Anda di halaman 1dari 8

PEMERIKSAAN HCG

A. TUJUAN
Untuk mengetahui ada atau tidaknya hormone HCG (Human Chorionic
Gonadtropine) dalam tubuh.

B. PRINSIP

Terjadi reaksi immunologi secara kimiawi antara hormon HCG dalam urin (antigen)
dengan antibody pada test pack.

C. DASAR TEORI

Deteksi kehamilan dengan mengukur beta-HCG urin diantaranya adalah dengan


metode strip. Metode strip berdasarkan reaksi pembentukan kompleks antigen-
antibody (immunoassay). Metode strip lebih sensitif yaitu minimal 20-25 mIU/ml.
Metode strip ini yang lazim dilakukan karena selain lebih sensitif juga lebih praktis.

        Reaksi  pembentukan kompleks antigen antibodi antara HCG sebagai antigen dan


anti HCG sebagai antibodi bersifat spesifik. Antibodi akan mengenali antigen pada
lokasi tertentu yang disebut epitop. Antibodi poliklonal adalah antibodi yang
mengenali suatu antigen melalui ikatan dengan epitop yang bervariasi karena berasal
dari sel B yang berbeda-beda. Sedangkan antibodi monoklonal lebih spesifik
mengenali antigen pada satu epitop tertentu karena berasal dari satu sel B yang
dibiakan.

        Antibodi tersebut adalah antibodi anti HCG yang pertama (kita sebut saja anti
HCG-1), antibodi anti HCG yang kedua (anti HCG-2) dan anti-anti HCG-1 (antibodi
dengan anti HCG-1 sebagai antigen). Ketiga antibodi itu terletak di lokasi yang
berbeda dengan sifat yang berbeda pula. Anti HCG-1 bersifat mobile sehingga bisa
ikut berpindah ke area Test (T) dan Control (C) melalui gerakan kapilaritas. Anti
HCG-1 merupakan antibodi monoklonal sedangkan anti HCG-2 bersifat poliklonal.
Anti HCG-2 di area T dan anti-anti HCG-1 di area C bersifat fixed atau tertanam,
artinya tidak dapat berpindah sehingga tidak ikut mengalir/berpindah tempat. Enzim
yang terikat anti HCG-1 akan menjadi enzim aktif bila ada ikatan antara anti HCG-1,
HCG dan Anti HCG-2 di area T atau ikatan antara anti HCG-1 dan anti-anti HCG di
area C. Enzim aktif di area T dan atau C akan mengubah substansi tak berwarna
menjadi substansi berwarna merah.

            HCG sebagai antigen, akan berikatan dengan anti HCG. Gaya kapilaritas
membawa senyawa ikatan HCG dan anti HCG-1 menuju daerah T. Di daerah T, anti
HCG-2 akan berikatan dengan HCG yang telah berikatan dengan anti HCG-1 namun
pada epitop yang berbeda. Terbentuklah kompleks anti HCG-1, HCG, dan anti HCG-
2. Enzim menjadi aktif dan daerah T berwarna merah. Selanjutnya, sisa anti HCG-1
yang belum berikatan dengan HCG akan menuju daerah C dan berikatan dengan anti-
anti HCG-1. Kompleks ini akan mengaktifkan enzin sehingga daerah T berwarna
merah. Pada akhirnya, akan terlihat dua strip merah yaitu pada daerah T dan daerah C
dan diintepretasikan sebagai hasil positif hamil.

        Urin tidak mengandung HCG sehingga tidak terjadi kompleks anti HCG-1
dengan HCG. anti HCG-1 yang bebas kemudian menuju ke area T tempat anti HCG-
2. Karena tidak ada HCG maka tidak akan terjadi interaksi antara anti HCG1 dan anti
HCG-2 melalui perlekatan dengan HCG pada epitop berbeda.Enzim pada anti HCG-1
tetap inaktif dan reaksi enzimatis pembentukan warna tidak terjadi. Akibatnya anti
HCG-1 akan terus ikut gaya kapilaritas menuju daerah C. Di daerah ini terjadi
kompleks antigen antibodi yaitu anti HCG-1 (sebagai antigen) dengan anti anti HCG-
1 (sebagai antibodi terhadap anti-HCG-1). Kompleks ini membuat enzim aktif
sehingga terbentuk warna merah. Warna merah hanya pada area C sehingga hanya ada
satu garis dan diintepretasikan sebagai hasil negatif hamil (tidak hamil).

1. Test Pack
Test pack merupakan alat uji kehamilan yang sangat simple dan dapat dilakukan
dirumah. Bentuk test pack ini ada dua macam yaitu strip dan compact. Bentuk
strip harus dicelupkan kedalam urin yang telah ditampung pada sebuah wadah
atau disentuhkan pada saat buang air kecil. Sedangkan bentuk compact yaitu
dengan meneteskan urin langsung pada bagian tertentu dari alatnya.
Alat uji kehamilan ini memiliki dua buah garis. Garis yang pertama
mengisyaratkan test dilakukan dengan benar, yang biasa disebut dengan garis
kontrol. Garis tersebut akan tampak bila test pack mendapatkan cukup urin untuk
diuji. Sementara garis kedua menunjukkan hasil test, yang merupakan bagian alat
yang memiliki antibody yang bereaksi dengan hCG dan dapat berubah warna
apabila hormon ini terdeteksi.
2. Test kehamilan Plano-test
Tes ini menggunakan urin pagi wanita hamil dengan mereaksikan kit neo
planotest duoclon. Dengan melihat ada atau tidaknya aglutinasi saat pencampuran.
Hasil positif ditandai dengan adanya aglutinasi.

D. ALAT DAN BAHAN


 Pot urine
 Test pack
 Urine

E. PROSEDUR KERJA
1. Ditampung urine dalam pot.
2. Kemudian di masukkan test pack ke dalam pot yang berisi urin sampai batas
maksimal yang tertera di test pack selama 3 menit
3. Kemudian dilihat perubahan warna garis yang terjadi pada test pack.

F. INTERPRETASI HASIL
o Positif (+) ditandai dengan munculnya dua garis dua pada test pack (daerah
control dan test)
o Negatif (⎼) jika terdapat satu garis pada daerah control
G. HASIL

No. Gambar Keterangan

1.
Strip yang di gunakan dalam tes
bergaris 2 atau positif.
2.

Sampel yang di gunakan dalam


pemeriksaan hCG.

H. PEMBAHASAN

Pada praktikum ini kami mendeteksi adanya hormone hCG pada urin. Dari
hasil praktikum urin sampel positif mengandung hCG. Ditandai dengan terbentuknya
dua garis pada control band dan test band. Ini berarti wanita tersebut positif hamil.
Dalam pemerikssan ini kami menggunakan alat test pack. Prinsip dari alat ini adalah
immunochromatographic assay atau immunochromatographic flow test. Komposisi
dari alat ini adalah setiap strip test mengandung campuran nitrocellulose membrane
dengan 0,6 mikogram Anti-HCG capture antibody, 0,6 mikogram Anti-Mouse IgG,
0,07 mikogram Anti-HCG antibody gold. Ada kaitannya dengan immunologi, yaitu
adanya hubungan ikatan antara antigen dan antibody. Alat tes kehamilan terdiri dari
membrane yang telah dilapisi dengan anti hCG pada test line/capture, ini berarti pada
daerah itu hanya akan membentuk garis warna apabila ada hCG dalam urin sampel.
hCg adalah hormone yang sangat spesifik ada dalam urin ibu hamil. Tidak adanya
hormon HCG, maka tidak akan terbentuk pita di daerah tes. Reaksi pencampuran
berlanjut di sepanjang absorban melewati daerah tes dan kontrol. Keuntungan
penggunaan teknik imunokromatografi adalah mudah dilakukan, hasil cepat (3-10
menit), sentrifugasi atau filtrasi tidak diperlukan, bersifat spesifik. Kerugian teknik
ini, diperlukan kadar HCG minimal 1,5-2,5IU/ml hingga muncul reaksi positif,
sehingga pada kadar yang lebih rendah tidak akan bereaksi, dan dapat menimbulkan
hasil uji yang palsu.

Prinsip tes imunologik ini adalah berdasarkan terjadinya reaksi imunologis kimiawi
antara HCG dalam urin dengan antobodi HCG (anti HCG). Suspensi lateks
mengandung antibody monoclonal anti HCG dengan natrium azida sebagai pengawet
sebagai anti HCG dan hormon HCG yang terkandung dalam urin sebagai antigen.
Ketika anti HCG (antibodi) bertemu dengan antigen (hormon HCG) maka
terbentuklah kompleks imun(kompleks antigen-antibody /immunoassay)

Mekanisme immunokromatografi Tes:

1. Pada daerah sampel berisi anti alpha HCG berlebih


2. Garis control (C) berisi anti beta dan alpha beta HCG
3. Garis test (T) berisi anti beta HCG
4. Urine wanita hamil mengandung alpha dan beta HCG
5. Bila urin tidak mengandung HCG, maka saat urin dicelupkan yang bergerak hanya
anti alpha HCG menuju garis C dan bereaksi dengan anti beta-alpha beta HCG
dan akan membentuk garis merah pada C dan tidak pada T.
6. Bila urin mengandung HCG, maka saat urin dicelupkan yang bergerak anti alpha
HCG dan alpha beta HCG urin menuju anti beta menuju garis T yang berikatan
membentuk garis merah

Terdapat 3 antibodi anti HCG pada strip

Antibodi tersebut adalah antibodi anti HCG yang pertama (kita sebut saja anti
HCG-1), antibodi anti HCG yang kedua (anti HCG-2) dan anti-anti HCG-1 (antibodi
dengan anti HCG-1 sebagai antigen). Ketiga antibodi itu terletak di lokasi yang
berbeda dengan sifat yang berbeda pula. Anti HCG-1 bersifat mobile sehingga bisa
ikut berpindah ke area Test (T) dan Control (C) melalui gerakan kapilaritas. Anti
HCG-1 merupakan antibodi monoklonal sedangkan anti HCG-2 bersifat poliklonal.
Anti HCG-2 di area T dan anti-anti HCG-1 di area C bersifat fixed atau tertanam,
artinya tidak dapat berpindah sehingga tidak ikut mengalir/berpindah tempat.

Bila urin mengandung HCG. HCG sebagai antigen, akan berikatan dengan anti
HCG. Gaya kapilaritas membawa senyawa ikatan HCG dan anti HCG-1 menuju
daerah T. Di daerah T, anti HCG-2 akan berikatan dengan HCG yang telah berikatan
dengan anti HCG-1 namun pada epitop yang berbeda. Terbentuklah kompleks anti
HCG-1, HCG, dan anti HCG-2. Enzim menjadi aktif dan daerah T berwarna merah.
Selanjutnya, sisa anti HCG-1 yang belum berikatan dengan HCG akan menuju daerah
C dan berikatan dengan anti-anti HCG-1. Kompleks ini akan mengaktifkan enzin
sehingga daerah T berwarna merah. Pada akhirnya, akan terlihat dua strip merah yaitu
pada daerah T dan daerah C dan diintepretasikan sebagai hasil positif hamil.
Bila urin tidak mengandung HCG. Urin tidak mengandung HCG sehingga
tidak terjadi kompleks anti HCG-1 dengan HCG. anti HCG-1 yang bebas kemudian
menuju ke area T tempat anti HCG-2. Karena tidak ada HCG maka tidak akan terjadi
interaksi antara anti HCG1 dan anti HCG-2 melalui perlekatan dengan HCG pada
epitop berbeda. Enzim pada anti HCG-1 tetap inaktif dan reaksi enzimatis
pembentukan warna tidak terjadi. Akibatnya anti HCG-1 akan terus ikut gaya
kapilaritas menuju daerah C. Di daerah ini terjadi kompleks antigen antibodi yaitu
anti HCG-1 (sebagai antigen) dengan anti anti HCG-1 (sebagai antibodi terhadap anti-
HCG-1). Kompleks ini membuat enzim aktif sehingga terbentuk warna merah. Warna
merah hanya pada area C sehingga hanya ada satu garis dan diintepretasikan sebagai
hasil negatif hamil (tidak hamil).
Reaksi pembentukan kompleks antigen antibodi antara HCG sebagai antigen dan anti
HCG sebagai antibody bersifat spesifik. Antibodi akan mengenali antigen pada lokasi
tertentu yang disebut epitop. Antibodi poliklonal adalah antibodi yang mengenali
suatu antigen melalui ikatan dengan epitop yang bervariasi karena berasal dari sel B
yang berbeda-beda. Sedangkan antibodi monoklonal lebih spesifik mengenali antigen
pada satu epitop tertentu karena berasal dari satu sel B yang dibiakan.

Ketika alat tes menyentuh urine, akan terjadi perubahan warna, pertambahan
garis, atau tanda tertentu (positif), yang menunjukkan ditemukannya hCG di dalam
urine. Yang berbentuk setrip umumnya akan menunjukkan dua garis merah bila
terdapat hCG di urine sebagai tanda positif hamil. Bila tidak ada hCG dalam urine,
yang akan muncul adalah tanda satu setrip saja yang berarti negatif, atau tidak hamil.
Sedangkan pada alat yang berbentuk compact, jika urine yang disentuhkan
mengandung hCG, maka akan muncul tanda positif. Sebaliknya, jika urine tidak
(cukup) mengandung hCG maka yang muncul adalah tanda negatif, berarti tidak
hamil.

Test pack akan menunjukkan hasil akurat jika digunakan dua hari sebelum tanggal
datang bulan (tanggal ini dapat dihitung jika siklus menstruasi Anda teratur, yaitu 28
hari), atau 12 hari setelah berhubungan seks di masa subur. Atau, untuk mudahnya
setelah diketahui adanya keterlambatan menstruasi.

Ada anggapan bahwa melakukan tes kehamilan paling bagus dilakukan pada
pagi hari. Anggapan itu tidak mutlak benar. Tes kehamilan dapat dilakukan kapan
saja. Namun, memang urine di pagi hari lebih pekat, sehingga kemungkinan deteksi
kadar hCG oleh alat tes menjadi lebih mudah, karena cairan yang kita minum dapat
mengencerkan hCG dalam urin. Pada saat tidur kita tidak minum selama berjam-jam
sehingga jika ada kenaikan hCG lebih mudah untuk terdeteksi pada pagi hari
meskipun sebenarnya tes ini dapat dilakukan sewaktu-waktu.

I. KESIMPULAN
Pada praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sampel urine yang
telah di uji positif, karena terdapat dua garis merah pada strip. Ini menunjukkan
bahwa wanita tersebut positif hamil.

Praktikan Dosen Pengampu

(I.Gst Agung Gede Dwiki Sindu Rianda) (Anggraeni Suarsana, S.ST.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/46636395/Uji-kehamilan
http://www.scribd.com/doc?49979631/TES-KEHAMILAN
https://ulvidariz.wordpress.com/2016/06/25/tes-kehamilan/

Anda mungkin juga menyukai