Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH IMUNOLOGI

Human Chorionic Gonadotropin (HCG)

Disusun oleh:

1. Auliana Brizzy Clarissa 1911E20


2. Firra Nur Annisa 1911E20
3. Jubaedah 1911E20
4. Maria Christina B 1911E20
5. Ribka Eguina R 1911E20
6. Rina Triyani 1911E2090
7. Siti Patmawati 1911E20
8. Sugianti 1911E20

SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASAIH BANDUNG


2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Sholawat serta salam kita curahkan pada junjungan Nabi besar Muhammad
SAW. Berkat rahmat dan limpahannya, Penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini
guna memenuhi tugas mata kuliah Kimia Klinik tentang “Human Chorionic Gonadotropin
(HCG).

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumber
pemikiran kepada pembaca.Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini akan
kami terima dengan senang hati guna penyempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga
dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat untuk penyusun maupun pembacanya.

Bogor, September 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
Pengertian HCG (Human Chorionik Gonatrofin)...........................................................2
Pembentukan HCG (Human Chorionik Gonatrofin)......................................................3
Faktor – Faktor Hormonal Dalam Kehamilan.................................................................3
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan..........................................................4
Hormone Yang Berperan Dalam Kehamilan....................................................................4
BAB III PEMERIKSAAN TERHADAP HCG.....................................................................6
3.1 Pemeriksaan Kehamilan...........................................................................................6
BAB IV PENUTUP..................................................................................................................9
4.1 Kesimpulan................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10
LAMPIRAN............................................................................................................................ 11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah hormon yang ada dalam darah
dan dikeluarkan oleh sel plasenta/embrio/bakal janin, sebagai hasil pembuahan sel telur
oleh sperma. Karena kehadirannya yang spesifik sebagai hasil pembuahan itulah, maka
HCG dapat dijadikan penanda kehamilan. Namun biasanya dibutuhkan 3-4 minggu sejak
hari pertama menstruasi terakhir (biasanya dokter menyebutnya HPHT : Hari Pertama
Haid Terakhir) agar jumlah HCG dapat dideteksi oleh uji kehamilan. Ini adalah waktu
yang dianjurkan.

Alat uji kehamilan untuk dipakai di rumah (home pregnancy test, HPT) yang biasa
dikenal dengan test pack merupakan alat praktis yang cukup akurat untuk mendeteksi
kehamilan pada tahap awal yang menggunakan urine. Urine yang digunakan yaitu air seni
pertama setelah bangun pagi, karena konsentrasi hormon HCG pada saat itu tinggi dalam
urine.

1
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian HCG (Human Chorionik Gonatrofin)


Hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah hormon yang ada dalam darah
dan dikeluarkan oleh sel plasenta/embrio/bakal janin, sebagai hasil pembuahan sel telur
oleh sperma. Karena kehadirannya yang spesifik sebagai hasil pembuahan itulah, maka
HCG dapat dijadikan penanda kehamilan. Namun biasanya dibutuhkan 3-4 minggu sejak
hari pertama menstruasi terakhir (biasanya dokter menyebutnya HPHT; Hari Pertama
Haid Terakhir), agar jumlah HCG dapat dideteksi oleh uji kehamilan. Ini adalah waktu
yang dianjurkan.

Kira-kira sepuluh hari setelah sel telur dibuahi sel sperma di saluran Tuba falopi, telur
yang telah dibuahi itu bergerak menuju rahim dan melekat pada dindingnya. Sejak saat
itulah plasenta mulai berkembang dan memproduksi HCG yang dapat ditemukan dalam
darah serta air seni. Keberadaan hormon protein ini sudah dapat dideteksi dalam darah
sejak hari pertama keterlambatan haid, kira-kira hari keenam sejak pelekatan janin pada
dinding rahim. Kadar hormon ini terus bertambah hingga minggu ke 14-16 kehamilan,
terhitung sejak hari terakhir menstruasi. Sebagian besar ibu hamil mengalami
penambahan kadar hormon HCG sebanyak dua kali lipat setiap 3 hari. Peningkatan kadar
hormon ini biasanya ditandai dengan mual dan pusing yang sering dirasakan para ibu
hamil. Setelah itu kadarnya menurun terus secara perlahan, dan hampir mencapai kadar
normal beberapa saat setelah persalinan. Tetapi ada kalanya kadar hormon ini masih di
atas normal sampai 4 minggu setelah persalinan atau keguguran.

Kadar HCG yang lebih tinggi pada ibu hamil biasa ditemui pada kehamilan kembar dan
kasus hamil anggur (mola). Sementara pada perempuan yang tidak hamil dan juga laki-
laki, kadar HCG di atas normal bisa mengindikasikan adanya tumor pada alat reproduksi.
Tak hanya itu, kadar HCG yang terlalu rendah pada ibu hamil pun patut diwaspadai,
karena dapat berarti kehamilan terjadi di luar rahim (ektopik) atau kematian janin yang
biasa disebut aborsi spontan.
Perkiraan Kadar HCG dalam Darah kehamilan trimester kedua

Kurang dari 5 IU/l


Perempuan yang tidak hamil dan laki-laki (international units per
liter)

24-28 hari setelah haid terakhir 5–100 IU/L

4-5 minggu (1 bulan) setelah haid


50–500 IU/L
terakhir

5-6 minggu setelah haid terakhir 100–10.000 IU/L


Ibu hamil:
14-16 minggu (4 bulan) setelah haid
12.000–270.000 IU/L
terakhir

kehamilan trimester ketiga 1.000-50.000 IU/L

Perempuan pasca menopause Kurang dari 10 IU/l

Pembentukan HCG (Human Chorionik Gonatrofin)


Pembentukan HCG maksimal pada 60-90 hari, kemudian turun ke kadar rendah yang
menetap selama kehamilan. Kadar hcG yang terus menerus rendah berkaitan dengan
gangguan perkembangan plasenta atau kehamilan. Kadar hCG memiliki struktur yang
sangat mirip dengan yang bekerja pada reseptor LH sehingga usia korpus luteum
memanjang.

Dari mana HCG diproduksi dan kapan HCG dapat di deteksi


HCG mula-mula di produksi oleh sel lapisan luar blastokista.sel in berdiperensiasi
menjadi sel trofoblash, sinsitiotrofoblash,yang berkembang dari trofoblash,terus
menghasilkan hcg disekresikan dapat dideteksi disekresi vagina sebelum inflantasi.
biasanya hcg dapat dideteksi didarah ibu 8-10minggu. Di urin saat ini dapat di ukur
dalam dua minggu stelah pembuahan.

Faktor – Faktor Hormonal Dalam Kehamilan


a. Humon Chorionic Gonadotrofin (HCG)
 Intinya fungsi dari hormone ini adalah untuk mempertahankan korpus luteum dan
mencegah menstruasi.
 HCG merupakan glikoprotein dengan berat molekul 39.000 dan memiliki struktur
dan fungsi yang sama dengan LH yang disekresi oleh kelenjer hipofisis.
 HCG juga menyebabkan sekresi hormone seks, progesterone, dan estrogen dalam
jumlah besar oleh corpus luteum untuk beberapa bulan kedepan.
 HCG juga mempengaruhi testis janin dengan merangsang sel-sel interstisial
leyding untuk menghasilkan testosterone dalam jumlah sedikit.
b. Sekresi estrogen oleh plasenta
Kadar estrogen yang tinggi selama kehamilan menyebabkan pembesaran uterus,
pembesaran payudara dan pertumbuhan duktus payudara, serta pembesaran genitalia
eksterna wanita.
c. Sekresi progesterone oleh plasenta
d. Human chorionic somatomammotropin (HCS)

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan


1. Faktor fisik yang dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi ibu.
Tujuan dari pemeriksaan kehamilan atau Ante Natal Care (ANC):
 Memantau kemajuan kehamilan.
 Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu
 Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi.
 Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat.
2. Faktor psikologis terdiri dari :
 Stress
 Dukungan keluarga
3. Faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi

Hormone Yang Berperan Dalam Kehamilan


Hormon adalah zat yang dibentuk oleh bagian tubuh tertentu dalam jumlah kecil dan
dibawa kejaringan tubuh lainnya. Hormone berpengaruh untuk merangsang dan
menggiatkan kerja organ-organ tubuh.

Jenis – jenis hormon :


a. Progestron
Berfungsi membngun lapisan di dinding rahim untuk menyangga.
b. Esterogen
Hormone ini membuat putting payudara membesar dan merangsang pertumbuhan
kelejar susu,estrogen juga membantu memperkuat dinding rahim untuk mengatasi
kontraksi pada saat persalinan.
c. HCG
Hanya ada di dalam darah dan urine wanita hamil yang berfungsi dalam
mempertahankan jaringan berwarna kuning dalam indung telur yang terbentuk ketika
indung telur yang baru saja melepaskan( corpus uteum ), yang membuat
esterogen ,progesterone dan plasenta terbentuk sepenuhnya.
d. Human plasenta lactogen (HPL)
Hormone yang di produksi plasenta dan merupakan hormone yang merangsang
pertumbuhan.
e. Di hasilkan oleh kelenjar pituitary bertanggung jawab peningkatan HCG yang
memproduksi ASI dalam payudara.
f. Oksitosin
Terlibat dalam proses reproduksi pada pria dan wanita,serta merangsang kontraksi
pada saat kehamilan dan persalinan ,dan juga berperan penting pada terjadinya efek
pengalihan susu pada saat ibu menyusui bayinya.
g. Relaksin
Muncul pada awal kehamilan dan bertanggung jawab membantu mengatasi aktivitas
rahim dan melembutkan leher rahim dalam rangka persiapan proses persalinan.

Plasenta
Plasenta terbentuk sempurna pada minggu ke 16 dimana desidu parietalis dan desidua
kapsularis telah meenjadi satu . Implementasi plasenta terjadi pada fundus uteri depan
dan belakang.fungsi plasenta dapat dilaksanakan melalui sirkulasi retroplasenter dengan
terbukanya arteri spiralis dan vena di dasar desidu basalis.

Fungsi plasenta
Plasenta merupakan akar janin untuk mengisap nutrisi dari ibu dalam bentuk O2.asam
amino, vitamin , mineral, dan zat lainnya ke janin dan membuang sisa metabolism janin
dan CO2
BAB III

PEMERIKSAAN TERHADAP HCG

Pemeriksaan Kehamilan
Ada beberapa metode test kemahamilan yaitu :
1. Test kehamilan Aglutinasi : Direk dan Indirek
2. Test kehamilan : Strip dan Card

a. Test kehamilan Metode Aglutinasi


1. Aglutinasi Direct (gumpalan)
 Prinsip : HCG yang terdapat dalam urine berekasi dengan anti HCG
antibodi. (monoclonal) yang terikat pada partikel reaksi ditunjukan dengan
adanya aglutinasi pada partikel latex.
 Reagensia : Latex reagent
 Cara Kerja :
Siapkan reagensia hingga mencapai suhu kamar.
Teteskan 1 tetes suspense urine dengan pipet yang tersedia.
Ditambah 1 tetes reagen latex kemudian homogenkan.
Goyang selama 2 menit.
Hasil dibaca tepat 2 menit.
 Interpretasi Hasil :
Positif → bila terjadi aglutinasi/gumpalan → hamil
Negatif → bila tidak terjadi aglutinasi/homogen → tidak hamil

2. Aglutinasi
Indirect
 Reagensia :
Urine dicampur dengan anti HCG kemudian ditambahkan HCG yang
diletakkan pada partikel latex.
Bila urine tidak mengandung HCG maka pada waktu penambahan anti
HCG yang diletakkan pada partikel latex tak akan terjadi aglutinasi.
Bila urine mengandung HCG maka pada penambahan anti HCG yang
diletakkan pada partikel latex akan terbentuk aglutinasi.
 Cara Kerja :
Siapkan reagensia hingga mencapai suhu kamar.
Tetskan 1 tetes suspense urine dengan pipet yang tersedia.
Ditambahkan 1 tetes anti beta HCG kemudian homogenkan.
Goyang selama 30 detik.
Ditambahkan 1 tetes HCG latex.
Goyang selama kurang lebih 2 menit.
Hasil dibaca tepat 2 menit.
 Interpretasi Hasil :
Positif → tidak terjadi aglutinasi → hamil
Negatif → terjadi aglutinasi → tidak hamil
b. Tes Kehamilan Metode Strip/Card
 Cara Pemeriksaan :
Keluarkan kit test dari foil pembungkus letakkan pada permukaan yang datar
dan kering.
Pegang atau tahan urine diatas kit tes teteskan 3-4 tetes urine kedalam lubang
sample
Pada saat reaksi dimulai akan muncul tampilan berupa garis berwarna ungu
yang bergerak menuju jendela hasil yang berda dipusat kit tes.
Baca/intetpretasikan hasil dalam waktu 10 menit.
 Interpretasi Hasil :
1. Interpretasikan hasil dalam waktu 3 menit.
2. Munculnya sebuah pita atau garis yang berwarna pada sisi kiri jendela hasul
menunjukkan bahwa tes telah berlangsung dengan baik garis ini disebut garis
kontrol.
3. Sisi kanan pada jendela hasil menunjukkan hasil test garis/pita yang muncul
pada sisi kanan ini merupakan garis tes.

Hasil Negatif
Jika muncul 1 garis/pita ungu (garis kontrol) pada jendela hasil → tidak hamil.
Hasil Positif
Jika muncul 2 garis (garis kontrol & garis test) → hamil.
Hasil Invalid
Jika garis ungu tak tampak pada jendela hasil setelah tes dilakukn, apabila
petunjuk pemakaian tidak diikuti dengan sempurna 1 kit digunakan melewati
masa kadarluarsanya. Ulangi kembali test menggunakan kit test yang baru.

c. Test Kehamilan Metode Galli Mainini


 Prinsip Kerja : Hormon HCG (Human Choironic Gonadotropin) yang
terdapat didalam urine wanita hamil yang dimasukkan ke dalam kloaka katak
jantan. Dan akan merangsang katak tersebut untuk mengetahui ada atau tidaknya
spermatozoa didalammya.
 Alat dan Bahan :
Alat
- Mikroskop
- Beaker glass
- Spuit
- Kaca penutup
- Kaca benda
- Pipit pasteur
- Lidi kapas
- Stopwatch
- Tempat katak
Bahan
- Katak jantan (buffo vulgaris)
- Urine wanita hamil
 Cara Kerja :
Di sediakan beberapa ekor katak bengkerok (Buffo Vulgaris) jantan dewasa.
Di rangsang dengan menggunakan lidi berbungkus kapas pada bagian
kloakanya, kemudian jika keluar sesuatu,maka letakkan cairan tersebut pada
objek glass.
Di Periksa cairan tersebut dengan mikroskop menggunakan perbesaran 40X.
Diperhatikan apakah cairan tersebut mengandung sperma atau tidak. Jika
mengandung sperma, maka katak tidak dapat digunakan untuk praktikum. Jika
tidak mengandung sperma, maka :
Disiapkan 3ml urine wanita hamil dengan menggunakan spuit.
Disuntikkan urine tersebut secara sub-kutan (dibawah kulit) dengan cara
mencubit atau menarik kulit katak kemudian disuntikkan.
Dikembalikan katak pada tempatnya, ditunggu hingga 1 jam untuk dapat
melihat reaksinya. Setelah 1 jam, maka :
Dirangsang lagi katak pada bagian kloaka dengan lidi kapas. Liha adanya
cairan yang keluar.
Di amati cairan yang keluar tersebut dengan menggunakan mikroskop
perbesaran 40x.
 Interpretasi Hasil :
Hasil Positif : Bila pada urine katak di temukan adanya sperma.
Hasil Negatif : Bila pada urine katak tidak di temukan adanya sperma.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Hormone HCG tersusun atas glikoprotein yangdihasilkan oleh protoblash dan bakal
plasenta.

HCG merupakan hormone khas yang ada pada saat hamil, sehingga dapat dijadikan
standar pemeriksaan kehamilan dengan cara mendeteksinya pada urine atau darah. Hcg
diproduksi oleh placenta. Placenta merupakan akar janin untuk mengisap nutrisi dari ibu
dan alat pembuang sisa metabolisme.
DAFTAR PUSTAKA

Hefta,R.M. Sardina.Amiruddin,T.Buku ajar Biologi Reproduksi.2009

Hefta,R.M.Sardina.Buku ajar dan Penuntun Praktikum Fisiologi. 2010

http://lacunata.blogspot.com/2012/06/laporan-praktek-imun-semester-iv-analis.html sumber
diambil pada tanggal 05 – 10 – 2014 jam 17:40 WIB.

http://nurlinda342.blogspot.com/2012/05/makalah-praktikum-fisiologi.html sumber diambil


pada tanggal 05 – 10 – 2014 jam 17:40 WIB.

http://kumpulanmateridiiianaliskesehatan.blogspot.com/2012/05/tes-kehamilan-metode-gali-
mainini.html sumber diambil pada tanggal 05 – 10 – 2014 jam 17:40 WIB.
LAMPIRAN

Gambar Tes Kehamilan Metode Strip/Card

Interpretasi Hasil

Anda mungkin juga menyukai