Kesehatan jiwa merupakan bagian yang integral dari kesehatan. Kesehatan jiwa bukan
sekedar terbebas dari gangguan jiwa, akan tetapi merupakan suatu hal yang di butuhkan
oleh semua orang. Kesehatan jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu
mengatasi tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagai mana adanya. Serta
mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain (Kemenkes, 2010).
Setiap saat dapat terjadi 450 juta orang diseluruh dunia terkena dampak permasalahan
jiwa, syaraf maupun perilaku dan jumlahnya terus meningkat. Pada study terbaru WHO di
14 negara menunjukkan bahwa pada negara-negara berkembang, sekitar 76-85% kasus
gangguan jiwa parah tidak dapat pengobatan apapun pada tahun utama. Masalah kesehatan
jiwa merupakan masalah kesehatan masyarakat yang demikian tinggi dibandingkan
dengan masalah kesehatan lain yang ada dimasyarakat (Hardian, 2008).
Dari 150 juta populasi orang dewasa Indonesia, berdasarkan data Departemen
Kesehatan (Depkes), ada 1,74 juta orang mengalami gangguan mental emosional.
Sedangkan 4 % dari jumlah tersebut terlambat berobat dan tidak tertangani akibat
kurangnya layanan untuk penyakit kejiwaan ini. Krisis ekonomi dunia yang semakin berat
mendorong jumlah penderita gangguan jiwa di dunia dan Indonesia khususnya kian
meningkat, diperkirakan sekitar 50 juta atau 25% dari juta penduduk Indonesia mengalami
gangguan jiwa (Nurdwiyanti, 2008).
Halusinasi adalah kasus paling banyak terjadi pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi
adalah salah satu gejala gangguan persepsi sensori yang dialami pasien dengan gangguan
jiwa. Pasien merasa berupa suara, penglihatan, perabaan, pengecapan tanpa stimulus yang
nyata. Berdasarkan data yang didapat di ruang nuri RSJD provinsi lampung untuk kasus
terbesar adalah halusinasi dengan presentasi 70 % pada tahun 2021
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Pengertian gangguan persepsi halusinasi ?
2. Apa saja klasifikasi gangguan persepsi sensori halusinasi ?
3. Sebutkan tanda dan gejala dari halusinasi ?
1|Page
4. Jelaskan faktor penyebab dari halusinasi ?
5. Asuhan keperawatan pada pasien dengan halusinasi ?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari gangguan persepsi sensori halusinasi
2. Untuk mengetahui klasifikasi gangguan persepsi sensori halusinasi
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari halusinasi
4. Untuk mengetahui faktor penyebab dari halusinasi
5. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan halusinasi
2|Page
BAB II
TINJAUAN TEORI
3|Page
d. Halusinasi peraba (tactile)
Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa
stimulus yang terlihat. Contoh : merasakan sensasi listrik datang dari tanah,
benda mati atau orang lain.
e. Halusinasi pengecap (gustatory)
Karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis dan
menjijikkan, merasa mengecap rasa seperti rasa darah, urin atau feses.
f. Halusinasi sinestetik
Karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah mengalir
melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau pembentukan urine.
g. Halusinasi Kinesthetic
Merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa bergerak.
Menurut Hamid (2000) yang dikutip oleh Jallo (2008), dan Menurut Keliat
(1999) dikutip oleh Syahbana (2009) perilaku klien yang berkaitan dengan halusinasi
adalah sebagai berikut:
1. Bicara, senyum dan ketawa sendiri.
2. Menggerakkan bibir tanpa suara, pergerakan mata yang cepat, dan respon verbal
yang lambat.
3. Menarik diri dari orang lain, dan berusaha untuk menghindari diri dari orang
lain.
4. Tidak dapat membedakan antara keadaan nyata dan keadaan yang tidak nyata.
5. Terjadi peningkatan denyut jantung, pernapasan dan tekanan darah.
6. Perhatian dengan lingkungan yang kurang atau hanya beberapa detik dan
berkonsentrasi dengan pengalaman sensorinya.
7. Curiga, bermusuhan, merusak (dirisendiri,oranglaindan lingkungannya) dan
takut.
8. Sulit berhubungan dengan orang lain.
9. Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung, jengkel dan marah.
10. Tidak mampu mengikuti perintah dari perawat.
11. Tampak tremor dan berkeringat
4|Page
2.4 FAKTOR PENYEBAB HALUSINASI
1) Faktor Predisposisi
Menurut Stuart (2007), faktor penyebab terjadinya halusinasi adalah:
a. Biologis
Abnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan dengan
respon neurobiologis yang maladaptif baru mulai dipahami. Ini ditunjukkan
oleh penelitian-penelitian yang berikut:
Penelitian pencitraan otak sudah menunjukkan keterlibatan otak yang lebih
luas dalam perkembangan skizofrenia. Lesi pada daerah frontal, temporal
dan limbik berhubungan dengan perilaku psikotik.
Beberapa zat kimia di otak seperti dopamin neurotransmitter yang
berlebihan dan masalah-masalah pada system reseptor dopamin dikaitkan
dengan terjadinya skizofrenia
Pembesaran ventrikel dan penurunan massa kortikal menunjukkan
terjadinya atropi yang signifikan pada otak manusia. Pada anatomi otak
klien dengan skizofrenia kronis, ditemukan pelebaran lateral ventrikel,
atropi korteks bagian depan dan atropi otak kecil (cerebellum). Temuan
kelainan anatomi otak tersebut didukung oleh otopsi (post-mortem).
b. Psikologis
Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon dan
kondisi psikologis klien. Salah satu sikap atau keadaan yang dapat
mempengaruhi gangguan orientasi realitas adalah penolakan atau
tindakan kekerasan dalam rentang hidup klien.
c. Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi realita seperti:
kemiskinan, konflik sosial budaya (perang, kerusuhan, bencana alam) dan
kehidupan yang terisolasi disertai stress.
5|Page
2) Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi yaitu stimulus yang dipersepsikan oleh individu sebagai
tantangan, ancaman, atau tuntutan yang memerlukan energi ekstra untuk
menghadapinya. Adanya rangsangan dari lingkungan, seperti partisipasi klien
dalam kelompok, terlalu lama tidak diajak komunikasi, objek yang ada di
lingkungan dan juga suasana sepi atau terisolasi sering menjadi pencetus
terjadinya halusinasi. Hal tersebut dapat meningkatkan stres dan kecemasan yang
merangsang tubuh mengeluarkan zat halusinogenik.
6|Page
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HALUSINASI
A. IDENTITAS KLIEN
Klien datang dengan keluhan emosi dan marah –marah, sulit tidur lalu diantar
oleh ayahnya sendiri. jika marah pasien akan menghancurkan atau
membanting barang barang yang ada disekitarnya, klien juga mengatakan
mendengar suara suara anak kecil pada malam hari dan membuat sulit tidur
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Pernah dirawat : klien tidak pernah dirawat
Jelaskan : -
2. Penyakit yang pernah dialami : tidak ada
3. Riwayat operasi : belum pernah dilakukan operasi
4. Riwayat alergi : klien tidak memiliki riwayat alergi
5. Riwayat ketergantungan terhadap zat : klien adalah pengguna rokok
2. Pengobatan sebelumnya
3. Pelaku/Usia
Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya fisik
7|Page
Tindakan kriminal
Jelaskan :
klien mengatakan dirinya kalau marah dirumah akan merusak barang
yang ada disekitar dia dan Klien mengatakan pernah mendengar suara
suara yang menyuruhnya untuk melukai diri tetapi dia tidak
melakukannya
Masalah Keperawatan : resiko prilaku kekerasan
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :
Klien mengatakan kalau dirinya adalah anak broken home dan dia tinggal
dengan orang tuanya yaitu ayah kandungnya hal ini juga yang membuat
dirinya seperti ini
Masalah Keperawatan : koping keluarga tidak efektif
genogram
keterangan genogram :
klien mengatakan kalau kedua orang tuanya sudah berpisah dan dia
tinggal dengan ayahnya sedangkan adik laki-lakinya tinggal dengan
ibunya
8|Page
F. PERSEPSI KESEHATAN
Klien masih mengingkari penyakit yang dideritanya dan mengatakan kalau dia
tidak sakit. Klien juga mengatakan ingin cepat pulang karena merasa tidak
akan sembuh jika dirawat
Masalah keperawatan : penyangkalan tidak efektif
G. PEMERIKSAAN FISIK
1. keluhan Fisik
Tanda Vital
9|Page
3 Membersihkan diri Butuh pertolongan orang lain 0
(seka muka,sisir
Mandiri 1
rambut,sikat gigi)
4 Penggunaan jamban Tergantung pertolongan oranglain 0
,masuk dan keluar
Perlu pertolongan pada beberapa 1
(melepaskan,memakai
kegiatan tetapidapat mengerjakan
celana,membersihkan
sendiri beberapa kegiatan yang lain
,menyiram)
Mandiri 2
Mandiri 2
Mandiri 3
Mandiri 3
Sebagian dibantu(mis:mengancing) 1
Mandiri 2
10 | P a g e
9 Naik turun tangga Tidak mampu 0
Butuh pertolongan 1
Mandiri 2
Mandiri 2
Kategori 20=mandiri
VII. Resiko Jatuh/cedera
Parameter skor
50-79 tahun 10
>80 tahun 26
Agitas/cemas 13
Sering bingung 13
Bingung/disorientasi 14
Memakai kateter 12
Memakai kateter/ostomy 12
11 | P a g e
medikasi Tidak ada pengobatan yang 10
diberikan
Obat obatan jantung 10
Dimensi/delirium 12
12 | P a g e
Ada gangguan tidur yang 12
dilaporkan keluarga pasien/staf
Riwayat jatuh Tidak ada riwayat jatuh 8
H. PSIKOSOSIAL
1. Konsep diri
a. Citra tubuh :
Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuh tanpa
terkecuali
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
b. Identitas:
c. Peran :
13 | P a g e
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
e. Harga diri :
klien mengatakan kalau selama ini kurang percaya diri untuk
bertemu dengan ibu dan juga adiknya dikarenakan klien sudah
lama tidak bertemu semenjak ibu dan ayahnya sudah berpisah
saat klien masih sekolah
Masalah Keperawatan : harga diri rendah
2. Spiritual
b. Kegiatan ibadah :
3. Hubungan Sosial
Menurut klien orang yang berarti dalam hidup klien saat ini
adalah keluarganya terutama ayahnya
14 | P a g e
I. STATUS MENTAL
1. penampilan
Jelaskan : klien ketika diajak berbicara sesuai dan tidak terlalu cepat
saat berbicara dengan perawat, pembicaraan klien juga tepat dan tidak
berpindah-pindah
5. Afek
15 | P a g e
7. Persepsi-sensori
Jelaskan : klien mendengar suara suara seperti anak kecil dan melihat
seperti ada yang membuka pintu
Masalah keperawatan : halusinasi pendengaran
8. Proses pikir
Jelaskan : selama wawancara berfikir sesuai, pembicaraan tidak terbelit-
belit, klien mampu menjawab pertanyaan dengan baik
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
9. Isi pikir
Jelaskan : klien mengatakan jika ada orang yang mengobrol atau berbicara
didekat dirinya klien merasa kalau mereka sedang membicarakannya
16 | P a g e
13. Kemampuan penilaian
J. SUMBER KOPING
Jelaskan :
Klien tidak ada masalah dalam persiapan pulang karena klien
mempunyai tempat tinggal dan juga pelayanan kesehatan yang mendukung
saat klien sakit atau ingin membeli obat yang habis.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
17 | P a g e
L. ASPEK MEDIK
M. PEMERIKSAAN PENUNJANG
18 | P a g e
1. DATA FOKUS
Data subjektif :
a. Klien saat ini mengeluh mendengar suara suara anak kecil dan juga melihat ada yang
membuka pintu
b. Klien mengatakan mendengar suara suara pada saat malam hari dan suara itu
hilang timbul
c. klien mengatakan sering marah terutama ketika ada yang bercanda dengan dia
d. Klien mengatakan pernah mendengar suara suara yang menyuruhnya untuk melukai
diri tetapi dia tidak melakukannya dan klien juga sering memukul atau merusak benda
disekitarnya saat marah
e. klien mengatakan saat dirinya marah klien lebih suka menyendiri dan klien juga
mengalami kesulitan untuk mengingat teman-temannya karena jarang berinteraksi
f. klien mengatakan masih mengingkari penyakit yang dideritanya dan
mengatakan kalau dia tidak sakit
g. klien mengatakan jika ada orang yang mengobrol atau berbicara didekat dirinya
klien merasa kalau mereka sedang membicarakannya
h. klien mengatakan kalau dirinya sulit tidur dan saat tengah malam sering terbangun
i. klien mengalami gangguan jangka pendek ditandai dengan klien mengatakan mudah
lupa dengan nama teman temannya yang berkenalan dengannya meskipun 2 atau 3
hari yang lalu bertemu
j. Klien mengatakan kalau dirinya adalah anak broken home dan dia tinggal dengan
orang tuanya yaitu ayah kandungnya hal ini juga yang membuat dirinya seperti ini
k. klien mengatakan kalau selama ini kurang percaya diri untuk bertemu dengan ibu
dan juga adiknya dikarenakan klien sudah lama tidak bertemu semenjak ibu dan
ayahnya sudah berpisah saat klien masih sekolah
l. Klien masih mengingkari penyakit yang dideritanya dan mengatakan kalau dia
tidak sakit. Klien juga mengatakan ingin cepat pulang karena merasa tidak akan
sembuh jika dirawat
19 | P a g e
data objektif :
a. klien tampak masih suka muter-muter dihalaman
g. klien tampak mengepalkan tangan saat marah dan pandangan klien tajam
20 | P a g e
2. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
1. Ds : Halusinasi pendengaran
- Klien saat ini mengeluh mendengar suara suara
anak kecil dan juga melihat ada yang membuka
pintu
- Klien mengatakan mendengar suara suara pada saat
malam hari dan suara itu hilang timbul
Do :
- Klien tampak bingung
- klien tampak masih suka muter-muter dihalaman
do :
- pandangan klien tajam
- klien tampak mengepalkan tangan
21 | P a g e
3 Ds : Isolasi sosial
- klien juga mengalami kesulitan untuk mengingat
teman-temannya karena jarang berinteraksi
- klien mengatakan saat dirinya marah klien lebih
suka menyendiri
do :
- klien tampak kesulitan ketika disuruh menyebutkan
nama – nama temannya
- klien tampak senang menyendiri terutama saat
marah
22 | P a g e
4 Ds : Gangguan pola tidur
- klien mengatakan kalau dirinya sulit tidur dan saat
tengah malam sering terbangun karena mendengar
suara
do :
- klien tampak mengantuk
do :
- klien tampak membatasi untuk berinteraksi dengan
orang lain
- klien tampak kooperatif
do :
- klien tampak kesulitan ketika disuruh menyebutkan
nama – nama temannya
- klien tampak tenang
7. Ds : Ketidakefektifan koping
Klien mengatakan kalau dirinya adalah anak broken keluarga
home dan dia tinggal dengan orang tuanya yaitu ayah
kandungnya hal ini juga yang membuat dirinya seperti
ini
23 | P a g e
cek kembali masalahnya, harga diri rendah ? penyangkalan
Do :
klien terlihat jarang dijenguk keluarganya
8. Ds : Harga diri rendah
klien mengatakan kalau selama ini kurang percaya diri
untuk bertemu dengan ibu dan juga adiknya
dikarenakan klien sudah lama tidak bertemu semenjak
ibu dan ayahnya sudah berpisah saat klien masih
sekolah
do :
a. klien tampak bingung
b. kontak mata kurang
24 | P a g e
3. POHON MASALAH
penyangkal
an tidak
efektif
25 | P a g e
5. CATATAN PERKEMBANGAN
Tgl/jam Profesional Hasil asesmen pasien dan Intruksi ppa verifikasi
Pemberi pemberi layanan Termasuk pasca
asuhan
5-10- S: a. Melatih klien
2021 a. Klien mendengar mengendalikan
suara-suara anak halusinasi dengan
kecil suara tersebut menghardik
muncul pagi dan b. Melatih klien
malam hari mengendalikan
b. Klien mengatakan prilaku kekerasan
sering marah-marah dengan cara tarik
dan merusak barang nafas dalam dan
Disekitarnya memukul bantal
c. Klien mengatakan atau kasur
kalau marah dia akan c. Melatih klien
Menyendiri mengatasi isolasi
O: sosial dengan
a. Klien tampak berkenalan
menarik diri
b. Klien tampak
mengepalkan tangan
saat marah
A:
a. Halusinasi
Pendengaran
b. Resiko prilaku
Kekerasan
c. Isolasi sosial
26 | P a g e
P:
a. Pertemuan 1
Sp 1 halusinasi
b. Pertemuan 1
Sp 1 resiko prilaku
kekerasan
c. Pertemuan 1
Sp 1 isolasi sosial
6-10- S: a. Melatih cara
2021 a. Klien mengatakan mengontrol
sudah tidak sering halusinasi dengan
mendengar suara- obat
suara b. Melatih cara
b. Klien mengatakan mengontrol prilaku
sudah jarang marah kekerasan dengan
marah obat
c. Klien mampu c. Melatih klien
berkenalan dengan berkenalan dengan
teman-temannya 2-3 orang yang ada
O: didekatnya
A:
a. Halusinasi
b. Rpk
c. Isolasi sosial
27 | P a g e
P:
a. Pertemuan 2
Sp 2 halusinasi
b. Pertemuan 2
Sp 2 rpk
c. Pertemuan 2
Sp 2 isolasi sosial
7-10- S: a. Melatih klien
2021 a. Klien mengatakan cara
sudah jarang mengontrol
mendengar suara halusinasi
b. Klien mengatakan dengan
sudah bisa melakukan bercakap-
cara menghardik cakap
walau terkadang b. Melatih klien
masih lupa mengendalika
c. Klien mengatakan n prilaku
sudah tidak marah- kekerasan
Marah dengan cara
d. Klien mampu verbal
berkenalan dengan
c. Melatih klien
Baik
berkenalan
O: dengan 4-5
a. Klien tampak tenang orang
b. Klien tampak
c. berbicara dengan
teman-temannya
d. Klien tampak mampu
mengingat obat- obatan
yang dia minum
28 | P a g e
A:
a. Halusinasi
b. Rpk
c. Isolasi sosial
P:
a. Pertemuan 3
Sp 3 halusinasi
b. Pertemuan 3
Sp 3 rpk
c. Pertemuan 3
Sp 3 isolasi sosial
29 | P a g e
melakukan latihan berlatih secara
yang diajarkan fisik obat,
c. Klien tampak nyaman verbal,
berinteraksi spiritual
c. Klien mampu
A:
mengatasi isos
a. Halusinasi
saat dilakukan
b. RPK
evaluasi
c. Isos
berlatih cara
P: berkenalan
a. Pertemuan 4 dan juga
SP 4 Halusinasi berkenalan
b. Pertemuan 4 dengan banyak
SP 4 RPK orang
c. Pertemuan 4
SP 4 Isos
9-10- S: a. Evaluasi latihan
2021 a. Klien mengatakan menghardik, 6
tidak mendengar benar obat,
suara-suara lagi bercakap-cakap,
b. Klien mengatakan dan kegiatan
sudah tidak marah- harian
marah lagi b. Evaluasi kegiatan
c. Klien mengatakan harian fisik,
sudah berinteraksi latihan fisik, 6
dan berkenalan benar obat, verbal,
dengan orang lain dan spiritual
O: c. Evaluasi latihan
30 | P a g e
kesulitan melakukan
latihan secara mandiri
A:
a. Halusinasi
b. RPK
c. Isos
P:
a. Pertemuan 5
SP 5 evaluasi
Halusinasi
b. Pertemuan 5
SP 5 evaluasi RPK
c. Pertemuan 5
SP 5 evaluasi Isos
31 | P a g e
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan asuhan keperwatan sampai dengan evaluasi pasien dengan
masalah keperawatan halusinasi dapat disimpulkan:
1. Dari hasil pengkajian kepada klien, didapatkan hasil bahwa klien mengalami halusinasi
pendengaran. Halusinasi pendengaran didapatkan melalui data bahwa klien sering
mendengar suara-suara anak kecil tanpa ada wujud dan juga mendengar suara yang
menyuruh untuk melukai diri
2. Dari hasil analisa data klien didapatkan diagnosa keperawatan dengan masalah utama
halusinasi (pendengaran), kemudian masalah keperawatan lainnya yaitu resiko perilaku
kekerasan (RPK) dan isolasi sosial.
5. Dari hasil analisa pengkajian pada asuhan keperawatan dan teori terdapat banyak
kesamaan seperti tanda dan gejala sampai dengan diagnosa yang muncul.
4.2 SARAN
1. Perawat sebagai seseorang yang memberikan asuhan keperawatan pada klien perlu melakukan
komunikasi terapeutik dengan baik agar terciptanya hubungan saling percaya antara klien dan
perawat.
2. Klien berperan secara aktif untuk mendapatkan dukungan dari perawat dan keluarga, serta
mampu melaksanakan tugas yang diberikan dari pihak Rumah Sakit Jiwa agar dapat
mengatasi masalah yang dialami klien.
3. Untuk Rumah Sakit Jiwa diharapkan bisa menambah fasilitas dan senantiasa menciptakan
lingkungan yang terpeutik guna mempercepat kesembuhan klian.
32 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/41105414/LAPORAN_SEMINAR_KEPERAWATAN_JIWA_D
ENGAN_KASUS_HALUSINASI_DI_RSJ_HB_SAANIN_PADANG20191128_10332_s8jw
pb
https://pdfcoffee.com/makalah-seminar-kep-jiwa-halusinasi-pdf-free.html
http://repository.pkr.ac.id/464/7/BAB%202%20Tinjauan%20Pustaka.pdf
http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/162/jtptunimus-gdl-dewanggava-8073-2-babii.pdf
buku kerja mahasiswa praktik keperawatan jiwa
33 | P a g e