DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan ALLAH SWT, karena atas berkat rahmat
dan hidayahnya sehingga proposal ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Proposal yang berjudul ”TERAPI BERMAIN” disusun untuk memenuhi tugas mahasiswa dari
mata kuliah Praktik Klinik Keperawatan Anak di Ruang Anak RS BHAYANGKARA
Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan proposal ini dimasa
mendatang.Semoga proposal ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak dan dapat dijadikan
sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa, masyarakat dan pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kepuasan.
Aktivitas bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak, meskipun hal
tersebut tidak meghasilkan komoditas tertentu.
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak secara
optimal. Oleh karena itu dalam memilih alat bermain hendaknya disesuaikan dengan jenis
kelamin dan usia anak. Sehingga dapat merangsang perkembangan anak secara optimal.
Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini tetap perlu
dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi anak.
B. Fungsi Bermain
Fungsi bermain adalah merangsang perkembangan sensorik-motorik, perkembangan
intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri, moral dan bermain sebagai terapi.
1. Perkembangan sensorik-motorik merupakan komponen terbesar yang digunakan
anak dan bermain aktif sangat penting untuk perkembangan pengobatan.
2. Perkembangan intelektual anak melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap
segala sesuatu yang ada dilingkungan sekitar.
3. Perkembangan sosial anak akan memberi dan menerima serta mengembangkan
hubungan sesuai dengan belajar memecahkan masalah dan hubungan sulit.
4. Perkembangan kreatifitas anak belajar merealisasikan diri.
5. Perkembangan kesadaran diri, anak belajar mengenal kemampuan dengan mencoba
peran-peran baru dan mengetahui dampak tingkah lakunya terhadap orang lain.
6. Perkembangan moral, anak akan belajar mengenai nilai dan moral dan etika belajar
membedakan mana yang benar dan mana yang salah serta belajar bertanggung jawab
atas segala tindakan yang telah dilakukan.
C. Tujuan Bermain
1. Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stres karena sakit dan dirawat di rumah
sakit.
2. Mengekspresikan perasaan, keinginan, dan fantasi serta ide-idenya.
3. Pengembangan kreatifitas dan kemampuan memecahkan masalah.
4. Untuk melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada saat sakit,
pada saat sakit anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
F. Klasifikasi Bermain
1. Berdasarkan isi permainan
a. Sosial Affective Play
Inti permainan ini adalah adanya hubungan interpersonal yang
menyenangkan antara anak dan orang lain. Misalnya, anak akan mendapatkan
kesenangan dan kepuasan dari hubungan yang menyenangkan dengan orang
tuanya atau orang lain.
b. Sense of Pleasure Play
Permainan ini menggunakan alat yang dapat menimbulkan rasa senang
pada anak. Misalnya, bermain dengan lilin dan origami.
c. Skill Play
Permainan ini meningkatkan keterampilan anak, khususnya motorik kasar
dan halus. Misalnya, anak akan terampil memegang benda-benda kecil, anak
akan terampil bermain sepeda.
d. Games atau Permainan
Jenis permainan yang menggunakan alat tertentu yang menggunakan
perhitungan atau skor. Misalnya, ular tangga, puzzle.
e. Unoccupied Behaviour
Pada saat tertentu, anak sering terlihat mondar-mandir, tersenyum,
tertawa, memainkan kursi, meja atau apa yang ada di sekelilingnya. Jadi,
sebenarnya anak tidak memainkan alat permainan tertentu, dan situasi atau obyek
yang ada di sekelilingnya yang digunakan sebagai alat permainan. Anak tampak
senang dan asyik dengan situasi serta lingkungannya tersebut.
f. Dramatic Play
Dalam permainan ini anak memainkan peran sebagai orang lain melalui
permainannya. Misalnya, anak memerankan sebagai ibu guru, ayahnya atau
ibunya.
A. PelaksanaanKegiatan
1. Pembukaan (15 menit)
a. Terapis memberi salam dan meningkatkan kontrak yang
telah disepakati
b. Terapis menjelaskan pokok bahasan yang akan
diberikan.
2. Kegiatan inti (30 menit)
a. Terapis menjelaskan tentang tata cara terapi bermain.
b. Mengajak anak untuk bermain.
c. Memfasilitasi anak untuk bermain.
3. Penutup (15 menit)
a. Mengevaluasi sasaran dengan cara bertanya apakah
mereka merasa senang dengan kegiatan ini.
b. Mengevaluasi sasaran dengan cara bertanya apakah
mereka merasa senang dengan kegiatan ini.
B. Tata Cara Bermain
1. Leader
Tugas :
a) Membuka acara, memperkenalkan nama-nama terapis.
b) Menjelaskan tujuan terapi bermain.
c) Menjelaskan aturan terapi permainan.
d) Memperkenalkan nama-nama anak yang ikut terapi bermain.
2. Co Leader
Tugas :
a) Membantu leader dalam mengorganisir kegiatan.
b) Menyampaikan jalannya kegiatan.
c) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader dan sebaliknya.
3. Observer
Tugas:
a) Mengamati, mengobservasi, dan melporkan jalannya kegiatan serta perilaku yang
diharapkan.
b) Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama berlangsungnya kegiatan.
4. Fasilitator
Tugas :
a) Memfasilitasi kegiatan yang diharapkan.
b) Memotivasi peserta yang kurang aktif agar mengikuti kegiatan dengan
baik.
c) Sebagai role model selama kegiatan.
C. Permainan
1. Menebak gambar hewan
Meningkatkan keterampilan anak mengenai motorik kasar dan halus.
Cara bermain :
a. Siapkan gambar ilustrasi hewan
b. Lalu kita menunjukkan gambar tersebut ke klien
c. Lalu kita menanyakan kepada klien untuk menebak gambar tersebut
d. Bimbing klien
E. Pengorganisasian
1. Leader :
2. Co. Leader : sri melati nurhidayah
3. Observer : zam salwa azizah
4. Fasilitator : yuza haura salsabila
F. Sasaran
G. Media
H. Metode
I. Kriteria Hasil
1. Evaluasi Struktur
a. Peralatan bermain seperti gambar hewan sudah tersedia.
b. Lingkungan yang cukup memadai untuk syarat bermain.
c. Waktu pelaksanaan terapi bermain dimulai tepat waktu.
d. Jumlah terapis minimal 3 orang.
2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat memimpin jalannya permainan, dilakukan dengan
tertib dan teratur.
b. Co. Leader dapat membantu tugas Leader dengan baik.
c. Fasilitator dapat memfasilitasi dan memotivasi anak dalam
permainan.
d. 80 % anak dapat mengikuti permainan secara aktif dari awal sampai
akhir.
3. Evaluasi Hasil
a. 100 % anak merasa senang dan puas.
b. 75 % mampu mengikuti kegiatan yang dilakukan
c. 25 % anak dapat menyatakan perasaan senang
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bermain merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak,
karena bagi anak bermain sama saja bekerja bagi orang dewasa. Bermain pada anak
mempunyai fungsi yaitu untuk perkembangan sensorik, motorik, intelektual, sosial,
kreatifitas, kesadaran diri, moral sekaligus terapi anak saat sakit.
B. Saran
1. Terapi bermain dapat menjadi obat bagi anak-anak yang sakit. Jadi sebaiknya di RS juga
disediakan fasilitas bermain yang menunjang dan memberikan efek terapi bagi anak-anak
yang di rawat di rumah sakit.
2. Mensosialisasikan terapi bermain pada orang tua sehingga orang tua dapat menerapkan
terapi di rumah dan di rumah sakit.
NAMA PESERTA TERAPI BERMAIN
No NamaPeserta Umur