Anda di halaman 1dari 95

Darah dan

Pertumbuhannya

Achmad Azhari
Department of Histology
Muhammadiyah University School of Medicine
Darah dan Pertumbuhannya
Kompetensi :
Setelah mengikuti Kuliah Intergrasi ini mahasiswa dapat :
• Membedakan sel sel dan konstituent penyusun darah.
• Membedakan jenis jenis sel darah berdasarkan morphologis masing
masing sel darah.
• Menjelaskan bagaimana hubungan perbedaan struktur masing masing
sel darah dengan fungsinya masing masing.
• Mempergunakan informasi diatas untuk menguraikan masing masing
sel mengampu fungsi pertahanan terhadap bahan bahan patogen.
• Menjelaskan bagaimana masing masing sel darah berkembang menjadi
dewasa termasuk dari mana sel tersebut berasal.
Darah dan Pertumbuhannya

Blood

Cells and Platelets Plasma (5 – 6 L)


46% blood volume 54% blood volume

Red Blood cells 45% White Blood cells 1% water (90%)


proteins (7%)
electrolytes, waste products(1% )
nutrients, hormones (2%)
Darah dan Pertumbuhannya

• Pembentuk Elemen Darah :


• Sel Darah Merah = Hematocrit
• Sel Darah Putih
• Agranular Leukocytes
• Monocytes
• Lymphocytes
• Granular Leukocytes Buffy Coat
• Eosinophils
• Neutropils
• Basophils
• Platelets
Test Reference Values

Red Blood Cells Male = 4.3 – 5.9 x 1012/L


Female = 3.5 – 5 x 1012/L
Hemoglobin Male = 140 – 180 g/L
Female = 120 – 160 g/L
Hematocrit Male = 41% - 52%
Female = 35% - 47%
Neutrophils (Segs- Polys) 50% – 75%, 2 – 8 x 109/L

Eosinophils 1% – 5%, 0 – 0.7 x 109/L

Basophils 0 – 2%, 0 – 2 x 109/L

Monocytes 2% - 9%, 0 – 0.8 x 109/L

Lymphocytes 20% – 44%, 1 – 4 x 109/L

Platelets 140,000 - 400,000/cmm


150 – 350 x 109/L
Red Blood Cells
Red Blood Cells
• Berbentuk cakram, biconcaf tanpa necleus
• Diameter 7.8 mm
• fleksibel
• cytoskeletal proteins impart flexibility
• Berada dalam sirkulasi darah selama 100 –
120 hari
Red Blood Cells
Red Blood Cells
Klinis
Elliptocytosis Spherocytosis
• Autosomal dominant • Autosomal dominant
• RBC berbentuk oval • Deficiesi dalam
• Kerusakan pada Spectrin
hubungan Spectrin
pada subunit atau
penggabungan dengan
protein

Gambaran klinis : anemia, jaundice dan pembesaran limfa


Sel Darah Merah

• Berikut bentuk hemoglobin pada embryo,


fetus dan orang dewasa
• Normal hemoglobin tersusus atas 4 rantai
polipeptida yaitu : a, b, g, and d
• Fetal hemoglobin (HbF) = 2 rantai a dan 2 rantai g
• Adult hemoglobin:
• HbA1 = a2b2 96%
• HbA2 = a2d2 2%
• HbF 2%
Klinis

• Sickle Cell Anemia


• Titik mutasi pada valine di posisi ke 6 pada
rantai b-globin
• Pemadatan pada Tetramers
• RBC menjadi kaku
• Mudah mengalami penghancuran.

Klinis : chronic hemolytic anemia dan obstruksi


venulae postcapillaris
Sel Darah Merah

• Susunan plasma membrane RBC terdiri atas


komponen :
• 40% lipid
• 50% protein
• 10% carbohydrate
Red Blood Cells

• Karbohydrat pada plasma membrane dapat


beraksi sebagai antigen
• Dasar dasar Golongan Darah
• Antigen A dan B menimbulkan agglutinasi
• Gol. A = dijumpai antigen A
• Gol. B = dijumpai antigen B
• Gol. AB = dijumpai antigenA dan B
• Dapat menerima semua Gol. darah
• Gol. O = tidak dijumpai antigen A dan B
• Dapat menjadi donor universal
Red Blood Cells

• Antigen Rh
• Lebih dari 2 kelompok
• C, D, dan E umumnya = RH+
• Apabila Gol. Darah ibu Rh- mempunyai dan anak Rh+
• Ibu akan membentuk antibodies terhadap antigen Rh
• Membentuk IgM antibodies yang tidak dapat menyeberang
melewati plasenta
• Apabila bayi berikutnya Rh+ kemudian terbentuk antibodi IgG
dan melewati placenta dan menyerang RBC bayi.
• Apabila si ibu di terapi dengan anti-Rh gamma globulins
(RhoGAM)
• Anti-RH IgG antibodies tidak akan terbentuk
Reticulcytes

1. Immature erythrocytes
2. Bersirkulasi dalam darah selama 2
hari
3. Lebih besar dari RBC
4. Sitoplasma berwarna kebiruan.
5. Peningkatan jumlah reticulosit
mengindikasikan terjadi kehilangan
darah atau anemia.
Red Blood Cells
• Perkembangan RBC mengalami perubahan sesuai
dengan bertambahnya umum.
• Pada embryo, hematopoiesis dimulai didalam yolk
sac.
• Pada fetus, pada hepar dan lien.
• Masa dewasa , RBC diproduksi di sumsum tulang.
• Normal, jumlah RBC dibuat lebih kurang 175 juta
per hari.
Sumsum Tulang
• Kompartemen • Kompartemen sel
Stroma ST Hematopoietik
• Sel lemak • Sel Hematopoietik
• Fibroblast
• Sel Stroma
• Sel endotel pembuluh
• Macrophag
• Vasa darah.
Periosteum
Fat cell

Outer cortical bone Sinus

RBCs

Marrow cavity
Granulocytes

Megakaryo.

• Sumsum tulang iga, paraffin section - low mags.


Sumsum yang aktif dalam hemopoietic terisi oleh sel sel RBC,WBC, platelets,
dan lymphocyt yang sedang tumbuh. JP Reticular mengsupport
sperkembangan sel. Tampak juga sel lemak yang besar, tercat terang
dalam jumlah yang bervariasi . Pertumbuhan sel sel RBC umumnya sterjadi
pinggir sinus yang berisi darah.Megakaryocyt tapak besar dan terwarna
merah jambu juga berada didekat sisus.
Blood Cell Development
Blood Cell Development
• Stem Cell Factor menghasilkan proliferasi dari
pluripotential stem cell.
• Dikenali dengan cell surface markers (c-kit Thy-1)
• Factor faktor ini mengstimulasi proliferasi sel sel
tersebut :
• Stem cell factor (c-kit ligand)
• Interleukin-1, 3, and 6
• Ftl3 (fms-like tryrosine kinase 3) ligand
Hematopoietic growth factors
Colony-stimulating Erythropoietin and Interleukins
factors Thrombopoietin Made by
Stimulate More in a minute leukocytes and
progenitor cells affect other
to grow in vitro leukocytes and
themselves.
Bone Marrow Smear

Bone Marrow smear at low mag. Whole cells are spread thinly to reveal
cellular details for further identification under oil immersion magnification.
Red Blood Cell
Development
• Erythropoietin – growth factor (faktor
pertumbuhan)
• Diproduksi oleh sel sel interstitial ginjal
• Dipacu oleh
• E-CFUs
• Primitive/mature progenitor
• Proerythroblast
• Memacu maturasi RBC
• Memacu produksi hemoglobin
• Erythropoietin akan meningkat sebagai respon
adanya hypoxia atau anemia.
RBC Development - 1/4 Proerythroblast, 20 µ
Proerythroblast

Nucleolus Nucleolus

“Later “ proerythroblast

“Early “ proerythroblast

Proerythroblast stadium paling dini hampir tak dapat dibedakan dengan sel
sel blast lainnya seperti, myeloblast, lymphoblast, monoblast, dll.
Proerythroblast “dini” mempunyai nucleus euchromatic dengan nucleoli;
Cytoplasma terwarnai biru terang tanpa granula. Proerythroblast “lanjut”
mempunyai nucleus yang sedikit lebih heterochromatic dengan nucleoli;
Sitopalsmanya basophilic karena terbentuk ribosome yang baru.
RBC Development 2/4
Basophilic Erythroblast

Basophilic
erythroblast
Basophilic erythroblast,
15-20 µ

Proerythroblast membelah diri dan dewasa menjadi basophilic erythroblast.


Sitoplasmanya Pada pertumbuhannya tampak ribosome jumlahnya
bertambah hingga sel sel ini terwarnai biru tua ba8ik pada RBC yang sedang
berkenbang ataupun granulanya. Nucleusnya menjadi mature dan menjadi
heterochromatic, dan kehilangan nucleolinya.
Mid-stage
polychromatophilic
erythroblasts
RBC Development 3/4
Polychromatophilic
Erythroblast Later-stage
polychromatophilic
erythroblasts
Polychromatophilic
erythroblasts, 10-15µ
Small lymphocyte

Setelah pembelahan dan pematangan sel basophylic erythroblast , nucleus


polychromatophylic erythroblast menjadi semakin inaktif. Peningkatan
heterochromatin , tersusun dalam bentuk rumpun rumpun , mengesankan
suatu check lis. Bentuk dini sitoplasmanya terwarnai biru, ketika menjadi
matang tampak hemoglobin bertambah dan ribosome berkurang. Selanjutnya
pada polychromatin erythroblast , sitoplasmanya terwarnai percampuran
antara biru dan merah muda. Terakhir sitoplasma polychromatin erytroblast
terwarnai merah muda akibat dari bertambahnya hemoglobi. Nucleus
menjadi inaktif dan piknotik.
RBC

Orthochromatic
RBC Development 4/4 erythroblast
Orthochromatic
Erythroblast

Orthochromatic
erythroblast, 8-10µ Late polychromatophilic
erythroblasts

• Hasil akhir dari pembelahan sel merah ini adalah sel polychromatophilic erythroblast
yang terbentuk dari orthochromatic erythroblast. Ia sudah bertambah inaktif,
nucleus heterochromatic; dilanjutkan hilangnya ribosomes setelah memproduksi
sejumlah besar hemoglobin. Akhirnya sitopasma terwarnai merah muda sebagai
RBC yang. Nucleus yang pyknotic bergerak ketepi sel nucleus dan dikeluarkan .
Setelah terjadi expulsi nucleus tselnya adalah reticulocyte sedikit mitochondria dan
ribosomes rtetap ada kira kira sehari, maka RBC yang mature terbentuk reticulocyt
dapat dikenali dengan cara mengecatan yang spesial.
Red Blood Cell
Development
• Reticulocyte masuk ke aliran darah
• Proses dari proerythroblast sampai menjadi
RBC berlangsung selama 7 hari.
Neutrophils
Neutrophils
• Dua type granula
• Granula primer atau azurophilic - essential lysosome
• Acid phosphatases
• Acid hydrolases
• Myeloperoxidase
• Elastase
• Enzym Lysosoma lainnya
• Granula skunder atau specifik
• alkaline phosphatase
• collagenase
• lactoferrin
• Lysozyme
Neutrophils
• Terlibat dalam proses phagocytosis dan
destruksi bacteria.
• Granula primer, skunder (spesifik) berfusi
dengan phagosomes dan melepaskan enzym
• Kemudian, granula primer atau azurophilic
akan beraktivitas sempurna dalam
mendigesti partikel partikel.
Neutrophils
• Dalam proses reaksi radang yang berlanjut sel sel
neutrophyl mati.
• Bila reaksi ini terus berlanjut, hasilnya adalah
pembentukan cairan yang kental disebut sebagai
nanah (pus).
• Lama kehidupan neutrophil :
• 6 – 7 jam dalam aliran darah
• 1 – 4 hari dalam jaringan pengikat
• Peningkatan jumlah neutrophils dalam darah
mengindikasikan adanya infeksi.
Nucleoli

Granulocyte
Development 1/5
Myeloblast

Myeloblast 20µ

Sel awal pluripotential atau sel awal lainnya tak dapat di identifikasi pada sedian
apus sumsum tulang dengan cara pengenalan morphologisnya. Sel pertama yang
bisa diidentifikasi dari rangkaian granulocyte adalah myeloblast . Sel Ini
berdiameter antara 20µ. Nucleus bulat dengan warna pucat yang berasal dari
euchromatin dan beberapa (pucat) nucleoli (panah). Bercak tipis dari cytoplasm
berwarna biru pucat dengan granula granula halus yang tidak tampak.
Nucleoli

Granulocyte Development -
2/5 Azure
granules
Promyelocyte

Pembagian dan pematangan dari myeloblasts menghasilkan promyelocytes. Sel sel ini
berukuran yang sama seperti myeloblast, inti terwarnai terang dengan nucleus
mengandung nucleoli (panah hitam). Cytoplasma yang terwarnai biru pucat
membedakannya dengan myeloblasts oleh adanya tampilan granula halus nonspesifik,
terwarna biru keunguan (panah merah). Pada pertumbuhan yang dini, granula
dijumpai dalam jumlah sedikit yang kemudian akan bertambah lebih banyak.
Granulocyte Development - 3/5
Myelocytes

Neutrophilic
myelocyte

• Setelah promyelocyte mengalami pembagian & pematangan, stadium berikutnya


adalah myelocyte . Nucleus menjadi lebih heterochromatic dan (biasanya) tanpa
nucleoli. Granula nonspesifik tidak diproduksi lagi, sel sel ini mengalami
penurunan pewarna maupun jumlahnya, Cytoplasm menjadi merah muda dan
granula spesifik terbentuk.
• Neutrophilic myelocytes bertumbuh kembang dengan baik, granula terwarnai
warna ikan salmon, sukar dibedakan dengan warna merah muda. Untuk
memudahkan mengenalinya dapat dibandingkan dengan neutrophyl yang berada
didekatnya.
Neutrophilic
metamyelocyte

Granulocyte Development - 4/5


Metamyelocytes

Myelocytes adalah sel terakhir yang mengalami diferensiasi; metamyelocytes tidak


lagi berdiferensiasi atau menghasilkan granula. Heterochromatin dari nucleus
menjadi lebih padat dari sebelumnya. Perubahan bentuk inti terjadi dari bulat atau
oval menjadi berlekuk. Semula lekukan ini kecil tapi semakin lama akan lebih
menonjol, maka bentuk ini disebut sebagai metamyelocyt neutophyl yang jarang
dapat dilihat
Granulocyte Development - 5/5
Juvenile, Band or Stab Cell

Eosinophilic
Band cell

Neutrophilic Band Cell

Sel Juvenil, sel Pita atau sel Stab, adalah stadium berikut dari metamyelocytes. Inti
lebih tertekuk, berbentuk “sosis ” , tepat sebelum tumbuh membentuk lobus dari sel
dewasa. Cytoplasma diisi granula spesifik (neutrophilic). Granula nonspesifik
terwarna biru langit sedikit, menyerap pewarna kurang baik, dan biasanya tidak
terlihat.
Eosinophils
• Eosinophil mengandung granula yang kasar berwarna merah;
inti sering mempunyai 2 atau 3 buah lobus
• Granula mempunyai inti dari kristal yang berisi protein dasar
yaitu eosinophilic cationic protein, yang terlibat dalam
penghancuran bakteri dan parasit.
• Granula yang tertinggal mengandung sejumlah enzim yang
berpartisipasi pada inaktifasi bakteri, protozoa, dan parasit
lainnya.
• Enzim ini juga terlibatkan pada inaktifasi histamine dan
leukotrienes.
• Menetap dalam darah selama lebih kurang 8 – 12 jam
• Granula azurophilic adalah lysosomes dengan enzim
hidrolitis.
• Sel ini dapat mencetuskan asma bronchial
Eosinophil Development
Nucleoli

Granulocyte
Development 1/5
Myeloblast

Sel stem pluripotential atau sel dini lainya, morphologinya dapat dikenali pada
preparat apus yang rutin. Yang pertama sel bisa diidentifikasi dari rangkaian
granulocyte adalah myeloblast. diameter kurang lebih 20µ. Inti bulat terwarnai
pucat euchromatin dan beberapa (pucat) nucleoli (panah). Bercak tipis dari
sitoplasma terwarnai biru pucat dan tidak mengandung granula
Nucleoli

Granulocyte Development -
2/5 Azure
granules
Promyelocyte

Differensiasi dan pematangan myeloblast menghasilkan promyelocyt. Sel sel ini


mempunyai ukuran yang sama seperti myeloblast dengan satu inti terwarnai terang
mengandung nucleoli (panah hitam). Cytoplasm terwarnai biru pucat berbeda
dengan myeloblasts oleh tampilnya granula nonspesifik, bulat, terwarnai biru
keunguan (panah merah). Pada pertumbuhan dini, granula dalam jumlah sedikit,
kemudiannya granula ini menjadi bertambah banyak
Eosinophilic
myelocyte

Basophilic
myelocyte Granulocyte Develop-
ment - 3/5
Myelocytes

• Setelah diferensiasi & pematangan promyelocyte, Stadium berikutnya adalah


myelocyte . Nucleusnya menjadi lebih heterochromatic dan (biasanya) tanpa
nucleoli. Granula nonspesifik yang terwarna biru langit tidak lagi dihasilkan;
mengalami penurunan afinitas terhadap pewarna dan jumlah (saat sel membelah).
Cytoplasm yang semula berwarna biru terang berubah menjadi merah muda dan
granula spesifik dihasilkan.
• Eosinophilic myelocytes mempunyai granula yang besar dan berwarna merah.
Granulocyte Development - 4/5
Metamyelocytes
Eosinophilic
metamyelocyte

Basophilic
metamyelocyte

Myelocytes adalah sel terakhir yang mengalami diferensiasi sel; metamyelocytes


tidak lagi terbagi atau menghasilkan granula. heterochromatin pada nucleusnya
menjadi lebih padat dibandingkan sebelumnya. Perubahan bentuk inti yang semula
bulat/oval menjadi berlekuk ; awalnya lekukan ini kecil tapi kemudian jadilah lebih
menonjol. Bentuk ini adalah eosinophilic metamyelocytes,
Granulocyte Development - 5/5
Juvenile, Band or Stab Cell

Eosinophilic
Band cell

Neutrophilic Band Cell

Sel Juvenil, sel pita atau stab cell adalah stadium lanjut dari metamyelocytes. Inti
yang mengalami pelekukan menjadi lebih tertekuk berbentuk seperti sosis tepat
pada saat pembentukan lobus dari sel yang dewasa, cytoplasm diisi oleh granula
spesifik (neutrophilic, eosinophilic atau basophilic). Granula nonspesifik yang
berwarna biru langit sedikit, menyerap pewarna sedikit dan biasanya tidak terlihat.
Basophils
• diameter 12 μm
• inti terdapat 2 lobi atau
multilobed dengan granula
biru tua
• granula mengandung
enzim yang terlibatkan
pada reaksi alergi
• enzimnya adalah
histamine, heparin, faktor
Basophils dapat tetap berada
dalam darah lebih kurang 8 jam eosinophilic chemotactic,
leukotrienes dan
peroxidase
Basophils
• Histamine menyebabkan vasodilation.
• Leukotrienes menyebabkan vasodilatasi secara
lambat laun dan berlarut-larut.
• Meningkatkan migrasi sel darah putih ke dalam
jaringan pengikat.
• Terlibat dalam penyakit atsma bronchiale dan
reaksi alergi kulit.
Basophil Development
Nucleoli

Granulocyte
Development 1/5
Myeloblast

• Sel stem pluripotential atau sel dini lainya, morphologinya dapat dikenali pada
preparat apus yang rutin. Yang pertama sel bisa diidentifikasi dari rangkaian
granulocyte adalah myeloblast. diameter kurang lebih 20µ. Inti bulat terwarnai
pucat euchromatin dan beberapa (pucat) nucleoli (panah). Bercak tipis dari
sitoplasma terwarnai biru pucat dan tidak mengandung granula.
Nucleoli

Granulocyte Development -
2/5 Azure
granules
Promyelocyte

• Sel awal pluripotential atau sel awal lainnya tak dapat di identifikasi pada sedian
apus sumsum tulang dengan cara pengenalan morphologisnya. Yang pertama sel
bisa diidentifikasi dari rangkaian granulocyte adalah myeloblast . Sel Ini
diameternya antara 20µ. Nucleus bulat dengan warna pucat yang berasal dari
euchromatin dan beberapa (pucat) nucleoli (panah). Bercak tipis dari cytoplasm
berwarna biru pucat dengan granula granula halus yang tidak tampak.
Granulocyte Development - 3/5
Myelocytes
Eosinophilic
myelocyte
Basophilic
myelocyte

• Setelah promyelocyte mengalami pembagian & pematangan, stadium berikutnya


adalah myelocyte . Nucleus menjadi lebih heterochromatic dan (biasanya) tanpa
nucleoli. Granula nonspesifik tidak diproduksi lagi, sel sel ini mengalami
penurunan pewarna maupun jumpahnya, Cytoplasm menjadi merah muda dan
granula spesifik terbentuk
• Basophilic myelocytes mempunyai granula berwarna biru kasar (basophils sedikit
dan jarang ditemui).
Granulocyte Development - 4/5
Metamyelocytes
Eosinophilic
metamyelocyte

Basophilic
metamyelocyte

• Myelocytes adalah sel terakhir yang mengalami diferensiasi; metamyelocytes


tidak lagi diferensiasi atau menghasilkan granula. Heterochromatin dari nucleus
menjadi lebih padat dari sebelumnya. Perubahan bentuk inti terjadi dari bulat atau
oval menjadi berlekuk. Semula lekukan ini kecil tapi semakin lama akan lebuh
menonjol, maka bentuk ini disebut sebagai metamyelocyt neutophyl yang jarang
dapat dilihat
Granulocyte Development - 5/5
Juvenile, Band or Stab Cell

Basophilic Band
cells are rare

• Sel Juvenil, sel Pita atau sel Stab, adalah stadium berikut dari metamyelocytes.
Inti lebih tertekuk, berbentuk “sosis ” , tepat sebelum tumbuh membentuk lobus
dari sel dewasa. Cytoplasma diisi granula spesifik (neutrophilic). Granula
nonspesifik terwarna biru langit sedikit, menyerap pewarna kurang baik, dan
biasanya tidak terlihat.
Slide 83 Image 2/5

Basophil, 15µ Neutrophil, 15µ Eosinophil, 15µ


(with neutrophil)
• Inti sel basophil yang berlobus sering tersembunyi oleh granula yang kasar dan
terwarnai biru keunguan didalam cytoplasmnya. Granula Neutrophilic yang kurang
menyerap pewarna sering sulit untuk dikenali pada pada neutrophils. Inti neutrophil
mungkin terdiri atas 3 - 5 lobus. eosinophil memiliki granula kasar dan terwarnai
merah dengan inti terdiri atas 2 atau 3 lobi.
Monocytes

• Monocytes berdiameter
antara 15 - 20 μm
Monocyte
• Inti biasanya berbentuk
ginjal atau tertekuk
• Cytoplasm terwarnai biru
terang atau abu abu kebiru-
biruan
• Dalam cytoplasma
mengandung lysosomes
• Fungsi : phagocytosis
• Menetap dalam sirkulasi
darah selama 12 - 100 jam
Monocyte Development
Lymphocyte kecil
Berdiameter 6-9µm Neutrophil
Lymphocyte

RBC

• Lymphocyte, kecil, bulat, terwarnai biru.


• Inti bulat tercat heterochromatic, terwarna gelap dan hampir mengisi seluruh sel,
• Lymphocytes beredar dalm darah selama kurang dari 12 jam
• Pada jaringan pengikat kesempatan hidup lymphocytes adalah sangat bervariasi
• Lymphocytes yang lebih besar cenderung telah dirangsang oleh suatu antigen (pembangkit
antibody)
• Secara terus menerus diproduksi baik T maupun B lymphocyt
Lymphocyte Development
Platelets

Platelet

Platelet

• Platelets / throbocyt merupakan fragment dalam berbagai ukuran antara


2 - 4 µm (bandingkan dengan RBC, 7µ , neutrophil 15µ ) . Nucleus tidak
ada, cytoplasma berwarna biru terang dan sedikit mengandung granula.
Platelets
• Bentuk seperti cakram
• Zona luar disebut hyalomere
• Microtubules – menjaga bentuk
• filaments – menghasilkan filopodia
• Bagian dalam mengandung granula, disebut
: granulomere
• calcium ions, pyrophosphate ADP dan ATP
• fibrinogen, derivat factor pertumbuhan platelet
dan platelet proteins lainnya.
• Granula lysosomal
Platelets
Megakayocytes

Megakaryo.

• Sumsum tulang, paraffin section - low mag.


Megakaryocytes merupakan sel yang besar terwarnai merah
muda berada didekat sinus. Sel yang selalu menumbuhkan
granulocytes.
Megakayocyte
Mature

Megakayocyte, ~ 200 µ

• Megakaryocyte , pertumbuhan awal berasal dari satu megakaryoblast.


• Pada pertumbuhan dini diawali proses mitosis untuk menambah jumlahnya
• Selanjutnya hanya perjadi proses endomitosis.
• Inti dari sel ini sangat bervariasi dan multilobulair
• cytoplasm berlimpah dan berisi granula
• Memproduksi ribuan ribuan platelets selama hidup sel ini
Thrombopoietin = made in the liver and stimulates megakaryocytes from CFUs
Eosinophil
Neutrophil

Basophil

Lymphocytes
Monocyte

• Slide resume.
Granular leukocytes: neutrophil, eosinophil, basophil.
Non-granular leukocytes: lymphocytes, monocyte.
Myeloblast Promyelocyte Myelocyte Metamyelocyte Juvenile Mature

rare

Proerythroblast Baso-erythroblast Polychrome- Orthochrome RBC


Pluripotential Stem Cell

CFU-GEMM
CFU-GM

CFU-M CFU-G CFU-Eo CFU-Bas CFU-E CFU-Meg CFU-L


Monoblast Myeloblast
Proerythroblast Megakaryoblast Lymphoblasts
(T & B)
Promyelocyte
Basophilic
Erythroblast

Myelocytes
Polychrome Megakaryocyte

Lymphocyte
Metamyelocytes & Plasma cell
Orthochrome

Monocyte Mature granulocytes RBC


Platelets

Anda mungkin juga menyukai