atau kurang tidak mempunyai isomer seperti CH4,C2H6 dan C3H8 karena hanya memiliki satu cara untuk menata atom-atom dalam struktur ikatannya sehingga memiliki rumus molekul dan rumus struktur molekul sama ISOMER ALKANA Semakin bertambah jumlah atom C pada rumus molekul suatu alkana maka semakin banyak isomernya seperti yang tertera di tabel bawah ini: Jumlah atom C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C Rumus C4H10 C5H12 C6H14 C7H16 C8H18 C9H20 C10H22 Molekul Jumlah 2 3 5 9 18 35 75 isomer SIFAT – SIFAT ALKANA
1. Senyawa polar sehingga sukar larut dalam air.
Pelarut yang baik untuk alkana adalah pelarut non polar, misalnya eter 2. Semakin banyak atom C, titik didih semakin tinggi 3. Alkana yang berisomer (jumlah atom C sama banyak), semakin banyak cabang, titik didih semakin kecil ATURAN TATA NAMA ALKANA (BERDASARKAN IUPAC) 1. Berakhiran –ana
2. Alkana tanpa cabang dinamai sesuai dengan
banyaknya atom karbon
3. Cari rantai karbon lurus terpanjang. Ini menghasilkan
nama karbon induk. Contohnya: ATURAN TATA NAMA ALKANA (BERDASARKAN IUPAC) 4. Nomori rantai terpanjang mulai dari ujung terdekat dengan cabang pertama. Contohnya:
• Jika ada dua rantai lurus terpanjang yang sama,
pilihlah rantai yang paling banyak cabangnya. Contohnya: ATURAN TATA NAMA ALKANA (BERDASARKAN IUPAC) Jika ada dua cabang yang jaraknya sama dari setiap ujng rantai terpanjang. Mulailah menomorinya dari yang terdekat dari cabang ketiga. Contohnya: ATURAN TATA NAMA ALKANA (BERDASARKAN IUPAC) Jika tidak ada cabang ketiga, nomor di mulai dari substituen terdekat yang namanya memiliki prioritas dari segi abjad. Contohnya: PEMBUATAN ALKANA 1. Secara komersil Pemecahan (Cracking) : menguraikan molekul-molekul hidrokarbon yang besar menjadi molekul-molekul yang lebih kecil dan lebih bermanfaat, Contoh :
• Pemecahan (cracking) terbagi menjadi dua cara,
yaitu: a) Pemecahan katalis (Pemecahan modern menggunakan zeolit sebagai katalis) b) pemecahan termal, digunakan suhu yang tinggi (antara 450oC sampai 750oC) PEMBUATAN ALKANA 2. Secara laboratorium a) Hidrogenasi senyawa alkena dan alkuna b) Reduksi alkil halida c) Reduksi metal dan asam d) Sintesa Dumas Garam Na-Karboksilat jika dipanaskan bersama-sama dengan NaOH, maka akan terbentuk alkana. • CH3-COONa + Na CH4 + Na2CO3 (Na-asetat metana) • CH3-COONa + Na CH3CH2CH3 + Na2CO3 (Na-butirat propane) PEMBUATAN ALKANA e) Reaksi Wurtz Reaksi pembuatan parafin hidrokarbon (alkana) dengan mengrefluks alkil halide (haloalkana) dengan logam natrium dalam eter kering. REAKSI – REAKSI ALKANA 1. Oksidasi Hasil oksidasi sempurna dari alkana adalah gas karbon dioksidasi dan sejumlah air 2CH4 + 3O2 2CO2 + 4H2O CH4 + O2 C + 2H2O 2. Halogenasi Menghasilkan senyawa alkil halida. Halogenasi biasanya menggunakan klor dan brom sehingga di sebut juga klorinasi dan brominasi REAKSI – REAKSI ALKANA
Dalam reaksi klorinasi, satu atau lebih bahkan
semua atom hidrogen dig anti oleh atom halogen. Contoh reaksi halogen dan klorinasi secara umum digambarkan sebagai berikut REAKSI – REAKSI ALKANA
Gambaran yang rinci bagaimana ikatan di pecah
dan di buat menjadi reaktan dan berubah menjadi hasil reaksi.
Langkah 1 terbelahnya molekul halogen menjadi dua
partikel netral yang dinamakan radikal bebas atau radikal REAKSI – REAKSI ALKANA
Langkah 2 pengadaan dimana radikal klor bertumbukkan
dengan molekul metan, radikal ini akan memindahkan atom-atom hidrogen (H) kemudian menghasilkan H-Cl dan sebuah radikal baru, radikal metil (CH3) REAKSI – REAKSI ALKANA • Langkah I siklus penggadaan
• Langkah II siklus penggandaan
REAKSI – REAKSI ALKANA • Langkah III reaksi penggabungan akhir
Memutuskan rantai dengan jalan mengambil sebuah
radikal setelah rantai putus. Siklus penggandaan akan berhenti dan tak berbentuk lagi reaksi. REAKSI – REAKSI ALKANA 5. Pirolisis (Cracking) Proses pemecahan alkana dengan jalan pemanasan pada temperatur tinggi, sekitar 1000oC tanpa oksigen KEGUNAAN ALKANA 1. Bahan bakar Misalnya elpiji, kerosin, bensin, dan solar. 2. Pelarut Berbagai jenis hidrokarbon, seperti Petroleum eter dan nafta, digunakan sebagai pelarut dalam industri atau pencucian kering (dry cleaning). 3. Sumber hidrogen Gas alam dan gas petroleum merupakan hidrogen dalam industri, misalnya industry ammonia atau pupuk. 4. Pelumas Pelumas adalah alkana suhu tinggi (jumlah atom karbon tiap molekulnya cukup besar, misalnya C18H38 5. Bahan baku untuk senyawa organik Minyak bumi dan gas alam merupakan bahan baku utama untuk sintetis berbagai senyawa organik seperti alkohol, asam cuka, dan lain-lain.