Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM IMMUNOLOGI DASAR

IMMUNOCHROMATOGRAPHY HCG

Dosen Pengampu:

Pangeran Andareas, M.Si


Maroloan Aruan, M.Si.

Oleh:

Kelompok IV

Nama NIM Pembagian Tugas


Marulina Lumbanbatu 01091220005 BAB II & III
Yoona Jane Nanda 01091220014 BAB IV
Restu Kristian Zega 01091220020 BAB I & V

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN

TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

TANGERANG

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap pasangan suami istri mendambakan untuk hamil karena memiliki


anak merupakan pelengkap kebahagiaan sebuah keluarga. Kehamilan adalah proses
kompleks yang melibatkan banyak variabel. Ini dimulai dengan aktivitas seksual,
berkembang melalui ovulasi, pembuahan, dan implantasi, dan berlangsung selama
sembilan bulan hingga melahirkan.

Saat sel telur dibuahi oleh sperma, hormon yang disebut human chorionic
gonadotropin (HCG) dilepaskan ke aliran darah oleh sel-sel plasenta, embrio, dan
janin . HCG dapat digunakan sebagai indikator kehamilan karena keberadaannya
yang unik sebagai hasil pembuahan. Namun, seringkali dibutuhkan waktu 3–4
minggu setelah hari pertama haid terakhir—sering disebut sebagai HPHT: Hari
Pertama Haid Terakhir oleh dokter—untuk tes kehamilan guna mengidentifikasi
keberadaan HCG.
Perlu dicatat bahwa ada dua jenis kehamilan: sadar dan tidak sadar.
Akibatnya, seorang wanita dapat menguji kehamilan dengan berbagai cara. Salah
satu metode yang populer adalah tes atau tongkat kehamilan, yang melibatkan
pemeriksaan urin wanita. Kandungan urine ibu hamil itulah yang terdeteksi. Ketika
seorang wanita hamil, cairan ketuban yang memiliki sifat tertentu untuk
memastikan janin berkembang dan disimpan dengan tepat, harus ada untuk
melindungi bayi yang dikandungnya
Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA), metode biokimia yang
sebagian besar digunakan di bidang imunologi untuk mengidentifikasi keberadaan
antibodi atau antigen dalam sampel, adalah salah satu alat tes kehamilan. Bahan
yang digunakan dalam uji ELISA adalah serum.
A. Tujuan Praktikum
Setelah praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu mengetahui yang
dimaksud dengan HCG dan mampu melakukan pemeriksaan HCG dengan baik
menggunakan stick test atau test pack HCG maupun pemeriksaan HCG lainnya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Hormon yang dibuat di plasenta disebut human chorionic gonadotropin


(HCG). Setelah nidasi, sel trofoblas menghasilkan hormon ini ke dalam cairan ibu.
Serum dan urin keduanya mengandung HCG yang dihasilkan. Tes kehamilan
sederhana dapat dilakukan dengan mencari HCG dalam urin. Pembuahan akan
terjadi jika sel telur dan sel sperma bersentuhan sehingga terjadi kehamilan dan
peningkatan hormon somatotropin, estrogen, dan progesteron (Agnes, 2013).
Selama kehamilan, plasenta memainkan peran penting dalam tubuh. Plasenta
berfungsi sebagai tempat pertukaran bahan kimia, reservoir nutrisi untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin, mekanisme pernapasan dan pelepasan
produk sisa metabolisme, serta sumber hormon. HCG, yang dapat mengikat
hormon lithuenizing atau reseptor HCG (LHCGR) dan mendorong steroidogenesis
pada testis janin selama trimester pertama kehamilan, telah diidentifikasi sebagai
hormon plasenta yang relevan dengan perkembangan janin berdasarkan jenis
kelamin. Interaksi ini sangat penting untuk perkembangan reguler pria. Janin laki-
laki dan plasenta memiliki semacam sistem umpan balik negatif, menurut gagasan
tersebut.

Berdasarkan adanya human chorionic gonadotrophin (HCG) dalam darah


dan urin wanita, tes ini digunakan untuk mengidentifikasi kehamilan. Embrio
menghasilkan HCG, yang seharusnya tidak ada sampai seorang wanita hamil (Rose,
2006). Pada wanita dengan keluaran gonadotropin minimal atau nonsiklik, HCG
memiliki karakteristik seperti LH. Hormon ini juga digunakan pada wanita yang
mengalami ovulasi fase luteal, yang menyebabkan infertilitas atau aborsi spontan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan apakah pengujian HCG
kualitatif dengan teknik imunokromatogra pada urin wanita yang diduga hamil
dapat membantu deteksi dini kehamilan.
Urine ibu hamil yang mengandung HCG monoklonal penuh bereaksi
dengan anti α dan anti β HCG pada test line (T) dan control line (C) pada
pemeriksaan imunokromatografi HCG. Garis merah akan muncul pada garis uji
(T) dan garis kontrol (C) jika tongkat planotest dimasukkan ke dalam urin. Garis
merah ini menandakan hasil positif karena urine akan meresap secara kapiler dan
membentuk ikatan dengan urine yang mengandung HCG dan anti-HCG. Tidak
adanya warna merah pada garis uji (T) atau keberadaannya secara eksklusif pada
garis kontrol (C) menunjukkan hasil tes negatif karena HCG monoklonal dan anti
a anti b HCG. Tes telah peka terhadap Ag, dan ketika konjugat dimasukkan ke urin
dan kromogen berikatan dengan Ab, akan terjadi reaksi garis merah, menyebabkan
garis merah muncul pada garis uji (T). Jika kromogen bergabung dengan enzim
(peroksidase), maka warna akan berkurang sehingga tidak timbul warna merah,
tetapi jika warna teroksidasi maka akan terbentuk warna merah pada garis uji (T)
(Agnes, 2013).
BAB III
METODE
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan banyaknya
Pot Urine 1 pcs
Strip test kehamilan 1 pcs
Urine Secukupnya

3.2 Prosedur Kerja

siapkan alat dan inkubasi selama


celupkan strip test
bahan 15menit, perhatikan
pada urine
garis yang timbul
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Gambar Keterangan

Negatif (-)

Warna : Putih kekuningan


Volume : 50ml
Bau : Amonia
Buih : Tidak ada buih
Kekeruhan : Tidak keruh/jernih
3.2 Pembahasan
HCG( Human Chroionic Gonadotropin) adalah hormon yang diperoleh dari
jaringan plasenta dan kemudian dikeluarkan lewat urine. Hormon ini biasanya
terdapat pada wanita yang hamil, biasanya pada urine ibu hamil trimester pertama
. Hormon HCG diperoleh jika terdapat adanya keadaan abnormal proliferasi.
Umumnya HCG bersifat sama seperti LH pada wanita, dimana HCG memproduksi
gonadotropinyang lebih rendah. Hormon HCG akan ditemukan pada hari ke 8-9
setelah terjadinya pembuahan dan akan meningkat 2 kali lipat hingga minggu ke-6
setiap 48 jam sekali. Fungsi dari Hormon HCG adalah mencegah terjadinya
peleburan atau menstruasi ketika hamil dan juga mempertahankan corpus luteum.
Prinsip pemeriksaan HCG adalah adanya reaksi imunologi kimiawi HCG yang
tergandung dalam urine dan antibodi pada HCG.

HCG berikatan secara non-kovalen yang terdiri dari sub-unit α (α-hCG),


dimana sub-unit terdiri atas 92 asam amino dengan bobot molekul 14,5kDa serta
sub-unit β (β-hCG) terdiri atas 145 asam amino dengan bobot molekul 22,2kDa.
Hormon sub-unit α mengandung struktur yang hampir sama dengan hormon
glikoprotein seperti LH, FSH dan juga TSH. Berbeda dengan sub-unit β (β-hCG)
dimana hormon ini dihasilkan dari adanya degradasi yang terdapat pada ginjal oleh
enzim makrofag.

Gambar 1.1.Struktur kimia HCG


Prinsip pemeriksaaan HCG immunochromatography adalah adanya reaksi
pada urine wanita hamil yang mengandung α dan β HCG dan anti α dan β HCG
yang terdapat pada tes dan Control line yang terdapt pada tespack. Mekanisme
kerja pada testpack sendiri adalah ketika stick dimasukkan ke dalam urine maka
urine akan meresap dan terbentuk ikatan antara urine dan antigen α dan β HCG dan
akan terlihat garis merah pada tes dan control line. Garis merah menandakan adanya
hasil positif atau urine tersebut mengandung HCG. Jadi diantara
immunochromatography dan juga testpack memiliki prinsip kerja yang sama.
Kelebihan menggunakan pemeriksaan HCG immunochromatography diantaranya
pemeriksaan hanya memerlukan waktu yang singkat, alat dan bahan yang mudah
didapatkan di pasaran sehinga mempermudah pengguna, menghemat waktu pasien
karena tidak perlu dating ke RS atau fasilitas Kesehatan lainnya dan yang terakhir
adalah hasil yang mudah dibaca dan dipahami sehingga sangat bermanfaat pada
kaum awam. Kekeurangan metode ini adalah dimana kadar HCG tidak dapat
dipastikan.
BAB V

KESIMPULAN

Urinalisis adalah cara paling umum untuk mendeteksi kehamilan. Antara 20


dan 100 mlU/mL beta hCG harus ada dalam urin untuk hasil yang positif. Tes
kehamilan sederhana dapat dilakukan dengan mencari HCG dalam urin. Ada dua
cara untuk menentukan kebuntingan dari urine yaitu secara fisiologis dengan
menggunakan hewan uji (galli manini) dan secara imunologi (test pack).
Temuan test pack dilaporkan menguntungkan. Jika testpack memiliki dua
garis, garis kontrol pada garis pertama menunjukkan bahwa urin cukup untuk
pengujian, dan garis kedua mengandung antibodi yang bereaksi dengan hCG dan
dapat berubah warna saat hormon ini diidentifikasi. Sensitivitas dan spesifisitas
suatu alat dapat bervariasi. Hanya sejumlah kecil hCG dalam urin akan
menyebabkan paket tes sensitivitas tinggi lebih siap merespons dengan hCG.
Karena alat hanya akan merespons dengan hCG pada tingkat yang sangat khusus,
paket tes dengan spesifisitas tinggi akan semakin sulit bereaksi dengan hCG.
DAFTAR PUSTAKA

Agnes. 2013. Pemeriksaan HCG (Human Chorionic Gonadotropin) Untuk deteksi


Bagus I. 1998. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, 81-88 dan 106-
126. Penerbit Arcan, Jakarta.
Bagus I. 2000. Buku Saku Ilmu Kandungan, 100-105. Penerbit Arcan, Jakarta.
Christina S.I., 1993, Perawatan Kebidanan, Jilid I, 65-69 dan 70-83.
Penerbit Bharata, Jakarta.
Harti, A.S. et al. 2013. Hcg (Human Chorionic Gonadotropin) Examination for
Immunochromatographic Early Pregnancy Detection. Kesmadaska journal.
PoltekesSurakarta

Harti,dkk. 2013. PemeriksaanHcg(ManusiaKorionikgonadotropin)UntukDetek


KehamilanDiniSecaraimunokromatografi. J u r n a l _ k e s m a d t a n ya .
Poltekes Surakarta.
Kresno S.B. 1984. Immunologi Diagnosa dan Prosedur Laboratorium, 67-69 dan
113-114. FKUI, Jakarta
Rose. W. 2006. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Jakarta: Dian rakyat

S e t i ya H a r t i n i n g t i y a s w a t i , S S T , M . K e b , 2 0 1 9 . S e n s i f i t a s T e s
K e h a m i l a n H o r m o n a l Siti,B.K. 1984. Imunologi: Diagnosis dan Prosedur
Laboratorium. Jakarta: FKUI

Kehamilan Dini Secara Immunokromatografi. Online.


File:///F:/%C2%A0/ipi153474.pdf

Anda mungkin juga menyukai