55-58%
42-45%
Komposisi Darah
Plasma
• Air (90%)
• Protein (6-8%)
• Elektrolit
• Hormon
Komposisi Darah
Plasma
• Protein (6-8%)
⚫ Albumin
• Dihasilkan oleh liver
• Mengatur tekanan osmotik
• Mengikat bilirubin, empedu, dan obat
⚫ Fibrinogen
▪ Dihasilkan oleh liver
▪ Untuk proses pembekuan darah
Komposisi Darah
Plasma
⚫ Globulin
▪ Tipe α dan β
▪ Dihasilkan oleh liver
▪ Globulin α mengikat tiroksin dan retinol
▪ Globulin β mengikat transferin
▪ Tipe γ
▪ Dihasilkan oleh limfosit
▪ Berfungsi sebagai antibodi (imunoglobulin)
Komposisi Darah
Serum
• Adalah plasma tanpa fibrinogen dan faktor
pembekuan lain
• Serum dapat dipisahkan dengan komponen
plasma lain dengan elektroforesis pada pH 8.6
• Komponen paling negatif akan bergerak paling
cepat ke arah kutub positif
• Setelah 20 menit terlihat gambaran protein serum
sebagai pita-pita
Elektroforesis
⚫ Bentuk
⚫ Bulat, cekung di tengah, bikonkaf (cakram)
⚫ Tidak memiliki inti, organel, dan ribosom
⚫ Ø 8 μm,ketebalan 2 μm di pinggir dan 1 μm di tengah
⚫ Fleksibel, melewati kapiler berdiameter 3 μm
⚫ Keuntungan
⚫ Permukaan lebih lebar untuk difusi O2
2.5 m
RBC
Eritrosit
⚫ Masa hidup eritrosit
⚫ Usia eritrosit 120 hari
⚫ Terbentuk 2-3 juta sel/detik
⚫ Kerusakan eritrosit 2-3 juta sel/detik
⚫ Tak memiliki DNA, RNA → tak memiliki
kemampuan untuk repair, tumbuh, membelah dan
memperbarui enzim
⚫ Membran sel eritrosit tua menjadi rapuh
⚫ Destruksi eritrosit di limpa
⚫ Heme menjadi bilirubin
⚫ Mewarnai feses dan urin
Eritrosit
⚫ Enzim-enzim
⚫ Enzim glikolitik
⚫ Enzim anaerob
⚫ Eritrosit sedikit memiliki mitokondria
▪ Tak mampu menggunakan oksigen
▪ Pembentukan energi terjadi secara anaerob
▪ 1 mol glukosa → 2 ATP
⚫ Enzim karbonik anhidrase
⚫ Untuk transpor CO2
⚫ Mengubah CO2 → HCO3¯
▪ CO2 + H2O ↔ H2CO3 ↔ H+ + HCO3−
Hematopoiesis
⚫ Hematopoiesis yolk sac
⚫ Berasal dari mesoderm
⚫ Mulai pada minggu ke 2-3 gestasi
⚫ Regresi pada minggu ke 8 gestasi
⚫ Hematopoiesis hati
⚫ Mulai minggu 5-6 gestasi dan mencapai puncak pada
bulan 4-5 gestasi
⚫ Regresi pada bulan akhir gestasi
Hematopoiesis
⚫ Hematopoiesis medular
⚫ Mulai bulan ke 4 gestasi
⚫ Pembentukan sel darah di sumsum tulang
⚫ Pada bayi dan anak
▪ Di semua sumsum tulang tu tulang panjang
⚫ Pada orang dewasa
▪ Di tulang vertebra, costae, sternum, pelvis, skapula
▪ Jarang pada di tulang panjang
Eritropoiesis
⚫ Produksi dan degradasi seimbang
⚫ Berasal dari sel induk (pluripotent stem cells)
di sumsum tulang
⚫ Dikendalikan oleh eritropoietin yang
dihasilkan oleh ginjal
⚫ Kadar O2 yang rendah → produksi
eritropoietin meningkat → merangsang
proliferasi dan maturasi proeritroblas
Eritropoiesis
Volume darah
Hemoglobin
Aliran darah
Penyakit paru/jantung kronik
Oksigen
Hemoglobin
⚫ Hem
⚫ 4 gugus pirol dan Fe
⚫ Globin
⚫ 2 pasang rantai polipeptida yang berbeda
▪ HbA (α2β2)
▪ HbA2 (α2δ2)
▪ HbF (α2γ2)
Globin
Heme
Hemoglobin
Hb normal 12-16 g/dl
⚫ Tiap gram Hb mengikat 1.33 ml O2
⚫ HbA
Sintesis Hemoglobin
⚫ Hemoglobin dewasa
⚫ Pembentukan rantai β meningkat
⚫ Bulan ke 6 gestasi → terbentuk HbA (10%)
⚫ Saat lahir → Hb A 30%
⚫ Usia 6-12 bulan
⚫ Hb A1 → 97%
⚫ Hb A2 → 2,5%
⚫ Hb F → 0,5%
Sintesis Hemoglobin
⚫ Rantai Ζ dan α
⚫ Memiliki 141 asam amino
⚫ Dibentuk oleh gen di kromosom 16
⚫ Rantai εγδβ
⚫ Memiliki 146 asam amino
⚫ Dibentuk oleh gen di kromosom 11
⚫ Pembentukan rantai sesuai dengan fase pembentukan
Hb
⚫ Perubahan susunan asam amino menyebabkan
kelainan jenis Hb.
⚫ Rantai α
▪ Hb Ottawa (rantai ke 15, Gly → arg)
⚫ Rantai β
▪ Hb E (rantai ke 26, Glu → lys)
Anemia
⚫ Anemia kegagalan produksi eritrosit
⚫ Kongenital (penyakit Diamond-Blackfan)
⚫ Acquired
⚫ Infeksi (parvovirus, parotitis, hepatitis, EBV, HIV,
stapilokokus, dll)
⚫ Obat (kloramfenikol, sefalosporin, sulfa, fenitoin, dll)
⚫ Malnutrisi (def protein)
⚫ Anemia hemoragia
⚫ Okulta sebelum persalinan (feto-maternal)
⚫ Internal (ekstra-intrakranial, intraabdominal)
Anemia
⚫ Anemia hemolitik
⚫ Umur eritrosit < 120 hari
⚫ Defek imun (autoimun)
⚫ Warm antibody
⚫ Cold antibody
⚫ Defek membran (non-autoimun)
⚫ Sferositosis
⚫ Eliptositosis
⚫ Stomatosis
⚫ Paroxysmal nocturnal haemoglobinuria (PNH)
⚫ Defisiensi enzim glucose-6-phosphat dehidrogenase (G-
6-PD)
Polisitemia
⚫ Polisitemia primer
⚫ Peningkatan eritrosit berlebihan
▪ Mencapai 11 juta/mm3
⚫ Peningkatan hematokrit
▪ Mencapai 70-80%
⚫ Viskositas → resistensi perifer meningkat →
tekanan darah meningkat → kerja jantung lebih
berat
⚫ Kecepatan aliran → oksigenasi jaringan
menurun, risiko trombosis meningkat
Polisitemia
⚫ Polisitemia sekunder
⚫ Aktivitas eritropoietin meningkat
⚫ Respon terhadap kadar oksigen udara
(ketinggian)
⚫ Pada penyakit paru atau jantung kronik
⚫ Peningkatan SDM 6-8 juta/mm3
⚫ Polisitemia relatif
⚫ Kehilangan cairan tanpa disertai kehilangan SDM
⚫ Pada dehidrasi
⚫ Jumlah SDM tidak meningkat
Penilaian Klinik
⚫ Haemoglobin
⚫ Menurun pada anemia
⚫ Meningkat pada polisitemia, dehidrasi
⚫ Hematokrit
⚫ Menurun pada anemia, atlet terlatih
⚫ Meningkat pada polisitemia, dehidrasi, keganasan,
penyakit kronik
Penilaian Klinik
⚫ Morfologi sel/darah tepi
⚫ Bentuk
⚫ Besar → makrositer
⚫ Kecil → mikrositer
⚫ Normal → normositer
⚫ Anomali → sel sabit
⚫ Warna
⚫ Merah normal → normokrom
⚫ Pucat → hipokrom
⚫ Defisiensi Fe → hipokrom mikrositer
⚫ Defisiensi B12 → normokrom makrositer
⚫ Hitung jumlah
⚫ Normal 5 juta/mm3 atau 5 milyar/L
Leukosit
⚫ Jumlah
⚫ 7.000/mm3 atau 7 juta/ml
⚫ Jenis
⚫ Granular
⚫ Neutrofil 60-70%
⚫ Eosinofil 1-4% Polimorfonuklir
⚫ Basofil <1%
⚫ Agranular
⚫ Monosit 25-33% Mononuklir
⚫ Limfosit 2-6%
Leukosit
Leukosit
Diameter 12-15 μm
Granula halus tidak berwarna
Inti 2-5 lobus (segmental)
Pd wanita terdapat drumstick (Barr body)
Diameter 12-15 μm
Granula kasar berwarna merah/orange
Inti 2 lobus
Diameter 9-10 μm
Granula kasar berwarna biru gelap/ungu
Inti 2-3 lobus
Menjadi sel mast di jaringan
Menghasilkan histamin dan heparin
Diameter 16-20 μm
Sitoplasma jernih tanpa granula
Inti seperti kacang/sepatu kuda
Menjadi makrofag di jaringan
Diameter 8-10 μm
Sitoplasma jernih tanpa granula
Inti bulat dan menempati sebagian besar sel
Leukosit
⚫ Sifat
⚫ Fagosit
⚫ Menelan benda asing atau mikroorganisme
▪ Neutrofil dan makrofag
⚫ Diapedesis
⚫ Kemampuan melewati pori-pori kapiler
▪ Neutrofil dan monosit
⚫ Gerakan amuboid
⚫ Bergerak di jaringan seperti amuba
⚫ Kemotaksis
⚫ Bergerak menuju jaringan akibat rangsang
kimiawi (toksin, zat radang, komplemen dll)
Leukosit
⚫ Seluruh leukosit berasal dari stem sel yang
sama
⚫ Dihasilkan di sumsum tulang merah
⚫ Limfosit juga dihasilkan di kelenjar limfa, timus,
tonsil, dan limpa
⚫ Sel induk berdiferensiasi menjadi sel matang
akibat beberapa jenis rangsang
⚫ Mikroorganisme, benda asing, infeksi akut, radang →
neutrofil, monosit
⚫ Alergi (asma, dermatitis, cacingan) → eosinofil
⚫ Keracunan Pb → basofil
⚫ Keganasan, virus, penyakit kronik/spesifik → limfosit
Leukosit
Leukosit
⚫ Masa hidup
⚫ Granulosit
⚫ Dalam darah → < 1 hari
⚫ Dalam jaringan 3-4 hari
⚫ Monosit
⚫ Dalam darah → 1-2 hari
⚫ Dalam jaringan, sebagai makrofag → hingga
bertahun-tahun
⚫ Limfosit
⚫ Dalam darah → beberapa jam
⚫ Dalam jaringan → 100-300 hari
Leukosit
Penyakit akibat gangguan pada leukosit.
⚫ Leukopenia
⚫ Jumlah leukosit menurun
⚫ Benzene, demam tifoid
⚫ Leukositosis
⚫ Jumlah leukosit matang meningkat
⚫ Infeksi akut
Leukosit
Penyakit akibat gangguan pada leukosit.
⚫ Limfositosis
⚫ Jumlah limfosit meningkat
⚫ Bentuk dan fungsi limfosit abnormal
⚫ Infeksi mononukleosis, penyakit kronik, penyakit imun
⚫ Leukemia
⚫ Jumlah leukosit muda meningkat
⚫ Bentuk dan fungsi abnormal
⚫ Jumlah eritrosit dan trombosit menurun
⚫ Infiltratif
⚫ Hepatomegali, splenomegali
Leukosit
Penilaian klinik gangguan pada leukosit.
⚫ Jumlah
⚫ Total 7.000/mm3
⚫ Differential count
⚫ Neutrofil/Eos/Baso/Limfo/Mono
⚫ 60-70/ 1-4/ <1/ 25-33/ 2-6
⚫ Morfologi
⚫ Bentuk sel abnormal
⚫ Sel-sel muda
Trombosit
Jumlah
⚫ 150-350 ribu/mm3
Bentuk
⚫ Fragmentasi sel, bulat (Ø 2-4 μm)
⚫ Berasal dari megakariosit (Ø 60 μm)
⚫ Sering tidak berinti sel
Asal
⚫ Megakariosit berasal dari sel induk mieloid
⚫ Setiap megakariosit menghasilkan 1000
trombosit
⚫ Pembentukan trombosit dikendalikan oleh
hormon trombopoietin yang dihasilkan oleh liver,
ginjal, otak dan testis
Trombosit
Sifat
⚫ Menghasilkan energi dan faktor pembekuan
(ADP)
⚫ Memiliki organel dan enzim sitosol
⚫ Mampu berkontraksi
⚫ Memiliki aktin dan miosin
⚫ Penting dalam proses pembekuan secara fisik
maupun kimiawi
Masa hidup
⚫ 10 hari
⚫ 1/3 tersimpan di limpa
Hemostasis
Proses menghentikan perdarahan secara
spontan
⚫ Faktor yang berperan
⚫ Vaskular & endotel
⚫ Trombosit
⚫ Sistem koagulasi
⚫ 3 proses utama
⚫ Vasokonstriksi
⚫ Pembentukan sumbat trombosit (plug)
⚫ Koagulasi (cloting)
Hemostasis
⚫ Vaskuler & endotel
⚫ 2 fungsi pokok
⚫ Vasokonstriksi
⚫ Aktivasi trombosit dan sistem koagulasi
Vasokonstriksi
⚫ Mula-mula terjadi secara reflektoris sebagai
respon terhadap luka
⚫ Vasokonstriksi dipertahankan oleh epinefrin &
serotonin
⚫ Mengurangi ekstravasasi darah ke jaringan
Hemostasis
⚫ Aktivasi trombosit dan sistem pembekuan
darah
⚫ Perubahan bentuk trombosit
⚫ Adhesi dan agregasi trombosit
⚫ Sekresi
⚫ Faktor von Willebrand
⚫ Platelet activating factor (PAF)
⚫ Tissue factor (tromboplastin)
⚫ Faktor V
Hemostasis
⚫ Aliran darah
⚫ Menghilangkan dan mengencerkan faktor
pembekuan aktif dari tempat luka
⚫ Mekanisme seluler
⚫ Sel-sel retikuloendotelial hepar
⚫ Menyingkirkan tromboplastin dan fibrin
⚫ Sel hepatosit
⚫ Menyingkirkan F.IX, F.V dan F.VII
Mekanisme kontrol
⚫ Antikoagulan alamiah
⚫ Antitrombin III
⚫ Menetralkan trombin, F.IX-X-XI dan XII
⚫ Protein C dan S
⚫ Menghambat aktivitas F.V dan VII
⚫ Tissue factor pathway inhibitor (TFPI)
⚫ Heparin kofaktor II
Mekanisme kontrol
⚫ Sistem fibrinolisis
⚫ Menghancurkan deposit fibrin sehingga aliran
darah terbuka kembali
⚫ Terdapat 3 komponen
⚫ Plasminogen, aktivator plasminogen dan inhibitor
plasmin
⚫ Plasminogen diubah oleh aktivator plasminogen
menjadi plasmin
⚫ Aktivator plasminogen
▪ Intrinsik → F.XII, prekalikrein
▪ Ekstrinsik → tissue plasminogen activator (t-PA)
▪ Eksogen → urokinase (dibentuk oleh ginjal)
Mekanisme kontrol
⚫ Sistem fibrinolisis
⚫ Inhibitor plasmin
⚫ Menetralkan plasmin
⚫ α-2 plasmin inhibitor (bekerja paling cepat)
⚫ α-2 makroglobulin
⚫ α-1 antitripsin
Fibrinolisis
Aktivator plasminogen
Fibrin/fibrinogen
Plasminogen Plasmin