Anda di halaman 1dari 6

ESSAI II

ISLAM SEBAGAI PANDANGAN HIDUP (WORLDVIEW) DAN

PANDANGAN HIDUP (WORLDVIEW) PARADIGMA KEILMUAN


ISLAM

Dosen Pengampu :

Dr. H. Hamid Fahmi Zarkasyi, M. Ed. M.Phil.

Disusun oleh :

Nabila Zatadini

38.2.3.298

HUKUM EKONOMI SYARIAH

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR

1439/2018
Bangunan Konsep Worldview

Worldview adalah system kepercayaan, di dalamnya pasti ada konsep-


konsep yang membentuk sebuah bangunan. Inti dari worldview adalah konsep
tuhan. Jika seseorang percaya pada tuhan, maka worldview-nya akan seperti ini,
jika seseorang tidak percaya pada tuhan, maka worldview-nya akan seperti itu.
Wprldview dalam Islam adalah konsep tuhan, tuhan yang memberi wahyu,
menurunkan agama, mengutus nabi, menciptakan dan seterusnya. Worldview
selain Islam tidak ada konsep tuhan di dalamnya, kalaupun ada tuhan pasti tidak
ada wahyu. konsep tuhan dalam Islam sangat spesifik tidak ada bandingannya
dengan agama lain.

Islam bermula dari tuhan. Tuhan menurunkan wahyu yang menjelaskan


konsep. Worldview Islam menjelaskan banyak konsep yang terutama adalah
konsep dunia, konsep ilmu, konsep manusia, konsep nilai, konsep kehidupan.
Semua konsep di ata diambil dari wahyu. Jika muslim berbicara tentang nilai,
manusia, ilmu, kehidupan dan lain sebagainya, maka ia harus mengaitkannya
dengan tuhan. Contohnya: ilmu adalah cahaya dari tuhan atau al-ilmu nurun wa
nurullahi la yuhda lil ‘ashy. Selain itu, tuhan juga mengajar langsung hamba-
hamba-Nya allama al-insana ma lam ya’lam. Konsep tuhan dalam Islam ilmiah,
selalu mengaitkan iman dengan ilmu, fa’lam annahu la ilaha illa Allah. Kata
fa’lam menjelaskan bahwa sebelum seseorang beriman harus berilmu.

Konsep kehidupan dalam Islam adalah bahwa hidup di dunia hanya


permainan, yang serius adalah akhirat. Konsep nilai Islam selalu ditentukan oleh
tuhan. Seperti mencuri, berzina dikatakan buruk karena tertulis dalam qur’an.
Bukan hanya itu, tapi semua hal baik-buruknya dijelaskan oleh al-Qur’an. Konsep
manusia juga dikaitkan dengan tuhan. Kata insan, nas, basyar, insun semua itu
ada maksudnya tersendiri. Insan selalu berkaitan dengan kelalaian (inna al-insana
khuliqa halu’a). sedangkan basyar lebih mulia (basyarun misluhu yuha).

Jika seseorang mengaitkan konsep manusia dan ilmu lahirlah pendidikan.


Hal ini menunjukkan bahwa worldview Islam menunjukkan konsep-konsep dasar,
yang mana jika digabung dengan konsep yang lain akan menjadi sebuah system.
Kata pendidikan tidak tertulis secara langsung dalam qur’an, namun dalam qur’an

1
banyak perintah untuk berpikir dan menuntut ilmu. Banyak orang yang
menghukumi bahwa apa yang tidak tertulis dalam qur’an tidak boleh dilakukan,
padahal ini termasuk dalam perkembangan ilmu. Qur’an butuh untuk dijelaskan,
tidak cukup dengan hadits karena hadits-pun butuh dijelaskan. Quran dan hadits
dijelaskan oleh alim ulama. Contohnya kata insan, dalam qur’an tidak dijelaskan
apa itu insan, untuk mengetahuinya diperlukan penjelasan dari ulama.

Selain melahirkan pendidikan, konsep dasar worldview Islam juga


menghasilkan tekonologi. Konsep ilmu dan kehidupan menciptakan konsep
teknologi. Worldview Islam yang berasas pada tuhan membangun peradaban.
Lain halnya dengan worldview atheis yang tidak percaya pada tuhan. Asas dari
worldview atheis adalah konsep kehidupan hingga agama diganti dengan konsep
manusia. Kehidupan yang menjadi focus utama worldview atheis menjadikan
worldviewnya mirip dengan worldview Islam, perbedaannya hanya terletak pada
konsep ilmu yang tidak mereka kaitkan kepada tuhan. Tidak hanya konsep
kehidupan yang mirip dengan worldview lainnya, namun semua konsep dari
worldview atheis mirip dengan worldview Islam. Worldview atheis bukanlah
kepercayaan pada tuhan, namun kepercayaan pada kemampuan manusia.

Worldview sekuler adalah bagian dari atheis. Worldview sekuler hanya


berasaskan akal pikiran, berbeda dengan asas-asas worldview Islam, yaitu: wahyu,
hadits, akal dan intuisi. Sekuler tidak menggunakan intuisi atau pengalaman
spiritual. Selain asas, worldview sekuler juga berbeda dengan Islam dalam hal
pendekatan. Pendekatan worldview Islam adalah tauhid atau segala sesuatu
dilihat sebagai suatu kesatuan, contoh melihat manusia sebagai kesatuan jiwa dan
raga atau fisik dan non-fisik begitu juga pandangan terhadap agama dan ilmu.
Islam memandangnya sebagai satu kesatuan tidak boleh dipisahkan. Berbeda
dengan sekuler yang mendikotomi segala hal seperti agama dan ilmu.

Orang islam berpandangan rasional, tapi tidak selalu rasional tapi juga ada
hal metafisik. Muslim memikirkan segala sesuatu bukan hanya dari fisik saja
namun juga dari metafisik. Seperti, saat seorang muslim membeli makanan ia
akan melihat fisik makanan tersebut apakah lezat dan bergizi dan juga melihat
metafisik makanan tersebut apakah makanan tersebut halal atau haram.

2
Sedangkan orang rasionalis tidak akan menerima hal-hal yang tidak masuk akal
meskipun menginginkannya. Empirisistis atau positivis juga memiliki pandangan
yang berbeda, mereka berpendapat bahwa kebenaran sesuatu harus dapat dilihat.
Secara tidak langsung, mereka menuntut orang beragama untuk membuktikan
bahwa tuhan ada dan dapat dilihat.

Islam memilki ajaran yang permanen atau tidak berubah seiring


berjalannya zaman. Contohnya seperti makanan haram, makanan haram sejak
zaman nabi hinggga saat ini sama, yaitu: babi, darah dan lain-lain. Barang haram
tersebut awalnya juga diharamkan dalam bible namun sekarang sudah berubah.
Ajaran barat juga terbuka dan terus berubah. Dalam cara berpakaian, barat
dulunya menggunakan pakaian yang tertutup dan sekarang semua diumbat.
Contoh lainnya adalah LGBT, pada tahun 80-an psikolog barat menyatakan
bahwa LGBT abnormal tapi sekarang mereka mengatakan bahwa itu wajar dan
merupakan hak manusia. Ajaran mereka tidak tetap karena tidak memiliki wahyu,
landasan ajaran mereka hanya manusia. Manusia menjadi alat ukur dari segala
sesuatu. Menurut mereka ajaran tidak bisa permanen karena yang permanen
adalah perubahan.

Islam memiliki ajaran yang permanen, namun Islam juga merupakan


agama mudah dan elastis. Dalam surat Ali Imran ayat 14, dijelaskan bahwa
manusia menyukai wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah lading. Kata kuda dalam
ayat tersebut tidaklah permanen. Zaman dulu umat muslim menggunakan kuda
sebagai kendaraan, namun saat ini menggunakan mobil, motor dan lainnya. Maka
makna ayat tersebut mengalami perubahan. Dalam ilmu tafsir dijelaskan bahwa
hal seperti itu disebut taghyiru al-dhuruf fi al-ikhtilaf ayatnya paten atau pasti
namun maknanya tidak.

Arti realitas dan kebenaran dalam Islam adalah haqiqah dan haq yang di
antara keduanya terdapat sisi metafisik. Contohnya, uang memiliki sisi fisik dan
metafisik. Sisi fisik bahwa uang dapat digunakan untuk berbelanja sedangkan
metafisik adalah hokum dari uang tersebut. Sedangkan kebenaran menurut barat
diukur melalui dimensi social. Contohnya, semua wanita di kota memakai pakaian

3
yang terbuka adalah kebenaran. Masyarakat jawa memiliki kultur untuk
menyerahkan sajen di laut, dalam pandangan barat hal ini dianggap benar,
sedangkan dalam Islam dianggap salah karena kultur ini menyembah setan.

Iman berkaitan erat dengan ilmu. Ilmu berkaitan dengan akal, nafs, ilham,
amal, dan akhlaq begitu pula iman yang juga berkaitan dengan hal tersebut.
Contoh mengaitkan worldview dengan ilmu adalah sebagai berikut. Dalam ilmu
ekonomi, konsep barat yang terkenal adalah proses produksi, konsumsi, dan
distribusi. Konsep tersebut tidak tertulis langsung dalam qur’an, namun
worldview yang ada dalam qur’an dapat dimasukkan ke dalam konsep-konsep
tersebut.

PANDANGAN HIDUP (WORLDVIEW) PARADIGMA KEILMUAN


ISLAM

Hubungan Worldview, Epistemologi dan konsep

Ilmu berasal dari worldview, worldview diambil dari konsep seminal yang
ada dalam qur’an atau konsep yang belum matang. Jika qur’an dijelaskan baik
melalui hadits atau ulama akan menjadi sebuah konsep ilmu. Seperti perintah
zakat dalam quran, jika dijelaskan akan menjadi sebuah konsep ilmu ekonomi.
Sedangkan, Epistemology merupakan cabang filsafat ilmu yang membahas
tentang subjek ilmu, objek ilmu, proses ilmu. Dalam wordview Islam, subjek ilmu
adalah nafs, qalb, objeknya adalah haqiqah dan haq. Hal ini menunjukkan bahwa
worldview berkaitan dengan epistemology. Konsep juga pasti berhubungan
dengan worldview, seperti di barat ada konsep manusia, konsep ini mengandung
worldview humanisme yang mereka miliki.

Hubungan Worldview dan Paradigma

Paradigm pertama kali dicetuskan oleh Thomas Kuhn, menurutnya


paradigma adalah seperangkat keyakinan mendasar yang memandu tindakan kita,
baik keseharian maupun dalam penyelidikan Ilmiyah. Hampir sama dengan
worldview namun lebih mengarah pada aspek ilmiah. Worldview adalah
keyakinan menjadi dasar semua kelakuan termasuk aspek ilmiah, maka paradigma
berasaskan worldview. Teknologi di barat berkembang pesat dan liar tanpa

4
landasan moral yang dapat membawa kepada kerusakan. Contohnya, gelombang
handphone yang merusak tubuh, mereka tidak memikirkan hifdzu nasf, mereka
hanya memikirkan keuntungan mereka sendiri. Untuk mengatasi hal itu, Islam
harus mengurangi resiko tersebut.

Dalam paradigm ada lima keyakinan dasar: ontologis, epistemologis


aksiologis, retorik, metodologis. Seluruh keyakinan dasar tersebut bermuara pada
cara memandang hakikat sesuatu, inilah paradigm. Worldview juga begitu, namun
ia membahas apa itu subjek dan objek, sedangkan paradigm membahas hubungan
subjek dan objek. Nilai-nilai yang digunakan ilmuwan adalah nilai-nilai
objektifitas yang disepakati oleh ilmuwan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai