WDK 2 Polo
WDK 2 Polo
Gambar Allah memiliki relasi rangkap tiga: Allah, manusia dan alam.
Apakah ada relasi keempat? Memang tidak diajarkan secara spesifik
dalam Alkitab: relasi dengan diri sendiri.
Relasi terhadap diri sendiri perlu dibicarakan karena ternyata ada
orang-orang yang membenci dirinya atau melihat dirinya tak
berharga. Tentu ada yang mempunyai relasi yang benar dan sehat
dengan diri sendiri.
Kita menyebutnya citra diri (self image).
Istilah yang sering dipakai untuk membahas topik ini, tetapi bukan
yang dimaksudkan: mengasihi diri sendiri (self-love) dan harga diri
(self-esteem).
Mengasihi diri sendiri lepas dari pengertian anugerah Allah
mengarah kepada kesombongan. Mengapa? Karena bisa menuju
kepada menyembah diri sendiri (Paul Brownback).
Harga diri berarti suatu keyakinan dan kepuasan terhadap diri
sendiri. (Webters). Di sini ditekankan adalah
kepuasan/ketidakpuasan seseorang terhadap dirinya sendiri secara
alamiah, terlepas dari anugerah Allah.
Istilah yang dipakai adalah citra diri (self image): gambaran
seseorang akan dirinya sendiri atau peran dirinya
Gambaran seseorang akan dirinya bisa positif (ia melihat dirinya
sebagai pribadi yang berharga) atau negatif (ia melihat dirinya
sebagai pribadi yang tidak berharga atau hanya sedikit berharga)
Istilah ini cocok dengan pemahaman Kristen: melihat diri kita bukan
hanya seperti apa adanya secara alamiah, tetapi dalam terang
anugerah Tuhan. Inilah yang kita bicarakan: citra diri seorang
Kristen.
DOSA
mengubah arah gerak kita. Dosa membuat pemakaian kekuatankekuatan yang dikaruniakan dan yang mencerminkan Allah,
digunakan menyimpang. Dosa merupakan pemberontakan dan
perlawanan yang aktif terhadap Allah.
2. Dosa bersumber dari hati. Dalam konsep Alkitab, hati adalah
pusat keberadaan manusia. Hati adalah inti batiniah dari satu
pribadi; organ untuk berpikir, merasa dan menghendaki; titik pusat
dari semua fungsi kita. Karena dosa telah meracuni sumber
kehidupan itu sendiri, seluruh kehidupan sudah pasti terpengaruh
olehnya. (Amsal 4:23; Yer 17:9; Mat 15:19; Luk 6:45b).
3. Dosa mencakup pikiran sekaligus tindakan. Dalam hukum dunia ini,
mungkin hanya perbuatan yang dianggap pelanggaran, tetapi dosa
mencakup pikiran (Mat 5:28; Gal 5:16,17)
4. Dosa meliputi kesalahan dan pencemaran. Baik dosa asal dan dosa
aktual sama-sama mengintensifkan pencemaran. Dosa asal adalah
ibu dan sekaligus anak dari dosa.
5. Dosa merupakan satu bentuk kesombongan. Dosa berarti menolak
untuk mengakui kebergantungan total kita kepada Allah, dan
keinginan untuk mandiri, bertindak menurut cara kita dan bukan
cara Allah.
6. Dosa biasanya berkedok. Hal itu terlihat dari tiga hal yang terlihat:
a. Dosa selalu dilakukan untuk suatu alasan yang kelihatan baik.
Manusia sering membuat rasionalisasi tindakannya.
b. Kita sering gagal mengenali dosa kita sendiri (Mzm 19:13; 90:8).
Banyak orang tidak menyadari dosanya sendiri tetapi bisa
melihat
dosa orang lain (Mat 7:3).
c. Kita cenderung menutup-nutupi dosa kita. Kisah terkenal tentang
Daud dan Natan (2 Sam 12:1-15)
DOSA ASAL DAN AKTUAL
Dosa Asal: Dua hal yg kita warisi
dari Adam:
1. Kesalahan asal (original guilt)
Suatu status kita di hadapan hukum. bahwa kita terlibat di
dalam kesalahan dari dosa Adam karena ketika ia melakukan dosa
pertama tersebut, ia bertindak sebagai wakil kita. Kita layak
menerima penghukuman karena Adam selaku wakit kita.
(A. Hoekema)
Kesalahan (guilt suatu konsep hukum) artinya keadaan yang
layak untuk mendapatkan hukuman. 1Kor 15: 22: Karena semua
orang mati dalam persekutuan dengan Adam,
2. Pencemaran (pollution)
Ini adalah konsep moral; lebih berkaitan dgn kondisi moral kita
bukan status di hadapan hukum. Pencamaran natur kita, akibat
dosa dan yang menghasilkan dosa. . Kondisi natur kita rusak
(tercemar).
Contoh:
2. Federalisme
Mengingat perbandingan yang diadakan antara Adam
dengan Kristus (Rm 5:12-19; 1 Kor 15:22-49), dan menerangkan
bahwa solidaritas universal kita dengan Adam adalah sejenis
dengan solidaritas Kristus dengan mereka yang Ia tebus, yaitu
sebagai wakil, atau kepala federal
-
KEBEBASAN MANUSIA
-
MARXISME
- Individu tidak bertanggung jawab atas kerugian dan kejahatan yang
terjadi, masyarakatlah yang bertanggung ajwab, yang akhirnya
diwakili oleh partai atau negara.
- Individu harus menekan keinginannya demi keinginan negara.
Hasilnya adalah masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang
kehilangan kebebasan yang oleh kebanyakan orang begitu
diagungkan, seperti kebebasan pers, beragama dan berkumpul.
- Negara-negara dipimpin diktator bertindak demikian.
RELEVANSI WAWASAMN KRISTEN
- Dengan latar belakang sebelumnya, kita melihat relevansi wawasan
Kristen tentang manusia bagi dunia masa kini. Hanya jika manusia
diakui sebagai makluk yang memiliki pilihan dan berhak memakai
pilihan-pilihan itu secara bebas (di dalam batas ketetapan Allah),
maka barulah masyarakat bebas mungkin dibentuk.
- Menyangkal kebebasan memilih, berarti menyangkal kebenaran
alkitabiah mengenai manusia.
ASAL MULA KEBEBASAN SEJATI
- Manusia yang awalnya dicipta sebagai imago dei memiliki kapasitas
untuk membuat pilihan dan juga kebebasan sejati.
- Agustinus: bisa tidak berdosa (posse non peccare). Manusia bisa
memegang integritas moral mereka dan bisa menolak untuk
menyerah pada godaan setan (meski penolakan terhadap godaan
semacam ini tetap memerlukan bantuan Allah).
- Pada mulanya manusia bukan keberadaan netral yang tidak baik
dan tidak juga buruk, melainkan keberadaan yang oleh pertolongan
Allah, mampu menjalani kehidupan yang sepenuhnya
menyenangkan Allah.
- Manusia bukan hanya mampu untuk memilih, tetapi juga untuk
memilih yang benar. Jadi, pada awalnya manusia memiliki
kebebasan sejati, meski bukan kebebasan sempurna. Sebab
manusia juga bisa jatuh dalam dosa, jika dia memilih untuk tidak
taat.
HILANGNYA KEBEBASAN SEJATI
- Kebebasan sejati hilang setelah manusia jatuh dalam dosa. Yang
hilang bukanlah kapasitas untuk membuat pilihan, melainkan
kebebsaan sejati kemampuan untuk sepenuhnya taat kepada
Allah.
- Agustinus: sesudah jatuh dalam dosa, maka manusia menjadi budak
dosa dan masuk dalam kondisi tidak bisa tidak berdosa (non
posse non peccare)
- Lihat Yoh 4:34 (band. Rm 6:6; 17:20): hamba dari kata doulos,
dari kata kerja doulein yang artinya diperhamba. Tensisnya dalam
bahasa Yunani adalah presen tense, berarti menujukkan
kesinambungan.
MANDAT BUDAYA
-
ANTROPOLOGI KRISTEN
- Antropologi Kristen mengajarkan empat hal mengenai Manusia:
- 1. Dicipta
Diciptakan: Manusia adalah ciptaan atau mahkluk. Kej. 1, 2.
- Allah adalah Pencipta, sumber kehidupan semua ciptaan; penguasa
dan penopang segala sesuatu. Tidak ada yang bisa hidup tanpa Dia.
- Allah menciptakan manusia. Kehidupan manusia bergantung kpd
Allah sekalipun dia menolak Allah. Karena manusia adalah makhluk
yang segala sesuatu dalam kehidupannya sudah ditentukan oleh
Allah: keselamatan, tujuan hidup, keluarga, dll. (Nehemia 9:6; Kis
17:24-25)
-
2. Pribadi
Alkitab mengajarkan manusia sebagai pribadi. Apa artinya
pribadi?
Manusia adalah satu pribadi yang memiliki kepribadian.
Kepribadian: kemandirian atau kebebasan relatif (bukan mutlak),
kemampuan membuat keputusan, menetapkan tujuan lalu berusaha
untuk mencapai tujuannya.
Sebagai pribadi, manusia bertanggungjawab atas keputusan dan
tindakannya.
3. Komunal
Dalam 3 arti:
nama pribadi Adam (Kej 5:1). Tanpa kata sandang (article).
Adam sebagai manusia dalam keperbedaanya dari mahkluk lain
bukan dari perempuan. Manusia adalah laki-laki dan perempuan.
(Kej. 1: 26, 27). Dengan kata sandang.
Adam sebagai umat manusia (Kej 6:5).
B.
GAMBAR ALLAH (IMAGO DEI)
1.
Dua istilah yang dipakai:
a. Gambar (tselem
) dan rupa (demuth )
b. Dua istilah ini hampir sama artinya dan bisa
dipertukarkan.
c. Tselem dari kata akar: mengukir, manusia adalah
representasi (ukiran) Allah;
d. Demuth berarti menyerupai ; manusia menyerupai Allah.
Imago Dei (Gambar Allah): Apa artinya? Bagaimana manusia
menggambarkan dan menyerupai Allah?
Bukan artinya manusia adalah Allah atau ilahi. Manusia tidak boleh
disembah. Manusia bukan pengganti Allah.
Tidak dinyatakan secara spesifik dan eksplisit. Namun bila kita
melihat kisah penciptaan manusia, kita bisa mengambil beberapa
implikasi dari imago dei.
Manusia sebagai GA menyerupai Allah dalam hal:
- 1.Kekuasaan atas ciptaan lain. Allah memiliki kuasa yang
tertinggi dan berkuasa atas seluruh ciptaan. Dalam
menjalankan kekuasaan (memelihara dan mengelola) atas
ciptaan, manusia menyerupai Allah.
- 2. Manusia menyerupai Allah dalam hal persekutuan. Allah
menciptakan manusia laki-laki dan perempuan, perbedaan
gender bukan keserupaan dengan Allah karena Allah tidak
bergender. Namun gender laki-laki dan perempuan
mengindikasikan bahwa manusia adalah mahkluk sosIal, dan
relasinya dengan manusia lain menyerupai Allah. Allah adalah
persekutuan ke-Trintunggalan (Marilah kita).
- 3. Bahwa manusia adalah pribadi yang bertanggungjawab,
membuat keputusan dan bertindak, dan bisa berkomunikasi
PENGEKANGAN DOSA
-
DASAR ALKITAB
- Kejadian 20: Abimelekh bukan orang percaya, tetapi Allah
mencegahnya untuk berbuat dosa.
- Roma 13:3-4: hukuman yang dijalankan oleh negara untuk para
pelaku kejahatan dan pelanggar hukum. pemerintah adalah hamba
Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat
jahat.
- 1 Petrus 2:13-14: ada wali yang diizinkan Allah untuk menghukum
orang-orang yang berbuat jahat.
SARANA MENGEKANG DOSA
1. Wahyu umum Allah, yaitu hati nurani (Rm 2:14-15). Orang yang
tidak mengenal hukum Taurat, mempunyai hukum Taurat di dalam
hati nurani mereka.
2. Bentuk hukuman atas pelanggaran yang ditetapkan oleh
pemerintah, melalui perundangan, tata krama, cara-cara
penghukuman yang mengandung paksaan.
3. Hubungan sosial. Kita menghargai dan menghormati orang-orang di
sekitar kita (keluarga, rekan, tetangga) atau menjaga reputasi yang
harus kita pertahankan.
DIKOTOMI
- Menggunakan istilah jiwa dan roh
- Kematian dilukiskan sebagai menghembuskan nafas terakhir dan
menyerahkan nyawa.
- Orang mati disebut roh dan juga jiwa
- Kekristenan harus menolak pandangan dikotomis karena banyak
dipengaruhi oleh pemikiran Yunani kuno. Plato misalnya
memuncurkan pandangan bahwa tubuh dan jiwa harus dilihat
sebagai 2 substansi yang berbeda. Ia memandang jiwa berpikir lebih
tinggi dan ilahi, sementara tubuh terdiri dari substansi yang lebih
rendah yang disebut materi
- Alkitab memandang tubuh secara positif. Kristus sendiri sampai hari
ini bereksistensi dengan tubuh kebangkitanNya
- Alkitab menunjukan manusia sebagai 1 kesatuan yang utuh, unitaris
TRIKOTOMI
- Pencetus awal adalah Ireneus. Mengajarkan bahwa orang tidak
percaya hanya memiliki tubuh dan jiwa tetapi orang percaya ada
roh dari Roh Kudus.
- John Wesley, pendiri Metodist mengatakan bahwa manusia adalah
dikotomi sebelum dilahikan kembali, tetapi sesudahnya menjadi
trikotomi
- Watchman Nee dan Charles R. Solomon, menyatakan bahwa melalui
tubuhnya manusia berhubungan dengan sesame dan melalui rohnya
berhubungan dengan Allah.
- Pandangan trikotomi juga di bela oleh Scofield Reference Bible edisi
lama
- Kristen menolak pandangan trikotomis tentang natur manusia
- Karena, pandangan ini merusak kesatuan manusia. Manusia seolah
dibagi menjadi 3 bagian
- Kedua, manusia merupakan keberadaan rasional yang memiliki
nous, tetapi juga memiliki keberadaan material yang memiliki
tubuh. Diantara kedua realitas itu ada realitas ketiga yaitu jiwa yang
bisa mengarahkan tubuh atas nama ratio.
Ketiga, pandangan ini menempatkan pembedaan yang tajam antara
roh dan jiwa, yang tidak memiliki dukungan Alkitab.
KESATUAN PSIKOSOMATIS
-