Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

INSTRUMEN ANALISIS

Dosen Pengampu : Ibu Iis Afriayani,S.Si.,M.Si.

Disusun Oleh :
Alvina Utami Putri
(1904034039)

D-IV TEKNIK LABORATORIUM MEDIK


FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. Dr. HAMKA
JAKARTA
2020
Hari / tanggal : Kamis,02 July 2020

Judul : Pemeriksaan Rapid HCG pada pemeriksaan kehamilan

Tujuan : Mahasiswa mengetahui prosedur menentukan kehamilan dengan baik dan benar.

Metode : metode aglutinasi (direct atau indirect) dan metode strip test

Prinsip :

1. Agnitulasi Direct : HCG yang terdapat dalam urine berekasi dengan anti HCG antibodi.
(monoclonal) yang terikat pada partikel reaksi ditunjukan dengan adanya aglutinasi pada
partikel latex. Reagensia : Latex reagent

2. Aglutinasi Indirect : Reagensia nya adalah urine dicampur dengan anti HCG kemudian
ditambahkan HCG yang diletakkan pada partikel latex.

Bila urine tidak mengandung HCG maka pada waktu penambahan anti HCG yang diletakkan
pada partikel latex tak akan terjadi aglutinasi.

Bila urine mengandung HCG maka pada penambahan anti HCG yang diletakkan pada
partikel latex akan terbentuk aglutinasi.

Cara Kerja :

Cara Kerja Agnitulasi Direct :

1. Disapkan reagensia hingga mencapai suhu kamar.


2. Diteteskan 1 tetes suspense urine dengan pipet yang tersedia.
3. Ditambah 1 tetes reagen latex kemudian homogenkan kemudian
4. Hasil dibaca tepat 2 menit.
• Interpretasi Hasil :
1.Positif → bila terjadi aglutinasi/gumpalan → hamil
2.Negatif → bila tidak terjadi aglutinasi/homogen → tidak hamil
Cara Kerja Agnitulasi Indirect :
1. Disiapkan reagensia hingga mencapai suhu kamar.
2. Diteteskan 1 tetes suspense urine dengan pipet yang tersedia.
3. Ditambahkan 1 tetes anti beta HCG kemudian homogenkan.
4. Goyang selama 30 detik.
5. Ditambahkan 1 tetes HCG latex.
6. Goyang selama kurang lebih 2 menit.
7. Hasil dibaca tepat 2 menit.

Interpretasi Hasil
1. Positif → tidak terjadi aglutinasi → hamil
2. Negatif → terjadi aglutinasi → tidak hamil

Tes Kehamilan Metode Strip/Card

Cara Pemeriksaan
1. Keluarkan kit test dari foil pembungkus letakkan pada permukaan yang datar dan
kering.
2. Pegang atau tahan urine diatas kit tes teteskan 3-4 tetes urine kedalam lubang sample
3. Pada saat reaksi dimulai akan muncul tampilan berupa garis berwarna ungu yang
bergerak menuju jendela hasil yang berda dipusat kit tes.
4. Baca/intetpretasikan hasil dalam waktu 10 menit.
Interpretasi Hasil :

1. Interpretasikan hasil dalam waktu 3 menit.


2. Munculnya sebuah pita atau garis yang berwarna pada sisi kiri jendela hasul
menunjukkan bahwa tes telah berlangsung dengan baik garis ini disebut garis kontrol.
3. Sisi kanan pada jendela hasil menunjukkan hasil test garis/pita yang muncul pada sisi
kanan ini merupakan garis tes. - Hasil Negatif
Jika muncul 1 garis/pita ungu (garis kontrol) pada jendela hasil → tidak hamil. -
Hasil Positif
Jika muncul 2 garis (garis kontrol & garis test) → hamil.
- Hasil Invalid
Jika garis ungu tak tampak pada jendela hasil setelah tes dilakukn, apabila petunjuk
pemakaian tidak diikuti dengan sempurna 1 kit digunakan melewati masa
kadarluarsanya. Ulangi kembali test menggunakan kit test yang baru.
Hasil :

Uji kehamilan dengan menggunakan test pack


Sampel Urin Foto Hasil Pengamatan Keterangan

C - (negative/tidak
hamil)

B + (positif/hamil)

A - (negative/tidak
hamil)
Pembahasan :

Pengertian HCG (Human Chorionik Gonatrofin)


Hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah hormon yang ada dalam darah dan
dikeluarkan oleh sel plasenta/embrio/bakal janin, sebagai hasil pembuahan sel telur oleh
sperma. Karena kehadirannya yang spesifik sebagai hasil pembuahan itulah, maka HCG
dapat dijadikan penanda kehamilan. Namun biasanya dibutuhkan 3-4 minggu sejak hari
pertama menstruasi terakhir (biasanya dokter menyebutnya HPHT; Hari Pertama Haid
Terakhir), agar jumlah HCG dapat dideteksi oleh uji kehamilan. Ini adalah waktu yang
dianjurkan.

Kira-kira sepuluh hari setelah sel telur dibuahi sel sperma di saluran Tuba falopi, telur yang
telah dibuahi itu bergerak menuju rahim dan melekat pada dindingnya. Sejak saat itulah
plasenta mulai berkembang dan memproduksi HCG yang dapat ditemukan dalam darah serta
air seni. Keberadaan hormon protein ini sudah dapat dideteksi dalam darah sejak hari pertama
keterlambatan haid, kira-kira hari keenam sejak pelekatan janin pada dinding rahim. Kadar
hormon ini terus bertambah hingga minggu ke 14-16 kehamilan, terhitung sejak hari terakhir
menstruasi. Sebagian besar ibu hamil mengalami penambahan kadar hormon HCG sebanyak
dua kali lipat setiap 3 hari. Peningkatan kadar hormon ini biasanya ditandai dengan mual dan
pusing yang sering dirasakan para ibu hamil. Setelah itu kadarnya menurun terus secara
perlahan, dan hampir mencapai kadar normal beberapa saat setelah persalinan. Tetapi ada
kalanya kadar hormon ini masih di atas normal sampai 4 minggu setelah persalinan atau
keguguran.

Kadar HCG yang lebih tinggi pada ibu hamil biasa ditemui pada kehamilan kembar dan kasus
hamil anggur (mola). Sementara pada perempuan yang tidak hamil dan juga laki-laki, kadar
HCG di atas normal bisa mengindikasikan adanya tumor pada alat reproduksi. Tak hanya itu,
kadar HCG yang terlalu rendah pada ibu hamil pun patut diwaspadai, karena dapat berarti
kehamilan terjadi di luar rahim (ektopik) atau kematian janin yang biasa disebut aborsi
spontan.
Perkiraan Kadar HCG dalam Darah kehamilan trimester kedua

Kurang dari 5 IU/l

(international units per


Perempuan yang tidak hamil dan laki-laki liter)

24-28 hari setelah haid terakhir 5–100 IU/L

4-5 minggu (1 bulan) setelah haid


terakhir 50–500 IU/L

5-6 minggu setelah haid terakhir 100–10.000 IU/L

14-16 minggu (4 bulan) setelah haid


terakhir 12.000–270.000 IU/L

Ibu hamil: kehamilan trimester ketiga 1.000-50.000 IU/L

Perempuan pasca menopause Kurang dari 10 IU/l

Pembentukan HCG maksimal pada 60---90 hari, kemudian turun ke kadar rendah yang
menetap selama kehamilan. Kadar hcG yang terus menerus rendah berkaitan dengan
gangguan perkembangan plasenta atau kehamilan. Kadar HCG memiliki struktur yang sangat
mirip dengan yang bekerja pada reseptor LH sehingga usia korpus luteum memanjang.

Dari mana HCG diproduksi dan kapan HCG dapat di deteksi

HCG di produksi oleh sel lapisan luar blastokista.sel in berdiperensiasi menjadi sel
trofoblash, sinsitiotrofoblash,yang berkembang dari trofoblash,terus menghasilkan hcg
disekresikan dapat dideteksi disekresi vagina sebelum inflantasi. biasanya hcg dapat dideteksi
didarah ibu 810minggu. Di urin saat ini dapat di ukur dalam dua minggu stelah pembuahan.

Faktor – Faktor Hormonal Dalam Kehamilan Humon


Chorionic Gonadotrofin (HCG)
fungsi dari hormone ini adalah untuk mempertahankan korpus luteum dan mencegah
menstruasi.

- HCG merupakan glikoprotein dengan berat molekul 39.000 dan memiliki struktur dan
fungsi yang sama dengan LH yang disekresi oleh kelenjer hipofisis.
- HCG juga menyebabkan sekresi hormone seks, progesterone, dan estrogen dalam
jumlah besar oleh corpus luteum untuk beberapa bulan kedepan.
- HCG juga mempengaruhi testis janin dengan merangsang sel-sel interstisial leyding
untuk menghasilkan testosterone dalam jumlah sedikit.
Sekresi estrogen oleh plasenta

- Kadar estrogen yang tinggi selama kehamilan menyebabkan pembesaran uterus,


pembesaran payudara dan pertumbuhan duktus payudara, serta pembesaran genitalia
eksterna wanita.
Sekresi progesterone oleh plasenta

Human chorionic somatomammotropin (HCS)

• Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan


1. Faktor fisik yang dipengaruhi oleh status kesehatan dan status
gizi ibu.
2. Tujuan dari pemeriksaan kehamilan atau Ante Natal Care
(ANC):
3. Memantau kemajuan kehamilan.
4. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental
ibu
5. Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau
komplikasi.
6. Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat.
• Hormone Yang Berperan Dalam Kehamilan
Hormon adalah zat yang dibentuk oleh bagian tubuh tertentu dalam jumlah kecil dan dibawa
kejaringan tubuh lainnya. Hormone berpengaruh untuk merangsang dan menggiatkan kerja
organ-organ tubuh.
Kesimpulan :

Berdasarkan praktikum yang dilakukan diketahui bahwa Hormon HCG dapat


ditemukan pada urine wanita hamil. Hormon ini dihasilkan oleh jaringan plasenta yang
sedang berkembang sesaat setelah terjadi pembuahan. HCG dapat digunakan sebagai
pendeteksi kehamilan. Prinsip kerja HCG test adalah reaksi penghambatan aglutinasi yang
digunakan untuk menunjukkan hormon HCG yang disekresikan kedalam urine selama masa
kehamilan.

Daftar pustaka :

Effendi hasjim. DR, et all. 1991. Fisiologi dan Pathofisiologi Ginjal. Alumni, Bandung. 

Frandson, R.D. 1993. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
(diterjemahkan oleh B. Srigandono & Koen Praseno).

Hardjoeno dkk, interpretasi hasil tes laboratorium diagnostik,  Hasanuddin university press
(LEPHAS) , Makassar ,  2006 , hal 472, 473, 474, 476,477

Johnson K. E. 1994. Histologi dan Fisiologi Sel. Binarupa Aksara, Jakarta.

Sacher A. Ronald dan Richard A. McPherson, Tinjauan Klinis   Hasil Pemeriksaan


Laboratorium Penerbit Buku  Kedokteran  (EGC),  Jakarta, 2004. Hal 583

Anda mungkin juga menyukai