PENDAHULUAN
hadiah
nobel.
Keberadaan
kanal
ini
kemudian
BAB II
PEMBAHASAN
b. Kanal ion Ca ,
Berbeda dengan kation lainnya, Ca++ merupakan molekul signaling
dan second messenger yang penting. Karena itu, sebelum membi-carakan
tentang kanal ion Ca++, akan dibahas tcrlebih dahulu mengenai ion Ca ++
dan peranannya dalam sistem biologis.
Ca++ merupakan second messenger yang sangat banyak dignnakan pada berbagai .fungsi sel. Konsentrasi Ca++ dalam sitosol sangat kecil
(10-20 nM), seclangkan pada kompartemen ekstrasel scbesar 1-2 nM. Di
dalam sel, Ca++ tersimpan di dalam retikulum cndoplasma (pada sel saraf)
atau di retikuliim sarcoplasma (pada sei otot). Pembukaan kanal Ca++
menyebabkan naiknya kadar Ca++ intraseluler sampai 100 M, yang dapat
memicu berbagai proses seluier, seperti peristiwa kontraksi otot,
pelepasan neurotransmitter dari sel saraf, dan eksositosis pada sel
sekretori (seperti pelepasan histamin dari sel mast atau insulin dari sel di
pankreas).
Bagaimana menjaga kcseimbangan kadar Ca++ di dalam dan di luar sel?
Kadar Ca++ di dalam dan di luar sel harus dijaga homeostasisnya,
karena peningkatan Ca++ intraseluler yang berlebihan dapat mematikan
sel. Untuk menjaga agar konsentrasi Ca++ dalam kadar yang rendah
selama istirahat, pada membran sel terdapat pompa Ca++-ATPase untuk
memompa Ca++ keluar (lihat Gambar 2.8). Didalam sel saraf dan otot yang
menggunakan signaling Ca++ secara ekstensif, ada tambahan sistim yaitu
Pompa penukar Na+-Ca++ yang afinitasnya rendah terhadap Ca++,
sehingga baru bekerja jika kadar Ca++ di sitosol mencapai 10 x kadar
normalnya. Selain itu, di retikulum endoplasma (RE) ada pompa Ca ++
ATPase yang akan mengambil kelebihan Ca++ dari sitosol, sehingga
menjaga konsentrasi Ca++ di sitosol tetap rendah. Jika Ca++ sitosol
meningkat sampai lebih dari 10 M, yang akan berbahaya bagi sel, maka
pompa Ca++ kapasitas tinggi di mitokondria bekerja untuk mengambil
kelebihan Ca++ dari sitosol.
Obat baru lainnya yang bekerja pada kanal Ca++ adalah prcgabalin. Walaupun strukturnya mirip dengan GABA (gamma amino butyric
acid), ia tidak beraksi pada reseptor GABA. la mengikat secara selektif
kanal Ca , tepatnya pada kanal Caf+ tipe N atau P pada sub unit a2-8 (alia
2-deIta) yang terdistribusi pada beberapa bagian otak, seperti pada
neocortex, amygdala, hippocampus, striatum, dorsal horn of spinal cord,
cerebellum (molecular layer), dan habenula (Taylor, et al, 2006). Dengan
ikatannya
tersebut,
ia
bekerja
menghambat
pelepasan
beberapa
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Kanal ion Ca+ diklasifikasikan sebagai berikut :
a. L channels (L-type) yang berarti long open time.
b. T channel (T-type) yang berarti tiny atau transient
current.
c. N channel (N-type) yang berarti neuronal.
d. P channel (P-type) yang berarti Purkinje
2. Untuk menjaga agar konsentrasi Ca++ dalam kadar yang rendah
selama istirahat