I. PENDAHULUAN
Dalam dunia yang pluralis pada masa kini, cara pandang
kita terhadap apa yang terjadi di dunia ini akan memegang
peranan yang sangat penting dalam kita menyikapi hal-hal
tersebut. Pada era globalisasi ini, perbenturan cara pandang
terhadap apa yang terjadi di dunia ini (worldview) merupakan
hal yang pasti terjadi. Bagaimana sikap kita sebagai orang
percaya ? Kita perlu sadar dan yakin dimana kita berdiri. Kita
perlu tahu apa yang kita percaya. Dengan demikian, jangan
sampai secara tidak sadar pandangan kita bergeser kepada
pandangan yang tidak berdasarkan Alkitab lagi. Mengenal cara
pandang kristiani (christian worldview) dan cara pandang yang
lainnya perlu bagi kita supaya kita bisa tahu bagaimana
bersikap dalam rangka menjadi terang bagi dunia ini.
1
III. TUJUH PERTANYAAN DASAR
Ada tujuh pertanyaan dasar yang perlu ditanyakan untuk
memahami tentang worldview. Pertanyaan-pertanyaan dasar
tersebut adalah sebagai berikut :
2
4. What happens to a person at death ?
Apa yang terjadi pada manusia pada waktu mati ?
(Pokok ini berbicara tentang kematian dan apa yang
terjadi setelah kematian.)
Ada orang yang berpandangan bahwa kematian adalah
akhir segalanya dan tidak ada apa-apa lagi. Atau, ada
yang berpandangan bahwa setelah mati, ada reinkarnasi
ke tingkat yang lebih tinggi atau ke bentuk yang lain.
Demikian juga, kematian dapat membawa seseorang ke
“tempat lain” apakah itu surga atau neraka.
3
7. What is the meaning of human history ?
Apa arti dari sejarah manusia ?
Seseorang bisa menjawab bahwa arti dari sejarah
manusia adalah untuk menunjukkan maksud Allah
dalam dunia ini.
4
- Masalah perang: Bolehkah kita ikut serta dalam
peperangan ? Apakah wanita boleh masuk dalam
medan pertempuran ?
- Masalah penelitian genetika: Bagaimana dengan
masalah rekayasa genetika ? Kloning ? Bayi tabung ?
- Masalah aborsi: Apakah manusia bisa melakukan aborsi
? Bagaimana kalau kasusnya adalah perkosaan ?
- Masalah etos kerja: Bagaimana pandangan kita tentang
bekerja ? Apa yang seharusnya menjadi motivasi kerja
kita ?
- Masalah euthanasia: Kalau seseorang sudah koma,
kenapa tidak disuntik mati saja ? Demikian juga kalau
seseorang sudah menderita sekali, mengapa tidak
ditolong untuk lebih cepat mengakhiri penderitaannya ?
- Masalah lingkungan hidup: Bagaimana sikap kita
terhadap alam semesta ? Bolehkah kita mengotori
lingkungan ? Mengapa tidak boleh ? Mengapa boleh ?
- dsb.
5
-Allah adalah Allah yang tidak terbatas (infinite)
Allah kita tidak dapat dibatasi oleh alam semesta ini,
tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Allah kita adalah Allah
yang menyatakan diri kepada Musa sebagai AKU adalah AKU
(Kel. 3:14), artinya Allah adalah Allah yang keberadaan dirinya
tidak bergantung pada apapun di dunia ini (self existent). Allah
kita adalah sumber dari semua realitas yang ada di didunia ini.
6
Yesus Kristus untuk mati bagi kita di kayu salib. Kebersamaan
Allah dengan kita itu tidaklah dapat dilihat. Kebersamaan itu
tidak seperti kebersamaan dengan barang atau kebersamaan
dengan sesuatu yang sifatnya materi.
7
semesta ini (Maz. 24:1-2) Allahlah yang berkuasa atas alam
semesta (Maz. 29:1-11).
Dalam keteraturan alam semesta, kita bisa berharap
bahwa matahari akan terbit di timur pada pagi hari. Kita bisa
melihat bahwa dunia mikro (molekul, atom, proton, elektron)
serta dunia makro (sistem tata surya, galaxy, super nova)
mempunyai keteraturan yang tinggi. Dalam semua itu, kita
dapat melihat bahwa alam semesta ini menceritakan akan
kemualiaan Allah (Maz. 19:2-7).
Allah menciptakan dunia ini dalam sistem yang terbuka,
artinya, dunia ini tidak di program terlebih dahulu dan Allah
tidak turut campur tangan lagi, melainkan Allah terus turut ikut
campur tangan dari waktu ke waktu. Sistem yang terbuka
memungkinkan adanya perubahan arah. Hal itu terjadi sewaktu
terjadi kejatuhan manusia di Kejadian 3, sehingga bumi harus
dikelola supaya dapat menghasilkan sesuatu. Apabila manusia
merusak alam, maka manusia akan merusak masa depannya
sendiri.
8
atas buatan tanganNya, baik alam semesta maupun binatang-
binatang (Maz. 8:7). Manusia diberi kapasitas untuk
berhubungan dengan Sang Pencipta. Kerinduan untuk
mempunyai hubungan yang baik dengan Allah telah
diletakkan olehNya. Perhatikan Maz. 42 ! Lihatlah bagaimana
kerinduan manusia untuk berhubungan dengan Allah
digambarkan sebagai rusa yang merindukan air !
9
pengetahuanNya kepada manusia. Di Yoh. 1:1-4, dikatakan
bahwa Firman (Logos) itu menjadi manusia. Logos adalah kata
Yunani yang mempunyai akar kata yang sama dengan kata
“logika”. Allah kita adalah Allah yang mempunyai logika,
intelegensia dan rasio. Dari intelegensianyalah, alam semesta
ini diciptakan. Intelegensia Allahlah yang menjadi dasar dari
intelegensia manusia.
Allahlah yang berinisiatif untuk membuka diriNya
untuk diketahui manusia. Proses ini disebut dengan pewahyuan
(revelation). Ada dua buah jenis pewahyuan yaitu pewahyuan
umum melalui keteraturan alam semesta dan pewahyuan
khusus melalui Tuhan Yesus Kristus.
10
4.7 Hakekat Sejarah Manusia
Sejarah manusia bersifat linier dan bergerak dari mulai
Penciptaan, Kejatuhan dalam dosa, Penebusan, dan Pemuliaan.
Keempat hal ini terjadi secara berkelanjutan dan tidak berulang
sifatnya. Kitab Kejadian pasal 1 sampai dengan 3 berbicara
mengenai Penciptaan dan Kejatuhan dalam dosa. Bagian
Alkitab lainnya, sebagian besar berbicara tentang rencana dan
penggenapan Penebusan. Pemuliaan berkaitan dengan
kedatangan Yesus Kristus yang kedua kalinya dimana akan ada
penghakiman terakhir. Sejarah manusia tidak dapat terjadi
lagi. Hal ini sangat berbeda dengan kepercayaan reinkarnasi
dimana kehidupan dan kematian ini berupa suatu siklus yang
terulang kembali. Ibrani 9:27 menegaskan bahwa manusia
akan mengalami sekali kematian dan kemudian akan datang
penghakiman. Didalam sejarah manusia ini, Tuhanlah yang
berperan dan mengatur segalanya.
V. PENUTUP
Cara pandang kristiani melihat bahwa Allahlah yang
menjadi pusat dari segala sesuatu. Kebesaran Allahlah yang
membuat kehidupan manusia berarti. Orang kristen tidak
hanya percaya bahwa cara pandang kristiani (Christian
Worldview) itu benar, tetapi terlebih lagi orang kristen perlu
memberikan respons yang benar yaitu respons dalam kasih,
ketaatan dan pujian kepada Allah didalam Tuhan Yesus Kristus
yang telah menjadi Juru Selamatnya.
11