Anda di halaman 1dari 19

HCG AGLUTINASI

Annisa Aryanti
Ayu Dyah Rahmawati
Billy Arifin
Cahyo Nilam Saputri
Dyah Kusumaningrum
Elisa Nuela
Hendi Bagja
Pengertian HCG
Hormon HCG (bahasa Inggris:
Human chorionic gonadotropin, HCG) adalah
hormon glikoprotein dari keluarga
gonadotropin yang awalnya disintesis oleh embrio
manusia, dan kemudian dilanjutkan oleh
syncytiotrophoblast, bagian dari
plasenta, selama masa
kehamilan. Keduanya merupakan
sel trofoblastik yang menstimulasi sekresi steroid dari
ovarium untuk kestabilan kandungan.
HCG juga disebut hormon kehamilan adalah
hormon yang dihasilkan selama kehamilan dalam
plasenta manusia dan bertanggung jawab atas
pemeliharaan kehamilan. Melewati ginjal ke dalam
aliran darah dan sinyal indung telur dan kelenjar
pituitary, bahwa wanita hamil. Ini adalah ovulasi
tidak ada yang lebih banyak untuk mendapatkan
lapisan rahim dan tidak menstruasi terjadi. Semua
tes kehamilan biasanya menunjukkan hormon ini.
Pembentukan HCG (Human
Chorionik Gonatrofin)
Pembentukan HCG maksimal pada 6090 hari,
kemudian turun ke kadar rendah yang menetap
selama kehamilan. Kadar HCG yang terus menerus
rendah berkaitan dengan  gangguan perkembangan
plasenta atau kehamilan. Kadar HCG memiliki
struktur yang sangat mirip dengan yang bekerja pada
reseptor LH sehingga usia korpus luteum
memanjang
Produksi  HCG dan waktu HCG
dapat di deteksi
HCG mula-mula di produksi oleh sel lapisan luar
blastokista. Sel ini berdiferensiasi menjadi sel
trofoblash, sinsitiotrofoblash, yang berkembang dari
trofoblash, terus menghasilkan HCG disekresikan
dapat dideteksi dan disekresi vagina sebelum
inflantasi. Biasanya HCG dapat dideteksi didarah ibu
8-10 minggu. Di urin dapat di ukur dalam dua minggu
setelah pembuahan.
Kadar Hormon HCG Yang Ideal Untuk Ibu
Hamil
Tingkat HCG selama masa kehamilan adalah sebagai berikut:
• 3 weeks LMP: 5 - 50 mIU/ml
• 4 weeks LMP: 5 - 400 mIU/ml
• 5 weeks LMP: 18 - 7300 mIU/ml
• 6 weeks LMP: 1000 - 56000 mIU/ml
• 7 - 8 weeks LMP: 7600 - 220000 mIU/ml
• 9 - 12 weeks LMP: 25000 - 280000 mIU/ml
• 13 - 16 weeks LMP: 13000 - 250000 mIU/ml
• 17 - 24 weeks LMP: 4000 - 165000 mIU/ml
• 25 - 40 weeks LMP: 3600 - 117000 mIU/ml
• Non-pregnant females: <5.0 mIU/ml
• Postmenopausal females: <9.5 mIU/ml
Biasanya pada trimester 1 ini, peningkatan kadar HCG akan terus meningkat secara signifikan. Pada kehamilan
kembar biasanya HCG level akan meningkat jauh lebih tinggi.
Faktor – Faktor Hormonal Dalam
Kehamilan
1. Humon Chorionic Gonadotrofin (HCG)
• Intinya fungsi dari hormone ini adalah untuk mempertahankan korpus
luteum dan mencegah menstruasi.
• HCG merupakan glikoprotein dengan berat molekul 39.000 dan memiliki
struktur dan fungsi yang sama dengan LH yang disekresi oleh kelenjer
hipofisis.
• HCG juga menyebabkan sekresi hormone seks, progesterone, dan estrogen
dalam jumlah besar oleh corpus luteum untuk beberapa bulan kedepan.
• HCG juga mempengaruhi testis janin dengan merangsang sel-sel interstisial
leyding untuk menghasilkan testosterone dalam jumlah sedikit.
Faktor – Faktor Hormonal Dalam
Kehamilan
2. Sekresi estrogen oleh plasenta
Kadar estrogen yang tinggi selama kehamilan menyebabkan pembesaran uterus,
pembesaran payudara dan pertumbuhan duktus payudara, serta pembesaran genitalia
eksterna wanita.

3. Sekresi progesterone oleh plasenta

4. Human chorionic somatomammotropin (HCS)


Pemeriksaan HCG
Ada beberapa metode yang digunakan untuk memeriksa
hormon kehamilan yaitu :

1. Aglutinasi Direct (Langsung)


2. Aglutinasi Indirect
Pemeriksaan Aglutinasi HCG DIRECT
(Langsung)
• Prinsip : HCG yang terdapat dalam urine berekasi dengan anti HCG antibodi.
(monoclonal) yang terikat pada partikel reaksi ditunjukan dengan adanya aglutinasi
pada partikel latex.
• Reagensia : Latex reagent
• Cara Kerja :
1. Siapkan reagensia hingga mencapai suhu kamar.
2. Teteskan 1 tetes suspense urine dengan pipet yang tersedia.
3. Ditambah 1 tetes reagen latex kemudian homogenkan.
4. Goyang selama 2 menit.
5. Hasil dibaca tepat 2 menit.
• Interpretasi Hasil :
1. Positif  → bila terjadi aglutinasi/gumpalan → hamil
2. Negatif → bila tidak terjadi aglutinasi/homogen → tidak hamil

HASIL POSITIF HASIL NEGATIF


(+) (-)
TERJADI TIDAK TERJADI
AGLUTINASI AGLUTINASI
Pemeriksaan Aglutinasi Tidak Langsung
(indirect)
• Reagensia :
1. Urine dicampur dengan anti HCG kemudian ditambahkan
HCG yang diletakkan pada partikel latex.
2. Bila urine tidak mengandung HCG maka pada waktu
penambahan anti HCG yang diletakkan pada partikel latex tak
akan terjadi aglutinasi.
3. Bila urine mengandung HCG maka pada penambahan anti
HCG yang diletakkan pada partikel latex akan terbentuk
aglutinasi.
• Cara Kerja :
1. Siapkan reagensia hingga mencapai suhu kamar.
2. Teteskan 1 tetes suspense urine dengan pipet yang tersedia.
3. Ditambahkan 1 tetes anti beta HCG kemudian homogenkan.
4. Goyang selama 30 detik.
5. Ditambahkan 1 tetes HCG latex.
6. Goyang selama kurang lebih 2 menit.
7. Hasil dibaca tepat 2  menit.

• Interpretasi Hasil :
1. Positif → tidak terjadi aglutinasi → hamil
2. Negatif → terjadi aglutinasi → tidak hamil
Hal-hal yang dapat menyebabkan positif atau
negative palsu pada pemeriksaan

Positif Palsu
1. Proteinuria (konfirmasi dengan CG plasma)
2. Infeksi Saluran Kemih
3. Penggunaan obat-obatan tertentu seperti methadone,
chlordiazepoxide, atau promethazine.
4. Bisa juga pada ibu yang tengah mengonsumsi obat-obatan
yang mengandung hcg, seperti Humegon
5. Hamil kimia
Hal-hal yang dapat menyebabkan positif atau
negative palsu pada pemeriksaan

Negatif Palsu
1.Pemeriksaan dikerjakan terlalu dini
2.Urine sangat encer
3.Obat -obatan seperti carbamazeine dan antikonvulsan
Kesimpulan
Human Chorionic Gonadotropin  merupakan hormon yang salah
satunya dihasilkan selama kehamilan dalam plasenta manusia dan
bertanggung jawab atas pemeliharaan kehamilan sehingga sering
disebut hormon khas kehamilan.Pemeriksaan laboratorium sebagai
salah satu penunjang untuk penentuan uji  kehamilan dapat dilakukan
dengan pemeriksaan imunoserologi.
Terdapat bermacam- macam test kehamilan secara imunologik
yang dapat dilakukan, salah satunya adalah pemeriksaan untuk
mengetahui kehadiran hormon hcg didalam sampel pasien (serum
atau urine).
Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan dua metode pemeriksaan
secara imunologik  yaitu test lateks dan tes dengan metode
imunokromatografi.

Anda mungkin juga menyukai