Anda di halaman 1dari 13

KEPERAWATAN ANAK

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN CAIRAN DAN


ELEKTROLIT ATOLOGIS SISTEM PERKEMIHAN, PENCERNAAN, DAN
VASKULER

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2

ERISA AYUNINGTIAS (1914301014)


SHELVIA PUSPITASARI (1914301015)
AMBAR PUSPITA NINGRUM (1914301016)
UMMI SALAMAH (1914301017)
DILA PUTRI CAHYANTI (1914301019)
MONICA DEWI HANDAYANI (1914301020)
SRI MELATI NURHIDAYAH (1914301022)
SONI ARIFAN JAYA (1914301023)
ZAM SALWA AZIZAH SALIM (1914301024)
SYARI MUTYARA SYAHIDAH (1914301025)

POLITEKNIK KEMENKES TANJUNG KARANG


SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN TINGKAT 3 REGULER 1
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkah dan rahmat-
Nyalah makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Adapun masalah yang dibahas
dalam makalah ini mengenai konsep asuhan keperawatan anak dengan gangguan cairan dan
elektrolit.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih ada kekurangan. Untuk
itu, kami memohon maaf. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
agar untuk kedepannya kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam penulisan makalah ini tidak
terulang lagi. Semoga apa yang kami tulis pada makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan
pembaca.

Bandar Lampung, 2 Agustus 2021

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 2
2.1 Pengkajian........................................................................................................... 3
2.2 Merumuskan Masalah Keperawatan.................................................................... 4
2.3 Rencana Keperawatan......................................................................................... 5
2.4 Implementasi ...................................................................................................... 6
2.5 Evaluasi...................................................................................................................................................8
BAB III PENUTUP ....................................................................................................14
3.1 Kesimpulan .........................................................................................................14
3.2 Saran....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air dan zat tertentu. Elektrolit adalah zat
kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebt ion jika berada
dalam larutan.
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolism tubuh
membutuhkan perubahan yang teta dalam berespon terhadap stressor. Keseimbangan
cairan yaitu keseimbangan antara intake dan output.

1.2 RUMUSAN MASALAN


1.2.1 Bagaimana pengkajian pada asuhan keperawatan gangguan cairan dan eletrolit?
1.2.2 Apa saja masalah keperawatan pada anak dengan diare, DHF, dan nefrotik
sindrom?

1.2.3 Apa saja rencana tindakan pada asuhan keperawatan gangguan cairan dan
eletrolit?
1.2.4 Apa saja implementasi pada asuhan keperawatan gangguan cairan dan eletrolit?
1.2.5 Apa saja evaluasi pada asuhan keperawatan gangguan cairan dan eletrolit?

1.3 TUJUAN
1.3.1 Untuk mengetahui pengkajian pada asuhan keperawatan gangguan cairan dan
eletrolit?
1.3.2 Untuk mengetahui masalah keperawatan pada anak dengan diare, DHF, dan
nefrotik sindrom?
1.3.3 Untuk mengetahui rencana tindakan pada asuhan keperawatan gangguan cairan
dan eletrolit?
1.3.4 Untuk mengetahui implementasi pada asuhan keperawatan gangguan cairan dan
eletrolit?
1.3.5 Untuk mengetahui evaluasi pada asuhan keperawatan gangguan cairan dan
eletrolit?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengkajian
a. Identitas pasien
Nama, umur, jenis kelamin, alamat, Pendidikan, nama orang tua, Pendidikan,
dan pekerjaan orang tua.
b. Keluhan utama
1. Riwayat keperawatan
- Pemasukan dan pengeluaran cairan dan makanan (oral/ parental)
- Tanda umum masalah elektrolit
- Tanda kekurangan dan kelebihan cairan
- Proses penyakit yang menyebabkan gangguan cairan dan elektrolit
- Pengobatan tertentu yang sedang dijalani dapat mengganggu minum
status cairan
- Status perkembangan seperti usia dan status sosial
2. Pengukuran klinik
- Pengukuran berat badan
- Pengukuran tanda-tanda vital seperti suhu, tekanan darah, nadi,
pernapasan, dan tingkat kesadaran
3. Pengukuran pemasukan cairan
- Cairan oral : NGT dan oral
- Cairan parenteral termasuk obat-obatan IV
- Makanan yang cenderung mengandung air
- Irigasi kateter atau NGT
4. Pengukuran pengeluaran cairan
- Urine : volume, kejernihan/kepekatan
- Feses : jumlah dan konsentrasi
- Muntah
- Tube drainase
- IWL
5. Ukur keseimbangan cairan dengan akurat normalnya sekitar 200 cc.
c. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik difokuskan pada :
1. Integument : keadaan turgor kulit, edema, kelelahan, kelemahan, dan
sensasi rasa
2. Kardiovaskuler : distensi vena jugularis, tekanan darah, hemoglobin dan
bunyi jantung
3. Mata : cekung, air mata kering
4. Neurology : rflek, gangguan motoric dan sensorik, tingkat kesadaran
5. Gastrointestinal : keadaan mukosa mulut dan lidah, muntah-muntah

Pada pemeriksaan fisik perlu dilakukan :


1. Menghitung balance cairan
Menghitung balance cairan anak tergantung tahap umur, untuk
menentukan Air metabolisme yaitu :
Usia baliata 1-3 tahun : 8 cc/kgBB/hari
Usia 5 – 7 tahun : 8 – 8,5 cc/kgBB/hari
Usia 7 – 11 tahun : 6 – 7 cc/kgBB/hari
Usia 12 – 14 tahun : 5 – 6 cc/kgBB/hari
Untuk IWL pada anak = (30 – usia anak dalam tahun) x cc/kgBB/hari
Balance cairan : intake – output
a. Input
Merupakan jumlah cairan yang berasal dari minuman, makanan,
ataupun cairan yang masuk ke dalam tubuh klien baik oral maupun
parenteral.
1. Minuman
2. Terapi infus
3. Terapi injeksi
4. AM
5. NGT masuk
b. Output
Jumlah cairan yang dikeluarkan selama 24 jam
1. muntah
2. feses
3. IWL
4. cairan NGT terbuka
5. urin
6. perdarahan dan drainage
2. Menghitung tingkat dehidrasi, overload cairan dan oedema
a. Dehidrasi
Merupakan kehilangan air dari tubuh atau jaringan atau keadaan yang
merupakan akibat dari kehilangan air abnormal. Kehilangan cairan
melalui saluran pencernaan, perkemihan, dan kulit.
Klasifikasi dehidrasi :
- Dehidrasi isotonis
Kekurangan air karena terjadi perpindahan air dari intrasel ke
ekstrasel
- Dehidrasi hipertonik
Kekurangan elektrolit karna perpindahan air dari ekstrasel ke
intrasel
- Dehidrasi hiotonik
Kehilangan pelarut dari ECF melebhi kehilangan cairan, sehingga
diembuluh darah menai lebih pekat.
Derajat dehidrasi pada anak
Ringan : 4% - 5%
Sedang : 5% - 10%
Berat : 10% - 15%
b. Edema (hipervolemik) = efusi, asites
Edema adalah penimbnan cairan berlebhan diantara sel-sel tubh atau di
dalam berbagai rongga tubuh. Terjadi secara lokal disebut edema
pitting atau edema umum disebt edema anarkasa
3. Pemeriksaan kekurangan mineral dan elektrolit
Adanya tanda dan gejala
a. Lesu, lemah dan lemas
b. Anoreksia
c. Haus
d. Takikardi
e. Pusing
f. Tingkat kesadaran berubah
g. Ekstremitas dingin
h. Mukosa kering
i. Turgor kulit buruk
d. Persiapan pasien untuk pemeriksaan diagnostic
1. Pemeriksaan elektrolit serum
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kadar natrium, kalium,
klorida, dan ion bikarbonat
2. Pemeriksaan darah lengkap
Meliputi jumlah sel darah merah, hemoglobin, Hematokrit / Ht
Ht naik : adanya dehidrasi berat dan gejala syok
Ht turun : adanya perdarahan akut, masif, reaksi hemolitik
Hb naik : adanya hemokonsentrasi
Hb turun : adanya perdarahan hebat, reaksi hemolitik
3. pH dan berat jenis urine
berat jenis menunjukkan kemampuan ginjal untuk mengatur konsentrasi
urine. Normal pH urine 4,5 – 8 dan berat jenisnya 1,003 – 1,030
4. Analisa gas darah
Biasanya yang biasa diperiksa adalah
PCO2 normal : 35 – 40 mmHg
PO2 normal : 80 – 100 mmHg
HCO3 normal : 25 – 29 mEq/l
5. Saturasi oksigen
Pebandingan oksigen dalam darah dengan jumlah oksigen yang dapat
dibawa oleh darah, normalnya di arteri 95%-98% vena 60%-85%

2.2 Merumuskan Masalah Keperawatan Pada Anak Dengan Diare, DHF,


Nefrotik Sindrom
a. Pada diare dan DHF masalah keperawatan yang sering muncul adalah
Hypovolemia b.d kehilangan cairan aktif
b. Pada nefrotik sindrom masalah keperawatan yang sering muncul adalah
Kelebihan volume cairan b.d penurunan tekanan osmotic koloid

2.3 Rencana Keperawatan


a. Hypovolemia b.d kehilangan cairan aktif
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam maka diharakan
status cairan membaik. Dengan kriteria hasil :
- Turgor kulit meningkat
- Outun urine meningkat
- Frekuensi nadi membaik
- Membrane mukosa membaik
Intervensi :
1. Periksa tanda dan gejala hipovolemik (tekanan darah menurun, membrane
mukosa kering)
2. Monitor intake dan outut cairan
3. Monitor berat badan
4. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
5. Hitung kebutuhan cairan
6. Berikan asupan cairan oral
7. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
8. Kolaborasi pemberian cairan IV (NaCl, RL)
9. Kolaborasi pemberian cairan IV hiotonis (glukosa, Nacl)
10. Kolaborasi pemberian cairan koloid (albumin)
b. Kelebihan volume cairan b.d penurunan tekanan osmotic koloid
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam, maka
keseimbangan cairan meningkat dengan kriteria hasilp:
- Asupan cairan meningkat
- Edema menurun
- Membrane mukosa membaik
- Mata cekung membaik
- Turgor kulit membaik
Intervensi :
1. Timbang berat badan setiap hari dan monitor status pasien
2. Jaga dan catat intake / output cairan
3. Monitor status hidrasi
4. Monitor ttv
5. Monitor kelebihan cairan misalnya edema
6. Kaji luas dan lokasi eema
7. Monitor status gizi
8. Berikan cairan yang tepat
9. Berikan diuretic yang diresepkan

2.4 Implementasi Tindakan Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit


Rumus menghitung kebutuhan cairan
Berdasarkan berat badan bayi dan anak
4 ml/kgBB/jam : berat badan 10 kg pertama
2 ml/kgBB/jam : berat badan 10 kg kedua
1 ml/kgBB/jam : sisa berat badan selanjutnya
Contoh kasus
Pasien dengan berat badan 23 kg, maka kebutuhan cairan basalnya :
(4 x 10) + (2 x 10) + (1 x 3 ) = 63 mL/jam

Menghitung Balance cairan


An X 3 tahun BB 14 Kg, dirawat hari keua dengan DBD, keluhan pasien menurut
ibunya tidak nafsu makan, malas minum, badan hangat. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan bahwa TTV : T 37,3 derajat celcius, makan / 24 jam 6 sendok makan,
muntah 100 cc, minum / 24 jam 1000 cc, BAK / 24 jam 1000 cc, infus asering
1000 cc/24 jam, hitunglah balance cairan anak :
Jawab :
Input cairan : minum : 1000 cc, infus : 1000 cc, AM (8 cc x 14 kg) : 112 cc =
2112 cc
Output cairan : muntah 100 cc, urin 1000 cc, IWL (( 30-3) x 14 kg) : 378 =
1478 cc
Balance cairan = intake – outut
2112 cc – 1478 cc = + 634 cc

Menghitung derajat dehidrasi


Rumus dehidrasi = BB sebelum sakit – BB sesudah sakit : BB sebelum sakit x
100%

Contoh :
BB pasien saat sehat : 55 kg
BB pasien saat sakit : 53 kg
Jawab :
(55-53) : 53 x 100%
2 : 53 x 100%
3% dehidrasi ringan
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air dan zat tertentu. Elektrolit adalah zat
kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebt ion jika berada
dalam larutan.
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolism tubuh
membutuhkan perubahan yang teta dalam berespon terhadap stressor. Keseimbangan
cairan yaitu keseimbangan antara intake dan output.

3.2 SARAN
Diharapkan pembaca bisa memahami yang disampaikan penulis mengenai konsep
asuhan keperawatan anak gangguan cairan dan elektrolit.
DAFTAR PUSTAKA

Suriadi & Yuliana, Rita. 2006. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta : Sagung
seto.

Wilson, David, dkk. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta : Buku
kedokteran. EGC.

Syaifullah Noer, Mohammad, dkk . 2011. Kompendium Nefrologi Anak. Surakarta :


diinventariskan di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai