Anda di halaman 1dari 8

ESSAI I

ISLAM SEBAGAI PANDANGAN HIDUP (WORLDVIEW)

Dosen Pengampu :

Dr. H. Hamid Fahmi Zarkasyi, M. Ed. M.Phil.

Disusun oleh :

Nabila Zatadini

38.2.3.298

HUKUM EKONOMI SYARIAH

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR

1439/2018
Bagaiman Worldview Lahir

Istilah worldview adalah istilah bahasa Inggris, kenapa kita menggunakan


istilah ini? Konsep ini pertama ditemukan di Denmark dengan bahasa Inggris,
tidak ada kata yang sepadan dengannya meskipun banyak dalam bahasa lainnya.
Jika membaca sejarah Indonesia, yg didapati adalah kata Weltanschauung atau
pendangan hidup negara, Weltanschauung bangsa Indonesia adalah Pancasila.
Kata worldview tidak popular. Selain weltanschauung ada juga istilah
weltanzincht dan mirovozzrenie dari Bahasa Rusia.

Para ulama yang memahami Islam secara menyeluruh menggunakan


istilah Al mabda Al islami, sepadan dengan worldview tapi maknanya berbeda.
Sayyid Qutub menggunakan istilah at-tasawur al-islamy. Al Maududi
menggunakan Islamic vision, sedangan Al Attas menggunakan istilah Rukyatul
Islam Lil wujud atau pandangan Islam tentang wujud.

Kemudian definisi worldview secara umum adalah sebagai berikut.


Definisi worldview yang pertama adalah kepercayaan perasaan dan apa yang
terdapat dalam pikirannya. Definisi kedua adalah system kepercayaan dasar yang
integral tentang diri kita dan realitas serta pengertian eksistensi. Maksud dari
kepercayaan dasar yang integral tentang diri kita adalah apa yang kita percayai
tentang diri kita. Contohnya, orang yang tidak percaya tuhan meyakini bahwa
hidup hanya sekali, tubuh-tubuh sendiri, pikiran-pikiran sendiri jadi terserah
apapun yang dilakukannya. Berbeda dengan muslim yang meyakini bahwa jiwa
adalah karunia dari Allah yang harus dijaga dengan syariah. Kemudian
kepercayaan terhadap realitas artinya bagaimana memahami realitas di
sekelilingnya, baik realitas social atau lingkungan. Contohnya, kaum animism
memiliki realitas bahwa gunung laut ada yang penjaganya atau mempercayai
bahwa pohon memiliki kekuatan.

Kemudian definisi umum worldview ketiga adalah visi tentang realitas dan
kebenaran, yang berarti pandangan seseorang atas realitas di sekitarnya dan apa
itu kebenaran? Artinya kalau kita berbicara objek ilmu pengetahuan, kita akan

1
membahas apakah pengetahuan kita atas sesuatu benar atau salah. Pandangan kita
terhadap alam semesta dan pandangan kita mengenai benar dan salah. Kalau kita
melihat realita social, bahwa kebanyakan wanita Indonesia tidak berhijab
meskipun dia muslimah sholat. Kemudian jika ditanya, apakah realitas itu benar?
Di situlah kita menghukumi realitas. Kebanyakan penduduk kampung tidak tahu
aurat, banyak mbok-mbok yang memakai bawahan tapi tidak pakai baju, mereka
muslim ini realita social, apakah ini realita benar? Maka Islam menghukumi
bahwa realitas tidak selamanya benar. Ini riel tapi tidak benar. Islam mengajarkan
bagaimana menghukumi realitas.

Visi Islam adalah merupakan kesatuan berpikir atau mental, maksudnya


pikiran yang komprehensif, bisa membedakan yang baik dan benar, halal dan
haram. Itu semua merupakan satu kesatuan pemikiran untuk melihat realita.
Pemikiran melihat realita kemudian dapat menghukumi. Semua pemikiran
merupakan asas dari perilaku. Pandangan atas segala sesuatu itulah yang menjadi
asa perilaku. Contoh, worldview Islam adalah orang tua. Pandangan Islam
terhadap orang tua melihat bahwa nasib dan hidup dipengaruhi oleh orang tua.
Pandangan itulah yang melandasi perilaku anak terhadap orang tua, tidak
menyakiti hati, tidak berkata kasar dan lain sebagainya.

Salah berpikir tentang pandangan hidup akan berimbas pada bunuh diri.
Mereka berpikir dengan mati semua masalah akan selesai, mereka tidak tahu
bahwa dibaliknya kematian ada kehidupan selanjutnya. Orang-orang atheis
melihat kematian sebagai akhir dari penderitaan sedangkan muslim melihat
kematian sebagai akhir dari perbuatan buruk atau rahatan min kulli syar. Dalam
hidup ada ribuan bahkan jutaan kepercayaan. Tidak semua orang memliki
kepercayaan atas segala sesuatu, ada yang percaya bahwa do’a akan dikabulkan
namun ada juga yang tidak percaya. Ada juga yang percaya bahwa jika berusaha
pasti akan sukses, tapi sebagian tidak mempercayai hal tersebut.

Tidak berbeda dengan worldview umum, worldview Islam juga memiliki


beberapa definisi. Definisi Worldview Islam yang pertama adalah pandangan
tentang keesaan tuhan maksudnya adalah syahadat. Jika percaya bahwa tidak ada
tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah akan berimplikasi

2
terhadap perbuatan yang mengandung syariat dan aqidah. Pandangan hidup
seseorang ditentukan dengan apa yang diucapkan. Jika ia mengatakan bahwa tidak
ada tuhan selain Allah, maka ia harus taat kepada aturan/syariat Allah. Definisi
kedua adalah aqidah fikriyah atau kepercayaan yang berdasarkan akal. System
kepercayaan dalam Islam adalah aqidah, aqidah dalam Islam bersifat rasional
yang bisa dipahami dengan akal.

Definisi ketiga adalah at-tasawwur al-Islamy. At-tasawwur al-Islamy


adalah akumulasi keyakinan asasi yang terbentuk dalam pikiran dan hati setiap
muslim. Hidup seorang muslim dari sejak lahir sampai SD, SMP, SMA, kuliah
semua itu merupanakan akumulasi keyakinan baik dari al-Qur’an atau ulama.
Keyakinan asasi adalah keyakinan terhadap kehidupan, apa itu kehidupan?
Pemilik kita itu siapa? Alam semesta dari mana aslinya? Dari sekian banyak
keyakinan terakumulasi dalam diri seseorang akhirnya mendapat gambaran apa
yang ada dalam alam semesta yang dan yang lebih penting lagi apa yang ada di
balik itu. Atheis hanya mengetahui alam semesta berisi bumi, bulan, bintang
matahari namun sebenarnya ada aqidah di balik situ. Selain alam semesta, contoh
lainnya adalah benda. jika tiba-tiba diberi uang 1 miliar di jalan, atheis hanya
melihat wujud uang tersebut sedangkan muslim akan mempertanyakan hal dibalik
itu. Milik siapa uang tersebut? Bagaimana menghasilkan uang tersebut dan lain
sebagainya.

Definisi keempat dicetuskan oleh Al-Attas. Ia berpendapat bahwa


pandangan Islam tentang realitas (haqiqah) dan kebenaran. Islam mengajarkan apa
yang riel dan benar, dengan itu kita bisa memahami hakikat kebenaran. Seluruh
aktivitas kita bergantung dengan apa kita yakini, baik belajar, bermasyarakat, dan
lain sebagainya. Semua hal itu berasaskan syahadat. Ada orang tidak sholat,
minum-minuman keras, zina dia tidak salah jika dia kafir, namun jika telah
bersyahadat maka orang tersebut salah.

Aqidah fikriyah dalam Islam tidak dianut oleh orang yang tidak berpikir.
Seorang yang disebut mukallaf jika sudah baligh dan berakal, agama lain tidak
ada syarat seperti itu. Kalau anak-anak sebelum baligh meninggal, pasti masuk
surga meskipun kafir, karena mereka belum termasuk mukallaf. Dalam bencana-

3
bencana banyak anak yang meninggal orang-orang bersedih padahal mereka
langsung masuk surga. Kematian bagi tuhan adalah baik bagi orang yang baik
karena mati dalam khusnul khotimah. Orang yang percaya pada tuhan, ia percaya
bahwa kebaikan di dunia akan berpengaruh pada kematian. Kematian
mempertemukan hamba kepada tuhannya. Dengan kematian seseorang berhenti
dari perbuatan buruk.

Akumulasi pemikiran mulai dari nilai-nilai yang diajarkan orang tua, harus
menghormati orang tua,menjaga kebersihan, jujur tanpa adanya penjelasan “just
do it”. Masa kanak-kanak adalah masa pembiasaan. Anak-anak yang tidak mau
sholat dipukul, meskipun belum wajib tapi ini sebagai pembiasaan. Islam saat ini
sedang mengalami krisis, orang tua dilarang memukul anak dengan UU HAM,
bahkan ada anak yang melaporkan ibunya ke kantor polisi. Kejadian ini bukan
salah anak, tapi salah orang tua saat mendidik, seharusnya anak dididik untuh
selalu taat dan patuh hingga dewasa. Pendidikan itulah yang menjadi keyakinan-
keyakinan yang terakumuluasi yang kemudian ketika dewasa mencari rasional
dari keyakinan tersebut.

Worldview di tingkat SD adalah worldview yang kurang strategis, yang


strategis adalah saat pendidikan menengah karena saat itu adalah fase penalaran.
Maka dari itu, KMI didirikan untuk pendidikan menengah. Worldview pada masa
itu dimasukkan paksa, orang tua setiap hari menyuruh anaknya sholat-sholat,
kemudian saat dewasa mereka mulai berpikir.

Di dunia terdapat berbagai macam worldiew, bisa disebabkan agama,


tradisi, lingkungan, inilah yang disebut dengan natural worldview. Ada juga
worldview yang disebabkan dengan perbuatan ilmiah, inilah worldview yang
digunakan barat. Worldview ini menghasilkan worldview science atau worlview
transparan, worldview yang mudah dijelaskan. Namun Islam memiliki aktivitas
ilmiah dalam agama, tidak selalu ilmiah dan tidak selalu agama berbeda dengan
natural worldview tadi. Worldview scientific adalah worldview barat sedangkan
Islam semi-scientific worldview karena Islam mulai dari agama bukan dari akal.

Perkembangan worldview menjadi sebuah ilmu pengetahuan di barat


dimulai perkumpulan scientific, sedangkan worldview Islam berkambang dari

4
wahyu. Bukan dari rasional yang dijelaskan oleh wahyu namun wahyu yang
dijelaskan oleh rasional karena wahyu ilmiah. Ajaran quran dan hadits
mengandung sifat ilmiah, contohnya ibadah. Ibadah adalah sebuah konsep yang
terdiri dari ibadah mahdhoh dan ghoiru mahdhoh. Dari situ terlihat bahwa Islam
ada konsepnya. Selain itu, sholat, sholat bisa jadi tata cara atau konsep. Sholat
bisa jadi ibadah atau tazkiyatun nafs, dalam Islam ada konsep baik fiqh, tauhid
dan lain sebagainya.

Perkembangan dilanjutkan oleh para ulama memiliki komunitas, ada


fuqoha dan mutakallimin. Awalnya tidak terpisah, namun ketika dihadapkan pada
suatu hokum, mereka memiliki pendapat yang berbeda. Contohnya, hokum orang
membunuh, dalam fiqh pembunuhan merupakan dosa besar, namun dalam
mutakallimin atau ushuluddin akan dilihat terlebih dahulu posisi pembunuh
tersebut. Karena perbedaan itu, masing-masing fuqoha dan mutakallimin
membahas konsep yang berkaitan dengan masing-masing kelompok dari quran
dan hadits. Dari situlah muncul fiqh, tafsir, faraidh, ilmu kalam, tasawuf. Orang
barat juga memilki konsep-konsep. Seperti arti jiwa, soul kemudian ilmuwan
membahas hal-hal tersebut dilanjutkan dengan kelompok-kelompok.

Kronologi worldview Islam adalah sebagai berikut. Wahyu atau quran


melahirkan worldview. Quran tidak asal turun, ada yang turun di Madinah ada
yang turun di Makkah. Qur’an diturunkan dengan periode-periode memilki
maksud di belakangnya. Awal quran yang turun adalah mengenai penciptaan
“iqra’ bismi rabbika alladzi khalaq.” Setelah itu, mengenai tauhid yang
menjelaskan bahwa keesaan tuhan. Kemudian diajarkan konsep etika antar
manusia, dilanjutkan dengan pengajaran mengenai alam. Wahyu selanjutnya lebih
mengarah tentang Islam, seperti ibadah, sholat, arti ilmu, ukhuwah, dsb. Ayat-
ayat yang turun di Madinah berkaitan dengan suasana kehidupan dan itulah cara
pandang mengenai kehidupan.

Worldview Islam berkembang menjadi sebuah disiplin ilmu dimulai dari


zaman jahiliyah atau zaman yang tidak berilmu atau memiliki ilmu yang salah.
Pada saat itu, orang arab merupakan pedagang yang hebat, juga menciptakan syair
yang indah yang menandakan bahwa mereka tidak bodoh. Namun, pada saat itu

5
kemuliaan ditandai dengan harta dan anak. Kemudian Islam dating membawa
worldview baru, bahwa kemuliaan seseorang ditandai ketakwaan bukan harta atau
anak. Selain itu semua konsep dibetulkan, baik konsep tuhan, konsep dunia,
konsep, manusia dan lain-lain. Wahyu dijelaskan oleh Nabi yang dipahami oleh
sahabat, dengan itu nabi dan sahabat menjadi orang yang menjelaskan konsep.
Namun itu belum sepenuhnya konsep tapi masih pre-scientific karena belum
terdefinisikan secara ilmiah. Kemudian komunitas ulama muncul yang membuat
struktur konsep keilmuan, mulai dari makna ilmu, makna nafs, makna qalb dan
ribuan konsep Islam lainnya.

Setelah struktur tiap kelompok terbangun, fiqh, tafsir, kalam dll akhirnya
muncul tradisi intelektual masing-masing tapi belum bernama. Kemudian setelah
itu muncul disiplin ilmu yang semuanya hasil dari quran. Tafsir dari quran, kalam
dari qur’an, fiqh dari quran maka dari itu quran menjadi kitab suci Islam. Tidak
ada kitab agama lain yang ilmiah seperti quran, itulah mu’jizat. Ekonomi Islam
bisa hadir di dunia karena ada konsep yang menjelaskan di dalam quran. Lain
halnya dengan Kristen, hindu dan agama lain, mereka tidak bisa membuat
ekonomi khusus karena mereka tidak memiliki konsep. Inilah yang dimaksud
bahwa Allah telah menyempurnakan agama Islam.

Elemen dan Karakteristik Worldview

Worldview berisi pandangan mengenai tuhan, hidup, ilmu, realitas, diri,


etika dan msyarakat. Ukuran sebuah worldview adalah elemen di atas. Tidak
berarti orang yang memiliki worldview percaya pada tuhan. Sedangkan ukuran
seseorang memiliki worldview: (1) Apakah percaya pada tuhan; (2) Bagaimana
konsep ilmu; (3) Bagaimana arti realitas; (4) Bagaimana arti etika; (5) Bagaimana
arti masyarakat. Inilah elemen worldview menurut Thomas F. Wall. Sedangkan
menurut Ninian Smart, elemen worldview adalah doktrin, mitologi, konsep etika,
ritus, pengalaman dan kemasyarakatan.

Elemen adalah ukuran, elemen pondok adalah santri, masjid dan lain
sebagainya. Jika yang ada sapi, kambing, rumput maka eleman pondok tidak
terpenuhi dan hal tersebut tidak bisa dibilang pondok. Di dalam Islam, ulama
berbeda pendapat mengenai elemen worlview. Menurut Shaykh Atif al-Zayn,

6
Konsep wahyu, Konsep din-daulah, kesatuan spiritual dan material. Sedangkan
menurut al-Attas elemennya tidak terbatas, salah satunya hakikat tuhan. Hakikat
tuhan dalam Islam adalah tuhan yang menurunkan wahyu dan menciptakan.
Selain itu, ilmu. ilmu bukanlah science tapi lahir dari iman. Orang yang takut
pada Allah adalah ulama. Ayat ini menunjukkan bahwa ulama berbeda dengan
scientist, ilmu berbeda dengan science karena scientist tidak takut pada Allah.
Kemudian elemen kebebasan, dalam Islam kebebasan terbatas oleh syariat
sedangkan kebebasan barat tidak terbatas hingga bebas dari tuhan.

Sayyid Qutb tidak membuat elemen worldview namun membuat khashais


at-tasawwur al-islamy atau karakteristik worldview. Karakteristik adalah sebagai
berikut: rabbaniyah, thabat, shumul, tawazun, ijabiyah, waqi’iyyah, dan tauhid.
Dalam Islam harus ada keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat, tidak
boleh seseorang hanya berdzikir, ia harus bekerja dan menikah. Berbeda dengan
Kristen yang menyatakan bahwa kesucian tertinggi adalah tidak menikah atau
meninggalkan kehidupan. Tauhid di sini menjadi pokok dari worldview karena
percaya pada tuhan adalah asas dari segala sesuatu.

Anda mungkin juga menyukai