memperlihatkan fase positif yang berkepanjangan, atau fase datar,
yang disertai oleh periode kontraksi yang lama, untuk memastikan
agar waktu ejeksi adekuat. Fase datar ini terutama disebabkan oleh
pengaktifan saluran Ca++ lambat. Karena terdapat periode refrakter
yang lama dan fase datar yang berkepanjangan, penjumlahan dan
tetanus otot jantung tidak mungkin terjadi. Hal ini memastikan bahwa
terdapat periode kontraksi dan relaksasi yang berganti-ganti sehingga
dapat terjadi pemompaan darah. Penyebaran aktivitas listrik ke
seluruh jantung dapat direkam dari permukaan tubuh. Rekaman ini,
EKG, dapat memberi informasi penting mengenai status jantung.
II. 5 Proses Mekanis pada Siklus Jantung
Siklus jantung terdiri dari tiga kejadian penting:
Pembentukan aktivitas listrik sewaktu jantung secara otoritmis
mengalami depolarisasi dan repolarisasi.
Aktivitas mekanis yang terdiri dari periode sistol (kontraksi dan
pengosongan) dan diastol (relaksasi dan pengisian) berganti-ganti,
yang dicetuskan oleh siklus listrik yang berirama.
Arah aliran darah melintasi bilik-bilik jantung, yang ditentukan oleh
pembukaan dan penutupan katup-katup akibat perubahan tekanan
yang dihasilkan oleh aktivitas mekanis. Penutupan katup
menimbulkan dua bunyi jantung normal. Bunyi jantung pertama
disebabkan oleh penutupan katup atrioventrikel (AV) dan
menandakan permulaan sistol ventrikel. Bunyi jantung kedua
disebabkan oleh penutupan katup aorta dan pulmonalis pada
permulaan diastol.
Dengan mengkaji perubahan-perubahan tekanan yang berkaitan
dengan siklus jantung, dapat dilihat kurva tekanan atrium tetap rendah
selama siklus jantung, dengan adanya sedikit fluktuasi (dalam keadaan
normal bervariasi antara 0 dan 8 mmHg). Kurva tekanan aorta tetap
tinggi, dengan fluktuasi sedang (dalam keadaan normal bervariasi
antara tekanan sistolik 120 mmHg dan tekanan diastolik 80 mmHg).
Kurva tekanan ventrikel berfluktuasi secara dramatis karena tekanan
ventrikel harus di bawah tekanan atrium terendah selama diastol agar
katup AV terbuka dan dapat terjadi pengisian ventrikel, dan harus di
atas tekanan aorta tertinggi selama sistol agar katup aorta membuka,
sehingga dapat terjadi pengosongan ventrikel. Dengan demikian,
tekanan ventrikel dalam keadaan normal bervariasi dari 0 mmHg
selama diastol ke sedikit lebih tinggi dari 120 mmHg selama sistol.
Gangguan fungsi katup menimbulkan aliran darah yang turbulen, yang
terdengar sebagai murmur (bising) jantung. Katup abnormal dapat
bersifat stenotik (tidak membuka sempurna) atau insufisiensi (tidak
menutup sempurna).
II. 6 Gangguan Jantung
1. GAGAL JANTUNG
Gagal jantung adalah suatu keadaan berupa kelainan fungsi jantung
sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme jaringan. Faktor predisposisi gagal jantung
adalah penyakit yang menimbulkan penurunan fungsi vertikal dan
keadaan yang membatasi pengisian ventrikel juga karena
meningkatnya asupan garam, ketidakpatuhan dalam pengobatan anti
gagal jantung , infark miokard akut, serangan hipertensi, aritmia akut
infeksi atau demam dan lain-lain.
Manifestasi klinis
Berdasarkan bagian jantung yang mengalami kegagalan gagal
jantung terbagi menjagi gagal jantung kiri, gagal jantung kanan, dan
gagal jantung kongestif. Pada gagal jantung kiri terjadi fatig, ortopnea,
dispenia nkturnal paroksismal, batuk, pembesaran jantung, irama
derap,takikardia, pulsus alternas, ronki dan kongestif vena
pulmonalis.Pada gagal jantung kanan terjadi fatik, edema, anoreksia
dan kembung, sedangkan pada gagal jantung kongestif terjadi
manifestasi gabungan gagal jantung kiri dan kanan.
2. INFARK MIOKARD AKUT
Infark miokard jantung akut (IMA) adalah nekrosis miokard akibat
gangguan aliran darah ke otot jantung.
Manifestasi klinis
Nyeri dada serupa dengan angina tetapi lebih intensif dan menetap
(lebih dari 30 menit), tidak sepenuhnya hilang dengan istirahat
ataupun pemberian nitrogliserin , sering di sertai nausea, berkeringat
dan sangant menakutkan pasien . Pada pemeriksaan fisik di dapatkan
muka pucat, takikardia, dan bunyi jantung lll (bila di sertai gagal
jantung kongestif). Disertai vena jugularis umumnya terdapat pada
infark ventrikal kanan.
3. ANGINA PEKTORIS
Angina pektoris adalah suatu sindrom klinis berupa serangan sakit
dada yag khas, yaitu seperti di tekan atau terasa berat di dada yang
sering kali menjalar ke lengan kiri. Hal ini akan biasa timbul saat
melakukan aktivitas dan akan berhenti pada saat aktivitas di hentikan.
Angin pektoris biasanya berkaitan dengan penyakit jantung koroner
aterosklerotik, tapi dalam beberapa kasus dapat merupakan kelanjutan
dari stenosis aorta berat, insufisiensi atau hipertrofi kardiomiopati
tanpa/di sertai obstruksi, aortitis, sifilitika, dan peningkatan kebutuhan
metabolik, anemia yang jelas, takikardia paroksimal dengan frekuensi
ventrikular cepat, emboli, atau spasme koroner.
Manifestasi klinis
Seperti di ikat atau di tekan yang bermual dari tengah dada yang
secara bertahap menyebar ke rahang bawah , permukaan dalam
tangan kiri, dan permukaan ulnar jari manis dan jari kelingking. Ciri
khastanda dan gejala dapat di lihat dari letaknya ( daerah yang terasa
sakit), kualitas sakit, hubungan timbulnya sakit dengan aktivitas dan
lama serangannya. Sakit biasanya timbul di daerah sternal,
substernal, atau dada sebelah kiri dengan menjalar ke lengan kiri.

4. PENYAKIT JANTUNG HIPERTENSIF
Penyakit jantung hipertensif di tegakkan bila dapat di deteksi hipertropi
ventrikal kiri sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap
tahanan pembuluh perifer dan beban akhir ventrikal kiri. Faktor yang
menentukan hipertropi ventrikal kiri adalah derajat dan lamanya
peningkatan diastolik. Fungsi pompa vertikal selama hipertensi
berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi dan terjadinya
aterosklerosis koroner.
Patosisiologi
Pada stadium permulaan hipertensi, hipertropi yany terjadi adalah difus
(konsentrik). Rasio massa dan volume akhir distolik ventrikel kiri
meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif
ventrikel kiri. Pada stadium selanjutnya , hifertropi menjadi tidak
teratur, dan akhirnya akibat terbatasnya aliran daran koroner menjadi
eksentrik.
5. STENOSIS MITRAL
Stnosis mitral terjadi karena adanya fibrosi dan fusi komisura katup
mitral pada waktu fase penyembuhan demam rematik. Terbentuknya
sekat jaringan ikat tanpa pengapuran mengakibatkan lubang katup
mitral pada waktu diastolik lebih kecil dari normal. Berkurangnya luas
efektif lubang mitral menyebabkanberkurangnya daya alir katup mitral.
Hal ini akan meningkatkan tekanan di ruang atrium kiri, sehingga
timbul perbedaan tekanan antara atrium kiri dan ventrikel kiri waktu
diastolik. Jika peningkatan tekanan ini tidak berhasil mengalirkan
jumlah darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh, akan
terjadi bendungan pada atrium kiri dan selanjutnya akan
menyebabkan bendungan vena dan kapiler paru. Bendungan ini akan
menyebabkan terjadinya sembab interstisial kemudian mungkin
terjadi sembab alveolar. Pecahnya vena bronkialis akan menyebabkan
hemoptisis. Pada tahap selanjutnya tekanan arteri pulmonal akan
meningkat, kemudian terjadi pelebaran ventrikal kanan dan insufisiensi
pada katup trikuspidalis atau pulmonalis.
6. INSUFISIENSI MITRAL
Insufisiensi mitral akibat reuma terjadi karena katup tidak bisa menutup
sempurna waktu sistolik. Perubahan pada katup meliputi kalsifikasi,
penebalan, dan distorsi daun katup. Hal ini mengakibatkan koaptasi
yang tidak sempurna waktu sistolik. Selama fase sistolik, terjadi aliran
regurgitasi ke atrium kiri, mengakibatkan gelombang V yang tinggi di
atrium kiri, sedangkan aliran ke aorta berkurang. Pasa saat diastolik,
darah mengalir dari atrium kiri ke ventrikel. Ventrikel kiri cepat distensi,
apeks menimbulkan vibrasi membentuk bunyi jantung ke tiga. Pada
vena pulmonalis dapat di toleransi tanpa meningkatnya tekanan baji
dan aorta pulmonal.
7. STENOSIS AORTA
Stenosis dapat di sebabkan kelainan konginital seperti aorta bicuspid
dengan lubang kecil dan katip aorta unikuspid yang biasanya
menimbulkan gejala dini. Pada orang tua penyakit jantung reuma dan
perkapuran merupakan menyebab tersering. Stenosis aorta
menyebabkan tahanan dan perbedaan tekanan selama sistolik antara
ventrikel kiri dan aorta. Peningkatan tekanan ventrikel kiri.
menghasilkan beban tekanan yang berlebihan pada ventrikel kiri.
8. INFARK MIOKARD AKUT
Infrak miokar akut (IMA) adalah necrosis miokard akibat gangguan
alirab darah otot jantung. Manifestasi klinis, nyeri dada serupa dengan
angina tetapi lebih intensif dan menetap (lebih dari 30 menit) tidak
sepenuhnya hilang dengan istirahat ataupun pemberian nitrogliserin.
Sering disertai nausea, berkeringat, dan sangat menakutkan pasien.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan muka pucat, takikardia, dan bunyi
jantung III (bila disertai gagal jantung kongestif). Distensi vena jugulris
umumnya pada infark ventrikel kanan.
9. ENDOKARDITIS INFEKTIF
Endokarditis Infektif atau enokarditis bacteria adalah penyakit infeksi
oleh mikroorgaisme pada endokard atau katup jantung.
Etiologi
Mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit ini paling banyak
adalah streptococcus viridians untuk endokarditis subakut dan
stephyloccocus aureus untuk endokarditis infeksi akut. Etiologi lain
adalah streptococcus faecalis, streptokok dan stafilokok lain, bakteri
gram negative aerob dan anaerob, jamur, virus dan kandida. Factor
prediposisi adalah kelainan katup jantung, terutama penyakit jantung
rematik, katup aorta bicuspid, prolaps, katup mitral dengan regurgitasi,
katup buatan, katup yang floppy pada sindrom Marfan, tindakan bedah
gigi atau orofaring yang baru, tindakan atau pembedahan pada saluran
orogenital atau saluran nafas, pecandu narotika intravena, kelainan
jantung bawaan, luka bakar, hemodialisa, dan penggunaan kateter
vena sentral, dan pemberian nutrisi parenteral yang lama.
10. DEMAM REUMATIK AKUT DAN PENYAKIT JANTUNG
REUMATIK
Demam reumatik akut adalah suatu penyakit sistemik akut atau kronik
yang dapat sembuh sendiri, oleh sebab yang jelas dan menimbulkan
cacat pada katup jantung secara lambat. Penyakit jantung reumatik
adalah penyakit yang ditandai dengan kerusakan pada katup jantung
akibat serangan karditis reumatik akut yang berulang kali. Demam
reumatik akut merupakan penyakit yang terjadi sesudah infeksi
streptococcus betahemolyticus grup A seperti tonsillitis, faringitis atau
otitis media.
11. KARDIOMIOPATI DILATASI ATAU KONGESTIF
Penyakit miokard yang ditandai dengan dilatasi ruangan-ruangan
jantung dan gagal jantung kongestif akibat berkurangnya fungsi pompa
sistolik secara progresif serta peningkatan volume akhir diastolic dan
sistolik.
Etiologi
Gejala yang muncul sesuai dengan gejala gagal jantung kiri diikuti
gejala gagal jantung kanan. Dapat terjai nyeri dada karena
peningkatan kebutuhan oksigen. Pda pemeriksaan fisik ditemukan
tanda-tanda gagal jantung kongestif. Biasanya terdapat bunyi berat
dan bising akibat regurgitasi mitral.
12. Aterosklerosis
Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, organ
vital lainnya dan lengan serta tungkai. Pembuluh darah yang sudah
mengalami penyempitan dan pengerasan oleh plak kolesterol, maka
bekuan darah ini mudah menyumbat pembuluh darah secara total.
Kondisi ini disebut dengan aterosklerosis. Jika aterosklerosis terjadi di
dalam arteri yang menuju ke otak (arteri karotid), maka bisa terjadi
stroke. Jika terjadi di dalam arteri yang menuju ke jantung (arteri
koroner), bisa terjadi serangan jantung.

Gambar : Proses terjadinya Aterosklerosis
II. 7 Cara Mencegah Penyakit Jantung
Cara mencegah penyakit jantung, yaitu :
1. Menurut Guru Besar Bidang Nutrisi dari Penn State University, Dr
Penny Kris-Etherton, semakin kita sering mengonsumsi kacang,
maka risiko terkena penyakit jantung koroner pun semakin
berkurang.
2. Dengan pola makan yang seimbang, berhenti merokok dan
olahraga secara teratur.

BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Jantung pada dasarnya adalah suatu pompa ganda yang
menghasilkan tekanan pendorong agar darah mengalir melalui
sirkulasi paru dan sirkulasi sistemik. Jantung memiliki empat bilik:
setiap belahan terdiri dari sebuah atrium, atau bilik masukan vena,
dan sebuah ventrikel, atau bilik keluaran arteri. Empat katup jantung
mengalirkan darah dalam arah yang sesuai dan mencegah darah
mengalir dalam arah yang berlawanan. Jantung bersifat self-excitable,
yaitu mencetuskan sendiri kontraksi beriramanya.
III.2 Saran
Berharap dengan adanya makalah ini saya serta teman
teman semua menjadi lebih paham dan mendapat ilmu dari
membaca makalah ini. Khususnya pegetahuan yang lebih tetang
penyakit jantung.

DAFTAR PUSTAKA
http://blogsehati.wordpress.com/2008/04/22/jantung-sehat/
http://faal-ronggatubuhmanusia.blogspot.com/2010/02/gangguan-
jantung.html
http://panji1102.blogspot.com/2008/03/fisiologi-jantung.html
http://www.berbagaihal.com/2011/10/cara-kerja-jantung-manusia.html
http://www.scribd.com/doc/39735878/FAAL-JANTUNG
http://www.scribd.com/doc/32554956/FISIOLOGI-JANTUNG
Mansjoer, Arif, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Universitas
Indonesia : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai