Anda di halaman 1dari 12

CITRA DIRI

SEORANG KRISTEN

CW1/2023
PENDAHULUAN
- Gambar Allah memiliki relasi rangkap tiga: Allah,
manusia dan alam.
- Apakah ada relasi keempat? Memang tidak
diajarkan secara spesifik dalam Alkitab: relasi
dengan diri sendiri.
- Relasi terhadap diri sendiri perlu dibicarakan karena
ternyata ada orang-orang yang membenci dirinya
atau melihat dirinya tak berharga. Tentu ada yang
mempunyai relasi yang benar dan sehat dengan diri
sendiri.
- Kita menyebutnya citra diri (self image).
ISTILAH
- Istilah yang sering dipakai untuk membahas topik ini,
tetapi bukan yang dimaksudkan: mengasihi diri sendiri
(self-love) dan harga diri (self-esteem).
- Mengasihi diri sendiri lepas dari pengertian anugerah
Allah mengarah kepada kesombongan. Mengapa?
Karena bisa menuju kepada menyembah diri sendiri
(Paul Brownback).
- Harga diri berarti suatu keyakinan dan kepuasan
terhadap diri sendiri. (Webters). Di sini ditekankan
adalah kekpuasan seseorang terhadap dirinya sendiri
secara alamiah, terlepas dari anugerah Allah.
CITRA DIRI
- Istilah yang dipakai adalah citra diri (self image):
gambaran seseorang akan dirinya sendiri atau
peran dirinya”
- Ini istilah netral. Gambaran seseorang akan dirinya
bisa positif (ia melihat dirinya sebagai pribadi yang
berharga) atau negatif (ia melihat dirinya sebagai
pribadi yang tidak berharga atau hanya sedikit
berharga)
- Istilah ini cocok dengan pemahaman Kristen:
melihat diri kita bukan hanya seperti apa adanya
secara alamiah, tetapi dalam terang anugerah
Tuhan. Inilah yang kita bicarakan: citra diri
seorang Kristen.
PENYIMPANGAN CITRA DIRI
- Pada saat kejatuhan manusia dalam dosa, terjadi
penyimpangan ganda pada citra diri.
- Pertama, kejatuhan ditandai dengan sikap
meninggikan citra diri yang berlebihan. Adam dan
Hawa ingin sama dengan Allah (Kej 3:5-6). Manusia
naik menempatkan diri di atas Allah, mau
memutuskan sendiri apa yang benar dan yang
salah.
- Kesombongan, kecongkakan, dan peninggian citra
diri mengakibatkan dosa pertama manusia.
PENYIMPANGAN CITRA DIRI
- Kedua, setelah manusia jatuh dalam dosa,
terjadilah penyimpangan citra diri yang
kedua. Kali ini ke bawah. Adam dan hawa
menjadi malu akan diri mereka sendiri. Citra
diri menjadi negatif.
- Mereka berdua sadar telah bersalah dan
memandang citra diri mereka menjadi
rendah. Mereka menjadi malu dan takut
menghadap Allah ((Kej 3:7-10).
PENYIMPANGAN CITRA DIRI
- Jadi sejak kejatuhan, maka seterusnya kita temukan
ada dua citra diri manusia:
- (a) Cenderung memandang dirinya terlalu tinggi.
Tanpa anugerah Tuhan, manusia memandang
dirinya otonom dan menjadi hukum atas dirinya
sendiri. Manusia menolak tunduk kepada Allah dan
hidup menurut keinginan diri sendiri. Tidak ada rasa
kebergantungan kepada Allah. Contoh di Alkitab:
Nebukadnezar (Dan 4:30) atau Hitler di zaman
moderen. Peringatan: 1Pet 5:5).
PENYIMPANGAN CITRA DIRI
- (b) Cenderung memandang diri terlalu rendah.
Ada orang yang memandang dirinya rendah dan
bahkan merasa muak dengan dirinya sendiri. Ada
juga yang menganggap diri mereka tidak berharga
sama sekali. Maka mereka menjadi pelaku kriminal
yang tanpa rasa takut, bunuh diri, dsb.
- Memang ketika berhadapan dengan Allah kita
memang memandang diri kita rendah. Itu sehat.
Contoh: pemungut cukai (Luk 18:9-14). Paulus juga
menyebutkan ada kerendahan yang rohani (2Kor
7:10).
PEMBARUAN CITRA DIRI
Karya penebusan Kristus memulihkan gambar
Allah, maka terjadi pembaruan citra diri dua
arah:
- Pertama, dengan Roh Kudus memperbarui kita, Ia
memampukan kita meninggalkan kesombongan
yang berdosa. Allah menumbuhkan dalam hati kita
kerendahan hati yang sejati.
- Terlihat dari: kesadaran kita yang jujur terhadap
kekuatan dan juga kelemahan-kelemahan kita
sehingga kita juga memberikan citra yang realistis
tentang diri kita.
- Roma 12:3; Fil 2:3; 2Kor 3:5)
PEMBARUAN CITRA DIRI
- Kedua, memandang diri menjadi berharga karena
karya penebusan dan keselamatan di dalam Kristus.
Citra positif timbul karena melihat diri sendiri
berharga dan dikasihi oleh Tuhan sendiri.
- Penghayatan akan karya Tuhan yang dikenakan
kepada kita manusia berdosa: pembenaran dan
pengudusan, memberi kekuatan untuk melihat diri
sebagai karya yang sedang diperbarui Tuhan.
KESIMPULAN
- Citra diri Kristen berarati melihat diri sendiri di dalam
terang karya pengampunan dan pembaruan Allah
yang penuh anugerah.
- Citra diri Kristen yang benar akan mengikis
kesombongan. Citra diri ini akan menuntun kita
untuk melihat diri dengan kaca mata yang benar:
kita orang berdosa, tetapi kita sudah ditebus.
- Citra diri bukan tujuan akhir, tetapi alat untuk
mencapai tujuan untuk hidup bagi Allah, bagi
sesama, bagi pemeliharaan dan pengembangan
ciptaan Allah.
- Citra diri Kristen membawa kita keluar dari
diri kita sendiri. Ia melepaskan kita dari
kesibukan hanya memperhatikan diri sendiri
dan melepaskan kita untuk merasa bahagia
karena melayani Allah dan mengasihi
sesama.

Anda mungkin juga menyukai