Anda di halaman 1dari 11

Christian Worldview

Dr. Ir. Budi Hartono Setiamarga


(Pustaka: Sire, James W., The Universe Next Door, I.V. Press,
3rd ed., 1997)

I. PENDAHULUAN
Dalam dunia yang pluralis pada masa kini, cara pandang
kita terhadap apa yang terjadi di dunia ini akan memegang
peranan yang sangat penting dalam kita menyikapi hal-hal
tersebut. Pada era globalisasi ini, perbenturan cara pandang
terhadap apa yang terjadi di dunia ini (worldview) merupakan
hal yang pasti terjadi. Bagaimana sikap kita sebagai orang
percaya ? Kita perlu sadar dan yakin dimana kita berdiri. Kita
perlu tahu apa yang kita percaya. Dengan demikian, jangan
sampai secara tidak sadar pandangan kita bergeser kepada
pandangan yang tidak berdasarkan Alkitab lagi. Mengenal cara
pandang kristiani (christian worldview) dan cara pandang yang
lainnya perlu bagi kita supaya kita bisa tahu bagaimana
bersikap dalam rangka menjadi terang bagi dunia ini.

II. APA ITU WORLDVIEW ?


Menurut James W. Sire (“The Universe Next Door”,
Intervarsity Press, 3rd ed. , 1997) : “A worldview is a set of
presuppositions (assumptions which may be true, partially true
or entirely false) which we hold (consciously or
subconsciously, consistently or inconsistentlly) about the basic
makeup of our world.”
Jadi, worldview adalah cara pandang kita terhadap dunia sekitar
kita. Cara pandang kita itu bisa saja tidak benar sama sekali,
sebagian benar atau memang benar. Mungkin saja kita
memegang cara pandang kita secara tidak sadar karena didikan
yang kita terima dari sejak kecil atau juga karena tradisi dari
daerah asal kita.

1
III. TUJUH PERTANYAAN DASAR
Ada tujuh pertanyaan dasar yang perlu ditanyakan untuk
memahami tentang worldview. Pertanyaan-pertanyaan dasar
tersebut adalah sebagai berikut :

1. What is the prime reality – the really real ?


Apa yang merupakan realitas utama didalam kehidupan
ini ? Apa hal yang utama dalam alam semesta ini ?
(Pokok ini berbicara tentang hakekat dan karakter Allah
atau ultimate reality yanglainnya.)
Jawaban seseorang atas pertanyaan ini dapat saja Allah,
dewa, atau alam semesta. Orang bisa saja mempunyai
pandangan yang berbeda-beda bergantung keyakinan
atau worldviewnya.

2. What is the nature of external reality, that is, the


world around us ?
Apa hakekat dari realita yang ada di dunia sekitar
kita ? (Pokok ini berbicara tentang hakekat alam
semesta)
Seseorang dapat saja melihat dunia sekitarnya sebagai
dunia yang diciptakan atau dunia yang terjadi secara
sendirinya (evolusi). Dunia bisa dilihat hanya sebagai
materi atau dilihat sebagai hal yang ada kaitan dengan
dunia roh.

3. What is human being ?


Apa itu manusia ? (Pokok ini berbicara tentang hakekat
manusia)
Bisa saja orang memandang manusia sebagai mesin
yang hidup, kera yang berevolusi menjadi manusia, atau
ciptaan yang segambar dengan Allah.

2
4. What happens to a person at death ?
Apa yang terjadi pada manusia pada waktu mati ?
(Pokok ini berbicara tentang kematian dan apa yang
terjadi setelah kematian.)
Ada orang yang berpandangan bahwa kematian adalah
akhir segalanya dan tidak ada apa-apa lagi. Atau, ada
yang berpandangan bahwa setelah mati, ada reinkarnasi
ke tingkat yang lebih tinggi atau ke bentuk yang lain.
Demikian juga, kematian dapat membawa seseorang ke
“tempat lain” apakah itu surga atau neraka.

5. Why is it possible to know anything at all ?


Mengapa mungkin bagi seseorang untuk mengetahui
segala sesuatu ? (Pokok ini berbicara tentang dasar dari
pengetahuan manusia.)
Seseorang bisa berpandangan bahwa dia bisa
mengetahui segala sesuatu karena dia diciptakan dalam
gambaran Allah yang Maha Tahu. Atau, seseorang bisa
berpandangan bahwa kesadaran dan rasionya
berkembang karena adanya survival akibat proses
evolusi yang panjang.

6. How do we know what is right and wrong ?


Bagaimana kita bisa tahu mana yang benar dan mana
yang salah ? (Pokok ini berbicara tentang dasar dari
etika.)
Bisa saja seseorang percaya bahwa dia diciptakan dalam
gambaran Allah yang tahu yang baik dan jahat. Atau,
seseorang bisa percaya bahwa baik dan jahat hanya
ditentukan oleh manusia saja, tanpa campur tangan dari
yang lainnya, termasuk Allah.

3
7. What is the meaning of human history ?
Apa arti dari sejarah manusia ?
Seseorang bisa menjawab bahwa arti dari sejarah
manusia adalah untuk menunjukkan maksud Allah
dalam dunia ini.

Dari pertanyaan–pertanyaan dasar ini. akan timbul pertanyaan-


pertanyaan lain , misalnya
-Siapa yang berkuasa di dunia ini, manusia, Allah, atau yang
lainnya ?
-Apakah kita sebagai manusia sudah ditakdirkan atau bebas
menentukan arah sendiri?
-Apakah manusia saja yang menentukan nilai-nilai dalam
kehidupan ?
-Apakah Allah itu seorang pribadi atau bukan ?
-Apakah Allah itu ada atau tidak ?
Mungkin kita merasa bahwa jawaban untuk setiap pertanyaan
tersebut sudah jelas. Masalahnya, apakah orang lain
mempunyai pandangan yang sama. Di dunia masa kini yang
sangat beragam (plural), kita perlu menyadari bahwa ada
pandangan-pandangan yang berbeda dengan apa yang kita
percayai. Tentu saja kita semua perlu tahu dan yakin apa yang
menjadi worldview kita sebagai orang percaya dalam Yesus
Kristus. Kita sebagai orang percaya tentu saja seharusnya
mempunyai cara pandang kristiani (Christian worldview).
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas akan
menentukan jawaban kita atas berbagai masalah yang ada di
dunia masa kini, misalnya
- Masalah pernikahan : Apa arti pernikahan ? Apakah
pernikahan hanya berdimensi sosial saja atau juga
berdimensi ilahi ?
- Masalah perceraian: Bolehkan kita bercerai ? Kalau
sudah tidak cocok lagi, apa salahnya bercerai ?

4
- Masalah perang: Bolehkah kita ikut serta dalam
peperangan ? Apakah wanita boleh masuk dalam
medan pertempuran ?
- Masalah penelitian genetika: Bagaimana dengan
masalah rekayasa genetika ? Kloning ? Bayi tabung ?
- Masalah aborsi: Apakah manusia bisa melakukan aborsi
? Bagaimana kalau kasusnya adalah perkosaan ?
- Masalah etos kerja: Bagaimana pandangan kita tentang
bekerja ? Apa yang seharusnya menjadi motivasi kerja
kita ?
- Masalah euthanasia: Kalau seseorang sudah koma,
kenapa tidak disuntik mati saja ? Demikian juga kalau
seseorang sudah menderita sekali, mengapa tidak
ditolong untuk lebih cepat mengakhiri penderitaannya ?
- Masalah lingkungan hidup: Bagaimana sikap kita
terhadap alam semesta ? Bolehkah kita mengotori
lingkungan ? Mengapa tidak boleh ? Mengapa boleh ?
- dsb.

IV. CHRISTIAN WORLDVIEW


Bagi mereka yang lahir di lingkungan keluarga kristen,
pandangan atau ide-ide yang ada pasti dipengaruhi oleh iman
kristen. Pandangan itu antara lain pandangan tentang surga dan
neraka, tentang baik dan jahat, tentang Allah dsb.
Pandangan kristen (christian worldview) terhadap
ketujuh pertanyaan dasar akan diuraikan pada bagian berikut
ini.

4.1 Hakekat dan karakter Allah


Allah kita adalah Allah yang tidak terbatas (infinite),
Allah yang berkepribadian, transenden, immanen, maha tahu,
maha kuasa dan baik.

5
-Allah adalah Allah yang tidak terbatas (infinite)
Allah kita tidak dapat dibatasi oleh alam semesta ini,
tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Allah kita adalah Allah
yang menyatakan diri kepada Musa sebagai AKU adalah AKU
(Kel. 3:14), artinya Allah adalah Allah yang keberadaan dirinya
tidak bergantung pada apapun di dunia ini (self existent). Allah
kita adalah sumber dari semua realitas yang ada di didunia ini.

-Allah adalah seorang pribadi


Allah kita bukan hanya sekedar suatu energi atau
kekuatan atau suatu zat (substance), tetapi Allah adalah seorang
pribadi yang mempunyai kehendak diri (self determination,
yang ditunjukkan dalam pikiran dan tindakanNya) dan
kesadaran diri (self consciousness). Dalam kepribadiannya,
kita mengenal ke-TriTunggal-an Allah yaitu Allah Bapa, Allah
Anak dan Allah Roh Kudus. Dalam kepribadianNya itu, kita
sebagai orang percaya dapat menjalin hubungan pribadi dengan
Allah. Hubungan pribadi berarti tidak hanya sekedar kita tahu
bahwa Allah itu ada, tetapi terlebih lagi kita bisa menjalin
hubungan pribadi dengan Dia seperti hubungan seorang bapa
dengan anaknya.

-Allah adalah Allah yang transenden


Allah kita adalah Allah yang jauh disana yang
mengatasi kita dan dunia kita. Allah tidak berasal dari dunia ini
atau berasal dari manusia, tetapi Allah berada dibalik
penciptaan dunia dan penciptaan manusia. Dia berada dibalik
keberadaan semua.

-Allah yang imanen


Allah bersama kita. Imanuel ! Allah beserta kita. Allah
kita merelakan diri untuk bersama dengan kita. Bahkan, karena
Allah mengasishi dunia ini, Allah berkenan untuk mengutus

6
Yesus Kristus untuk mati bagi kita di kayu salib. Kebersamaan
Allah dengan kita itu tidaklah dapat dilihat. Kebersamaan itu
tidak seperti kebersamaan dengan barang atau kebersamaan
dengan sesuatu yang sifatnya materi.

-Allah adalah Allah yang Maha Tahu


Allah tahu apa yang terjadi dari sejak awal sampai
akhirnya. Dia adalah Alfa dan Omega (Wahyu 22:13). Allah
adalah sumber segala pengetahuan. Mazmur 139
menggambarkan bagaimana kemahatahuan Allah kita.
Perhatikan Maz. 139 ! Lihatlah bagaimana doa Daud
dihadapan Allah yang maha tahu !

-Allah adalah Allah yang Maha Kuasa


Tidak ada sesuatupun yang terjadi di dalam dunia ini
yang diluar kekuasaan Allah. Di dalam ke MahaKuasaan Nya,
Allah peduli terhadap manusia dan alam semesta.

-Allah adalah Allah yang baik


Kebaikan merupakan karakter Allah yang utama. Dari
kebaikanNya, mengalirlah segala sesuatu. Kebaikan Tuhan
diwujudkan dalam kekudusan dan kasihNya. KekudusanNya
menuntut adanya kebenaran yang absolut, tanpa ada sedikitpun
kejahatan.. Allah adalah kasih (1 Yoh. 4:16). Oleh sebab itu,
Allah telah mengorbankan diriNya untuk kepentingan
umatNya. Allah kita tidak mungkin meninggalkan umatNya.

4.2 Hakekat Alam Semesta


Allah menciptakan alam semesta dari tidak ada menjadi
ada (ex-nihilo atau out of nothing) dalam kondisi yang teratur
(tidak kacau), di dalam sistem yang terbuka. Allah adalah
sumber segala sesuatu. Allah tidak membentuk alam semesta
dari diriNya sendiri tetapi Allah membentuk alam semesta
melalui firmanNya. Tuhan Allahlah yang empunya alam

7
semesta ini (Maz. 24:1-2) Allahlah yang berkuasa atas alam
semesta (Maz. 29:1-11).
Dalam keteraturan alam semesta, kita bisa berharap
bahwa matahari akan terbit di timur pada pagi hari. Kita bisa
melihat bahwa dunia mikro (molekul, atom, proton, elektron)
serta dunia makro (sistem tata surya, galaxy, super nova)
mempunyai keteraturan yang tinggi. Dalam semua itu, kita
dapat melihat bahwa alam semesta ini menceritakan akan
kemualiaan Allah (Maz. 19:2-7).
Allah menciptakan dunia ini dalam sistem yang terbuka,
artinya, dunia ini tidak di program terlebih dahulu dan Allah
tidak turut campur tangan lagi, melainkan Allah terus turut ikut
campur tangan dari waktu ke waktu. Sistem yang terbuka
memungkinkan adanya perubahan arah. Hal itu terjadi sewaktu
terjadi kejatuhan manusia di Kejadian 3, sehingga bumi harus
dikelola supaya dapat menghasilkan sesuatu. Apabila manusia
merusak alam, maka manusia akan merusak masa depannya
sendiri.

4.3 Hakekat Manusia


Manusia diciptakan dalam gambar Allah. Dalam
Mazmur 8, digambarkan bagaimana posisi dari manusia yang
sangat khususManusia diciptakan dengan kepribadian,
intelegensia, moralitas, kreativitas, kemampuan sosial
Manusia berkepribadian karena Allah adalah Allah yang
berkepribadian. Kapasitas manusia untuk mempunyai
pengetahuan, kapasitas untuk tahu apa yang baik dan jahat,
kapasitas untuk bisa hidup dalam komunitas sosial, dan
kapasitas untuk mempunyai kreativitas adalah berasal dari
Allah. Lihatlah Mazmur 8 ! Lihatlah bagaimana Allah telah
membuat manusia dalam kemuliaan dan dibuat hampir sama
seperti Allah dan telah dimahkotai dengan kemuliaan dan
hormat (Maz.8:6). Allah juga telah membuat manusia berkuasa

8
atas buatan tanganNya, baik alam semesta maupun binatang-
binatang (Maz. 8:7). Manusia diberi kapasitas untuk
berhubungan dengan Sang Pencipta. Kerinduan untuk
mempunyai hubungan yang baik dengan Allah telah
diletakkan olehNya. Perhatikan Maz. 42 ! Lihatlah bagaimana
kerinduan manusia untuk berhubungan dengan Allah
digambarkan sebagai rusa yang merindukan air !

4.4 Hakekat Kematian


Kematian seseorang adalah merupakan pintu gerbang
bagi suatu kebersamaan dengan Allah secara abadi atau
merupakan pintu gerbang bagi suatu keterpisahan dengan Allah
secara abadi pula. Kematian bukanlah akhir dari segalanya .
Kematian bukanlah merupakan mata rantai dari proses
reinkarnasi. Kematian membuat manusia memasuki suatu
transformasi menuju suatu kehidupan yang kekal atau kematian
yang kekal. Neraka merupakan suatu monumen dari
kebebasan yang Allah berikan kepada manusia untuk memilih
kepada siapa kita akan menghamba. Kebebasan manusia untuk
memilih memberikan akibat sampai kepada kekekalan. Wahyu
4, 5, dan 21 memberikan gambaran kepada kita, situasi seperti
apa yang ada di surga kelak bagi orang-orang yang percaya
kepada pengorbanan Yesus Kristus.

4.5 Hakekat Pengetahuan Manusia


Manusia dapat mengetahui baik dunia sekitarnya atau
Allah karena Allah telah membentuk di dalam manusia suatu
kemampuan untuk melakukannya. Allah juga mengambil peran
yang aktif untuk mengkomunikasikan pengetahuan itu dengan
manusia. Dasar dari pengetahuan manusia adalah karakter
Allah sebagai Pencipta yang telah menciptakan kita didalam
gambarNya (Kejadian 1:27). Allah yang mengetahui segala
sesuatu dapat membukakan sebagian kecil dari

9
pengetahuanNya kepada manusia. Di Yoh. 1:1-4, dikatakan
bahwa Firman (Logos) itu menjadi manusia. Logos adalah kata
Yunani yang mempunyai akar kata yang sama dengan kata
“logika”. Allah kita adalah Allah yang mempunyai logika,
intelegensia dan rasio. Dari intelegensianyalah, alam semesta
ini diciptakan. Intelegensia Allahlah yang menjadi dasar dari
intelegensia manusia.
Allahlah yang berinisiatif untuk membuka diriNya
untuk diketahui manusia. Proses ini disebut dengan pewahyuan
(revelation). Ada dua buah jenis pewahyuan yaitu pewahyuan
umum melalui keteraturan alam semesta dan pewahyuan
khusus melalui Tuhan Yesus Kristus.

4.6 Hakekat dari Etika


Etika bersifat transenden dan berdasarkan pada karakter
Allah yang baik yaitu kudus dan mengasihi. Allah merupakan
awal dari dunia moral dan dunia fisik. Allah sudah
mengkomunikasikan hal-hal yang berkaitan dengan moral
kepada manusia. Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang
bermoral karena pencipta kita adalah pencipta yang bermoral.
Kemampuan kita dalam hal moral menjadi cacat akibat
kejatuhan manusia didalam dosa. Walaupun demikian, tidak
berarti kemampuan untuk membedakan yang baik dengan jahat
menjadi sama sekali hilang. Kita masih mampu untuk
membedakan mana yang baik dan mana yang jahat karena
gambaran Allah tentang baik dan buruk tidak lenyap sama
sekali, walaupun kemampuannya menjadi cukup terganggu.
Kita tidak hanya percaya akan keberadaan dunia moral,
tetapi kita juga percaya bahwa ada standar absolut dalam
masalah moral. Karakter Tuhan yaitu kekudusan dan kasihNya
merupakan standar moral kita yang diwujudkan dalam ajaran-
ajaran yang ada di Alkitab. Dengan demikian, ada standar yang
jelas antara salah dan benar. Jadi, etika merupakan bisnis
Tuhan karena standar yang dipakai adalah standar Tuhan.

10
4.7 Hakekat Sejarah Manusia
Sejarah manusia bersifat linier dan bergerak dari mulai
Penciptaan, Kejatuhan dalam dosa, Penebusan, dan Pemuliaan.
Keempat hal ini terjadi secara berkelanjutan dan tidak berulang
sifatnya. Kitab Kejadian pasal 1 sampai dengan 3 berbicara
mengenai Penciptaan dan Kejatuhan dalam dosa. Bagian
Alkitab lainnya, sebagian besar berbicara tentang rencana dan
penggenapan Penebusan. Pemuliaan berkaitan dengan
kedatangan Yesus Kristus yang kedua kalinya dimana akan ada
penghakiman terakhir. Sejarah manusia tidak dapat terjadi
lagi. Hal ini sangat berbeda dengan kepercayaan reinkarnasi
dimana kehidupan dan kematian ini berupa suatu siklus yang
terulang kembali. Ibrani 9:27 menegaskan bahwa manusia
akan mengalami sekali kematian dan kemudian akan datang
penghakiman. Didalam sejarah manusia ini, Tuhanlah yang
berperan dan mengatur segalanya.

V. PENUTUP
Cara pandang kristiani melihat bahwa Allahlah yang
menjadi pusat dari segala sesuatu. Kebesaran Allahlah yang
membuat kehidupan manusia berarti. Orang kristen tidak
hanya percaya bahwa cara pandang kristiani (Christian
Worldview) itu benar, tetapi terlebih lagi orang kristen perlu
memberikan respons yang benar yaitu respons dalam kasih,
ketaatan dan pujian kepada Allah didalam Tuhan Yesus Kristus
yang telah menjadi Juru Selamatnya.

11

Anda mungkin juga menyukai