Anda di halaman 1dari 27

CARA MEMILIH WAWASAN DUNIA

Kekristenan adalah suatu wawasan dunia dari sekian banyak


wawasan dunia yang bersaing, lalu dasar apakah yang dapat kita
gunakan untuk membuat pilihan rasional di antara sistem-sistem
tersebut?
Gordon C. Clark: Jika satu sistem dapat memberikan solusi-solusi
yang tepat bagi banyak permasalahan sementara sistem lainnya
tidak mampu menjawab, jika satu wawasan dunia bersifat konsisten
dan yang lain kontradiksi pada dirinya, tentu kita harus memilih dan
memilih yang meyakinkan

MENGUJI PANDANGAN HIDUP


1. Ujian Rasio (Reason)
- Ada orang Kristen yang beranggapan, rasio sebagai musuh iman
Kristen. Ini pandangan yang sangat merusak. Tuhan sendiri meminta
kita menggunakan rasio
- Ujian rasio adalah logika, atau yang lebih tepat, hukum nonkontradiksi
Misalnya: A tidak dapat menjadi B atau non-B dalam waktu
bersamaan dan dalam pengertian yang sama.
- Adanya kontradiksi selalu menandakan adanya kesalahan (error).
Sebagai manusia yang berpikir, kita berhak mengharapkan suatu
sistem konseptual yang bersifat konsisten secara logis, baik dalam
bagian-bagiannya (tiap-tiap proposisinya) maupun dalam
keseluruhannya.
- Suatu sistem konseptual akan mendapatkan kesulitan jika tidak
memiliki keutuhan secara logis. Misalnya filsafat skeptisisme.
- Kaum skeptis menunjukkan kontradiksi dalam dirinya sendiri, karena
ia menyatakan bahwa tidak seorang pun dapat mengetahui apapun
atau tidak ada suatu kebenaran mutlak. Dengan mengatakan
seperti itu, pada dirinya kaum skeptis tahu bahwa tak seorang pun
bisa mengetahui apapun, dan ia tahu dan memutlakkan tidak ada
kebenaran mutlak.
- Pandangan seperti ini disebut sebagai absurditas referensi-diri.
Maksudnya posisi ini diaplikasikan pada dirinya sendiri, maka
hasilnya adalah kemustahilan-kemustahilan yang menghancurkan
diri sendiri.
- Kaum Solipsisme adalah contoh lain. Seorang solipsis adalah
seorang yang menyatakan bahwa hanya dirinya sendiri yang
memiliki keberadaan. Tidak ada hal lain atau orang lain. Tidak ada
hal lain atau orang lain. Ini pandangan yang kontradiksi.
- Jadi wawasan-wasan dunia harus tunduk pada ujian hukum nonkontradiksi. Inkonsistensi selalu merupakan tanda adanya
kesalahan. Inkonsistensi harus ditanggapi secara serius.
- Namun ujian konsistensi logis tidak dapat menjadi satu-satunya
kristeria yang kita gunakan untuk mengevaluasi wawasan-wawasan
dunia.

2. Ujian Pengalaman (Experience)


Wawasan dunia tidak hanya melewati ujian rasio, tetapi juga harus
melewati ujian pengalaman. Wawasan-wawasan dunia haruslah
relevan dengan hal-hal yang kita ketahui tentang dunia dan diri kita.
Pengalaman manusia berfungsi sebagai suatu ujian pengalaman
bagi kepercayaan-kepercayaan wawasan dunia. Wajar jika
seseorang menolak wawasan dunia yang memiliki konflik dengan
hal yang kita ketahui sebagai kebenaran di dunia fisik.
1. Ujian Dunia di Luar Diri
Kita berhak mengharapkan wawasan-wawasan dunia
berkaitan dengan pengalaman kita terhadap dunia luar diri kita.
Wawasan-wawasan dunia seharusnya menolong kita untuk
memahami yang kita rasakan.
Terdapat kepercayaan-kepercayaan wawasan dunia yang gagal
dalam ujian ini, misalnya:
o Allah mencipta dunia 6000 tahun yang lalu.
o Rasa sakit dan kematian adalah ilusi (CS)
o Semua orang dilahirkan dengan pembawaan yang baik (GZB)
2. Ujian Dunia di dalam Diri
Bukan hanya wawasan-wawasan dunia harus sesuai dengan hal-hal
yang kita ketahui tentang dunia eksternal, tetapi harus juga sesuai
dengan apa yang kita ketahui tentang diri sendiri.
Contoh kedua ini meliputi: saya adalah orang yang bisa berpikir ,
berpengharapan, mengalami rasa sakit dan senang, mampu
mempercayai dan mengingini; Saya adalah sebuah keberadaan
yang sadar mengenai yang benar dan salah dan merasa bersalah
bila saya gagal. Saya adalah sebuah keberadaan yang mengingat
masa lalu, yang sadar waktu sekarang, dan mengantisipasi masa
depan. Saya dapat memikirkan hal-hal yang abstrak. Saya dapat
merencanakan dan bertindak menjalankan rencana itu, dst.
Saya dapat berempati kepada orang lain dan berbagi kesedihan
atau kebahagiaan dengan mereka. Saya tahu suatu hari saya pasti
mati, dan saya beriman bahwa saya akan terus hidup setelah
kematian fisik saya. Saya sering dikuasai oleh perasaan dan emosi
yang menyatakan bahwa kepuasan sekjati yang saya cari tidak di
dunia ini, tetapi di dunia yang akan datang.
Dalam diri setiap orang ada kesadaran moral dan bisa melakukan
pembedaan yang benar dan salah. Bahkan dalam diri penganut
retivis moral.
3. Ujian Praktis (Practice)
Pandangan-pandangan hidup bukan saja diuji di ruang kelas filsafat
tapi juga di dalam laboratorium kehidupan.
Suatu wawasan dunia memang harus melalui ujian teoritis (rasio
dan pengalaman), namun ia juga harus melewati ujian paraktis yang
penting, yaitu dapatkah orang yang menganut suatu wawasan
dunia secara konsisten hidup dalam keharmonisan dengan sistem

yang dianutnya itu? Ataukah kita mendapati orang itu terpaksa


hidup sesuai kepercayaan-kepercayaan yang dipinjamnya dari suatu
sistem lain yang bersaing?
Thomas Morris: Hanya presaposisi kekristenan yang historis yang
dapat menjelaskan secara memadai dan selaras dengan dua
lingkungan di mana manusia harus hidup: dunia eksternal dengan
bentuk dan kompleksitasnya; dan dunia internal dengan berupa
karakteristik orang itu sendiri sebagai seorang manusia. Dunia
dalam diri ini mencakup kualitas-kualitas manusia seperti kebutuhan
akan arti penting dari kasih dan makna, dan ketakutan akan kondisi
ketidak beradaan.

CITRA DIRI SEORANG KRISTEN


-

Gambar Allah memiliki relasi rangkap tiga: Allah, manusia dan alam.
Apakah ada relasi keempat? Memang tidak diajarkan secara spesifik
dalam Alkitab: relasi dengan diri sendiri.
Relasi terhadap diri sendiri perlu dibicarakan karena ternyata ada
orang-orang yang membenci dirinya atau melihat dirinya tak
berharga. Tentu ada yang mempunyai relasi yang benar dan sehat
dengan diri sendiri.
Kita menyebutnya citra diri (self image).
Istilah yang sering dipakai untuk membahas topik ini, tetapi bukan
yang dimaksudkan: mengasihi diri sendiri (self-love) dan harga diri
(self-esteem).
Mengasihi diri sendiri lepas dari pengertian anugerah Allah
mengarah kepada kesombongan. Mengapa? Karena bisa menuju
kepada menyembah diri sendiri (Paul Brownback).
Harga diri berarti suatu keyakinan dan kepuasan terhadap diri
sendiri. (Webters). Di sini ditekankan adalah
kepuasan/ketidakpuasan seseorang terhadap dirinya sendiri secara
alamiah, terlepas dari anugerah Allah.
Istilah yang dipakai adalah citra diri (self image): gambaran
seseorang akan dirinya sendiri atau peran dirinya
Gambaran seseorang akan dirinya bisa positif (ia melihat dirinya
sebagai pribadi yang berharga) atau negatif (ia melihat dirinya
sebagai pribadi yang tidak berharga atau hanya sedikit berharga)
Istilah ini cocok dengan pemahaman Kristen: melihat diri kita bukan
hanya seperti apa adanya secara alamiah, tetapi dalam terang
anugerah Tuhan. Inilah yang kita bicarakan: citra diri seorang
Kristen.

PENYIMPANGAN CITRA DIRI


- Pada saat kejatuhan manusia dalam dosa, terjadi penyimpangan
ganda pada citra diri.
- Pertama, kejatuhan ditandai dengan sikap meninggikan citra diri
yang berlebihan. Adam dan Hawa ingin sama dengan Allah (Kej 3:56). Manusia naik menempatkan diri menjadi sama seperti Allah,
mau memutuskan sendiri apa yang benar dan yang salah.

Kesombongan, kecongkakan, dan peninggian citra diri


mengakibatkan dosa pertama manusia
Kedua, setelah manusia jatuh dalam dosa, terjadilah
penyimpangan citra diri yang kedua. Kali ini ke bawah. Adam dan
hawa menjadi malu akan diri mereka sendiri. Citra diri menjadi
negatif.
Mereka berdua sadar telah bersalah dan memandang citra diri
mereka menjadi rendah. Mereka menjadi malu dan takut
menghadap Allah
Jadi sejak kejatuhan, maka ada dua citra diri manusia:
(a) cenderung memandang dirinya terlalu tinggi. Tanpa anugerah
Tuhan, manusia memandang dirinya otonom dan menjadi hukum
atas dirinya sendiri. Manusia menolak tunduk kepada Allah dan
hidup menurut keinginan diri sendiri. Tidak ada rasa
kebergantungan kepada Allah. Contoh di Alkitab: Nebukadnezar
(Dan 4:30) atau Hitler di zaman moderen. Peringatan: 1Pet 5:5).
(b) cenderung memandang diri terlalu rendah. Ada orang yang
memandang dirinya rendah dan bahkan merasa muak dengan
dirinya sendiri. Ada juga yang menganggap diri mereka tidak
berharga sama sekali. Maka mereka menjadi pelaku kriminal yang
tanpa rasa takut, bunuh diri, dsb.
Memang ketika berhadapan dengan Allah kita memang memandang
diri kita rendah. Itu sehat. Contoh: pemungut cukai (Luk 18:9-14).
Paulus juga menyebutkan ada kerendahan yang rohani (2Kor 7:10).

PEMBARUAN CITRA DIRI


- Karya penebusan Kristus memulihkan gambar Allah, maka terjadi
pembaruan citra diri dua arah:
- Pertama, dengan Roh Kudus memperbarui kita, Ia memampukan
kita meninggalkan kesombongan yang berdosa. Allah
menumbuhkan dalam hati kita kerendahan hati yang sejati.
- Terlihat dari: kesadaran kita yang jujur terhadap kekuatan dan juga
kelemahan-kelemahan kita sehingga kita juga memberikan citra
yang realistis tentang diri kita.
- Roma 12:3; Fil 2:3; 2Kor 3:5)
- Kedua, memandang diri menjadi berharga karena karya penebusan
dan keselamatan di dalam Kristus. Citra positif timbul karena
melihat diri sendiri berharga dan dikasihi oleh Tuhan sendiri.
- Penghayatan akan karya Tuhan yang dikenakan kepada kita
manusia berdosa: pembenaran dan pengudusan, memberi kekuatan
untuk melihat diri sebagai karya yang sedang diperbarui Tuhan.
KESIMPULAN
- Citra diri Kristen berarti melihat diri sendiri di dalam terang karya
pengampunan dan pembaruan Allah yang penuh anugerah.

Citra diri Kristen yang benar akan mengikis kesombongan rohani.


Citra diri ini akan menuntun kita untuk melihat diri dengan kaca
mata yang benar: kita orang berdosa, tetapi kita sudah ditebus.
Citra diri bukan tujuan akhir, tetapi alat untuk mencapai tujuan
untuk hidup bagi Allah, bagi sesama, bagi pemeliharaan dan
pengembangan ciptaan Allah.
Citra diri Kristen membawa kita keluar dari fokus hanya kepada diri
kita sendiri . Ia melepaskan kita dari kesibukan hanya
memperhatikan diri sendiri dan melepaskan kita untuk merasa
bahagia karena melayani Allah dan mengasihi sesama (Band. Mat
22:37-40)

DOSA

Topik tentang dosa adalah topik yang sering dihindari untuk


didiskusikan pada zaman sekarang.
Alasan pertama, topik dosa adalah an unpleasant subject.
We do not like to think of ourselves as bad or evil persons.
Apalagi masyarakat kita sangat menekankan pentingnya memiliki
sikap mental positif.
Alasan kedua, konsep dosa merupakan konsep yang asing
bagi banyak orang.
Tidak sedikit orang menyangkali eksistensi dosa.
Problema-problema yang terjadi lebih dikaitkan penyebabnya
dengan unwholesome environment daripada dengan sinful
humans.
Alasan ketiga, orang-orang yang setuju dengan konsep dosa
hanyalah melihat dosa sebagai individual wrong acts.
Bagi mereka, dosa adalah sesuatu yang bersifat eksternal dan
konkrit, yang terpisah dari inner condition seseorang.
Jadi seseorang yang tidak melakukan sesuatu (tindakan eksternal)
yang salah dianggap sebagai orang baik.

APA KATA ALKITAB


Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain?
Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi,
maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa,
seperti ada tertulis: Tidak ada yang benar, seorang pun tidak
TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak
manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang
mencari Allah. Mereka semua telah menyeleweng, semuanya
telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan
kemuliaan Allah (Roma 3:23).
Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri
kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita berkata,
bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi
pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita

ISTILAH DOSA DALAM PERJANJIAN LAMA


Istilah paling lazim dalam Perjanjian Lama adalah khattat (misalnya Kel
32:30) serta istilah seasal khet (Mzm 51:11).
Kata ini muncul ratusan kali dalam Perjanjian Lama dan mengungkapkan
tentang pikiran yang memilih jalan sesat.
Awon (1 Raj 17:18) berkaitan dengan bentuk yang berarti memutar, dan
mengacu pada rasa bersalah yang dihasilkan dosa.
Kata utama untuk dosa dalam Perjanjian Baru hamartia (Mat 1:21).
Kata ini mempunyai makna tidak kena sasaran dan meliputi
gagasan kegagalan, salah dan perbuatan jahat. Adikia (1 Kor 6:8)
berarti ketidakjujuran atau ketidakadilan. Parabasis (Rm 4:15)
mengenai pelanggaran hukum. Anomia (1 Yoh 3:4) juga berarti
tidak mempunyai hukum. Asebeia (Tit 2:12) mengandung arti kuat
mengenai tidak mengenal Allah, sedangkan ptaio lebih berarti
tergelincir secara moral (Yak 2:10).
Aspek yang paling khas dari dosa adalah bahwa dosa bertujuan
melawan Allah (bnd. Mzm 51:6; Rm 8:7; Yak 4:4). Setiap usaha
untuk mengurangi ini, misalnya dengan mengartikan dosa sebagai
sifat mementingkan diri, sangat meremehkan kegawatannya.
ASAL USUL DOSA
Adam, nenek moyang manusia, adalah pribadi yang historis. Dia
bukan bukan sekedar simbol kemanusiaan. Dia benar-benar pernah
hidup di dunia. Itu ajaran Alkitab (Rm 5:12-21).
Karena Adam adalah pribadi yang historis, maka kejatuhan Adam ke
dalam dosa adalah peristiwa yang sungguh-sungguh benar terjadi
(Kej 3).
Dosa masuk ke dalam hidup manusia, sejak manusia pertama itu
memberontak kepada Allah. Karena itu dosa bersifat aksidental,
bukan esensial. Artinya manusia dicipta memang tanpa dosa.
Tetapi asal usul dosa tetap sebagai misteri yang tidak mudah
dijelaskan. Dari mana datangnya dan kapan dosa muncul?
Kejatuhan malaikat.
Dari beberapa bagian Alkitab, ular menjadi jurubicara Setan,
sebuah keberadaan yang diciptakan Allah tetapi telah memberontak
kepada Allah dan memimpin bala tentara malaikat yang jatuh.
(band. Why. 12:9;20:2).
Dosa sudah ada dalam dunia malaikat, sebelum dosa ada di dunia
manusia (2Pet 2:4).
Dosa adalah pemberontakan kepada Allah. Sedang dosa itu sendiri
secara esensial menjadi ada, tetap merupakan teka-teki. Segala
keberadaan ada karena diciptakan oleh Allah. Bagaimana dengan
dosa?
NATUR DOSA
1. Dosa bukan bagian esensial manusia. Dosa bersifat aksidental. Dosa
bagaikan kebutaan yang merampas penglihatan yang sebelumnya
melihat. Implikasinya dosa tidak mengubah esensi kita tetap

mengubah arah gerak kita. Dosa membuat pemakaian kekuatankekuatan yang dikaruniakan dan yang mencerminkan Allah,
digunakan menyimpang. Dosa merupakan pemberontakan dan
perlawanan yang aktif terhadap Allah.
2. Dosa bersumber dari hati. Dalam konsep Alkitab, hati adalah
pusat keberadaan manusia. Hati adalah inti batiniah dari satu
pribadi; organ untuk berpikir, merasa dan menghendaki; titik pusat
dari semua fungsi kita. Karena dosa telah meracuni sumber
kehidupan itu sendiri, seluruh kehidupan sudah pasti terpengaruh
olehnya. (Amsal 4:23; Yer 17:9; Mat 15:19; Luk 6:45b).
3. Dosa mencakup pikiran sekaligus tindakan. Dalam hukum dunia ini,
mungkin hanya perbuatan yang dianggap pelanggaran, tetapi dosa
mencakup pikiran (Mat 5:28; Gal 5:16,17)
4. Dosa meliputi kesalahan dan pencemaran. Baik dosa asal dan dosa
aktual sama-sama mengintensifkan pencemaran. Dosa asal adalah
ibu dan sekaligus anak dari dosa.
5. Dosa merupakan satu bentuk kesombongan. Dosa berarti menolak
untuk mengakui kebergantungan total kita kepada Allah, dan
keinginan untuk mandiri, bertindak menurut cara kita dan bukan
cara Allah.
6. Dosa biasanya berkedok. Hal itu terlihat dari tiga hal yang terlihat:
a. Dosa selalu dilakukan untuk suatu alasan yang kelihatan baik.
Manusia sering membuat rasionalisasi tindakannya.
b. Kita sering gagal mengenali dosa kita sendiri (Mzm 19:13; 90:8).
Banyak orang tidak menyadari dosanya sendiri tetapi bisa
melihat
dosa orang lain (Mat 7:3).
c. Kita cenderung menutup-nutupi dosa kita. Kisah terkenal tentang
Daud dan Natan (2 Sam 12:1-15)
DOSA ASAL DAN AKTUAL
Dosa Asal: Dua hal yg kita warisi
dari Adam:
1. Kesalahan asal (original guilt)
Suatu status kita di hadapan hukum. bahwa kita terlibat di
dalam kesalahan dari dosa Adam karena ketika ia melakukan dosa
pertama tersebut, ia bertindak sebagai wakil kita. Kita layak
menerima penghukuman karena Adam selaku wakit kita.
(A. Hoekema)
Kesalahan (guilt suatu konsep hukum) artinya keadaan yang
layak untuk mendapatkan hukuman. 1Kor 15: 22: Karena semua
orang mati dalam persekutuan dengan Adam,
2. Pencemaran (pollution)
Ini adalah konsep moral; lebih berkaitan dgn kondisi moral kita
bukan status di hadapan hukum. Pencamaran natur kita, akibat
dosa dan yang menghasilkan dosa. . Kondisi natur kita rusak
(tercemar).
Contoh:

Perusakan natur manusia dinyatakan dengan penyalahgunaan


(misuse) dan perusakan (abuse) pemberian-2 Tuhan. Ump. seks.,
kecerdasan, ada lagi?
Melakukan hal-hal yg tidak sesuai dengan perintah dan rencana
Allah.
Pencemaran mengakibatkan 2 masalah:
1. Kerusakan pervasif (menyeluruh):
- merusak setiap aspek natur manusia: rasio,perasaan, kehendak.
dalam diri manusia, tidak ada kasih kpd Allah sebagai motivasi
hidupnya; melawan kehendak Allah.
Hati yang cemar atau rusak mengeluarkan dosa-dosa actual
2. Ketidakmampuan Rohani
Manusia tidak mampu meyelamatkan diri-Nya
Manusia tidak bisa hidup mengasihi Tuhan tanpa pertolongan dari
Roh Kudus.
JANGKAUAN DOSA
Dosa itu universal. Tidak ada yang benar, seorang pun tidak: (Rm
3:10; bnd Rm 3:1-10,23: Mzm 14:1).
Dosa itu menyeluruh bukan hanya secara geografis, tetapi
mempengaruhi setiap manusia secara keseluruhan :
- kehendak
- pikiran dan pengertian
- perasaan
- ucapan dan perilaku
TOTAL DEPRAVITY
- Kondisi ini menurut tradisi disebutkerusakan total (total
depravity). Ini tidak berarti bahwa taraf kejahatan setiap manusia
sudah maksimal, yang akan membuatnya setaraf dengan setan,
tetapi bahwa tak satupun dari segi watak yang luput dari pengaruh
dosa. Tidak ada satu segi dari kepribadian manusia yang dapat
dikemukakan untuk menyatakan diri benar.
- Alkitab mengajarkan mengenai kerusakan total dengan mengatakan
bahwa dosa telah mempengaruhi inti manusia. Hati(lbr. lev) adalah
hakikat seseorang yang telah disesatkan oleh dosa.
- Kita ingat pernyataan Yesus,dari dalam, dari hati orang, timbul
segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan Semua
hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang
- kerusakan totaldalam arti alkitabiah berarti manusia tidak dapat
menyelamatkan diri sendiri. Kerusakan total berarti
ketidakmampuan total.
DOSA WARISAN

Hubungan antara ketidaktaatan Adam dan dosa manusia


selanjutnya adalah persoalan dosa warisan. Alkitab mengajarkan
bahwa dosa Adam melibatkan seluruh umat manusia.
Dalam Roma 5:12: Paulus menegaskan bahwa melalui ketidaktaatan
Adam, dosa dan kematian menjadi kenyataan bagi setiap
orangkarena semua orang telah berbuat dosaartinya karena
mereka semua berdosa di dalam dosa Adam (Rm 5:14-19; 1 Kor
15:22).
Ada dua penjelasan tradisional mengenai hal ini
1. Realisme
menafsirkan kata-kata Paulus dalam Roma 5: 12 secara
harafiah. Semua orang telah berbuat dosa dalam Adam berarti
bahwa semua hadir dan terlibat ketika Adam berbuat dosa. Sifat
manusia umum yang universal, yang meliputi sifat pribadi semua
orang, dengan satu atau lain cara hadir dalam Adam sehingga
ketika ia berbuat dosa setiap orang berdosa dengan dia (bnd. 7:410; Lewi adadalam tubuhbapa leluhurnya,Abraham). Tafsiran ini
adalah usaha menghindari kesewenangan dalam penafsiran dosa
warisan.

2. Federalisme
Mengingat perbandingan yang diadakan antara Adam
dengan Kristus (Rm 5:12-19; 1 Kor 15:22-49), dan menerangkan
bahwa solidaritas universal kita dengan Adam adalah sejenis
dengan solidaritas Kristus dengan mereka yang Ia tebus, yaitu
sebagai wakil, atau kepala federal
-

Prinsip yang berlaku dalam kedua hal itu sama:


oleh persatuan dengan Adam sebagai kepala perwakilan, kita
menjadi orang
berdosa; dan
oleh persatuan dengan Kristus melalui iman, kita menjadi
benar.
-

Prinsip ini jangan dianggap sewenang-wenang, seolah-olah manusia


dihukum untuk dosa yang tidak diperbuatnya. Allah yang adil
menyatakan seluruh dunia bersalah di hadapan-Nya (Rm 3:19).
Alkitab umumnya mengaitkan penghakiman terakhir manusia
dengan perbuatan-perbuatannya yang tidak memenuhi syarat Allah
dan bukan terutama dengan persatuannya dengan Adam

KEBEBASAN MANUSIA
-

Satu hal yang penting ketika membicarakan wawasan Kristen


tentang manusia adalah kebebasan.
Banyak diskusi mengenai hal ini karena berbagai istilah yang
dipakai: bebas (free), kebebasan (freedom), kemerdekaan(liberty),
kerelaan (volition), dan kehendak (will).

Apakah manusia yang jatuh dalam dosa memiliki kehendak bebas


(free will)? Apakah manusia yang sudah masih mempunyai makluk
yang mempunyai pilihan?

PILIHAN DAN KEBEBASAN SEJATI


- Kita tidak menggunakan istilah kehendak bebas karena kata ini
mengundang kebingungan. Kata yang kita gunakan adalah pilihan
dan kebebasan sejati.
- Pilihan atau kemampuan memilih adalah kapasitas manusia
untuk memilih di antara alternatif yang ada kapasitas yang
mengimplikasikan tanggung jawab atas pilihan itu. Pilihan atau
keputusan ini bisa saja baik atau buruk, bisa saja memuliakan Allah
atau menyangkal Allah.
- Kebebasan sejati adalah kemampuan manusia melalui pertolongan
Roh Kudus untuk berpikir, berkata-kata, dan melakukan apa yang
menyenangkan Allah dan sesuai dengan kehendak-Nya yang
diwahyukan.
- Kita harus mengingat kedua kebebasan yang berbeda ini ketika kita
bertanya bagaimana kejatuhan kita ke dalam dosa dan karya
penebusan Allah telah mempengaruhi kehendak dan kebebsan
kita.
KEMAMPUAN MEMILIH
- Kemampuan ataua kapasitas ini adalah aspek yang melekat pada
diri manusia sebagai imago dei (aspek gambar Allah dalam
pengertian struktural dan luas). Sebab manusia dicipta oleh Allah
sebagai pribadi yang dicipta.
- Kapasitas untuk memilih tetap ada pada manusia meski sudah jauh
dalam dosa. Alkitab selalu berbicara tentang manusia sebagai
pribadi yang membuat keputusan dan bertanggung jawab atas
keputusan yang dibuatnya.
- Kemampuan membuat pilihan inilah yang membedakan manusia
dengan ciptaan lain, seperti tumbuhan dan binatang. Binatang
hanya punya insting.
- Kemampuan ini merupakan hal mendasar bagi eksistensi manusia.
Tanpanya, takkan ada tanggung jawab, perencanaan, agama,
pendidikan, penyembahan, ilmu pengetahuan dan budaya.
BEHAVIOURISME
- Psikolog moderen (B.F. Skinner) menyangkal manusia memiliki
kemampuan untuki memilih secara bebas. Ia mengklaim perilaku
manusia sepenuhnya dikendalikan faktor genetis dan lingkungan.
Semua pilihan manusia dietntukan oleh sebab-sebab fisik
sebelumnya. Dia mengatakan juga, manusia bebas bertindak
sesuai yang dia kehendaki sebagai mitos.
- Pandangan ini menempatkan manusia secara tak langsung tidak
bertanggung jawab atas keputusannya, dan manusia tidak memiliki
kebebasan dan martabat. Bahaya.

MARXISME
- Individu tidak bertanggung jawab atas kerugian dan kejahatan yang
terjadi, masyarakatlah yang bertanggung ajwab, yang akhirnya
diwakili oleh partai atau negara.
- Individu harus menekan keinginannya demi keinginan negara.
Hasilnya adalah masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang
kehilangan kebebasan yang oleh kebanyakan orang begitu
diagungkan, seperti kebebasan pers, beragama dan berkumpul.
- Negara-negara dipimpin diktator bertindak demikian.
RELEVANSI WAWASAMN KRISTEN
- Dengan latar belakang sebelumnya, kita melihat relevansi wawasan
Kristen tentang manusia bagi dunia masa kini. Hanya jika manusia
diakui sebagai makluk yang memiliki pilihan dan berhak memakai
pilihan-pilihan itu secara bebas (di dalam batas ketetapan Allah),
maka barulah masyarakat bebas mungkin dibentuk.
- Menyangkal kebebasan memilih, berarti menyangkal kebenaran
alkitabiah mengenai manusia.
ASAL MULA KEBEBASAN SEJATI
- Manusia yang awalnya dicipta sebagai imago dei memiliki kapasitas
untuk membuat pilihan dan juga kebebasan sejati.
- Agustinus: bisa tidak berdosa (posse non peccare). Manusia bisa
memegang integritas moral mereka dan bisa menolak untuk
menyerah pada godaan setan (meski penolakan terhadap godaan
semacam ini tetap memerlukan bantuan Allah).
- Pada mulanya manusia bukan keberadaan netral yang tidak baik
dan tidak juga buruk, melainkan keberadaan yang oleh pertolongan
Allah, mampu menjalani kehidupan yang sepenuhnya
menyenangkan Allah.
- Manusia bukan hanya mampu untuk memilih, tetapi juga untuk
memilih yang benar. Jadi, pada awalnya manusia memiliki
kebebasan sejati, meski bukan kebebasan sempurna. Sebab
manusia juga bisa jatuh dalam dosa, jika dia memilih untuk tidak
taat.
HILANGNYA KEBEBASAN SEJATI
- Kebebasan sejati hilang setelah manusia jatuh dalam dosa. Yang
hilang bukanlah kapasitas untuk membuat pilihan, melainkan
kebebsaan sejati kemampuan untuk sepenuhnya taat kepada
Allah.
- Agustinus: sesudah jatuh dalam dosa, maka manusia menjadi budak
dosa dan masuk dalam kondisi tidak bisa tidak berdosa (non
posse non peccare)
- Lihat Yoh 4:34 (band. Rm 6:6; 17:20): hamba dari kata doulos,
dari kata kerja doulein yang artinya diperhamba. Tensisnya dalam
bahasa Yunani adalah presen tense, berarti menujukkan
kesinambungan.

Setelah jatuh, manusia berdosa dengan sukarela, memilih untuk


melakukannya. Masih membuat pilihan tapi pilihan yang salah.
Calvin dan Lither: manusia yang telah jatuh dalam dosa, kehilangan
kebebasan sejati.
Kehendak bebas tidak bisa digunakan lagi dalam keadaan ini.
Kebendak bebas merupakan istilah ilahi dan hanya miliknya Allah.
Jadi ketika kita membicarakan tentang kebebasan manusia, kita
harus meninggalkan penggunaan istilah kebendak bebas.

PEMULIHAN KEBEBASAN SEJATI


- Dipulihkan dalam proses penebusan. Saat Roh Kudus
melahirbarukan seseorang, memperbarui gambar Allah dan
memulai proses pengudusan di dalamnya, orang tersebut
dimampukan untuk berpaling kepada Allah di dalam pertobatan dan
iman, untuk melakukan apa yang benar-benat menyenangkan Allah.
- Agustinus: manusia yang lahir baru kembali menjadi bisa tidak
berdosa (posse non peccare). Orang sudaj lahir baru tidak menjadi
budak dosa lagi.
- Lihat Efesus 2:1-10; Rm 6:2; 2 Korisntus 3:17.
- Kebebsan sejati di dalam proses penebusan, juga melibatkan
tanggung jawab manusia. Kita tetap bukan seperti robot atau mesin
yang dikendalikan komputer.
- Pemakaian kebebasan juga mencakup tanggung jawab.
ALREADY BUT NOT YET
- Karya penebusan Kristus membuat orang Kristen dalam dirinya
memiliki kebebasan sejati, tetapi kebebasan itu belumlah sempurna.
- Keskipun dia bukan lagi budak dosa, tetap dicobai untuk berdosa
dan bisa melakukan dosa.
- Suatu ketika kelak, setelah kebangkitan tubuh orang Kristen akan
bebas secara total dan sempurna.
- Karena kebebasan belum sempurna, maka kebebsan bisa
disalahgunakan. Bacalah Gal 5:13; 1 Ptr 2:16.
- Kebebsan sejati bukanlah izin untuk berbuat sesuka hati; kebebsan
sejati tidak berarti kita bisa melakukan apa saja yang ingin kita
lakukan.
- Bagaimana menerima dan menjaga kebebasan sejati itu selama kita
masih di dunia yang fana ini?
BERPALING KEPADA KRISTUS
- Untuk menerima kebebasan sejati, manusia harus berpaling kepada
Kristus. Injil mengundang manusia untuk memilih Kristus.
- Meski yang memilih kita adalah Allah dan yang membuat kita
berpaling adalah karena kuasa Roh Kudus, tetapi pemilihan ilahi
tidak meniadakan kita untuk memilih Kristus.
- Contoh-contoh kesaksian di youtube. Mereka memilih berpaling
kepada Kristus (anggota Hamas dan Hisbullah). Lih 2 Kor 5:20.
KEBEBASAN SEJATI

Johh Calvin mengatakan ada 3 aspek dari kebebasan sejati itu:


Kebebasan dari kewajiban memenuhi hukum Taurat untuk syarat
keselamatan.
Kebebsan untuk mentaati hukum ASllah dengan sukarela didorong
oleh kasih dan syukur kita.
Kebebasan dalam kaitannya dengan perkara-perkara eksternal yang
dalam dirinya sendiri tidak ditentukan.

MANDAT BUDAYA
-

Alkitab bukan hanya membicarakan soal masuk surga saja. Alkitab


juga mengajar kita untuk menyelesaikan masalah yang timbul di
bidang politik, sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, lingkungan
hidup, dll.
Orang Kristen mendapat mandat dari Allah: mandat Injil dan mandat
budaya
Mandat Injil adalah mandat untuk memberitakan berita keselamatan
di dalam Tuhan Yesus Kristus. Mandat budaya adalah mandat untuk
menaklukkan dan memelihara alam.

SIKAP TERHADAP ALAM


- Bangsa-bangsa kuno menganggap alam sebagai sesuatu yang
kramat dan harus dihormati. Tidak jarang menjadikannyasebagai
obyek penyembahan, misalnya dewa matahari, dewa bulan, dewa
bintang, dst.
- Bangsa Yunani cenderung melihat alam (materi) sebagai sesuatu
yang jahat dan harus dihindari. Memandang hal-hal yang non materi
lebih tinggi dan lebih mulia.
- Keduanya dianggap kurang memajukan ilmu pengetahuan.
MANDAT BUDAYA
- Wikipedia memberikan pengertian mandat budaya sebagai
pengaplikasian iman Kristen dalam kehidupan sehari-hari. Cukup
umum dan kurang memadai.
- Mandat yang diperintahkan Tuhan sendiri kepada manusia adalah
untuk menaklukkan dan memelihara alam. Beranakcuculah dan
bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu,
berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan
atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kej. 1:28)
- Tuhan memerintahkan manusia untuk menguasai alam ciptaan-Nya
ini. Bukan hanya menguasai, Tuhan juga memerintahkan manusia
untuk memeliharanya (Kej. 2:15).
- Artinya, Tuhan memerintahkan manusia untuk menguasai dan
memelihara alam ciptaan-Nya untuk dipergunakan memuliakanNya.
BUKAN PENGALIHAN HAK

Pemberian mandat budaya kepada manusia di Kejadian 1:28


BUKAN berarti pengalihan kepemilikan atas alam semesta dari Allah
kepada manusia
Seluruh bumi tetap menjadi milik Allah (Mzm 24:1), juga binatangbinatang liar dipadang dan di gunung (Mzm 50:10-12). Ulangan 22:6
mengajarkan perlunya manusia melestarikan kehidupan binatang.
Apa yang dilakukan seseorang terhadap binatang bahkan akan
mempengaruhi keadaan orang itu (Ul 22:7).
Manusia sebagai penatalayan ciptaan Allah. Dia bertanggung jawab
kepada pemilik dan pemberi hak mengelola.

AKIBAT SALAH KAPRAH


- Ada yang menganggap pemahaman terhadap Kej 1:28 memberikan
kebebasan bagi manusia untuk mengeksploitasi alam.
- Ketidakseimbangan ekologi yang terjadi saat ini dianggap
bersumber dari cara pikir yang salah terhadap teks ini. Kejadian
1:28 dianggap sebagai bentuk kesombongan manusia yang
melangkah terlalu jauh dari animisme primitif, menuju kepada
penaklukan alam besar-besaran.
- Pemahaman yang salah kaprah.
MANDAT BUDAYA DAN ANUGERAH UMUM
- Mandat budaya sangat terkait dengan anugerah umum Allah.
- Anugerah umum Allah berarti anugerah Allah yang diberikan kepada
semua manusia tanpa kecuali dan tidak bersifat menyelamatkan.
- Anugerah ini berupa pemeliharaan Allah secara umum kepada
semua manusia, misalnya seperti yang dikatakan Tuhan Yesus,
Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu
yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat
dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar
dan orang yang tidak benar. (Mat. 5:45).
RESPON TERHADAP MANDAT BUDAYA
- Kita dituntut untuk melakukan mandat budaya dengan
mengintegrasikan iman Kristen yang sejati dengan setiap bidang
kehidupan untuk memuliakan Tuhan.
- Artinya ada kerinduan dari hati kita terdalam untuk taat pada
firman Tuhan yaitu menjadi garam dan terang dunia. Dan kerinduan
ini dipimpin dan dimurnikan oleh Roh Kudus melalui ketaatan
kepada firman Tuhan.
- Bisa dilihat dalam semangat Dr. Abraham Kuyper yang dengan
berkobar-kobar memperjuangkan iman Kristen di dalam hal politik
dan hukum, sehingga selain sebagai teolog, Dr. Kuyper juga
menjadi negarawan dan sempat menjabat sebagai Perdana Menteri
Belanda (1901-1905).
- Semua ini dilatarbelakangi oleh semangatnya yang ingin
menghadirkan Kristus di dalam setiap bidang kehidupan.
Semboyannya yang terkenal, There is not a single inch in the

whole domain of our human existence over which Christ, who is


sovereign over all, does not cry: Mine!
PENUTUP
- Bumi ini tetap adalah bumi milik Allah. Dia yang menciptakan,
mempertahankan dan mengarahkannya, sehingga orang Kristen
dipanggil untuk pengembangan peradaban dan budaya manusia.
- Kita harus peduli terhadap dunia sekarang: politik Terlibat partai
politik!), ekonomi, sosial, budaya, dan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
- Kita tidak hanya memikirkan surga yang di sana saja, tetapi bumi
yang di sini.

WAWASAN DUNIA KRISTEN TENTANG MANUSIA


-

- Dalam teologia Kristen, pengajaran tentang manusia disebut


antropologi Kristen. Maksudnya ajaran Alkitab tentang siapakah
manusia itu?
Di dunia sekuler, pertanyaan tentang siapa manusia sudah ada
sejak zaman Socrates hingga masa kini. Maka lahirlah pandanganpandangan eksistensialisme, humanisme, dll.
- Secara umum kita bisa menggolongkan antropologi non-Kristen
terdiri dua, yaitu antropologi idealistik (Plato) dan antroplogi
materialistik (Marxis). Dua-duanya tidak sesuai dengan Alkitab.

ANTROPOLOGI KRISTEN
- Antropologi Kristen mengajarkan empat hal mengenai Manusia:
- 1. Dicipta
Diciptakan: Manusia adalah ciptaan atau mahkluk. Kej. 1, 2.
- Allah adalah Pencipta, sumber kehidupan semua ciptaan; penguasa
dan penopang segala sesuatu. Tidak ada yang bisa hidup tanpa Dia.
- Allah menciptakan manusia. Kehidupan manusia bergantung kpd
Allah sekalipun dia menolak Allah. Karena manusia adalah makhluk
yang segala sesuatu dalam kehidupannya sudah ditentukan oleh
Allah: keselamatan, tujuan hidup, keluarga, dll. (Nehemia 9:6; Kis
17:24-25)
-

2. Pribadi
Alkitab mengajarkan manusia sebagai pribadi. Apa artinya
pribadi?
Manusia adalah satu pribadi yang memiliki kepribadian.
Kepribadian: kemandirian atau kebebasan relatif (bukan mutlak),
kemampuan membuat keputusan, menetapkan tujuan lalu berusaha
untuk mencapai tujuannya.
Sebagai pribadi, manusia bertanggungjawab atas keputusan dan
tindakannya.
3. Komunal

Manusia yang diciptakan Allah itu adalah manusia yang hidup


dalam Komunitas
Manusia diciptakan sebagai laki-laki dan perempuan.
Kej. 1: 27. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan
perempuan diciptakan-Nya mereka.
Kej. 2:18: TUHAN Allah berfirman: ''Tidak baik, kalau manusia itu
seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang
sepadan dengan dia.
4. Menurut Gambar dan rupa Allah
A.
ADAM
Istilah Ibr. yang dipakai untuk manusia adalah adam.

Dalam 3 arti:
nama pribadi Adam (Kej 5:1). Tanpa kata sandang (article).
Adam sebagai manusia dalam keperbedaanya dari mahkluk lain
bukan dari perempuan. Manusia adalah laki-laki dan perempuan.
(Kej. 1: 26, 27). Dengan kata sandang.
Adam sebagai umat manusia (Kej 6:5).
B.
GAMBAR ALLAH (IMAGO DEI)
1.
Dua istilah yang dipakai:
a. Gambar (tselem
) dan rupa (demuth )
b. Dua istilah ini hampir sama artinya dan bisa
dipertukarkan.
c. Tselem dari kata akar: mengukir, manusia adalah
representasi (ukiran) Allah;
d. Demuth berarti menyerupai ; manusia menyerupai Allah.
Imago Dei (Gambar Allah): Apa artinya? Bagaimana manusia
menggambarkan dan menyerupai Allah?
Bukan artinya manusia adalah Allah atau ilahi. Manusia tidak boleh
disembah. Manusia bukan pengganti Allah.
Tidak dinyatakan secara spesifik dan eksplisit. Namun bila kita
melihat kisah penciptaan manusia, kita bisa mengambil beberapa
implikasi dari imago dei.
Manusia sebagai GA menyerupai Allah dalam hal:
- 1.Kekuasaan atas ciptaan lain. Allah memiliki kuasa yang
tertinggi dan berkuasa atas seluruh ciptaan. Dalam
menjalankan kekuasaan (memelihara dan mengelola) atas
ciptaan, manusia menyerupai Allah.
- 2. Manusia menyerupai Allah dalam hal persekutuan. Allah
menciptakan manusia laki-laki dan perempuan, perbedaan
gender bukan keserupaan dengan Allah karena Allah tidak
bergender. Namun gender laki-laki dan perempuan
mengindikasikan bahwa manusia adalah mahkluk sosIal, dan
relasinya dengan manusia lain menyerupai Allah. Allah adalah
persekutuan ke-Trintunggalan (Marilah kita).
- 3. Bahwa manusia adalah pribadi yang bertanggungjawab,
membuat keputusan dan bertindak, dan bisa berkomunikasi

dgn Allah dan bertanggunjawab kpdNya. Allah adalah pribadi


yang membuat keputusan dan bertindak.
4.Catatan mengenai cultural mandate (mandat budaya) dari
Kej. 1: 26-28.
Allah memberkati manusia supaya mereka bisa bertambah
banyak, berkuasa atas ciptaan lainnya (dalam arti
memelihara, mengembankan). Berkat itu mengandung
mandat atau perintah yag perlu dilaksanakan oleh manusia.
Ini namanya cultural mandate: manusia menciptakan atau
melakukan sesuatu yang kreatif. Dalam hal ini manusia
menyerupai Allah sebagai pencipta yang kreatif.

MAKNA GAMBAR DAN RUPA ALLAH:


- 1. MENCERMINKAN ALLAH
Memberikan refleksi Allah dalam diri manusia. Dalam diri
manusia, Allah menjadi kelihatan di bumi. Kehormatan dan hak
istimewa manusia adalah menjadi gambar dari Allah yang tidak
kelihatan.
- 2. MEWAKILI ALLAH
Manusia dicipta untuk mewakili Allah di bumi. Dia bisa
dianalogikan seperti seorang duta besar. Duta besar mewakili
otoritas negaranya. Manusia sebagai duta Allah, mengedepankan
kepentingan Allah, memajukan program Allah, membela dan
mendukung yang Allah nyatakan dan utamakan, Tidak boleh
melakukan yang kita inginkan.
ASPEK GAMBAR ALLAH
- 1. STRUKTURAL :
aspek gambar Allah yang lebih luas, formal dan substansial)
- Kekuatan intelektual dan rasionalitas manusia
- Kepekaan moral (membedakan yang benar dan salah) dan
hati nurani.
- Kesadaran keilahian -keberagamaan (sensus divinitas).
- Kemampuan untuk menanggapi Allah dan manusia.
- Kekuatan kehendak dan kapasitas untuk membuat keputusan.
- Kemampuan estetika (kreasi dan menikmati): seni dan
komunikasi.
- 2. FUNGSIONAL:
- aspek gambar Allah yang lebih sempit, material dan
relasional)
- Memiliki pengetahuan, kebenaran dan
kekudusan yang
sesungguhnya sehingga layak bersekutu dengan Allah.
- Berfungsinya manusia secara benar di dalam keharmonisan
dengan kehendak Allah bagi dirinya.
- Pembedaan aspek struktural dan fungsional menolong menjelaskan
kondisi manusia sebelum dan sesudah kejatuhan dalam dosa.
- Kejatuhan manusia dalam dosa tetap meninggalkan gambar Allah
yang struktrural, tetapi kehilangan gambar Allah yang fungsional

Meski manusia jatuh dalam dosa, karunia dan kapasitas


strukturalnya tetap dimiliki tetapi sekarang digunakan dengan cara
yang berdosa dan tidak taat.

MANUSIA MEMILIKI RELASI RANGKAP TIGA


- 1. Menjadi Manusia Berarti Terarah kepada Allah.
- Manusia adalah ciptaan yang berhutang kepada Allah atas
eksistensinya, yang sepenuhnya bergantung kepada Allah dan
bertanggung jawab kepada Allah. Ini relasi pertama dan paling
penting.
- Semua relasi lain diwarnai dan diatur oleh relasi manusia
dengan Allah ini.
- Mengasihi Allah di atas segalanya, memercayai-Nya, menaatiNya dan bersyukur kepada-Nya.
- Coram deo: manusia harus hidup sepenuhnya di hadapan
Allah. Manusia terikat kepada Allah, seperti ikan terikat pada
air.
- 2. Menjadi Seorang Manusia Berarti Terarah kepada Sesamanya.
- Manusia membutuhkan persekutuan dengan sesamanya, dan
ia tidak lengkap tanpa sesamanya. Bahkan hal itu berlaku
secara sosial dan psikologis. Manusia adalah makhluk sosial.
- Melalui persekutuan dengan sesama, manusia bertumbuh dan
menjadi matang dan mengembangkan seluruh potensinya.
Misalnya dalam keluarga, gereja, pekerjaan atau profesi,
oraganisasi-organisasi, dll.
- Karunia-karunia yang dimiliki bukan untuk meninggikan diri,
tetapi untuk memperkaya orang lain, menolong sesama,
memulihkan sesama dari penderitaan, memberikan
kebutuhan mereka, menanggung beban mereka, dan berbagi
suka dan duka dengan sesama.
- 3. Menjadi Manusia Berarti Berkuasa Atas Alam.
- Berkuasa atas bumi adalah aspek esensial dari gambar Allah.
Manusia adalah wakil Allah sebagai penguasa atas alam.
- Kej 1:28: manusia dipanggil untuk mengembangkan semua
potensi yang ditemukan di dalam alam dan di dalam diri umat
manusia.
- Manusia dipanggil untuk mengembangkan bukan saja
agrikultural, hortikultural, pengembangbiakan binatang. Tetapi
juga sains, teknologi, dan seni.
- Manusia juga dipanggil untuk memelihara dan melayani alam.
Karena itu manusia harus memelihara lingkungan hidup.
Manusia bertanggung jawab untuk pemeliharaan lingkungan
hidup.
GAMBAR ALLAH YANG MENYIMPANG
- Sejak manusia jatuh dalam dosa, gambar Allah tidak musnah, tetapi
menyimpang. Gambar Allah masih ada dalam aspek strukturalnya.
- Manusia yang jatuh dalam dosa tidak berubah jadi setan yang tidak
bisa ditebus dan tak bisa menyatakan ciri-ciri gambar Allah. Dia

tetap merupakan manusia dan masih memelihara semua


kemampuan, kapasitas, dan kekuatan manusia. Tetapi arah yang
tadinya untuk melakukan kehendak Allah, berubah memuaskan
kedagingannya (Herman Bavinck)
Gambar Allah yang menyimpang mempengaruhi cara manusia
menjalani tiga relasi yang dimiliki manusia. Mislanya dari
menyembah Allah menjadi menyembah berhala (Rm 1:20-23),
daripada memperkaya kehidupan orang lain, manusia
mengeksploitasi sesamanya dan sumber daya alam.
Gambar Allah yang menyimpang sekarang malfungsi.

GAMBAR YANG DIPERBARUI


- Gambar Allah diperbarui dalam penebusan yang dilakukan Kristus.
Pembaruan dimulai dengan Regenerasi (lahir baru, dilahirkan
kembali)
- Regenerasi: tindakan Roh Kudus yang membawa seseorang pada
kesatuan yang hidup dengan Kristus dan mengubah yang dulunya
mati secara rohani menjadi hidup kembali, sehingga ia sekarang
siap dan bersedia percaya Inil dan melayani Tuhan.
- Gambar Allah dipulihkan secara bertahap melalui pengudusan, yaitu
hidup dalam ketaatan yang baru, yang memampukan mereka hidup
terarah secara benar kepada Allah. Pengudusan terjadi karena
pengaruh Firman Allah yang diajarkan dan ditaati.
- Gambar Allah yang diperbarui membawa manusia kembali untuk
terarah kepada sesama. Dia bisa mengasihi dan melayani
sesamanya.
- Gambar Allah yang diperbarui juga membawa manusia mampu
untuk menguasai dan memelihara alam secara benar dan
bertanggung jawab.
GAMBAR ALLAH YANG DISEMPURNAKAN
- Tujuan akhir manusia yang diperbarui adalah yang menjadi serupa
dengan gambaran Kristus (Rm 8:29). Maksudnya adalah gambar
Allah yang sempurna.
- Kesempurnaan gambar Allah terkait dengan pemuliaan Kristus. Di
dalam kehidupan mendatang memakai rupa yang surgawi
(1Kor15:49), Ia akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga
serupa dengan tubuh-Nya yang mulia (Fil 3:21)
- Kesempurnaan ini membuat manusia betul-betul sepenuhnya
terarah kepada Allah: menyembah, menaati dan melayani Allah
tanpa salah dan cela (Wahyu 15:3; 19:6-7).
- Kesempurnaan ini membuat relasi manusia dengan sesama
dipulihkan secara senmpurna. Akan terjadi persekutuan yang
sempurna dan masyarakat yang sempurna. Semua penghalang
suku, ras, bahasa, budaya, agama, akan lenyap.
- Terjadi relasi yang sempurn adengan alam. Bersama dengan Kristus
akan berkuasa dan memerintah atas bumi dan langit baru.

PENGEKANGAN DOSA
-

Kejatuhan dalam dosa menempatkan manusia pada kerusakan


pervasif dan ketidakmampuan rohani.
Kejatuhan mengakibatkan setiap manusia pada dasarnya bersifat
egosentris dan tidak tahu mengasihi, membenci Allah, sesama dan
mengekploitasi alam.
Dalam keadaan manusia seperti itu, seharusnya dunia ini bukanlah
tempat yang nyaman dan aman untuk didiami karena manusia
penuh keburukan dan kerusakan.
Tetapi faktanya, kita memiliki tetangga yang baik, kita bisa percaya
orang lain baik, ramah, menolong dan tidak egois. Kita juga
menemukan kebaikan, kebenaran dan keindahan dalam tulisan
mereka yang tidak percaya, yang dihasilkan oleh para musisi,
pelukis, penulis, yang bukan Kristen.
Bagaimana kita menjelaskannya? Bagaimana kita menjelaskan
unsur-unsur kebenaran, kebaikan, keindahan, keberadaban, dan
keteraturan yang kita temukan di dalam dunia yang jatuh dan
berdosa ini?

KEBAIKAN ANUGERAH ALLAH


- Itu bukan kemampuan alamiah manusiawi belaka.
- Menurut Calvin, kita melihat berbagai kebaikan ini sebagai anugerah
Allah, anugerah yang mengekang dosa di dalam manusia
yang telah jatuh, meski anugerah ini tidak meniadakan
keberdosaan manusia. Ini adalah anugerah umum Allah.
- Ini berbeda dengan anugerah khusus atau anugerah yang
menyelamatkan, yang membarui natur manusia untuk
berbalik kepada Allah di dalam iman, pertobatan dan
ketaatan yang penuh syukur.
Anugerah Umum (Common Grace)
- John Calvin mengatakan Allah dengan providensia-Nya mengekang
penyimpangan natur, agar tidak terwujud dalam tindakan. Saya
tidak menyangkal bahwa semua karunia berharga yang
memanifestasikan dirinya di antara orang-orang tidak percaya
merupakan karunia Allah.
- Artinya anugerah umum Allah mengekang manifestasi dosa dalam
hidup manusia, tanpa melenyapkan keberdosaan manusia.
- Anugerah umum Allah mengizinkan orang-orang tidak percaya
untuk mengucapkan banyak kebenaran (meski tidak mengenal
kebenaran yang sejati) dan menghasilkan banyak karya budaya
yang baik.
- Melalui anugerah umum, kita masih melihat yang baik dan benar
dalam diri manusia yang jatuh. Terang masih bersinar dalam
kegelapan. Roh Allah tetap hidup dan berkarya di dalam setiap hal
yang diciptakan.
- Sejauh menyangkut kehidupan di dunia ini, manusia tetap sanggup
melakukan banyak kebaikan.

Dosa merupakan kekuatan, prinsip, yang menembus setiap bentuk


kehidupan yang diciptakan. Jika dibiarkan begitu saja, sudah pasti
merusak dan menghancurkan segalanya.
Melalui anugerah umum-Nya, Allah mengekang kerja dosa yang
memecah-belah dan merusak.

DASAR ALKITAB
- Kejadian 20: Abimelekh bukan orang percaya, tetapi Allah
mencegahnya untuk berbuat dosa.
- Roma 13:3-4: hukuman yang dijalankan oleh negara untuk para
pelaku kejahatan dan pelanggar hukum. pemerintah adalah hamba
Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat
jahat.
- 1 Petrus 2:13-14: ada wali yang diizinkan Allah untuk menghukum
orang-orang yang berbuat jahat.
SARANA MENGEKANG DOSA
1. Wahyu umum Allah, yaitu hati nurani (Rm 2:14-15). Orang yang
tidak mengenal hukum Taurat, mempunyai hukum Taurat di dalam
hati nurani mereka.
2. Bentuk hukuman atas pelanggaran yang ditetapkan oleh
pemerintah, melalui perundangan, tata krama, cara-cara
penghukuman yang mengandung paksaan.
3. Hubungan sosial. Kita menghargai dan menghormati orang-orang di
sekitar kita (keluarga, rekan, tetangga) atau menjaga reputasi yang
harus kita pertahankan.

WAWASAN DUNIA KRISTEN


-

Wawasan dunia adalah seperangkat kepercayaan tentang isu-isu


yang paling penting dalam hidup ini (Ronald Nash)
Kepercayaan-kepercayaan itu memiliki keselarasan antara satu
dengan lainnya, dan membentuk suatu sistem.
Istilah ini disebut sebagai skema konseptual (conceptual scheme),
yang artinya pola atau pengaturan konsep-konsep atau ide-ide.
Mengapa Penting?
Ketika seorang melihat dunia ini dari perspektif wawasan dunia yang
keliru, dunia ini tidak akan banyak berarti baginya. Mengenakan
skema konseptual yang benar, yaitu dengan melihat dunia ini
melalui wawasan dunia yang benar, akan menghasilkan penglihatan
yang benar bagi seluruh pemahaman orang itu terhadap peristiwaperistiwa dan ide-ide.
Salah satu penyebab terjadinya perselisihan di antara individu,
masyarakat dan bangsa adalah akibat dari benturan wawasan dunia
yang bersaing.
Memahami wawasan dunia menolong kita memahami berbagai isuisu yang saling berlawanan dan menimbulkan pertentangan, bahkan
dalam level individu.

KEKRISTENAN: WAWASAN DUNIA


- Kekristenan adalah wawasan dunia dan hidup yang utuh iman
Kristen adalah suatu sistem konseptual.
- Iman Kristen memiliki berita penting mengenai seluruh aspek
kehidupan manusia yang harus diperdengarkan.
- Berhubung banyak elemen dalam suatu wawasan dunia yang
bersifat filosofis, maka sangat vital bagi orang Kristen menyadari
pentingnya filsafat.
- Filsafat berpengaruh karena ia memiliki hubungan yang begitu
penting dengan kehidupan, kebudayaan, dan agama.
- Filsafat penting karena sistem-sistem (wawasan dunia) yang
melawan kekristenan juga menggunakan metode-metode dan
argumen-argumen filsafat.
ELEMEN-ELEMEN UTAMA DARI WAWASAN DUNIA
1. Allah
Elemen yang paling penting dalam setiap wawasan dunia adalah
hal-hal yang dinyatakan atau tidak tidak dinyakan tentang Allah.
Wawasan-wawasan dunia memiliki perbedaan besar dalam hal ini:
Apakah Allah benar ada? Apakah natur Allah? Apakah hanya satu
Allah atau banyak? Apakah Allah pribadi atau hanya zat saja atu
impersonal
2. Realitas Ultimat
Kepercayaan-kepercayaan ini meliputi jawaban-jawaban bagi
pertanyaan: apakah hubungan antara Allah dan alam semesta?
Apakah keberadaan alam semesta ini merupakan fakta yang tak
berdasar? Apakah alam semesta ini kekal? Memiliki tujuan? Apakah
alam semesta sebagai sistem tertutup pada dirinya sendiri atau
tetap bergantung pada sesuatu dari luar dirinya.
3. Pengetahuan
Apakah pengetahuan tentang dunia ini merupakan hal yang
mungkin? Ini berbicara tentang epistemologi (cara mengetahui
bahwa yang diketahui itu benar)
Dapatkah kita mempercayai indera kita? Apakah peran sebenarnya
dari rasio dan pengalaman indera dalam pengetahuan? Apakah
kebenaran itu bersifat relatif atau haruskah kebenaran itu sama bagi
semua keberadaan rasional? Apakah hubungan antara iman dengan
rasio? Apakah pengetahuan tentang Allah itu mungkin? Jika
mungkin bagaimana caranya? Dapatkah Allah mewahyukan
informasi kepada manusia?
4. Etika
Melakukan penilaian moral terhadap perilaku individu (diri kita dan
juga orang lain) dan bangsa-bangsa.
Apakah hukum moral yang mengatur tingkah laku manusia? Apakah
hukum-hukum moral itu sama untuk semua manusia? Apakah

moralitas sepenuhnya bersifat subyektif dan dibuat manusia?


Apakah hukum moral itu berasal dari Oknum tertinggi?
5. Umat manusia
Wawasan dunia mencakup sejumlah kepercayaan tentang manusia.
Siapakah manusia? Dari mana dia berasal? Apakah manusia hanya
materi atau yang lain non materi? Apakah kematian fisik
mengakhiri keberadaan seseorang?

MANUSIA: KESATUAN PSIKOSOMATIS


-

Alkitab memunculkan beberapa segi diri manusia yang berbeda :


Roh, jiwa, tubuh, daging, hati.
Muncul pandangan bahwa manusia terdiri dari tubuh dan jiwa
(dikotomi) atau tubuh, jiwa dan roh ( trikotomi)

DIKOTOMI
- Menggunakan istilah jiwa dan roh
- Kematian dilukiskan sebagai menghembuskan nafas terakhir dan
menyerahkan nyawa.
- Orang mati disebut roh dan juga jiwa
- Kekristenan harus menolak pandangan dikotomis karena banyak
dipengaruhi oleh pemikiran Yunani kuno. Plato misalnya
memuncurkan pandangan bahwa tubuh dan jiwa harus dilihat
sebagai 2 substansi yang berbeda. Ia memandang jiwa berpikir lebih
tinggi dan ilahi, sementara tubuh terdiri dari substansi yang lebih
rendah yang disebut materi
- Alkitab memandang tubuh secara positif. Kristus sendiri sampai hari
ini bereksistensi dengan tubuh kebangkitanNya
- Alkitab menunjukan manusia sebagai 1 kesatuan yang utuh, unitaris
TRIKOTOMI
- Pencetus awal adalah Ireneus. Mengajarkan bahwa orang tidak
percaya hanya memiliki tubuh dan jiwa tetapi orang percaya ada
roh dari Roh Kudus.
- John Wesley, pendiri Metodist mengatakan bahwa manusia adalah
dikotomi sebelum dilahikan kembali, tetapi sesudahnya menjadi
trikotomi
- Watchman Nee dan Charles R. Solomon, menyatakan bahwa melalui
tubuhnya manusia berhubungan dengan sesame dan melalui rohnya
berhubungan dengan Allah.
- Pandangan trikotomi juga di bela oleh Scofield Reference Bible edisi
lama
- Kristen menolak pandangan trikotomis tentang natur manusia
- Karena, pandangan ini merusak kesatuan manusia. Manusia seolah
dibagi menjadi 3 bagian
- Kedua, manusia merupakan keberadaan rasional yang memiliki
nous, tetapi juga memiliki keberadaan material yang memiliki

tubuh. Diantara kedua realitas itu ada realitas ketiga yaitu jiwa yang
bisa mengarahkan tubuh atas nama ratio.
Ketiga, pandangan ini menempatkan pembedaan yang tajam antara
roh dan jiwa, yang tidak memiliki dukungan Alkitab.

KATA-KATA YANG DIPAKAI DALAM PL


- Kata Ibrani nephes, paling sering diterjemahkan jiwa (Kej 2:7).
- Hebrew and English Lexicon of the OT (Brown-Drive-Briggs)
memberi beberapa makna: keberadaan didalam manusia/the inner
being of man, keberadaan yang hidup/living being,manusia itu
sendiri/the man of him self, tempat selera/seat of appetites,
tempat emosi/seat of emotion.
- Jadi, nephes sering dipakai untuk mengganti pribadi seutuhnya.
- E. Jacob (TDNT): Nephes merupakan istilah yang lazim bagi natur
total manusia, untuk menunjukkan manusia apa adanya dan bukan
hanya apa yang ia miliki. Maka terjemahan terbaik untuk kata ini
dalam banyak kesempatan adalah PRIBADI.
- Kata berikutnya ruach yang biasa diterjemahkan roh. Kata ini sering
dipakai untuk menyebut angin.
- HELOT (Brown-Drive-Briggs) mendaftarkan makna- maknanya sbb:
roh/spirit, gerakan/animasi, roh dari keberadaan yang hidup
dan bernafas, yang berdiam dalam daging manusia dan binatang
(hanya di Pkh 3:21), tempat emosi/seat emotion, organ yang
tindakan mental/organ of mental act, organ dari kehendak/organ
of the will.
- W.D.Stacey: Ketika dimaksudkan adalah manusia dalam hubungan
dengan Allah, ruach kata yang sering dipakai, tetapi jika yang
dimaksud manusia dalam hubungan dengan sesama, maka nephes
yang dipakai.
- Kata berikut hati (lebh, lebhabh, Ibrani).
- HELOT (Brown-Drive-Briggs) memberi makna: jiwa atau manusia itu
dalam dirinya/the inner man, pikiran, resolusi
kehendak/resolution of the will, hati nurani, karakter moral,
manusia itu sendiri, tempat selera, tempat emosi, tempat
keberanian/seat of courage.
- F.H. Von Meyenfeldt: lebh atau lebhabh biasanya merepresentasikan
pribadi seutuhnya dan memiliki signifikansi yang bersifat religius.
- Hati dalam PL bukan saja dipakai melukiskan tempat pikiran,
perasaan, dan kehendak; hati juga merupakan tempat dosa (Kej 6:5;
Mzm 95:8,10; Yer 17:9); tempat pembaharuan rohani (Ul 30:6; Mzm
51:12; Yer 31:33; Yeh 36:26) dan tempat iman (Mzm 28:7; 112:7;
Ams 3:5).
- Kata selanjutnya adalah basar yang biasa diterjemahkan daging.
- HELOT (Brown-Drive-Briggs) memberi beberapa makna
daging/tubuh itu sendiri, kerabat atau keturunan sedarah,
manusia yang rapuh dan berbuat salah, umat manusia.
- N.P. Bratsiotis (TDOT): basar sering dipakai dalam PL untuk
menunjuk pada aspek eksternal dan kedagingan dari natur manusia
dan nephesh sebagai aspek internal manusia. Basar dan nephesh

harus dipahami sebagai aspek-aspek yang berbeda dari eksistensi


manusia sebagai satu entitas ganda. Keutuhan ini meniadakan
pandangan dikotomis apapun anatara basar dan nephesh sebagai
bagian yang salisng bertentangan yang tidak bisa disatukan.
Jadi basar sering dipakai dalam PL menunjuk pada pribadi
seutuhnya.
Jadi PL sama sekali tidak mengenal dikotomi yang
menggambarkan manusia terdiri dari dua substansi yang
berbeda.

KATA-KATA YANG DIPAKAI DALAM PB


-

Padanan kata nephesh dalam PB adalah psyche dan umumnya


diterjemahkan jiwa.
GELNT (Arndt and Gingrich) mendaftarkan sejumlah makna:
prinsip hidup, kehidupan dibumi itu sendiri/earthly life itself,
tempat kehidupan rohani manusia/seat on inner life of man,
termasuk perasaan dan emosi, tempat dan pusat kehidupan yang
melampaui hal-hal duniawi, yang memiliki kehidupan.
Edward Schweizer (TDNT) menegaskan psyche sering dipakai
dalam injil untuk melukiskan manusia seutuhnya. Paulus sering
memakai psyche untuk mendeskripsikan pribadi.
Kata berikut pneuma (Yun) yang padanannya sama dengan ruach
dalam PL. paling sering diterjemahkan sebagai roh.
GELNT (Arndt and Gingrich) memberi daftar makna sebagai berikut:
roh sebagai bagian dari kepribadian manusia/ the spirit as part of
the human personality, diri atau ego dari satu pribadi, disposisi
atau kesatuan pikiran.
Edward Schweizer (TDNT) mengatakan Paulus memakai pneuma
untuk fungsi psikis dan sering disejajarkan psyche dan kata ini juga
menunjuk pada manusia sebagai satu keutuhan, dengan lebih
menekankan natur psikis daripada fisiknya.
Pneuma bisa juga mengacu kepada kehidupan setelah kematian.
Misalnya dalam Ibrani 12:23 disebut roh-roh orang benar yang
telah menjadi sempurna.
Baik Kristus (Luk 23:46) maupun Stefanus (Kis 7:59) menyerahkan
roh mereka kepada Allah Bapa atau Allah Anak.
Jadi dalam PB, pneuma dan psyche amat bersinonim.
Kata berikut adalah kardia (Yun) yang setara dengan lebh atau
lebhabh (Ibr) dan diterjemahkan sebagai hati.
GELNT (Arndt and Gingrich): makna utama dari kata ini adalah
tempat kehidupan fisik, spiritual, dan mental. Kata ini dilihat
sebagai pusat atau sumber kehidupan dari keseluruhan batiniah
hidup manusia berikut pemikiran, perasaan dan kemauannya.
Johane Behm: hati adalah organ utama dari kehidupan psikis dan
rohani, tempat di dalam diri manusia dimana Allah menyaksikan
diri-Nya. Kardia adalah pusat didalam diri manusia yang kepadanya
Allah berpaling, yang di dalamnya kehidupan religius berakar, dan
yang menentukan prilaku moral.

Kardia menunjuk pada pribadi seutuhnya di dalam esensi


kerohanian. Di dalam hati, sikap dasar manusia terhadap Allah
ditentukan, baik itu beriman atau tiak beriman, taat atau
memberontak.
Untuk tubuk PB mempunyai dua kata tubuh: sarx dan soma.
Sarx mempunyai dua makna:
- Aspek eksternal dan fisik dari eksistensi manusia. Dalam arti
ini bisa dipakai untuk merujuk manusia sebagai satu
keutuhan.
- Daging sebagai kecendeungan dalam manusia yang telah
jatuh untuk mentaati Allah dalam setiap bidang
kehidupannya.
Sekarang kita lihat kata soma, yang umumnya diterjemahkan tubuh.
GELNT (Arndt and Gingrich) memberikan makna: tubuh yang
hidup, tubuh kebangkitan, komunitas Kristen atau jemaat.
Clarence B. Bass (ISBE) memberi daftar definisi tentang soma:
keseluruhan pribadi sebagai suatu entitas di hadapan Allah,
tempat kerohanian di dalam diri manusia, keseluruhan manusia
ditetapkan sebagai anggota kerajaan Allah, sarana bagi
kebangkitan, tempat pengujian rohani dlam rangkaian
penghakiman.
Tubuh dipakai untuk menggambarkan manusia seutuhnya dan
melawan setiap ide yang menganggap Alkitab menyatakan bahwa
manusia bereksistensi secara terpisah dari manifestasi
badaniahnya.
Dari seluruh pembahasan dari PL dan PB tentang kata-kata tentang
berbagai aspek manusia, maka kita simpulkan MANUSIA HARUS
DIPAHAMI SEBAGAI SATU KEBERADAAN YANG UNITARIS. Dia memiliki
sisi fisik dan sisi mental atau rohani, tetapi tidak boleh memisahkan
keduanya.
Pribadi manusia dipahami sebagai jiwa yang berdiam dalam tubuh
(embodied soul) atau sebagai tubuh yang berjiwa (besouled
body).

KESATUAN PSIKOSOMATIS
-

Meski Alkitab melihat satu keutuhan, Alkitab mengakui manusia


memiliki dua aspek keberadaan: fisik (jasmani) dan non fisik
(rohani).
Manusia memiliki pikiran yang dengannya ia berpikir tetapi juga
otak yang merupakan bagian tubuhnya, dan tanpa otak tersebut ia
tidak bisa berpikir
Kadangkala ia memerlukan pembedahan, tetapi di saat lain ia
memerlukan konseling.
Jadi manusia bereksistensi di dalam kondisi kesatuan
psikosomatis. Kita dicipta seperti itu dan akan seperti itu
juga bereksistensi dalam tubuh kebangkitan. Penebusan
mencakup seluruh eksistensi manusia (Roma 8:2; 1Kor 15:12- 57)

Anda mungkin juga menyukai