Anda di halaman 1dari 27

IMUNODEFISIENSI

KELOMPOK 4
1. BRIAN WISHNU O.A.J.P (1811E2006)
2. DAINUR PUTRI S. (1811E2007)
3. FARA SHAHNAZ S. (1811E2014)
4. HUSNUL HOTIMAH (1811E2016)
5. LULUT RIZKYNA A. (1811E2020)
6. LUTHFI DWIYANA (1811E2021)
7. MUHAMMAD CHANDRA TRI S. (1811E2026)
8. NIKEN LESTARI (1811E2030)
9. NISA AJENG AGISTY (1811E2032)
10. RIDHA AR RAUDHA (1811E2043)
11. RIA FUJI L. (1811E2042)
12. SITI NAZIAH (1811E2048)
13. SONIA FITRIYANI (1811E2049)
14. SRI UTAMI RAHAYU (1811E2050)
15. UTAMI WURIANDINI (1811E2054)
16. TIARA PUSPITASARI (1811E2052)
 Sistem imun adalah Semua mekanisme yang
digunakan badan untuk mempertahankan
keutuhan tubuh, sebagai perlindungan terhadap
bahaya yang dapat ditimbulkan oleh berbagai
bahan pada lingkungan hidup.

 Dikelompkkan spesifik dan tidak spesifik.


Imunitas adalah keadaan seseorang yang
terlindung dari pembentukan penyakit.

Dikenal:
a. Imunitas Pasif

Mengacu pada imunitas yang diberikan


seseorang melalui transfer antibodi dari orang
lain atau pemberian antitoksin yang telah
dipersiapkan. Antitoksin adalah antibodi yang
diproduksi secara spesifik terhadap toksin
bakteri tertentu. Ex : antitoksin difteri
b. Imunitas Aktif
Adalah proses imun seluler dan humoral yang
dibentuk seseorang yang telah secara
bermakna terpajan ke suatu mikrorganisme
atau toksin. Pajanan dapat terjadi dalam
bentuk proses penyakit atau akibat imunisasi.
Imunitas aktif ditandai oleh memori baik di sel
T maupun sel B, dan pembentukan sel T dan
antibodi spesifik
APAKAH DEFESIENSI IMUN?

 Defesiensi imunitas merupakan penurunan atau


gagalnya fungsi dari salah satu atau lebih
komponen sistem imun.

 Defisiensi sistem imun adalah penyakit dimana


sistem kekebalan tubuh tidak dapat melawan
dan mengeliminasi benda asing (antigen) yang
masuk dalam tubuh
APAKAH FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT
MENYEBABKAN TERJADINYA DEFESIENSI
IMUNITAS DALAM TUBUH ?
Dibagi dalam 2 bentuk;
1. Primer, dikatakan primer karena defisiensinya
ada sejak lahir. Diakibatkan oleh adanya defek
(cacat) respon imun bawaan , yaitu kelainan
dalam sistem fagosit dan atau komplemen,
atau defek dalam proses
maturasi(pematangan) dan fungsi (aktivasi)
limfosit.
Contoh penyakitnya : Severe combine
immunodeficiency disease (SCID) Penyakit “bubble
boy” : anak yang menghabiskan sisa umurnya
dalam suatu ruang isolasi untuk berlindung dari
kuman.
Penyebab :
X-linked scid : tipe terbanyak
Ada deficiency : penetralisir racun
Pnp deficiency : masalah enzim
Mhc class ii / bare lymphocyte syndrome
: kerusakan komunikasi sel T & sel B.

Terapi : transplantasi ssm. Tulang.


Herediter gejala : 6 bulan – 2 tahun
DEFISIENSI SEL LIMPOSIT
1.) Defisiensi sel B
· hipoplasi timus (di george)
· candidiasis mukokutaneus kronik
2.) Defisiensi sel T
· defisiensi IgA
· imunodefisiensi variabel umum
· hipogamaglobulinemia pada bayi yang
bersifat sementara
· hipogamaglobulinemia x-linked (Bruton’s)
· imunodefisiensi dengan hiper IgM x-linked
2. Sekunder, dikatakan sekunder karena
defisiensinya di dapat setelah dia lahir, didapat
dari luar.
a. Proses penuaan
Infeksi meningkat, penurunan respon
terhadap vaksinasi, penurunan respon sel T
dan sel B serta perubahan dalam kualitas
respon
b. Malnutrisi
Malnutrisi protein kalori, vitamin A &
kekurangan elemen gizi tertentu (besi,zinc)
c. Mikroba imunosuspresif
co: malaria, virus, campak, terutama HIV
mekanismenya melibatkan penurunan fungsi
sel T dan APC
d. Iradiasi
Obat yang digunakan banyak terhadap
tumor, juga membunuh sel penting dari sel
imun termasuk stem cells, progenitor
neutrofil dan limfosit yang cepat membelah
dalam organ limfoid
e. Kurang Olahraga
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa
olahraga yang dilakukan rutin,seperti
berjalan kaki selama 30 menit setiap hari,
meningkatkan kadar leukosit, sel sistem
imunitas yang bertugas memerangi infeksi.
f. Mengkonsumsi makanan dengan kadar
gula dan lemak yang tinggi.
Terlalu banyak zat gula dapat menekan sel
sistem imunitas yang berfungsi untuk
memerangi bakteri. Bahkan mengonsumsi
larutan gula sebanyak 75 atau 100 gram
(kurang lebih sama dengan dua takaran
minuman bersoda berberat 12 ons) dapat
mengurangi kemampuan sel darah putih
untuk mengalahkan dan menghancurkan
bakteri. Pengaruh itu terlihat beberapa
jam setelah mengonsumsi minuman yang
mengandung gula.
g. Stres Berlarut.
Stres untuk jangka waktu yang singkat
justru dapat memperkuat sistem imunitas-
tubuh akan memproduksi kortisol dalam
jumlah lebih banyak untuk melawan dan
menangkal stres. Namun stres kronis
memiliki pengaruh berkebalikan. Hal itu
dapat membuat anda rentan penyakit.
Stres kronis membuat hormon adrenalin
turun yang akhirnya menekan sistem
imunitas.
h. Tumor
Efek langsung dari tumor terhadap sistim
imun melalui penglepasan molekul
imonoregulatori imunosupersif (TNF-) β.
i. Trauma
Infeksi meningkat, diduga berhubungan
dengan pelepasan molekul imunosuspresif
seperti glukokortikoid
Defisiensi dibagi menjadi 2, yakni:
1. Defisiensi imun non-spesifik
2. Defisiensi imun spesfik
1. Defisiensi imun non’spesifik
a. Defisiensi komplemen

 Komponen komplemen diperlukan untuk


membunuh kuman, opsonisasi, kemotaksis,
pencegahan penyakit autoimun dan eliminasi
kompleks antigen antibodi
 Defisiensi komplemen dapat menimbulkan
berbagai akibat spt infeksi bakteri yg rekuren
dan peningkatan sensitivitas thd penyakit
autoimun
 Kebanyakan defisiensi komplemen adalah
herediter
 Konsekuensi defisiensi komplemen tergantung
dari komponen yg kurang
b. Defisiensi interferon
i. Interferon congenital infeksi monoukleosis
ii. Interferon congenital dan lysozim sekunder
Protein Energy Malnutrition
c. Defisiensi sel NK/Natural Killer
i. Congenital osteoporsis (defek osteoblas dan
monosit & IgG danIgA meningkat)
ii. Acquired/didapat imunosupresi dan radiasi
d. Defisiensi sistem fagosit
i. Congenital
ii. Fisiologis
iii. Acquired
*Semuanya terdapat neutrofil kurang dari 500
mm3
2. Defisiensi imun spesifik
a. Congenital jarang ada karena biasanya
manusia tersebut tidak akan bertahan lama
(bayi-balita meninggal)
b. Fisiologik
i. Pada wanita haml
ii. Pada usia lanjut karena sel T nya sudah
menurun sehingga menurun juga sistem
kekebalan tubuhnya
c. Acquired/didapat
i. Malnutrisi
ii. Infeksi
iii. Penyakit berat
iv. Agamaglobulinemia dengan titoma
v. AIDS
vi. Obat-obatan
vii. Radiasi
viii. Kehilangan Ig dan leukosit
HIV / AIDS
Adalah Acquired Imunodeficiency Syndrom atau menurunnya
sistem kekebalan tubuh yang didapat.
Acquired : artinya adalah didapat, dari luar. Dapat
juga menular dari orang ke orang lain
Imunology : kekebalan atau sistem pertahanan tubuh
untuk mempertahankan diri dari serangan
infeksi atau mikroorganisme asing
Deficiency : berkurangnya sesuatu yang dalam hal ini
adalah berkurangnya sistem kekebalan tubuh
Syndrom : kumpulan tanda atau gejala yang
menunjukkan adanya infeksi oportunistis
ataupun infeksi dari penyakit lain
Fakta tentang HIV / AIDS saat ini adalah:
· Virus ini menular dan cepat menyebar
HIV menular melalui:
o Darah
o Cairan servix/vagina
o Cairan sperma
o LCS / Liquor Cerebrospinal
o Air mata
o Saliva
o ASI (Air Susu Ibu)
o Air kemih
 Sampai saat ini belum ada vaksin ataupun obat yang
dapat mencegah apalagi membunuh HIV
 Angka kematian yang disebabkan oleh HIV / AIDS
saat ini mengalami peningkatan. Hampir semua
pasien penderita HIV / AIDS meninggal dalam5tahun
setelah gejala pertama muncul
 Seseorang bisa saja terkena HIV tetapi tetap sehat.
Tapi, menjadi carrier dan dapat menularkan virus
HIV ke orang lain
Cara HIV menyerang sistem kekebalan tubuh:
HIV yang masuk ke dalam tubuh melalui jalur
penularan menyerang limfosit CD4. Penyerangan
tersebut bisa menghasilkan virus yang tidak aktif
dan virus yang aktif. Virus yang aktif akan
memperbanyak diri pada hostnya (limfosit). Lalu
akan membuat limfosit pecah sehingga virus yang
tadinya ada di dalam limfosit CD4 akan keluar dan
menginfeksi CD4 yang lain. Penyerangan tersebut
tentu akan membuat CD4 pada tubug penderita
berkurang. Sehingga akan terjadi infeksi
oportunistik. Jika pengobatan infeksi oportunistik
tersebut tidak bisa diatasi maka pasien akan
meninggal dunia. Jadi, kematian pada penderita
HIV/ AIDS bukan disebabkan secara langsung oleh
Human Imunodeficiency Virus (HIV) melainkan
karena efek dari HIV yang menyebabkan timbulnya
infeksi/penyakit yang tidak bisa diobati oleh tubuh
pasien karena berkurangnya sistem imun tubuh.
Apa peran zat gizi dalam meningkatkan dan
mempetahankan imunitas tubuh.
a) Protein
 Pertahanan tubuh
 Bantu detoksikasi
b) Vit A
 Fungsi kekebalan tubuh: Retinol berpengaruh terhadap
pertmbuhan dan diferensiasi limposit B.
 kekurangan vitamin A menurunkan respon antibodi yang
bergantung pada sel T.
 sebaliknya infeksi dapat memperburuk kekurangan
vitamin A
c) Vit C
 Meningkatkan daya tahan terhadap infeksi
 Dosis vitamin C yang tinggi dapat mencegah dan
menyembuhkan pilek, namun belum dapat dibuktikan.
 Mencegah dan menyembuhkan kangker.
(mencegah pembentukan nitrosamin yang bersifat
karsinogenik).
 Sebagai antioksidan
d) Vit E
 fungsi utama vitamin E adalah sebagai antioksidan
(menghalangi kerja radikal bebas)
e) Selenium
 Berperan serta dalam sistem enzim yang mencegah
terjadinya radikal bebas
 Selenuim juga mempunyai pottensi untuk mencegah
penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain.
 Selenium juga diketahui memerbaiki fungsi kelenjar
tiroid.
f) Zat besi
 Dibutuhkan untuk fungsi enzim reduktase
ribonukleotida.
 Dibutuhkan untuk fungsi lekosit dalam
menghancurkan bakteri
 Dibutuhkan untuk enzimmeiloperoksidase yang
erperan dalam sistem kekebalan tubuh.
g) Seng
 Berperan dalam fungsi sel T dan dalam pembentukan
antibody oleh sel B.
 Seng (Zn) juga berperan dalam metabolism tulang,
transport oksigen, dan pemusnahan radikal bebas,
pembentukan struktur dan fungsi membrane serta proses
penggumpalan darah.

Anda mungkin juga menyukai