Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH FISIKA KESEHATAN

Pemeriksaan Laboratorium Klinik

Pemeriksaan Urin HCG

Oleh :

Kelompok 5

1. Wenni Masruroh (P17331193040)


2. Nur Faidatul Hasanah (P17331194049)
3. Diva Dwi Aditya Maharani (P17331194058)
4. Renita Dwi Ningrum (P17331194068)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDINESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEBIDANAN

PRODI DIV KEBIDANAN JEMBER

2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang. Sholawat serta salam kita curahkan pada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW. Karena Berkat rahmat dan karunia-Nnya, Kami mampu
menyelesaika makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Kesehatan
tentang “Pemeriksaan Laboratorium klinik berupa pemeriksaan urine Human
Chorionic Gonadotropin (HCG).

Dengan adanya makalah ini, kami berharap semoga makalah ini bias
mmeberikan manfaat bagi pembaca maupun penyusun makalah ini.Kami
menyadari dalam penulisan makalah ini kami masih memiliki
kekurangan.Sehingga kami mengharapkan bimbingan dari dosen pengajar untuk
bias memperbaiki segla kekurangan kami.Kurang lebihnya mohon maaf
.Terimakasih

Jember,17 Maret 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................1

1.3 Tujuan dan Manfaat...............................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian HCG (Human Chorionik Gonatrofin)...............................2

2.2 Pembentukan HCG (Human Chorionik Gonatrofin)..........................3

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan ...................................4

2.4 Pemeriksaan HCG...................................................................................4

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..............................................................................................6

3.2 Saran.........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah hormon yang ada
di dslam darah dan dihasilkan oleh sel plasma atau embrio.Karena HCG
bersifat spesifik, maka HCG dijadika sebagai penanda adanya
kehamilan.Biasanya HCG ditentukan dalam waktu 3-4 minggu sejak hari
pertama menstruasu atu biasa disebutkan hari pertama haid terakhir agar
jumlah HCG yang dihasilkan dapat terdeteksi oleh uji kehamilan.
Alat uji kehamilan di rumah atau Home Pregnancy Test (HTP) yang biasa
kita kenal sebagai test pack, merupakan salah satu alat yang cukup akurat
untuk mendeteksi kehamilan pada tahap awal dengan menggunakan sempel
berupa urine. Urine yang digunakan adalah air seni pertama setelah bangun
pagi ,karena konsentrasi HCG pada kondisi tersebut sangat tinggi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan HCG ?


2. Bagaiaman pembentukan HCG ?
3. Hormon apa saja yang berpengaruh pada kehamilan ?
4. Bagaimaa prosedur pemeriksaan kehamilan terhadap HCG ?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian HCG
2. Untuk mengetahui dan memahami pembentukan HCG
3. Untuk mengetahui dan memahami hormone yang berpengaruh dalam
kehamilan
4. Untuk mengetahui dan memehami prosedur pemeriksaan kehamilan
terhadap HCG

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian HCG (Human Chorionik Gonatrofin)


Hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah hormon yang ada
dalam darah dan dihasilkan oleh sel plasenta atau embrio.Karena
kehadirannya yang spesifik sebagai hasil pembuahan, maka HCG dapat
dijadikan sebagai penentu tes kehamilan. Namun biasanya dibutuhkan 3-4
minggu sejak hari pertama menstruasi terakhir agar jumlah HCG dapat
dideteksi oleh uji kehamilan. Ini adalah waktu yang dianjurkan.
Kira-kira sepuluh hari setelah sel telur dibuahi sel sperma di saluran Tuba
falopi, telur yang telah dibuahi itu bergerak menuju rahim dan melekat pada
dindingnya. Sejak saat itulah plasenta mulai berkembang dan memproduksi
HCG yang dapat ditemukan dalam darah serta air seni. Keberadaan hormon
protein ini sudah dapat dideteksi dalam darah sejak hari pertama
keterlambatan haid, kira-kira hari keenam sejak pelekatan janin pada dinding
rahim. Kadar hormon ini terus bertambah hingga minggu ke 14-16
kehamilan, terhitung sejak hari terakhir menstruasi. Sebagian besar ibu hamil
mengalami penambahan kadar hormon HCG sebanyak dua kali lipat setiap 3
hari. Peningkatan kadar hormon ini biasanya ditandai dengan mual dan
pusing yang sering dirasakan para ibu hamil. Setelah itu kadarnya menurun
terus secara perlahan, dan hampir mencapai kadar normal beberapa saat
setelah persalinan. Tetapi ada kalanya kadar hormon ini masih di atas normal
sampai 4 minggu setelah persalinan atau keguguran.
Kadar HCG yang lebih tinggi pada ibu hamil biasa ditemui pada
kehamilan kembar dan kasus hamil anggur (mola). Sementara pada
perempuan yang tidak hamil dan juga laki-laki, kadar HCG di atas normal
bisa mengindikasikan adanya tumor pada alat reproduksi. Tak hanya itu,
kadar HCG yang terlalu rendah pada ibu hamil pun patut diwaspadai, karena

2
dapat berarti kehamilan terjadi di luar rahim (ektopik) atau kematian janin
yang biasa disebut aborsi spontan.
Perkiraan Kadar HCG dalam Darah kehamilan trimester kedua

Kurang dari 5 IU/l


Perempuan yang tidak hamil dan laki-laki (international units per
liter)
24-28 hari setelah haid terakhir 5–100 IU/L
4-5 minggu (1 bulan) setelah haid
50–500 IU/L
terakhir
5-6 minggu setelah haid terakhir 100–10.000 IU/L
Ibu hamil:
14-16 minggu (4 bulan) setelah haid
12.000–270.000 IU/L
terakhir

kehamilan trimester ketiga 1.000-50.000 IU/L


Perempuan pasca menopause Kurang dari 10 IU/l

2.2 Pembentukan HCG (Human Chorionik Gonatrofin)


Pembentukan HCG maksimal pada 60-90 hari, kemudian turun ke kadar
rendah yang menetap selama kehamilan. Kadar hcG yang terus menerus
rendah berkaitan dengan gangguan perkembangan plasenta atau kehamilan.
Kadar hCG memiliki struktur yang sangat mirip dengan yang bekerja pada
reseptor LH sehingga usia korpus luteum memanjang.
Produksi dan Deteksi HCG
HCG mula-mula di produksi oleh sel lapisan luar blastokista.sel in
berdiperensiasi menjadi sel trofoblash, sinsitiotrofoblash,yang berkembang
dari trofoblash,terus menghasilkan hcg disekresikan dapat dideteksi disekresi
vagina sebelum inflantasi. biasanya hcg dapat dideteksi didarah ibu 8-
10minggu. Di urin saat ini dapat di ukur dalam dua minggu stelah
pembuahan.
2.3 Faktor – Faktor Hormonal Dalam Kehamilan

3
a. Humon Chorionic Gonadotrofin (HCG)
1) Intinya fungsi dari hormone ini adalah untuk mempertahankan korpus
luteum dan mencegah menstruasi.
2) HCG merupakan glikoprotein dengan berat molekul 39.000 dan
memiliki struktur dan fungsi yang sama dengan LH yang disekresi
oleh kelenjer hipofisis.
3) HCG juga menyebabkan sekresi hormone seks, progesterone, dan
estrogen dalam jumlah besar oleh corpus luteum untuk beberapa bulan
kedepan.
4) HCG juga mempengaruhi testis janin dengan merangsang sel-sel
interstisial leyding untuk menghasilkan testosterone dalam jumlah
sedikit.
b. Sekresi estrogen oleh plasenta
Kadar estrogen yang tinggi selama kehamilan menyebabkan pembesaran
uterus, pembesaran payudara dan pertumbuhan duktus payudara, serta
pembesaran genitalia eksterna wanita.
c. Sekresi progesterone oleh plasenta
d. Human chorionic somatomammotropin (HCS)
2.4 Pemeriksaan Terhadap HCG
Ada beberapa metode test kemahamilan yaitu :
a. Test kehamilan Metode Aglutinasi
1. Aglutinasi Direct (gumpalan)
a. Prinsip : HCG yang terdapat dalam urine berekasi
dengan anti HCG antibodi. (monoclonal) yang terikat pada
partikel reaksi ditunjukan dengan adanya aglutinasi pada
partikel latex.

Reagensia : Latex reagent

b. Cara Kerja :
1. Siapkan reagensia hingga mencapai suhu kamar.
2. Teteskan 1 tetes suspense urine dengan pipet yang tersedia.

4
3. Ditambah 1 tetes reagen latex kemudian homogenkan.
4. Goyang selama 2 menit.
5. Hasil dibaca tepat 2 menit.
c. Interpretasi Hasil :
Positif → bila terjadi aglutinasi/gumpalan → hamil
Negatif → bila tidak terjadi aglutinasi/homogen → tidak hamil
2. Aglutinasi Indirect
a. Reagensia :
1. Urine dicampur dengan anti HCG kemudian ditambahkan
HCG yang diletakkan pada partikel latex.
2. Bila urine tidak mengandung HCG maka pada waktu
penambahan anti HCG yang diletakkan pada partikel latex
tak akan terjadi aglutinasi.
3. Bila urine mengandung HCG maka pada penambahan anti
HCG yang diletakkan pada partikel latex akan terbentuk
aglutinasi.
b. Cara Kerja :
1. Siapkan reagensia hingga mencapai suhu kamar.
2. Tetskan 1 tetes suspense urine dengan pipet yang tersedia.
3. Ditambahkan 1 tetes anti beta HCG kemudian homogenkan.
4. Goyang selama 30 detik.
5. Ditambahkan 1 tetes HCG latex.
6. Goyang selama kurang lebih 2 menit.
7. Hasil dibaca tepat 2 menit.
c. Interpretasi Hasil :
Positif → tidak terjadi aglutinasi → hamil
Negatif → terjadi aglutinasi → tidak hamil
b. Tes Kehamilan Metode Strip/Card
a. Cara Pemeriksaan :
1. Keluarkan kit test dari foil pembungkus letakkan pada
permukaan yang datar dan kering.

5
2. Pegang atau tahan urine diatas kit tes teteskan 3-4 tetes
urine kedalam lubang sample
3. Pada saat reaksi dimulai akan muncul tampilan berupa garis
berwarna ungu yang bergerak menuju jendela hasil yang
berda dipusat kit tes.
4. Baca/intetpretasikan hasil dalam waktu 10 menit.

b. Interpretasi Hasil :
1. Interpretasikan hasil dalam waktu 3 menit.
2. Munculnya sebuah pita atau garis yang berwarna pada sisi
kiri jendela hasul menunjukkan bahwa tes telah
berlangsung dengan baik garis ini disebut garis kontrol.
3. Sisi kanan pada jendela hasil menunjukkan hasil test
garis/pita yang muncul pada sisi kanan ini merupakan garis
tes.
Hasil Negatif
Jika muncul 1 garis/pita ungu (garis kontrol) pada
jendela hasil → tidak hamil.
Hasil Positif
Jika muncul 2 garis (garis kontrol & garis test) →
hamil.
Hasil Invalid
Jika garis ungu tak tampak pada jendela hasil setelah
tes dilakukn, apabila petunjuk pemakaian tidak diikuti
dengan sempurna 1 kit digunakan melewati masa
kadarluarsanya. Ulangi kembali test menggunakan kit test
yang baru.
c. Test Kehamilan Metode Galli Mainini
a. Prinsip Kerja : Hormon HCG (Human Choironic Gonadotropin)
yang terdapat didalam urine wanita hamil yang dimasukkan ke

6
dalam kloaka katak jantan. Dan akan merangsang katak tersebut
untuk mengetahui ada atau tidaknya spermatozoa didalammya.
b. Alat dan Bahan :

Alat Bahan
Mikroskop Katak jantan (buffo vulgaris)
Beaker glass Urine wanita hamil
Spuit
Kaca penutup
Kaca benda
Pipit pasteur
Lidi kapas
stopwatch
Tempat kasa

c. Cara Kerja :
1. Di sediakan beberapa ekor katak bengkerok (Buffo Vulgaris)
jantan dewasa.
2. Di rangsang dengan menggunakan lidi berbungkus kapas pada
bagian kloakanya, kemudian jika keluar sesuatu,maka letakkan
cairan tersebut pada objek glass.
3. Di Periksa cairan tersebut dengan mikroskop menggunakan
perbesaran 40X.
4. Diperhatikan apakah cairan tersebut mengandung sperma atau
tidak. Jika mengandung sperma, maka katak tidak dapat
digunakan untuk praktikum. Jika tidak mengandung sperma,
maka :
1.) Disiapkan 3ml urine wanita hamil dengan menggunakan
spuit.
2.) Disuntikkan urine tersebut secara sub-kutan (dibawah
kulit) dengan cara mencubit atau menarik kulit katak
kemudian disuntikkan.

7
3.) Dikembalikan katak pada tempatnya, ditunggu hingga 1
jam untuk dapat melihat reaksinya. Setelah 1 jam
4.) Dirangsang lagi katak pada bagian kloaka dengan lidi
kapas. Liha adanya cairan yang keluar.
5.) Di amati cairan yang keluar tersebut dengan menggunakan
mikroskop perbesaran 40x.
d. Interpretasi Hasil :

Hasil Positif : Bila pada urine katak di temukan adanya sperma.


Hasil Negatif : Bila pada urine katak tidak di temukan adanya
sperma.

BAB III
PENUTUP

8
3.1 Kesimpulan
Hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah hormon yang ada
dalam darah dan dihasilkan oleh sel plasenta atau embrio. Hormone HCG
tersusun atas glikoprotein yangdihasilkan oleh protoblash dan bakal plasenta.
HCG merupakan hormone yang ada pada ibu hamil , sehingga dapat
dijadikan standar pemeriksaan kehamilan dengan cara mendeteksinya pada
urine atau darah.

3.2 Saran

9
DAFTAR PUSTAKA

Hefta,R.M. Sardina.Amiruddin,T.Buku ajar Biologi Reproduksi.2009

Hefta,R.M.Sardina.Buku ajar dan Penuntun Praktikum Fisiologi. 2010

http://nurlinda342.blogspot.com/2012/05/makalah-praktikum-fisiologi.html
sumber diambil pada tanggal 05 – 10 – 2014 jam 17:40 WIB.

10

Anda mungkin juga menyukai