Anda di halaman 1dari 58

FKM 2021

Fisiologi Darah : Komposisi,


Fungsi dan Hematopoiesis
dr. Fika Tri Anggraini, M.Sc, PhD

Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Padang Sumatera Barat
Volume Darah Total:
Distribusi Cairan Tubuh • Laki-laki Dewasa : ~80 ml/kgBB
• Perempuan Dewasa : ~70
ml/kgBB

Boron and Boulpaep: Medical Physiology, 2e updated edition 2012 Ch5 p107
Komposisi
cairan tubuh

Boron and Boulpaep:


Medical Physiology, 2e
updated edition 2012 Ch5
p108
Komposisi
zat
terlarut
dalam
cairan
tubuh
Boron and Boulpaep:
Medical Physiology, 2e
updated edition 2012 Ch5
p108
Darah Komponen
Darah

Substansi
Sel Darah
Interseluler

3. Plasma
1. Eritrosit 2. Leukosit
Trombosit Darah

Protein
Agranulosit Granulosit Serum Fibrinogen
Plasma

Limfosit Monosit Netrofil Eosinofil Basofil


Komposisi darah

• Sentrifugasi 5 menit, 10.000 g


• plasma tanpa sel di lapisan atas
• WBC dan trombosit (buffy coat)
• RBC di bawah, paling padat
• Hematokrit = tinggi RBC/total (%)
• baru lahir 55%, usia 2 bulan 35%
• dewasa: wanita 40%. pria 45%
• hematokrit = kadar RBC
• Vol RBC =
• wanita 28ml/kgBB,
• pria 36 ml/kgBB
• Larutan encer, berwarna putih pucat,
PLASMA • Kandungan Plasma:
• elektrolit,
• protein plasma,
• karbohidrat, dan
• lipid
• Warna plasma dalam kondisi khusus:
• Pink à hemoglobin dari hemolisis
• coklat kehijauan à bilirubin
• Keruh/berawan (cloudy) à cryoglobulinemia
• [elektrolit] mirip interstitium; perbedaan karena
protein dan muatan listriknya.
Protein plasma

• Kadar 7 g/dl –> P onkotik (osmotik koloid)


• Albumin 3,5-5,5 g/dl à 135 g total
• Sintesis di liver: 120 mg/kgBB/hari, half-life 20 hari
• Sirosis hati : penurunan albumin plasma
• P onkotik (osmotic koloid) àstimulus sintesis albumin di hati
• Fibrinogen – liver: 150-300 mg/dl.
• Globulin: gamma, alpha1, alpha2, beta
• Gamma globulin (immunoglobulin: IgA, IgD, IgE, IgG, IgM) à Sintesis
di limfosit B dan sel plasma
Viskositas darah

• Viskositas Plasma à 1,8 x viskositas air


• Viskositas WB (Whole Blood) à 3-4 x viskositas air
• Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas darah :
• Hematokrit
• Konsentrasi fibrinogen
• Radius pembuluh darah
• Kecepatan linear
• Suhu
• Normal (WB) : 3,2cP, pada konsentrasi fibrinogen 260mg/dl, Ht 40%
dan suhu 37C
Sherwood, Fundamentals of Human Physiology 4e 2012, Ch 11, p310
HEMATOPOIESIS
Definisi
• Hematopoiesis = Haemopoiesis = hemopoiesis
• Hemato = komponen sel darah; -poiesis = pembentukan
• Hematopoiesis = Pembentukan komponen sel darah
• Erythropoiesis = Pembentukan sel darah merah
• Thrombopoiesis = Pembentukan trombosit
• Lymphopoiesis = Pembentukan limfosit (termasuk limfosit T, limfosit B,
NK cells)
• Granulopoiesis = Pembentukan granulosit (basophil, netrofil, eosinophil)
• Monocytopoiesis = Pembentukan monosit
• Myelopoiesis = Pembentukan sel pada jalur myeloid (termasuk
granulosit, megakariosit dan makrofag)
Prinsip Umum Hematopoiesis (1)
• Terjadi selama perkembangan embrio (primordial dan definitif) dan
sepanjang kehidupan dewasa (definitif, adulthood)
• Embryonic hematopoiesis (intrauterin) = yolk sac à hati (transiently) setelah onset
sirkulasi darah à 2 fase (1st and 2nd hepatic colonization) ; beberapa sel berkembang
di limpa dan nodus limfe à mulai bone marrow colonization (10,5 minggu)à bone
marrow and thymus colonization (final : 9-10,5 minggu) à fase prehepatik,
hepatosplenik, medullolimfatik
• Ekstrauterin à sum-sum tulang (bone marrow) dan jaringan limfoid
• Tujuan : memperbaharui sel darah di dalam tubuh
• Asal : HSCs (Hematopoietic stem cells) à pluripotent (undifferentiated), self
renewal à 2 jalur sel induk: myeloid dan limfoid
• Regulasi hematopoiesis à peran sitokin (melalui aktivasi faktor transkripsi)

• Jagannathan-Bogdan, M., & Zon, L. I. (2013). Hematopoiesis. Development (Cambridge, England), 140(12), 2463-7.
Prinsip Umum Hematopoiesis (2)
• Sel stem hematopoietik pluripoten (asal semua dari sel darah) à reproduksi:
• Sebagian kecil dari sel ini bertahan dan disimpan dalam sum-sum tulang (jumlah
berkurang seiring usia)
• Sebagian besar berdiferensiasi membentuk sel tipe lain
• Sel yang berada pada tahap pertengahan sangat mirip dengan sel stem pluripoten
walauapun telah membentuk jalur khusus pembelahan sel (commited stem cells)

• Commited Stem Cells:


• CFU-E : Colony Forming Unit-Erythrocytes
• CFU-GM : Colony Forming Unit-Granulocytes Monocytes
• CFU-M : Colony Forming Unit-Granulocytes Megakaryocytes
Prinsip Umum Hematopoiesis (3)
• Penginduksi pertumbuhan, dan penginduksi diferensiasi masing-masing sel
berbeda-beda
• Penginduksi pertumbuhan (Growth Inducers)à suatu protein, untuk pengaturan
pertumbuhan dan reproduksi berbagai sel punca (stem cell)
• 3 bekerja pada jenis tertentu
• Contoh : IL3 (inter-leukin 3) à memulai pertumbuhan dan reproduksi hampir semua
commited stem cell
• Penginduksi diferensiasi (Differentiation inducers) àprotein yang berperan dalam
memicu diferensiasi sel, menghasilkan satu tipe commited stem cell untuk
berdiferensiasi satu langkah atau lebih menuju sel darah dewasa bentuk akhir
• Pengaturan penginduksi pertumbuhan dan penginduksi diferensiasi dikendalikan
oleh faktor-faktor di luar sumsum tulang, mis:
• Eritrosit à paparan O2 rendah dalam waktu lama
• Leukosit à infeksi, alergi, dll
Growth inducers

• IL-3 = multi-Colony Stimulating Factor:


memiliki efek luas terhadap berbagai deretan.
• IL-5 mempertahankan diferensiasi akhir pendahulu
eosinofil
• TPO melekat ke pendahulu thrombopoietin, menaikkan
jumlah dan ukuran megakaryosit
• EPO – ginjal dan hati, menyokong erithropoiesis atau
perkembangan sel darah merah
Hematopoiesis
• PHSC (Pluripotent hematopoietic
stem cell)
• 2 Jalur utama:
• Myeloid (CFU-S)
• Lymphoid (LCS)
• Commited Stem Cells:
• CFU-E : Colony Forming Unit-
Erythrocytes
• CFU-GM : Colony Forming Unit-
Granulocytes Monocytes
• CFU-M : Colony Forming Unit-
Granulocytes Megakaryocytes

Guyton & Hall, Textbook of Medical Physiology, 13th ed 2016,ch33 p446


Hematopoiesis (review)

Sherwood, Fundamentals of Human Physiology 4e 2012, Ch 11, p312


Erythropoiesis
Pembentukan Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel Darah Merah (Eritrosit)
• Fungsi utama: membawa hemoglobin, selanjutnya
membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan.
• Membawa enzim carbonic anhydrase, katalis reaksi
CO2 + H2O à H2CO3, memungkinkan air membawa
CO2 dalam jumlah besar
• Juga sebagai buffer asam-basa terpenting di dalam
darah.
Karakteristik Eritrosit
•Bikonkaf, diameter 7,8 µ, tebal 1 µ di tengah dan
2,5 µ di pinggir, dan volume rata-rata 90-95 µ3
• Bentuk dapat berubah ketika melewati kapiler
•Kadar dalam darah pria 5.2 juta/mm3, wanita 4.7
juta/ mm3
Usia eritrosit 120 hari
• Enzim sitoplasma cukup untuk metabolisme glukosa dan membentuk
sedikit ATP. Enzim ini berperan:
• Menjaga kelenturan membran sel
• Menjaga transport ion di membran
• Menjaga agar Fe tetap dalam bentu Ferro (++)
• Mencegah oksidasi protein di dalam sel
• Sistem ini berlahan berkurang sesuai usia sel.
• Kematian sewaktu ruptur di tempat sempit, atau terjepit di limpa (lebar cuma
3 µ), padalah diameter eritrosit 8 µ.
• Pembuangan limpa àsel tua abnormal meningkat.
Diferensiasi eritrosit
• Proeritroblast à
• dari CFU-E Stem Cells, membelah beberapa kali
hingga terbentuk eritrosit matur
• Eritroblas basofil, polikromatofil, ortokromatik
• Hb dari sedikit sampai 34%, inti mengecil, diserap/
dibuang, retikulum endoplasma diserap
• Retikulosit
• Berisi sisa aparatus Golgi, mitokondria, beberapa
organella
• Dari sumsum tulang ke kapiler secara diapedesis
(terperas melalui membran kapiler).
• Sisa material basofilik hilang dalam 1-2 hari
• Eritrosit
Produksi eritrosit
• Early embryo: yolk sac
• Trimester 2: terutama hati, juga limpa + kel. limfe
• Bulan terakhir dan setelah lahir: sumsum tulang
• Semua tulang sampai 5 tahun
• Tulang panjang, terutama humerus dan tibia proksimal, hanya
sampai 20 tahun
• Lewat 20 tahun, produksi di sumsum tulang membranosa: spt
vertebra, sternum, iga, ilium
• Keefektifan menurun dengan penuaan.
Fig. 32-1 Kecepatan relatif produksi sel darah merah di sumsum tulang pada berbagai usia
Regulasi produksi
• Massa eritrosit dibatasi:
• cukup untuk membawa oksigen,
• tapi tidak mengganggu aliran darah.
• Penurunan O2 meningkatkan produksi eritrosit
• Kerusakan sebagian sumsum tulang à yang lain
hyperplasia untuk mempertahankan produksi
• Penurunan kadar oksigen di tempat tinggi
• Gagal jantung lama, dan banyak penyakit paru
Erythropoietin - EPO
• Sitokin ini menyokong
erythropoiesis
• Penting untuk differensiasi CFU-B
menjadi CFU-E
• Glikoprotein BM 34.000,
• 90% dibuat di ginjal; sedikit di hati
• Stimulus utama: Hypoxia à
• subunit alpha dari hypoxia inducible
factor 1 (HIF-1α) à meningkatkan
produksi erythropoietin mRNA
Sherwood, Fundamentals of Human Physiology 4e 2012, Ch 11
Vitamin B12 &Asam Folat (1)
• Sel eritropoietik sumsum tulang cepat berkembang dan
bereproduksi, status gizi berperan.
• Vitamin B12 dan Asam folat:
perlu untuk pembentukan Thymidine Triphosphate, bahan
utama DNA.
• Defisiensi: à kegagalan maturasi eritropoiesis
• Gagal proliferasi normal, ukuran besar (makrosit), membran
rapuh, bentuk tak beraturan dan oval
• Mampu membawa oksigen, tapi rapuh, usia 1/3-1/2 normal
Vitamin B12 &Asam Folat (2)
• Vitamin B12
• Faktor intrinsik (sel parietal lambung) berikatan dgn vit B12,
melindungi dari pencernaan; mereka berikatan dengan reseptor
mukosa ileum dan diserap ke pembuluh darah
• Disimpan di hati, dibebaskan perlahan ke sumsum tulang sesuai
kebutuhan pembentukan eritrosit.
• Kebutuhan: 1-3 µg/hari; di hati 1000 x (untuk 3-4 tahun)
• Asam folat:
• Sayur hijau, buah–buahan, daging (terutama hati), tapi mudah
dirusak waktu memasak.
Beberapa contoh
kelainan bentuk
dan warna eritrosit
Agranulopoiesis Pembentukan agranulosit : Limfosit, Monosit

Granulopoiesis Pembentukan granulosit (basophil,


netrofil, eosinophil)
Leukosit

• Unit bergerak dari sistem perlindungan • Total 7.000/mm3 darah


tubuh
• Pembentukan • Fagositosis
• Sumsum tulang: granulosit, monosit, • Netrofil 62.0%, Eosinofil 2.3%,
beberapa limfosit
• Jaringan limfe: limfosit dan sel plasma Basofil 0.4%, (Granulosit / PMN
• Secara khusus dibawa ke area infeksi [polymorphonuclear])
dan radang • Monosit 5.3%
• Pertahanan cepat dan kuat terhadap
infeksi • Sistem imunitas
• Mampu melakukan “seek and destroy”
penyerbu asing. • Limfosit 30.0%, Sel plasma
Leukosit

• Total 7.000/mm3 darah


• Fagositosis
• Netrofil 62.0%, Eosinofil 2.3%, Basofil 0.4%, (Granulosit / PMN
[polymorphonuclear])
• Monosit 5.3%
• Sistem imunitas
• Limfosit 30.0%, Sel plasma
• Aktivasi pembekuan darah
• Platelet 300.000/mm3, (asal usul berdekatan dgn lekosit)
PEMBENTUKAN LEUKOSIT

Jalur mielositik JALUR LIMFOSITIK


(mieloblast) (LIMFOBLAST)

• Mieloblast à promielosit dan promonosit • Limfoblast: limfosit dan sel plasma


• Promielosit à • Pembentukan terutama di jaringan
• Megakariosit à platelet (thrombocytes)
limfe:
• Mielosit neutrophil à à à netrofil PMN
• Mielosit eosinophil à à à eosinophil PMN • Kelenjar limfe, limpa, thymus, tonsil,
• Mielosit basophil à à à basophil PMN • Limfe di usus (patch Peyeri) dan sumsum
• Promonosit-à monosit tulang
• Pembentukan di sumsum tulang, jumlah 3 kali • Penyimpanan
di darah, cukup untuk supply 6 hari • Umumnya di berbagai jaringan limfoid,
• sebagian kecil beredar di dalam darah
Usia
• Granulosit: beredar 4-8 jam di darah,
• Tambah 4-5 hari di jaringan yang butuh
• Monosit: beredar 10-20 jam di darah
• Memasuki jaringan, membesar jadi makrofag
• Berbulan-bulan sbg system makrofag jaringan
• Limfosit: beredar ke darah, kembali ke jaringan dan
limfe
• Usia mingguan sampai bulanan
• Platelet: diganti tiap 10 hari (30.000/mm/hari)
PERAN LEUKOSIT
Melawan infeksi
• Terutama netrofil dan makrofag
jaringan
• Netrofil menyerang kuman di dalam
darah
• Makrofag berukuran sampai 5 x
monosit aslinya
• Netrofil /monosit keluar kapiler secara
diapedesis
• Netrofil /makrofag: gerakan ameboid
40 µ/menit
kemotaksis

• Kemotaksis:
gerakan dari sel tubuh, bakteri, atau organisme sebagai
respon akibat terpapar zat kimiawi tertentu dalam
lingkungannya
• ~ kadar zat kimiawi,
efektif pada jarak hingga 100 µm
(kapiler-sel <50µm)
• Toksin kuman atau virus
• Produk degenerasi jaringan radang
• Produk reaksi komplemen jaringan radang
• Produk reaksi akibat pembekuan plasma
Fagositosis
• Fungsi utama netrofil dan makrofag
• Bersifat selektif, sel dan struktur
normal tidak akan diingesti
• Tiga prosedur seleksi fagositosis
1. Permukaan kasar: struktur alami umumnya
memiliki permukaan halus
2. Partikel tidak memiliki lapisan pelindung:
jaringan mati dan partikel asing tidak
memilikinya, sel normal memiliki protein
pelindung
3. Opsonisasi, antibody menempel ke kuman
dan ke produk C3 dari cascade
komplemen; molekul C3 lalu
menempelkan diri ke reseptor sel fagosit
Fagositosis oleh netrofil dan makrofag

NETROFIL MAKROFAG

• Netrofil yang masuk ke jaringan merupakan • Makrofag merupakan en stage dari monosit, yang masuk
sel matur ke jaringan melalui darah
• Lebih powerfull disbanding netrofil
• menempel ke partikel, pseudopodia
membentuk vesikel fagosit (phagosome) di • Mampu menelan 100 kuman, partikel
sitoplasma, bisa untuk 3-20 kuman besar, eritrosit, malaria; hidup bbrp bulan
sebelum ia sendiri mati lagi.
• memiliki lisosom berisi enzim proteolitik • Lisosom berisi enzim proteolitik + banyak
lipase à perlu untuk melawan basil TB.

Netrofil dan Makrofag memiliki agen bakterisidal melalui zat pengoksidasi


yang dibentuk oleh enzim pada membrane fagosom atau organel spesifik
(peroksisom) seperti superoksida (O2-), H2O2, dan (OH-) à bersifat lethal
pada bakteri
Sistem sel Monosit-makrofag
• = Sistem retikulo-endotelial
• Kombinasi monosit, makrofag bergerak, makrofag jaringan, dan beberapa
sel endotel khusus di sumsum tulang, limpa, dan kelenjar limfe.
• Kulit dan subkutis – Histiocytes: makrofag jaringan melawan infeksi
sambil memperbanyak diri
• Kelenjar limfe: sinus dilapisi jejaring makrofag
• Paru-paru: makrofag dinding alveolus
• Hati (sel Kupffer di sinusoid)
• Limpa dan sumsum tulang.
Peran dalam radang
• Cedera akibat kuman, trauma, zat kimia, panas, • Reaksi radang disebabkan oleh
dsb., menyebabkan banyak zat dilepaskan dan • Histamin, Bradykinin, Serotonin
timbul perubahan sekunder (radang) di sekitar • Prostaglandin, Produk reaksi system
• Ciri-ciri radang: komplemen
• Vasodilatasi local à aliran darah lokal naik • Produk reaksi system penggumpalan
darah
• Permiabilitas kapiler naik à cairan banyak • Limfokin dari sel-sel T
masuk
• Penggumpalan cairan di interstitium karena • Dengan kuat mengaktifkan
fibrinogen dan fibrinogen meningkat system makrofag
• Migrasi granulosit dan monosit • Makrofag menghancurkan jaringan
rusak
• Pembengkakan sel jaringan • Kadang-kadang mencederai sel hidup
lain
Respons Makrofag dan netrofil
• Pertahanan pertama: makrofag jaringan
• Histiosit kulit, makrofag alveolus, mikroglia otak,
• Pembesaran cepat ukuran sel, menjadi bergerak
• Pertahanan kedua: invasi netrofil
• Dari darah, dirangsang oleh sitokin (TNF, IL-1)
• Dalam beberapa jam, netrofil memenuhi tempat
• Peningkatan netrofil darah (neutrophilia) dari 4-5 ribu
menjadi 15-25 ribu /mm3
• Pertahanan ketiga: invasi kedua makrofag
• Pertahanan keempat:
• produksi granulosit dan monosit di sumsum tulang
migrasi netrofil dari darah ke jaringan yang
mengalami radang
Eosinofil dan basofil
• Eosinofil
• Fagosit lemah, 2%, tetap ikut kemotaksis
• Produksi naik pd infeksi parasit, bergerak ke sana
• Basofil
• Mirip dengan sel mast di bagian luar kapiler
• Basofil dan sel mast menghasilkan histamine.
• Peran penting dalam beberapa reaksi allergi, karean
IgE mudah melekat ke se mast dan basophil
• Ruptur sel menyebabkan keluarnya histamine,
bradykinin, slow-reacting substance of anaphylaxis
(SRS-A) dan enzim lisosom à timbul manifestasi
alergi
limfosit
• Berperan dalam imunitas yang didapat
(acquired/adaptive immunity) à imunitas spesifik
terhadap agen invasive asing (bakteri, virus, toksin),
melalui pebentukan antibodi atau aktivasi limfosit yang
menyerang dan menghancurkan partikel asing tsb.
• Ada 2 tipe : humoral (imunitas limfosit B- melalui
pembentukan antibodi) dan cell mediated (Imunitas
limfosit T – pengaktivan limfosit T)
• Antibodi dan aktivasi limfosit terjadi di jaringan limfoid
tubuh
• Kedua tipe imunitas ini diinisiasi dengan adanya antigen
• Limfosit :
• Nodus limfe
• Jaringan limfoid lspesifik : limpa, traktus gastrointestinal,
kelenjar timus, sumsum tulang
Pembentukan antibodi dan aktivasi limfosit pada
paparan antigen di nodus limfe
Thrombopoiesis Pembentukan Trombosit (lempeng darah)
TROMBOSIT
Karakteristik trombosit
• Bentuk bulat kecil atau cakram oval,
diameter 1-4 µm
• Dibentuk di sumsum tulang
• Asal : megakariosit
• Asal usul berdekatan dengan leukosit
• N : 150000-300000/µl darah
• Masa hidup dalam darah 8-12 hari
diganti tiap 10 hari (30.000/mm/hari)
Sherwood, Fundamentals of Human Physiology 4e
2012, Ch 11, p311
Karakteristik fungsional trombosit
• Tidak punya inti, tidak dapat bereproduksi
• Memiliki faktor aktif:
• Aktin dan miosin, trombosteninàkontraksi trombosit
• Sisa RE dan AG à Sintesis enzim dan menyimpan Ca2+
• Mitokondria à sintesis ATP dan ADP
• Sistem enzim utk produksi prostaglandin
• Faktor stabilisasi fibrin à pembekuan darah
• Faktor pertumbuhan à penggandaan dan pertumbuhan sel endotel
pembuluh darah, sel otot polos pembuluh darah dan fibroblast à
memperbaiki dinding pembuluh yang rusak
• Glikoprotein di membrane à mencegah perlekatan pada endotel normal
• Fosfolipid à mengaktifkan berbagai tingkat pembekuan darah
• Berperan dalam pembentukan sumbat trombosit pada hemostastis
• Dapat mengalami aktivasi (hemostasis)
Thrombopoiesis
• Sherwood
kesimpulan
Lampiran
Thank You J
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai