ASTIKA DEWI
Hemopoisis
Yolc sac
• Hemopoisis terutama eritropoisis dimulai
di yolc sac pada bulan pertama
embriogenesis
• Sel eritroid masih primitif, tetap berinti,
ukurannya besar (megaloblas)
• Mengandung Hb embrionik yaitu Hb-
gower I, Hb-gower II dan Hb-portland
Hati
• Sel induk hemopoitik secara perlahan
kemudian berpindah ke hepar dan
sebagian kecil di limpa.
• Megakariosit kecil-kecil
• Granulosit besar-besar
• Hepar adalah tempat hemopoisis utama
selama trimester kedua dan sumsum
tulang menjadi tempat hemopoisis utama
setelah bulan ketujuh.
Hepar
Sel muda
Leukemia Sel induk
Sel matur
Ciri utama :
• mampu berproliferasi tidak terbatas, sehingga
mampu mengadakan regenerasi dan repopulasi
(self renewal)
• mempunyai pelbagai jalur diferensiasi, sehingga
mampu menurunkan semua jenis sel darah
(eritrosit, granulosit, monosit, megakariosit)
• Jumlah ~ 1 per 1000 – 2000 sel sumsum
tulang, dan tidak bisa dikenal secara
morfologi.
G0
Proliferasi
aktif
Sel matur
• diameter 14 – 19 µm
Pronormoblas • sitoplasma basofilik dalam
jumlah sedikit
• inti bulat dengan kromatin
halus
• terdapat nukleoli
Basofilik normoblas • diameter 12 – 17 µm
• sitoplasma basofilik dalam
jumlah sedikit
• inti bulat dengan kromatin
mulai berkondensasi
• terdapat nukleoli
Polikromatofilik normoblas
• diameter 12 – 15 µm
• sitoplasma berwarna abu-
abu
• inti bulat dengan kondesasi
kromatin meningkat
Ortokromatofilik normoblas
• diameter 8 – 12 µm
• sitoplasma berwarna merah
sampai abu-abu muda
• inti kecil dan tampak opaque
Retikulosit
• diameter 7 – 10 µm
• tampak butir butir RNA
dengan pengecatan khusus
• tidak berinti
Eritrosit
• diameter 7 – 8 µm
• sitoplasma berwarna
merah muda
• tidak berinti
Mieloblas
Promielosit
Mielosit
Metamielosit
Granulosit batang/stab
Neutrofil
Eosinofil
Basofil
Sel plasma