Gambar
Adapun mekanisme sesak nafas atau disypnea yaitu berawal dari aktivitas sistem
sensorik yang terlibat dalam sistem respirasi lalu kemudian informasi sensorik sampai
pada pusat pernapasan di otak dan memproses respiratoryrelated signals menghasilkan
pengaruh kognitif kontekstual dan perilaku sehingga terjadi sensasi disypnea.(9)
❑❑
Gambar
Pilek dapat terjadi ketika virus berhasil mengalahkan sistem kekebalan tubuh,
dimana pada kontak pertama dengan alergen atau tahap sensitasi, makrofag atau monosit
yang berperan sebagai sel penyaji (Antigen Presenting Cell / APC) akan menangkap
alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung. Setelah di proses, antigen akan
membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan molekul HLA kelas II
membentuk kompleks peptida MHC kelas II (Major Histocompatibility Compleks) yang
kemudian dipresentasikan pada sel T helper (Th 0). Kemudian sel penyaji akan melepas
sitokin seperti interleukin – 1 (IL 1) yang akan mengaktifkan Th 0 untuk berploriferasi
menjadi Th 1 dan Th 2. Th 2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL 3, IL 4, IL 5
dan IL 13.(9)
❑❑
1. Sumber : Arief, M. Hadriyan Akbar. 2020. Relation of Allergic Rhinitis with the Occurrence of
Bronchial Asthma. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. Vol 11 : 353-356.