HEMATOPOIETIK
dr. Arthur Koswandi, PHK
Jaringan Hematopoietik
Sel darah adalah sel yang sangat khusus yang sudah dapat
melakukan fungsinya begitu memasuki peredaran darah. Biasanya
mereka tidak beredar sebelum selesai proliferasi dan mencapai
tingkat kematangan yang diperlukan.
Hemositoblast merupakan sel yang bebas (free stem cell), berasal dari sel
mesenkimal yang mempunyai kemampuan untuk membentuk sel-sel darah.
Dengan pewarnaan Giemsa sel hemositoblas ini terlihat mempunyai sifat-
sifat :
- ukuran 8-12 mikron, sitoplasma basofilik, tanpa granula
- inti sel besar, butir kromatin halus dan berwarna pucat
- nukleoli 2-3, besar
Selama proses pematangan :
- volume sel menurun
- nukleoli mengecil, padat sampai nukleus nampak piknotis
- jumlah poliribosom menurun, jumlah mitokondria berkurang
Pronormoblas
- Diameter 12-15 mikron, inti berbentuk
sferis, terletak ditengah dan menempati
80% daripada sel, butir kromatin halus, anak
inti 1-2 buah, besar
- Sitoplasma basofilik, dengan EM : bagian tepi
inti nampak mitokondria, aparatus Golgi dan
sepasang sentriole, sitoplasma mengandung
banyak ribosom (poliribosom), retikulum
endoplasma tidak berkembang baik.
- Mulai nampak sintesa hemoglobin
Basophilic Normoblast
- ukuran lebih kecil dari pronormoblast
- inti bentuknya sama dengan
pronormoblast, menempati 80%
daripada sel, kromatin padat, anak inti
tidak nampak
- sitoplasma mengandung poliribosom,
aparatus Golgi berkembang baik, mitokondria
padat, mikrotubuli dan mikrofilamen
- hemoglobin terus dibentuk
Polychromatic Normoblast
- ukuran sel lebih kecil dari basofilic normoblast
- inti bulat, menempati ½ daripada sel, kromatin
lebih padat
- mengandung hemoglobin lebih banyak sehingga
karyoplasma berwarna merah muda
- sisa-sisa organel menjadi kecil, sitoplasma
polychromatic
- inti biasanya mengalami piknotik dan
menghilang, membentuk polychromatic
erythroblast yang disebut “reticulocyt”
Orthochromatic Normoblast
- ukuran lebih kecil dari polychromatic
normoblast
- inti bulat, menempati ½ dari sitoplasma
sel, mengalami piknotik, kromatin
sangat padat
- sitoplasma asidofil, ribosom masih
nampak, sedang mitokondria dan
aparatus Golgi mengalami degenerasi.
GRANULOPOIESIS
Tingkat perkembangan dari granulopoiesis terdiri dari :
- myeloblas
- promyelocyt
- myelosit
- metamyelocyt
* nucleus rangkap 2 yang menunjukkan permulaan
pembentukan lobus chromatin inti lebih padat
* cytoplasma lebih merah muda, mengandung granula
azurophilic
* berdasarkan granula spesifik dibagi :
# metamyelosit neutrophilic
# metamyelosit basophilic
# metamyelosit eosinophilic
- granulocyt
Pembentukan Trombosit :
Tingkat perkembangan terdiri dari : - myeloblast
- megakaryoblast
- promegakaryocyt
- megakaryocyt
Megakaryoblast :
– Ukuran 50 micron, tampak seperti myeloblast tetapi mempunyai
membran inti lebih jelas.
– Nucleus oval, besar atau berbentuk ginjal
– Cytoplasma homogeneus dan sangat basophilic
Promegakaryocyt :
– Nucleus irreguler, chromatin lebih kasar dari megakaryoblast
– Cytoplasma sedikit basophil, mengandung granula azurophilic
Megakaryocyt :
– Nucleus polymorphous, chromatin padat
– Cytoplasma mengandung granula azurophilic yang akan membentuk
bagian chromomere daripada trombosit.
Intra – uterin hematopoesis :
-------------------------------------
Terdiri dari : I. Primordial atau prehepatik phase
II. Hepatosplenothymic phase
III. Medullolymfatic atau definitive phase