Anda di halaman 1dari 17

TEKNIK PEKERJAAN LABORATORIUM

TEKNIK MIKROSKOPIS

Disusun Oleh :
1. Ahmad Zais H 1911E20
2. Asrofi Sodekul P 1911E20
3. Auliana 1911E20
4. Dian Lestari 1911E20
5. Fikky Andriyansah 1911E20
6. Fitri Nurhasanah 1911E20
7. Rina Triyani 1911E20
8. Sugianti 1911E20

SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH BANDUNG


2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan
rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan Makalah yang berjudul “Tenik
Mikroskopis” ini dengan baik tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen yang telah
memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses penyusunan
makalah ini. Rasa terima kasih juga hendak kami ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa
yang telah memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.
Meskipun kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang penyusunan
makalah ini, namun kami menyadari bahwa di dalam karya ilmiah yang telah kami susun ini
masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga kami mengharapkan saran serta
masukan dari para pembaca demi tersusunnya karya ilmiah lain yang lebih lagi. Akhir kata,
kami berharap agar makalah ini bisa memberikan banyak manfaat.

ii
DAFTAR ISI

Contents
BAB I......................................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN...................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
A. PENGERTIAN MIKROSKOP..........................................................................................................2
B. SEJARAH PENEMUAN MIKROSKOP............................................................................................2
C. JENIS – JENIS MIKROSKOP..........................................................................................................3
D. BAGIAN – BAGIAN MIKROSKOP DAN FUNGSINYA.....................................................................7
E. CARA KERJA DARI MIKROSKOP DAN SIFAT BAYANGAN PADA MIKROSKOP...............................9
F. PRINSIP KERJA MIKROSKOP.....................................................................................................10
G. CARA MENGGUNAKAN MIKROSKOP........................................................................................10
H. CARA PERAWATAN MIKROSKOP..............................................................................................11
BAB III..................................................................................................................................................13
A. KESIMPULAN............................................................................................................................13
B. SARAN......................................................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Mikroskop merupakan alat bamtu utama dalam melakukan pengamatan dan


penelitian dalam bidang biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur
benda-benda yang kecil. Ada 2 macam micrometer yaitu micrometer objektif dan
micrometer okuler. Alat ini dapat berfungsi apabila dipakai bersama-sama dengan
mikroskop. Sedangkan mahasiswa sendiri tidak semua nya mengerti tentang
permasalahan diatas. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar mahasiswa mengetahui
macam-macam mikroskop, bagaian-bagain mikroskop dan fungsinya serta hal-hal lain
yang berhubungan dengan mikroskop itu sendiri. Hal dapat di dapat dicapai dengan
mengenali baik-baik bagian-bagiannya, fungsinya, serta cara penggunaan dan
pemulihannya. Semakin ahli kita dalam menggunakan mikroskop maka akan semakin
baik pula hasil pengamatan mikroskopis yang kita lakukan dengan menggunakan
mikroskop.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan mikroskop?
2. Bagaimana sejarah mikroskop?
3. Apa saja macam-macam mikroskop ?
4. Bagaimana prinsip kerja pada mikroskop?
5. Bagaimana perawatan mikroskop?

C. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:


1. Agar kita dapat mengetahui defenisi dari mikroskop
2. Agar kita dapat mengetahui macam-macam mikroskop
3. Mengetahui prinsip kerja mikroskop

1
4. Mengetahui perawatan mikroskop

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MIKROSKOP
Kata mikroskop bersal dari bahasa Yunani yaitu micron yang artinya kecil dan
scropos yang artinya melihat atau tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa mikroskop
adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah
lensa objektif dan lensa okuler. Dalam mikroskop baik lensa objektif maupun lensa
okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif
menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, tebalik dan
diperbesar terhadap posisi benda mula- mula.

B. SEJARAH PENEMUAN MIKROSKOP


Mikroskop pertama kali dikembangkan pada abad ke 16 menggunakan lensa
sederhana untuk mengatur cahaya biasa. Pertama kali perbesaran terbatas kira-kira 10
kali dari ukuran objek sebenarnya. Setelah mengalami perbaikan akhirnya perbesaran
bisa mencapai 270 sampai 400 kali.
Penemu sel dalam susunan organisme adalah bersamaan dengan munculnya
pemakaian mikroskop, yaitu Mikroskop Cahaya ( mikroskop yang sering digunakan
dalam biologi ), okuler baik yang berlensa tunggal atau dikenal dengan nama
Mikroskop Monokuler maupun yang berlensa ganda atau yang dikenal dengan nama
Mikroskop Binokuler. Sesungguhnya untuk meneliti sejarah pemakaian mikroskop
dengan perbaikan-perbaikan yang sangat sulit.
Dapat dianggap bahwa penemuan alat-alat optik yang pertama adalah sudah
merupakan pangkal penemuan dari mikroskop. Penggunaan sifat-sifat optik suatu
permukaan yang melengkung sudah dilakukan oleh Euclid ( 3000SM ), Ptolemy ( 127-
151 ), dan oleh Alhazan pada awal abad ke-11, tetapi pemakaian praktis alat
pembesaran optik belum dilakukan. Baru pada abad ke-16, Leonardo da Vinci dan
Maurolyco mempergunakan lensa untuk melihat benda-benda yang kecil.
Kakak beradik pembuat kaca mata bangsa Belanda yang bernama Zachary dan
Francis Jansen pada tahun 1590 menemukan pemakaian dua buah lensa cembung dalam
sebuah tabung. Penemuan ini dianggap sebagai prototip dari mikroskop. Tahun 1610

3
Galileo dengan kombinasi beberapa lensa yang dipasang dalam sebuah tabung timah
untuk pertama kalinya berhasil digunakan sebagai sebuah mikroskop sederhana. Tahun
1632-1723, Anthony van Lauwenhoek dapat membuat lensa-lensa dengan perbesaran
yang memuaskan untuk melihat benda-benda yan kecil. Walaupun demikian terdapat
keterbatasan kemampuan sebuah mikroskop dalam daya urainya. Hal tersebut terlihat
jelas dalam sebuah rumus yang ditemukan oleh Abbe pada abad yang lalu.
Dari keterbatasan daya urai sebuah mikroskop, apabila dianalisis dengan
menggunakan rumus Abbe, ternyata tidak terlalu dipengaruhi oleh lensa mikroskop,
melainkan dipengaruhi oleh panjang gelombang cahaya yang dipakai. Pada awal abad
ke-17 telah ditemukan mikroskop dengan bentuk lensa tunggal. Cara menggunakan
mikroskop ini adalah dengan meletakkan objek yang diperiksa pada ujung jarum dan
sisi lain lensa dibawa kedekat mata. Dengan menekan atau mengendorkan jarum
didepan lensa, maka akan diperoleh titik fokusnya.
Setelah kemajuan dalam bidang teknologi maka bermuncullanlah berbagai tipe
mikroskop modern. Mikroskop modern meliputi mikroskop cahaya, mikroskop
ultraviolet, mikroskop fluerense, mikroskop elektron, dan mikroskop akustik.

C. JENIS – JENIS MIKROSKOP


1. Mikroskop monokuler
Mikroskop monokuler hanya memiliki satu lensa okuler. Karena hanya
memiliki satu lensa pembesar, maka fungsi dari mikroskop ini hanya untuk melihat
objek benda yang sederhana, misalnya penampang sel tumbuhan atau sel hewan. Jenis
mikroskop ini banyak digunakan untuk kepentingan pembelajaran di sekolah-sekolah.

4
2. Mikroskop binokuler
Mikroskop ini memiliki dua lensa pembesar (okuler) yang saling menguatkan.
Dibandingkan dengan mikroskop monokuler, maka mikroskop binokuler lebih mampu
melihat benda-benda mikroskopis, misalnya bakteri, sehingga cukup efisien untuk
digunakan di bidang medis, khususnya di laboratorium rumah sakit.

3. Mikroskop cahaya
Mikroskop cahaya adalah mikroskop yang memanfaatkan cahaya sebagai media
untuk membantu mengirimkan gambar ke mata kita. Mikroskop cahaya memiliki tiga
lensa,yaitu lensa okuler (lensa yang dekat dengan mata pengamat), lensa objektif (lensa
yang dekat dengan objek pengamatan), dan kondensor (terletak melekat di bawah meja.
Lensa objektif berfungsi untuk membentuk bayangan pertama dan menentukan struktur
objek yang akan terlihat pada bayangan akhir serta memiliki kemampuan untuk
memperbesar bayangan objek. Lensa okuler merupakan lensa yang terdapat di bagian
ujung atas tabung berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk
memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Sedangkan Lensa
kondensor adalah lensa yang berfungsi mengatur pencahayaan pada objek yang akan
diamati, sehingga terlihat lebih jelas.

5
4. Mikroskop elektron
Mikroskop elektron merupakan penyempurnaan dari mikroskop cahaya, karena
sumber cahaya berasal dari mikroskop itu sendiri. Bagian mikroskop elektron yang
mengatur pencahaayan adalah komponen eletrok statis dan elektro dinamikanya.
Mikroskop jenis ini banyak digunakan di laboratorium medis maupun badan penelitian,
dimana keunggulannya adalah mampu memperbesar objek hingga jutaan kali lipat.

5. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk
benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran 7 hingga
30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi.
Mikroskop ini juga disebut mikroskop binokuler. Cahaya yang digunakan biasanya
cahaya yang berasal dari pantulan sampel.
Mikroskop ini menggunakan dua jalur optik (dua lensa okuler) terpisah dengan
dua lensa objektif dan lensa mata untuk memberikan sudut pandang yang lebih baik
ketika menggunakan kedua mata. Susunan lensa seperti ini menghasilkan pencitraan
tiga dimensi pada sampel yang akan diteliti. Stereomikroskopik (citra mikroskop
stereo) digunakan untuk merekam dan memerika sampel padat dengan permukaan yang
cukup kompleks yang membutuhkan pencitraan tiga dimensi untuk analisis yang lebih
mendetail.

6
6. Mikroskop Pendar

Mikroskop pendar digunakan untuk melihat benda asing berukuran


mikroskopis, seperti virus dan bakteri yang memiliki ciri terselip dalam protein sel.
Prinsip kerjanya adalah sel akan ditetesi dengan cairan pendar atau serum yang akan
bereaksi dengan bakteri atau virus yang diamati. Kemudian akan tampak warna
pendar dari objek yang diamati, sehingga dapat diketahui bentuknya.

7. Mikroskop ultraviolet

Jenis mikroskop ini mirip dengan mikroskop cahaya, tetapi cahaya yang
digunakan bukan cahaya matahari melainkan sinar ultraviolet. Mengapa
menggunakan sinar ultraviolet? Karena sinar ultraviolet memiliki panjang gelombang
yang pendek, sehingga hasil pengamatan dapat mencapai dua kali lipatnya.

7
8. Mikroskop Fase Kontras

Phase Contrast Microscope atau Mikroskop fase kontras menggunakan


kondensor khusus yang membantu dalam membuang cahaya keluar dari fase. Ini
membantu lulus cahaya melalui objek pada kecepatan yang berbeda. Mikroskop fase
kontras adalah salah satu jenis mikroskop yang digunakan dalam biologi untuk
melihat spesimen tak bercacat. Ini adalah salah satu jenis mikroskop yang digunakan
untuk mempelajari sel-sel dan bagian sel seperti mitokondria, lisosom, badan Golgi
menggunakan mikroskop fase kontras.

D. BAGIAN – BAGIAN MIKROSKOP DAN FUNGSINYA

8
Bagian Bagian Pada Mikroskop

1. Lensa okuler : Merupakan lensa yang terletak pada bagian atas mikroskop, biasanya
lensa okuler merupakan lensa yang paling dekat dengan mata observer(pengamat).
Lensa okuler berfungsi untuk membentuk banyangan nyata dari lensa objektif.
Jumlah lensa okuler pada mikroskop monokuler berjumlah satu, sehingga hanya
bisa dilihat menggunakan sebelah mata. Dan jumlah lensa okuler pada mikroskop
binokuler berjumlah dua, sehingga pengamatan dengan dua mata menjadi lebih
nyaman.
2. Lensa Objektif : Merupakan lensa yang terletak dekat dengan objek(sample) yang
akan diamati. Lensa objektif ini membentuk bayangan nyata dari suatu objek, letak
lensa objektif biasanya terpasang pada revolver dengan jumlah tiga atau empat
buah, tergantung jenis mikroskop.
3. Revolver : Merupakan tuas penyangga untuk lensa objektif, secara umum tugas
revolver digunakan untuk mempermudah setting nilai pengamatan dari sebuah
mikroskop. Pada point sebelumnya telah dijelaskan jika mikroskop umum
memiliki perbesaran 4x, 10x, 40x dan 100x.
4. Meja Preparat atau sample : Merupakan bidang kecil pada mikroskop yang digunakan
untuk meletakan sample yang akan diamati. Biasaya pada meja preparat terdapat
capit tau klip yang digunakan untuk memegang sample agar tidak mudah bergeser.

9
5. Jepit Preparat : Merupakan bagian mikroskop yang digunakan untuk menjaga posisi
preparat atau sample agar tidak bergerak.
6. Kaki Penyangga : Merupakan fitur tambahan pada mikroskop, fitur ini biasanya tidak
selalu tersedia pada mikroskop-mikroskop jadul. Fungsi dari kaki penyangga ini
ialah untuk penyangga mikroskop jika diletakan pada bidang yang tidak datar. Cara
menggunakan fitur ini ialah dengan memutarnya hingga mikroskop mendapatkan
posisi yang datar dan stabil.
7. Diafragma : Merupakan salah satu komponen di mikroskop yang terletak pada bagian
bawah meja preparat, fungsi dari diafragma ini ialah menentukan jumlah cahaya
yang masuk atau difokuskan ke sample.
8. Lengan Mikroskop : Merupakan salah satu bagian penting dari sebuah mikroskop,
fungsi lengan mikroskop ini ialah sebagai rangka atau frame mikroskop itu sendiri.
Lengan mikroskop juga memudahkan penggunakan untuk memindahkan
mikroskop dari satu tempat ke tempat lain, tanpa harus memegang lensa-lensa
secara langsung.
9. Skala Preparat atau sample : Merupakan fitur tambahan pada meja preparat, fungsi ini
sebetulnya tidak selalu tersedia pada setiap mikroskop dan bersifat optional. Pada
kenyataannya skala preparat ini digunakan untuk memudahkan penempatan sample
sebelum diamati.
10. Makrometer dan micrometer mikroskop : Merupakan tuas putar yang tersedia pada
mikroskop, tuas ini biasanya memiliki fitur vertical maupun horizontal. Fungsi dari
makrometer dan micrometer ini adalah untuk memfokuskan lensa pada objek yang
diamati baik itu secara vertikal maupun secara horizontal. Makrometer bersifat
besar, dan mikrometer bersifat kecil.
11. Tuas pengatur kecerahan : Merupakan sebuah potensiometer yang dihubungkan ke
bola lampu pada mikroskop, fungsi dari tuas ini ialah untuk mengatur kecerahan
cahaya yang dihasilkan untuk mengamati objek. Tuas ini berhubungan dengan
diafragma untuk memfokuskan cahaya pada objek yang diamati.
12. Switch button : Merupakan tombol on dan off untuk menyalakan dan mematikan
mikroskop.

E. CARA KERJA DARI MIKROSKOP DAN SIFAT BAYANGAN PADA


MIKROSKOP

10
Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan
struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan
untuk memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai "apertura" yaitu suatu
ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen,
sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang
terpisah.
Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung
berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang
dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.
Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya
pencahayaan pada obyek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka
akan diperoleh daya pisah maksimal.
Jika daya pisah kurang maksimal maka dua benda akan terlihat menjadi satu dan
pembesarannyapun akan kurang optimal.
Sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada 2 lensa, yaitu lensa objekif dan
lensa okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil.
Sedngkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan diperbesar.
Benda yang diamati diletakkan sedekat mungkin dengan titik fokus lensa
objektif. Sedangkan mata kita tepat berada I lensa okuler. Mata pengamat berda
dibelakang lensa objektif yang kebetulan bayangan dari okule tepat di titik focus ensa
okuler dinamakan pegamat secara rilks dan pengamatan dilakukan secara terakomendasi
bila bayangan objektif berada di ruang utama okuler. Mikroskop yang terdiri dari lensa
positif bayangan akhir barada jauh tak terhingga, yang memiliki sifat bayangan diperbesar,
maya dan tegak.

F. PRINSIP KERJA MIKROSKOP

Prinsip kerja mikroskop adalah obyek ditempatkan di ruang dua lensa obyektif
sehingga terbentuk bayangan nyata terbalik dan diperbesar. Lensa okuler mempunyai
peran seperti lup, sehingga pengamat dapat melakukan dua jenis pengamatan yaitu dengan
mata tak berakomodasi atau dengan mata berakomodasi maksimum. Pilihan jenis
pengamatan ini dapat dilakukan dengan cara menggeser jarak benda terhadap lensa
obyektif yang dilakukan dengan tombol soft adjustment (tombol halus yang digunakan

11
untuk menemukan fokus). Kegiatan berikut ini akan memperlihatkan pembentukan
bayangan pada mikroskop.

G. CARA MENGGUNAKAN MIKROSKOP

1. Letakkan mikroskop diatas meja yang dasar, jangan dekat bak cuci atau api.
2. Periksa kebersihan dan kelengkapan mikroskop.
3. Sesuaikan posisi duduk dengan mikroskop yang akan dipakai.
4. Letakkan preparat pada meja preparat, jepit dengan penjepit preparat, atur preparat pada
lubang cahaya pada meja preparat.
5. Sambungkan mikroskop dengansumber cahaya atau listrik, nyalakan mikroskop.
6. Atur intensitas cahaya dengan mengatur kondensor dan diafragma.
7. Pilih lensa objektif yang diinginkan, pasang tepat diatas preparat yang akan diamati.
8. Atur jarak lensa objeketif dengan preparat menggunakan makrometer sampai terlihat
lapang pandang.
9. Haluskan detail objek dengan menggunakan micrometer dan atur cahaya agar objek
dapat terlihat dengan jelas.
10. Amati objek yang terlihat, geser preparat ke kiri, ke kanan, depan dan belakang.
11. Pelajari yang seksama, gambar dan laporkan objek yang didapat.
12. Setelah selesai pengamatan, angkat lensa objektif ke atas, bersihkan dengan xylol,
keluarkan preparat, matikan dan bersihkan mikroskop.
13. Simpan kembali mikroskop pada tempatnya.

H. CARA PERAWATAN MIKROSKOP

1. Mikroskop harus disimpan di tempat sejuk, kering, bebas debu dan bebas dari uap
asam dan basa.Tempat penyesuaian yang sesuai ialah kotak mikroskop yang
dilengkapi dengan silica gel, yang bersifat higroskopis, sehingga lingkungan sekitar
mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula diletakkan dalam lemari yang diberi
lampu untuk mencegah tumbuhnya jamur, atau seperti gambar ini .
2. Bagian mikroskop non optik, terbuat dari logam atau plastik, dapat dibersihkan dengan
menggunakan kain fanel. Untuk membersihkan debu yang terselip di bagian
mikroskop tersebut dapat digunakan kuas kecil atau kuas lensa kamera.
12
3. Lensa-lensa mikroskop (okuler, objektif, dan kondensor) dibersihkan dengan
menggunakan tisue lensa yang diberi alkohol 70%. Jangan sekali-kali membersihkan
lensa menggunakan sapu tangan atau lap kain. 
4. Sisa minyak imersi pada lens objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene). Pada
penggunaan xilol haruslah hati-hati, jangan sampai cairan xilol menempel pada bagian
mikroskop non optik, karena akan merusak cat atau merusak bahan plastik, dan juga
jangan menggunakan larutan ini kebagian lensa yang lain kecuali produsennya
menyatakan bahwa tindakan tersebut aman.
5. Sebelum menyimpan mikroskop, bersihkan selalu mikroskop tersebut, terutama hapus
semua minyak imersi di permukaan lensa, sehingga partikel yang halus tidak
menempel dan menggumpal serta mengering. Minyak dan partikel halus pada lensa
dapat mengaburkannya dan menyebabkan goresan. Hal ini menurunkan kemampuan
lensa. Preparat yang tertinggal di atas meja mikroskop merupakan pertanda jelas
suatukelalaian/kecerobohan.
6. Sebelum menyimpan mikroskop, meja mikroskop diatur lagi dan lensa objektif
dijauhkan dari meja preparat dengan memutar alat penggeraknya ke posisi semula,
kondensor diturunkan kembali, lampu dikecilkan intensitasnya lalu dimatikan (kalau
mikroskop listrik).

13
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Mikroskop merupakan alat untuk melihat benda-benda yang tidak bisa dilihat
dengan mata telanjang. Sehingga, mikroskop dirancang dengan sedemikian rupa untuk
dapat menguntungkan manusia agar dapat melihat benda yang berukuran sangat kecil
maupun halus. Di dalam mikroskop terdapat lensa objektif yang menghasilkan bayangan
maya, terbalik, diperbesar. Setelah banyak kegunaan yang kita dapat dari mikroskop,
hendaknya banyak juga hal-hal yang harus diperhatikan saat menggunakan mikroskop,
agar mikroskop aman dan tidak ada kerusakan yang terjadi pada mikroskop. 

B. SARAN

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

14

Anda mungkin juga menyukai