Anda di halaman 1dari 33

1.

1 LATAR BELAKANG BAB I


PENDAHULUAN

Kesehatan jiwa merupakan bagian yang integral dari kesehatan. Kesehatan jiwa bukan
sekedar terbebas dari gangguan jiwa, akan tetapi merupakan suatu hal yang di butuhkan
oleh semua orang. Kesehatan jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu
mengatasi tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagai mana adanya. Serta
mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain (Kemenkes, 2010).
Setiap saat dapat terjadi 450 juta orang diseluruh dunia terkena dampak permasalahan
jiwa, syaraf maupun perilaku dan jumlahnya terus meningkat. Pada study terbaru WHO di
14 negara menunjukkan bahwa pada negara-negara berkembang, sekitar 76-85% kasus
gangguan jiwa parah tidak dapat pengobatan apapun pada tahun utama. Masalah kesehatan
jiwa merupakan masalah kesehatan masyarakat yang demikian tinggi dibandingkan
dengan masalah kesehatan lain yang ada dimasyarakat (Hardian, 2008).
Dari 150 juta populasi orang dewasa Indonesia, berdasarkan data Departemen
Kesehatan (Depkes), ada 1,74 juta orang mengalami gangguan mental emosional.
Sedangkan 4 % dari jumlah tersebut terlambat berobat dan tidak tertangani akibat
kurangnya layanan untuk penyakit kejiwaan ini. Krisis ekonomi dunia yang semakin berat
mendorong jumlah penderita gangguan jiwa di dunia dan Indonesia khususnya kian
meningkat, diperkirakan sekitar 50 juta atau 25% dari juta penduduk Indonesia mengalami
gangguan jiwa (Nurdwiyanti, 2008).
Halusinasi adalah kasus paling banyak terjadi pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi
adalah salah satu gejala gangguan persepsi sensori yang dialami pasien dengan gangguan
jiwa. Pasien merasa berupa suara, penglihatan, perabaan, pengecapan tanpa stimulus yang
nyata. Berdasarkan data yang didapat di ruang nuri RSJD provinsi lampung untuk kasus
terbesar adalah halusinasi dengan presentasi 70 % pada tahun 2021
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Pengertian gangguan persepsi halusinasi ?
2. Apa saja klasifikasi gangguan persepsi sensori halusinasi ?
3. Sebutkan tanda dan gejala dari halusinasi ?
1|Page
4. Jelaskan faktor penyebab dari halusinasi ?
5. Asuhan keperawatan pada pasien dengan halusinasi ?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari gangguan persepsi sensori halusinasi
2. Untuk mengetahui klasifikasi gangguan persepsi sensori halusinasi
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari halusinasi
4. Untuk mengetahui faktor penyebab dari halusinasi
5. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan halusinasi

2|Page
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 PENGERTIAN HALUSINASI

Halusinasi adalah sensori persepsi yang keliru dan melibatkan panca


indera (Isaacs, 2002).
Halusinasi adalah gangguan penyerapan atau persepsi panca indera tanpa adanya
rangsangan dari luar yang dapat terjadi pada sistem penginderaan dimana terjadi pada
saat kesadaran individu itu penuh dan baik. Maksudnya rangsangan tersebut terjadi
pada saat klien dapat menerima rangsangan dari luar dan dari dalam diri individu.
Dengan kata lain klien berespon terhadap rangsangan yang tidak nyata, yang hanya
dirasakan oleh klien dan tidak dapat dibuktikan (Nasution, 2003).
Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana klien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca indra
tanpa ada rangsangan dari luar. Suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi
melalui panca indra tanpa stimulus eksteren: persepsi palsu (Maramis, 2005)

2.2 KLASIFIKASI HALUSINASI


Menurut (Menurut Stuart, 2007), jenis halusinasi antara lain :
a. Halusinasi pendengaran (auditorik) 70 %
Karakteristik ditandai dengan mendengar suara, teruatama suara – suara
orang, biasanya klien mendengar suara orang yang sedang
membicarakan apa yang sedang dipikirkannya dan memerintahkan untuk
melakukan sesuatu.
b. Halusinasi penglihatan (Visual) 20 %
Karakteristik dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk
pancaran cahaya, gambaran geometrik, gambar kartun dan panorama yang
luas dan kompleks. Penglihatan bisa menyenangkan atau menakutkan.
c. Halusinasi penghidu (olfactory)
Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang
menjijikkan seperti : darah, urine atau feses. Kadang – kadang terhidu bau
harum. Biasanya berhubungan dengan stroke, tumor, kejang dan
dementia.

3|Page
d. Halusinasi peraba (tactile)
Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa
stimulus yang terlihat. Contoh : merasakan sensasi listrik datang dari tanah,
benda mati atau orang lain.
e. Halusinasi pengecap (gustatory)
Karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis dan
menjijikkan, merasa mengecap rasa seperti rasa darah, urin atau feses.
f. Halusinasi sinestetik
Karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah mengalir
melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau pembentukan urine.
g. Halusinasi Kinesthetic
Merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa bergerak.

2.3 TANDA DAN GEJALA HALUSINASI

Menurut Hamid (2000) yang dikutip oleh Jallo (2008), dan Menurut Keliat
(1999) dikutip oleh Syahbana (2009) perilaku klien yang berkaitan dengan halusinasi
adalah sebagai berikut:
1. Bicara, senyum dan ketawa sendiri.
2. Menggerakkan bibir tanpa suara, pergerakan mata yang cepat, dan respon verbal
yang lambat.
3. Menarik diri dari orang lain, dan berusaha untuk menghindari diri dari orang
lain.
4. Tidak dapat membedakan antara keadaan nyata dan keadaan yang tidak nyata.
5. Terjadi peningkatan denyut jantung, pernapasan dan tekanan darah.
6. Perhatian dengan lingkungan yang kurang atau hanya beberapa detik dan
berkonsentrasi dengan pengalaman sensorinya.
7. Curiga, bermusuhan, merusak (dirisendiri,oranglaindan lingkungannya) dan
takut.
8. Sulit berhubungan dengan orang lain.
9. Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung, jengkel dan marah.
10. Tidak mampu mengikuti perintah dari perawat.
11. Tampak tremor dan berkeringat

4|Page
2.4 FAKTOR PENYEBAB HALUSINASI

1) Faktor Predisposisi
Menurut Stuart (2007), faktor penyebab terjadinya halusinasi adalah:
a. Biologis
Abnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan dengan
respon neurobiologis yang maladaptif baru mulai dipahami. Ini ditunjukkan
oleh penelitian-penelitian yang berikut:
 Penelitian pencitraan otak sudah menunjukkan keterlibatan otak yang lebih
luas dalam perkembangan skizofrenia. Lesi pada daerah frontal, temporal
dan limbik berhubungan dengan perilaku psikotik.
 Beberapa zat kimia di otak seperti dopamin neurotransmitter yang
berlebihan dan masalah-masalah pada system reseptor dopamin dikaitkan
dengan terjadinya skizofrenia
 Pembesaran ventrikel dan penurunan massa kortikal menunjukkan
terjadinya atropi yang signifikan pada otak manusia. Pada anatomi otak
klien dengan skizofrenia kronis, ditemukan pelebaran lateral ventrikel,
atropi korteks bagian depan dan atropi otak kecil (cerebellum). Temuan
kelainan anatomi otak tersebut didukung oleh otopsi (post-mortem).

b. Psikologis
Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon dan
kondisi psikologis klien. Salah satu sikap atau keadaan yang dapat
mempengaruhi gangguan orientasi realitas adalah penolakan atau
tindakan kekerasan dalam rentang hidup klien.
c. Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi realita seperti:
kemiskinan, konflik sosial budaya (perang, kerusuhan, bencana alam) dan
kehidupan yang terisolasi disertai stress.

5|Page
2) Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi yaitu stimulus yang dipersepsikan oleh individu sebagai
tantangan, ancaman, atau tuntutan yang memerlukan energi ekstra untuk
menghadapinya. Adanya rangsangan dari lingkungan, seperti partisipasi klien
dalam kelompok, terlalu lama tidak diajak komunikasi, objek yang ada di
lingkungan dan juga suasana sepi atau terisolasi sering menjadi pencetus
terjadinya halusinasi. Hal tersebut dapat meningkatkan stres dan kecemasan yang
merangsang tubuh mengeluarkan zat halusinogenik.

Secara umum klien dengan gangguan halusinasi timbul gangguan setelah


adanya hubungan yang bermusuhan, tekanan, isolasi, perasaan tidak berguna,
putus asa dan tidak berdaya. Penilaian individu terhadap stressor dan masalah
koping dapat mengindikasikan kemungkinan kekambuhan (Keliat, 2006).
Menurut Stuart (2007), faktor presipitasi terjadinya gangguan
halusinasi adalah:
a. Biologis
Gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang mengatur
proses informasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak
yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi
stimulus yang diterima oleh otak untuk diinterpretasikan.
b. Stress lingkungan
toleransi terhadap stress yang berinteraksi terhadap stressor lingkungan untuk
menentukan terjadinya gangguan perilaku

6|Page
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HALUSINASI
A. IDENTITAS KLIEN

Inisial : Tn.A Tanggal Pengkajian : 4-10-2021

Tanggallahir : 12-12-1998 No.Rekam Medik : 057004


Informan : Pasien dan Status
B. ALASAN MASUK

Klien datang dengan keluhan emosi dan marah –marah, sulit tidur lalu diantar
oleh ayahnya sendiri. jika marah pasien akan menghancurkan atau
membanting barang barang yang ada disekitarnya, klien juga mengatakan
mendengar suara suara anak kecil pada malam hari dan membuat sulit tidur

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Pernah dirawat : klien tidak pernah dirawat
Jelaskan : -
2. Penyakit yang pernah dialami : tidak ada
3. Riwayat operasi : belum pernah dilakukan operasi
4. Riwayat alergi : klien tidak memiliki riwayat alergi
5. Riwayat ketergantungan terhadap zat : klien adalah pengguna rokok

D. RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU


1. Pernah mengalami ganguan jiwa dimasa lalu ? ya √ tidak

2. Pengobatan sebelumnya

Berhasil kurang berhasil √ tidak berhasil

3. Pelaku/Usia
Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya fisik

aniaya seksual Penolakan

Kekerasan dalam keluarga

7|Page
Tindakan kriminal

Jelaskan :
klien mengatakan dirinya kalau marah dirumah akan merusak barang
yang ada disekitar dia dan Klien mengatakan pernah mendengar suara
suara yang menyuruhnya untuk melukai diri tetapi dia tidak
melakukannya
Masalah Keperawatan : resiko prilaku kekerasan
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :
Klien mengatakan kalau dirinya adalah anak broken home dan dia tinggal
dengan orang tuanya yaitu ayah kandungnya hal ini juga yang membuat
dirinya seperti ini
Masalah Keperawatan : koping keluarga tidak efektif

E. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Adakah anggota keluarga yang mengalami

gangguan jiwa ? ya tidak √

genogram

keterangan genogram :

klien mengatakan kalau kedua orang tuanya sudah berpisah dan dia
tinggal dengan ayahnya sedangkan adik laki-lakinya tinggal dengan
ibunya

masalah keperawatan : koping keluarga tidak efektif

8|Page
F. PERSEPSI KESEHATAN

Klien masih mengingkari penyakit yang dideritanya dan mengatakan kalau dia
tidak sakit. Klien juga mengatakan ingin cepat pulang karena merasa tidak
akan sembuh jika dirawat
Masalah keperawatan : penyangkalan tidak efektif
G. PEMERIKSAAN FISIK

1. keluhan Fisik

ada tidak ada √

Tanda Vital

TD: 110/80 mmhg N: 80 x/m S: 36,9 c RR : 20x/m

2. Penilaian skala nyeri

ada tidak ada √

Masalah Keperawatan : tidak ada keluhan nyeri


3. Skrining status nutrisi :
BB : 50 kg TB : 158 cm
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
4. Penilaian fungsional :
No Fungsi Penilaian Skor

1 Mengendalikan Tak terkendali /tak teratur (perlu 0


rangsang pembuangan pencahar)
tinja Kadang-kadang tak terkendli (hanya 1
1x/seminggu)
Terkendali teratur 2

2 Mengendalikan Tak terkendali atau pakai kateter 0


rangsang berkemih
Kadang-kadang tak terkendali (hanya 1
1x/24jam)
Mandiri 2

9|Page
3 Membersihkan diri Butuh pertolongan orang lain 0
(seka muka,sisir
Mandiri 1
rambut,sikat gigi)
4 Penggunaan jamban Tergantung pertolongan oranglain 0
,masuk dan keluar
Perlu pertolongan pada beberapa 1
(melepaskan,memakai
kegiatan tetapidapat mengerjakan
celana,membersihkan
sendiri beberapa kegiatan yang lain
,menyiram)
Mandiri 2

5 Makan Tidak mampu 0

Perlu ditolong memotong makanan 1

Mandiri 2

6 Berubah sikap dari Tidak mampu 0


berbaring ke duduk
Perlu banyak bantuan untuk bisa 1
duduk(2 orang)
Bantuan minimal 1 orang 2

Mandiri 3

7 Berpindah/berjalan Tidak mampu 0

Bisa( pindah) dengan kursi roda 1

Berjalan dengan bantuan 1 orang 2

Mandiri 3

8 Memakai Baju Tergantung orang lain 0

Sebagian dibantu(mis:mengancing) 1

Mandiri 2

10 | P a g e
9 Naik turun tangga Tidak mampu 0

Butuh pertolongan 1

Mandiri 2

10 Mandi Tergantung orang lain 0

Mandiri 2

Kategori 20=mandiri
VII. Resiko Jatuh/cedera

Parameter skor

Usia < 50 tahun 8

50-79 tahun 10

>80 tahun 26

Status mental Sadar penuh dan orientasi baik -4

Agitas/cemas 13

Sering bingung 13

Bingung/disorientasi 14

eliminasi Mandiri untuk BAB dan BAK 8

Memakai kateter 12

BAB dan BAK dengan bantuan 10

Memakai kateter/ostomy 12

Gangguan eliminasi (inkonesia,k 10


banyak Bak dimalam hari,sering
BAB dan BAK

11 | P a g e
medikasi Tidak ada pengobatan yang 10
diberikan
Obat obatan jantung 10

Obat psikatri termasuk 8


benzodiazepin dan antidepresan
Meningkatnya dosis obat yang 12
dikonsumsi/ditambahkan dalam
24 jam terakhir
diagnosis Bipolar/gangguan scizoaffective 10

Penyalahgunaan zat zat terlarang 8


dan alkohol
Gangguan depresi mayor 10

Dimensi/delirium 12

Ambulasi/ Ambulansi mandiri dan langkah 7


keseimbangan stabil atau pasien imobil
Penyalahgunaan alat bantu yang 8
tepat (tongkat,wolker,tripod,ddl)
Vertigo/hipotensi 10
ortostatik/kelemahan
Langkah tidak stabil,butuh 8
bantuan dan menyadari
ketidakmampuannya
Langkah tidak stabil,butuh 15
bantuan dan tidak menyadari
ketidakmampuannya
nutrisi Hanya sedikit mendapatkan 12
asupan makan/minum dalam 24
jam terakhir
Tidak makan baik 0

Gangguan tidur Tidak ada gangguan tidur 8

12 | P a g e
Ada gangguan tidur yang 12
dilaporkan keluarga pasien/staf
Riwayat jatuh Tidak ada riwayat jatuh 8

Ada riwayat jatuh dalam 3 bulan 14


terakhir
KATEGORI RESIKO RT √ RR

Masalah keperawatan : tidak ada masalah


5. Resiko jatuh/cidera :
Klien tidak ada resiko untuk jatuh atau cidera
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

H. PSIKOSOSIAL
1. Konsep diri
a. Citra tubuh :
Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuh tanpa
terkecuali
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

b. Identitas:

Klien mengatakan bahwa dirinya adalah laki laki, klien


mengatakan dirinya ingin bekerja sebagai petani saat keluar nanti

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

c. Peran :

Klien mengatakan perannya sebagai seorang anak yaitu untuk


menuruti dan merawat orang tuanya namun saat dirawat klien
tidak dapat melakukan tugasnya tersebut

Masalah Keperawatan : ketidakevektifan penampilan peran


d. Ideal diri :
Klien mengatakan ingin segera bisa berkumpul dengan
keluarganya dirumah dan klien berharap terhadap lingkungannya
untk tidak memandang negatif klien

13 | P a g e
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

e. Harga diri :
klien mengatakan kalau selama ini kurang percaya diri untuk
bertemu dengan ibu dan juga adiknya dikarenakan klien sudah
lama tidak bertemu semenjak ibu dan ayahnya sudah berpisah
saat klien masih sekolah
Masalah Keperawatan : harga diri rendah

2. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan:

Klien mengatakan kalau dirinya islam dan percaya dengan


agamanya

b. Kegiatan ibadah :

Klien selama dirawat melaksanakan ibadah seperti shalat 5


waktu dan juga berdoa setiap hari.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

3. Hubungan Sosial

a. Orang yang berarti :

Menurut klien orang yang berarti dalam hidup klien saat ini
adalah keluarganya terutama ayahnya

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :

Klien tidak mengikuti kegiatan yang ada dilingkungan


rumahnya

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :

Klien mengatakan dirinya sering lebih suka menyendiri


terutama saat dirinya marah
Masalah Keperawatan : isolasi sosial

14 | P a g e
I. STATUS MENTAL
1. penampilan

Jelaskan : klien terlihat bersih dan rapih klien mengatakan mandi 3 x


dalam sehari menggunakan sabunn gosok gigi dan memakai shampo
ketika keramas
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
2. Pembicaraan

Jelaskan : klien ketika diajak berbicara sesuai dan tidak terlalu cepat
saat berbicara dengan perawat, pembicaraan klien juga tepat dan tidak
berpindah-pindah

Masalah keperawatan : tidak ada masalah


3. Aktivitas motorik

Jelaskan : klien terlihat berjalan-jalan sendiri seperti orang gelisah


Masalah keperawatan : resiko prilaku kekerasan

4. Alam perasaan (emosi)

Jelaskan : klien mengatakan sering marah/emosi labil terutama ketika


ada yang bercanda dengan dia dan klien tampak mengepalkan tangan
dan tatapan mata tajam

Masalah keperawatan : resiko prilaku kekerasan

5. Afek

Jelaskan : selama dirawat klien mempunyai emosi yang mudah


berubah-ubah

Masalah keperawatan : resiko prilaku kekerasan

6. Interaksi selama wawancara

Jelaskan : klien menjawab pertanyaan dengan jelas dan mau


mengungkapkan semua yang dia rasakan

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

15 | P a g e
7. Persepsi-sensori

Jelaskan : klien mendengar suara suara seperti anak kecil dan melihat
seperti ada yang membuka pintu
Masalah keperawatan : halusinasi pendengaran

8. Proses pikir
Jelaskan : selama wawancara berfikir sesuai, pembicaraan tidak terbelit-
belit, klien mampu menjawab pertanyaan dengan baik
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
9. Isi pikir

Jelaskan : klien mengatakan jika ada orang yang mengobrol atau berbicara
didekat dirinya klien merasa kalau mereka sedang membicarakannya

Masalah Keperawatan : gangguan proses fikir

10. Tingkat kesadaran

Jelaskan : klien kesadan compos mentis, klien menyadari tempat,waktu


dan situasi saat ini, klien cukup kooperatif saat diajak berbicara dan tau
apa yang diajarkan dan klien juga tidak ada diorientasi

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah


11. Memori

Jelaskan : klien mengalami gangguan jangka pendek ditandai dengan


klien mengatakan mudah lupa dengan nama teman temannya yang
berkenalan dengannya meskipun 2 atau 3 hari yang lalu bertemu
Masalah Keperawatan : gangguan memori jangka pendek

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Jelaskan : konsentrasi klien baik ditandai dengan klien mengatakn


mampu menglang penjelasan yang sudah dijelaskan, klien juga
mampu membaca, berhitung dan juga menulis

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

16 | P a g e
13. Kemampuan penilaian

Jelaskan : klien mengalami gangguan ringan namun klien mampu


mengambil keputusan yang sederahana walau dengan bantuan orang
lain

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

14. Daya tilik diri

Jelaskan : klien mengingkari penyakit yang dideritanya ditandai


dengan klien mengatakan kalau dia tidak sakit dan mengatakan ingin
pulang saja

Masalah Keperawatan : penyangkalan tidak efektif

J. SUMBER KOPING

Klien menggunakan asuransi kesehatan nasional ( BPJS ). Klien mengatakan


biasanya kalau klien sakit berobatnya ke puskesmas atau rumah sakit yang ada
didekatnya.
Masalah keperawata : tidak ada masalah

K. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

No Komponen yang dibutuhkan Ya tidak


1 Tempat tinggal √
2. Care giver √
3 Layanan kesehatan masyarakat √
4 Group support √

Jelaskan :
Klien tidak ada masalah dalam persiapan pulang karena klien
mempunyai tempat tinggal dan juga pelayanan kesehatan yang mendukung
saat klien sakit atau ingin membeli obat yang habis.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah

17 | P a g e
L. ASPEK MEDIK

Diagnosa medis : skizoferenia


Terapi medis :
- Rispendon : 2x3 g
- Thp : 2x2 g
- Cpz : 1x100 g
- Depalote : 2x250 g
- Halopenidol : 2x1,5 g

M. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hasil pemeriksaan hematologi dan kimia klinik


Darah rutin Hasil Nilai normal
Hemoglobin 14,1 14-18 g/dl
Eritrosit 4,8 12-16 g
Leukosit 8.300 4,5-6,0 sel/mm
Trombosit 262.00 5.000-10.000 sel/mm
n.segmen 56 50-70 %
Limfosit 34 20-40%
Monosit 10 2-8%
Hematokrit 40% 40-54%
GOT/AST 35 L< 37 u/l; p< 31 u/l
GPT/ALT 25 L< 42 u/l; p< 32 u/l

18 | P a g e
1. DATA FOKUS
Data subjektif :
a. Klien saat ini mengeluh mendengar suara suara anak kecil dan juga melihat ada yang
membuka pintu
b. Klien mengatakan mendengar suara suara pada saat malam hari dan suara itu
hilang timbul
c. klien mengatakan sering marah terutama ketika ada yang bercanda dengan dia
d. Klien mengatakan pernah mendengar suara suara yang menyuruhnya untuk melukai
diri tetapi dia tidak melakukannya dan klien juga sering memukul atau merusak benda
disekitarnya saat marah
e. klien mengatakan saat dirinya marah klien lebih suka menyendiri dan klien juga
mengalami kesulitan untuk mengingat teman-temannya karena jarang berinteraksi
f. klien mengatakan masih mengingkari penyakit yang dideritanya dan
mengatakan kalau dia tidak sakit
g. klien mengatakan jika ada orang yang mengobrol atau berbicara didekat dirinya
klien merasa kalau mereka sedang membicarakannya
h. klien mengatakan kalau dirinya sulit tidur dan saat tengah malam sering terbangun
i. klien mengalami gangguan jangka pendek ditandai dengan klien mengatakan mudah
lupa dengan nama teman temannya yang berkenalan dengannya meskipun 2 atau 3
hari yang lalu bertemu
j. Klien mengatakan kalau dirinya adalah anak broken home dan dia tinggal dengan
orang tuanya yaitu ayah kandungnya hal ini juga yang membuat dirinya seperti ini
k. klien mengatakan kalau selama ini kurang percaya diri untuk bertemu dengan ibu
dan juga adiknya dikarenakan klien sudah lama tidak bertemu semenjak ibu dan
ayahnya sudah berpisah saat klien masih sekolah
l. Klien masih mengingkari penyakit yang dideritanya dan mengatakan kalau dia
tidak sakit. Klien juga mengatakan ingin cepat pulang karena merasa tidak akan
sembuh jika dirawat

19 | P a g e
data objektif :
a. klien tampak masih suka muter-muter dihalaman

b. klien tampak tenang

c. klien tampak sudah kooperatif

d. klien tampak memiliki emosi yang mudah berubah ( labil )

e. klien tampak kesulitan ketika disuruh menyebutkan nama – nama temannya

f. klien tampak senang menyendiri terutama saat marah

g. klien tampak mengepalkan tangan saat marah dan pandangan klien tajam

h. klien terlihat mengantuk

i. klien tampak bingung

j. klien tampak membatasi untuk berinteraksi dengan orang lain

k. klien terlihat jarang dijenguk keluarganya

l. klien tampak tidak mengakui kalau dirinya sakit

m. kontak mata kurang

20 | P a g e
2. ANALISA DATA

NO DATA MASALAH
1. Ds : Halusinasi pendengaran
- Klien saat ini mengeluh mendengar suara suara
anak kecil dan juga melihat ada yang membuka
pintu
- Klien mengatakan mendengar suara suara pada saat
malam hari dan suara itu hilang timbul

Do :
- Klien tampak bingung
- klien tampak masih suka muter-muter dihalaman

2 Ds : Resiko prilaku kekerasan


- Klien mengatakan pernah mendengar suara suara
yang menyuruhnya untuk melukai diri tetapi dia
tidak melakukannya
- klien juga sering memukul atau merusak benda
disekitarnya saat marah
- klien mengatakan sering marah terutama
ketika ada yang bercanda dengan dia

do :
- pandangan klien tajam
- klien tampak mengepalkan tangan

21 | P a g e
3 Ds : Isolasi sosial
- klien juga mengalami kesulitan untuk mengingat
teman-temannya karena jarang berinteraksi
- klien mengatakan saat dirinya marah klien lebih
suka menyendiri

do :
- klien tampak kesulitan ketika disuruh menyebutkan
nama – nama temannya
- klien tampak senang menyendiri terutama saat
marah

22 | P a g e
4 Ds : Gangguan pola tidur
- klien mengatakan kalau dirinya sulit tidur dan saat
tengah malam sering terbangun karena mendengar
suara

do :
- klien tampak mengantuk

5 Ds : Gangguan proses fikir


- klien mengatakan jika ada orang yang mengobrol
atau berbicara didekat dirinya klien merasa kalau
mereka sedang membicarakannya

do :
- klien tampak membatasi untuk berinteraksi dengan
orang lain
- klien tampak kooperatif

6. Ds : Gangguan memori jangka


- klien mengalami gangguan jangka pendek pendek
ditandai dengan klien mengatakan mudah lupa
dengan nama teman temannya yang berkenalan
dengannya meskipun 2 atau 3 hari yang lalu
bertemu

do :
- klien tampak kesulitan ketika disuruh menyebutkan
nama – nama temannya
- klien tampak tenang

7. Ds : Ketidakefektifan koping
Klien mengatakan kalau dirinya adalah anak broken keluarga
home dan dia tinggal dengan orang tuanya yaitu ayah
kandungnya hal ini juga yang membuat dirinya seperti
ini

23 | P a g e
cek kembali masalahnya, harga diri rendah ? penyangkalan
Do :
klien terlihat jarang dijenguk keluarganya
8. Ds : Harga diri rendah
klien mengatakan kalau selama ini kurang percaya diri
untuk bertemu dengan ibu dan juga adiknya
dikarenakan klien sudah lama tidak bertemu semenjak
ibu dan ayahnya sudah berpisah saat klien masih
sekolah
do :
a. klien tampak bingung
b. kontak mata kurang

9. Ds : Penyangkalan tidak efektif


Klien masih mengingkari penyakit yang dideritanya
dan mengatakan kalau dia tidak sakit. Klien juga
mengatakan ingin cepat pulang karena merasa tidak
akan sembuh jika dirawat
Do :
klien tampak tidak mengakui kalau dirinya sakit

24 | P a g e
3. POHON MASALAH

Resiko prilaku kekerasan


gangguan
memori jangka pendek

Gangguan persepsi sensori :


Gangguan persepsi sensori :
Halusinasi pendengaran gangguan pola
Halusinasi pendengaran
tidur

penyangkal
an tidak
efektif

gangguan proses fikir Isolasi sosial

Harga diri rendah

Koping keluarga tidak efektif

4. DAFTAR DIAGNOSA MASALAH

a. Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran


b. Resiko prilaku kekrasan
c. Isolasi sosial

25 | P a g e
5. CATATAN PERKEMBANGAN
Tgl/jam Profesional Hasil asesmen pasien dan Intruksi ppa verifikasi
Pemberi pemberi layanan Termasuk pasca
asuhan
5-10- S: a. Melatih klien
2021 a. Klien mendengar mengendalikan
suara-suara anak halusinasi dengan
kecil suara tersebut menghardik
muncul pagi dan b. Melatih klien
malam hari mengendalikan
b. Klien mengatakan prilaku kekerasan
sering marah-marah dengan cara tarik
dan merusak barang nafas dalam dan
Disekitarnya memukul bantal
c. Klien mengatakan atau kasur
kalau marah dia akan c. Melatih klien
Menyendiri mengatasi isolasi

O: sosial dengan
a. Klien tampak berkenalan
menarik diri
b. Klien tampak
mengepalkan tangan
saat marah

A:
a. Halusinasi
Pendengaran
b. Resiko prilaku
Kekerasan
c. Isolasi sosial

26 | P a g e
P:
a. Pertemuan 1
Sp 1 halusinasi
b. Pertemuan 1
Sp 1 resiko prilaku
kekerasan
c. Pertemuan 1
Sp 1 isolasi sosial
6-10- S: a. Melatih cara
2021 a. Klien mengatakan mengontrol
sudah tidak sering halusinasi dengan
mendengar suara- obat
suara b. Melatih cara
b. Klien mengatakan mengontrol prilaku
sudah jarang marah kekerasan dengan
marah obat
c. Klien mampu c. Melatih klien
berkenalan dengan berkenalan dengan
teman-temannya 2-3 orang yang ada

O: didekatnya

a. Klien tampak mampu


menghardik
b. Klien tampak mampu
melakukan tarik nafas
dalam
c. Klien tampak
bingung

A:
a. Halusinasi
b. Rpk
c. Isolasi sosial

27 | P a g e
P:
a. Pertemuan 2
Sp 2 halusinasi
b. Pertemuan 2
Sp 2 rpk
c. Pertemuan 2
Sp 2 isolasi sosial
7-10- S: a. Melatih klien
2021 a. Klien mengatakan cara
sudah jarang mengontrol
mendengar suara halusinasi
b. Klien mengatakan dengan
sudah bisa melakukan bercakap-
cara menghardik cakap
walau terkadang b. Melatih klien
masih lupa mengendalika
c. Klien mengatakan n prilaku
sudah tidak marah- kekerasan
Marah dengan cara
d. Klien mampu verbal
berkenalan dengan
c. Melatih klien
Baik
berkenalan
O: dengan 4-5
a. Klien tampak tenang orang
b. Klien tampak
c. berbicara dengan
teman-temannya
d. Klien tampak mampu
mengingat obat- obatan
yang dia minum

28 | P a g e
A:
a. Halusinasi
b. Rpk
c. Isolasi sosial

P:
a. Pertemuan 3
Sp 3 halusinasi
b. Pertemuan 3
Sp 3 rpk
c. Pertemuan 3
Sp 3 isolasi sosial

8-10- S: a. Klien mampu


2021 a. Klien mengatakan mengatasi
sudah tidak halusinasi
mendengar suara lagi yang dialami
b. Klien mengatakan saat evaluasi
mampu mengatasi berlatih
halusinasi dengan menghardik,
cara verbal minum obat,
c. Klien mengatakan bercakap-
mampu mengatasi cakap, dan
RPK dengan cara latihan
verbal kegiatan
d. Klien mengatakan terjadwal
senang mengatasi
b. Klien mampu
isos dengan cara
mengatasi
bercakap-cakap
perilaku
O: kekerasan
a. Klien tampak tenang yang dialami
b. Klien tampak mampu saat evaluasi

29 | P a g e
melakukan latihan berlatih secara
yang diajarkan fisik obat,
c. Klien tampak nyaman verbal,
berinteraksi spiritual
c. Klien mampu
A:
mengatasi isos
a. Halusinasi
saat dilakukan
b. RPK
evaluasi
c. Isos
berlatih cara
P: berkenalan
a. Pertemuan 4 dan juga
SP 4 Halusinasi berkenalan
b. Pertemuan 4 dengan banyak
SP 4 RPK orang
c. Pertemuan 4
SP 4 Isos
9-10- S: a. Evaluasi latihan
2021 a. Klien mengatakan menghardik, 6
tidak mendengar benar obat,
suara-suara lagi bercakap-cakap,
b. Klien mengatakan dan kegiatan
sudah tidak marah- harian
marah lagi b. Evaluasi kegiatan
c. Klien mengatakan harian fisik,
sudah berinteraksi latihan fisik, 6
dan berkenalan benar obat, verbal,
dengan orang lain dan spiritual

O: c. Evaluasi latihan

a. Klien tampak cara berkenalan

Kooperatif dengan dan


b. Klien tampak tenang berinteraksi
c. Klien tampak tidak dengan orang lain

30 | P a g e
kesulitan melakukan
latihan secara mandiri

A:
a. Halusinasi
b. RPK
c. Isos

P:
a. Pertemuan 5
SP 5 evaluasi
Halusinasi
b. Pertemuan 5
SP 5 evaluasi RPK
c. Pertemuan 5
SP 5 evaluasi Isos

31 | P a g e
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan asuhan keperwatan sampai dengan evaluasi pasien dengan
masalah keperawatan halusinasi dapat disimpulkan:

1. Dari hasil pengkajian kepada klien, didapatkan hasil bahwa klien mengalami halusinasi
pendengaran. Halusinasi pendengaran didapatkan melalui data bahwa klien sering
mendengar suara-suara anak kecil tanpa ada wujud dan juga mendengar suara yang
menyuruh untuk melukai diri

2. Dari hasil analisa data klien didapatkan diagnosa keperawatan dengan masalah utama
halusinasi (pendengaran), kemudian masalah keperawatan lainnya yaitu resiko perilaku
kekerasan (RPK) dan isolasi sosial.

3. Intervensi keperawatan diberikan dengan berdasarkan pada matriks pedoman intervensi


keperawatan SDKI, SIKI dan SLKI.

4. Implementasi keperawatan dilakukan berdasarkan dari catatan perkembangan pasien


terintegrasi (CPPT).

5. Dari hasil analisa pengkajian pada asuhan keperawatan dan teori terdapat banyak
kesamaan seperti tanda dan gejala sampai dengan diagnosa yang muncul.

4.2 SARAN
1. Perawat sebagai seseorang yang memberikan asuhan keperawatan pada klien perlu melakukan
komunikasi terapeutik dengan baik agar terciptanya hubungan saling percaya antara klien dan
perawat.

2. Klien berperan secara aktif untuk mendapatkan dukungan dari perawat dan keluarga, serta
mampu melaksanakan tugas yang diberikan dari pihak Rumah Sakit Jiwa agar dapat
mengatasi masalah yang dialami klien.

3. Untuk Rumah Sakit Jiwa diharapkan bisa menambah fasilitas dan senantiasa menciptakan
lingkungan yang terpeutik guna mempercepat kesembuhan klian.

32 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/41105414/LAPORAN_SEMINAR_KEPERAWATAN_JIWA_D
ENGAN_KASUS_HALUSINASI_DI_RSJ_HB_SAANIN_PADANG20191128_10332_s8jw
pb
https://pdfcoffee.com/makalah-seminar-kep-jiwa-halusinasi-pdf-free.html
http://repository.pkr.ac.id/464/7/BAB%202%20Tinjauan%20Pustaka.pdf
http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/162/jtptunimus-gdl-dewanggava-8073-2-babii.pdf
buku kerja mahasiswa praktik keperawatan jiwa

33 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai