Ns.Santi Damayanti,M.Kep,Sp.Kep.M.B
http://www.juraganmedis.com/wp-content/uploads/2009/03/hemoglobin.jpg
Thalasemia
• Kelainan gen yang mengatur pembentukan
rantai globin sehingga mengakibatkan
kerusakan eritrosit hemolisis
• Penyakit kongenital herediter diturunkan
scr autosom berdasarkan kelainan hb,
dimana 1/> rantai polipeptida Hb kurang/tdk
terbntk shg mengakibatkan anemia hemolitik
(broyles,1997)
Thalasemia
• Menurut Hukum Mandel, Thalasemia : sekelompok penyakit /
keadaan herediter dimana produksi satu /> jenis rantai
polipeptida terganggu
• Thalasemia : gangguan darah yang diturunkan ditandai oleh
defesiensi produksi rantai α dan β pada haemoglobin (Suryadi,
2001)
• Thalasemia : terjadi kerusakan eritrosit sehingga umur eritrosit
pendek, yang disebabkan oleh defesiensi produksi satu /lebih
jenis rantai α dan β , yang diturunkan dari satu atau dari kedua
orang tua kepada anak-anaknya secara resesif.
Patofisiologi Talasemia Alpha
Ketidakseimbangn sintesis rantai alpha & non alpha
(beta,delta/gama)
rantai alpha
Normal :
• Bentuk Bikoncave
mikrositik
• Diameter 6-9 µm makrositik
• tebal 1,5-2,5 µm
Poikilositosis
(berbagai bentuk)
Poikilositosis
Indeks Eritosit
a.Pencegahan primer
Penyuluhan sebelum perkawinan
(marriage counselling) untuk mencegah
• Hemofilia berasal dari bahasa Yunani Kuno,yang terdiri dari dua kata
yaitu haima yang berarti darah dan philia yang berarti cinta atau kasih
sayang
. Hemofilia adalah suatu penyakit yang diturunkan yang artinya
diturunkan dari ibu kepada Anaknya pada saat anak tersebut
dilahirkan
20832092
2000
1848
170617081737
1585
1500
1388
12701280
1210
1136
10841103
1000
850
757
530
500
230
180
120 125
0
1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Klasifikasi
•Dibedakan menjadi:
• Hemophilia A : defisiensi faktor VIII
• Hemophilia B : defisiensi faktor IX
• Hemophilia C : defisiensi faktor XI
Hemophilia A dan B diturunkan secara X-linked
recessive (wanita sebagai pembawa sifat)
• Gejala dapat timbul sejak pasien bisa merangkak
(hemofilia berat)
Kriteria Obligate Carrier
(‘pembawa sifat’)
HEMOFILIA :
Defisiensi faktor VIII/IX
Pembekuan abnormal
Diagnosis hemofilia
Perdarahan spontan
Sedang 1%-5% (0,01-0,05) sesekali.
Perdarahan karena trauma
atau operasi biasa
Berat Perdarahan
1% spontan
Perdarahan
Sedang 1-5% karena trauma
ringan/operasi
ringan
Perdarahan
Ringan 5-40% karena operasi
besar/trauma
berat
Perdarahan pada hemofilia
25%
5%
44%
15% lain-lain 3%
Perdarahan sendi
Perdarahan sendi
(hemarthrosis)
Kerusakan sendi
(arthropathy)
Perdarahan Berisiko Tinggi Pada Hemofilia
Wulff , Zappa, Womack. Emergency care for patients with hemophilia.3 rd ed. 2010
Perdarahan sendi (hemartrosis)
Advanced hemarthrosis
-bengkak, nyeri
-palpasi : lebih hangat
drpd daerah sekitarnya Gunakan alat bantu/
-sendi tidak dapat di- crutches
gerakkan
Wulff , Zappa, Womack. Emergency care for patients with hemophilia.3 rd ed. 2010
Hemofilia Perdarahan
Diagnosis
Tata
laksana
Cegah
komplikasi
&
mortalitas
R-I-C-E
R = Rest C = Compression
I = Ice E = Elevation
Tatalaksana hemofilia
1. R I C E
2. Terapi sulih (replacement
therapy)
3. Obat anti-fibrinolitik
4. Fisioterapi
5. Terapi operatif (invasive)
6. Pengobatan inhibitor
Tatalaksana terpadu
Volunteers/ Clinical
Donators Pathologist
Hemophilia
patient
Physio-
Nurse
therapist
Orthopedic
Nutritionist surgeon
Psychiatrist Dentist
Tatalaksana perdarahan
Terapi sulih/Replacement (definitif)
1. Cryoprecipitate
2. Konsentrat faktor VIII/IX
3. Bypassing agent (factor VIIa) inhibitor
On-demand
Profilaksis (?)
Penanganan komplikasi
Cryoprecipitate
Faktor VIII (plasma derived, recombinant)
Faktor IX (plasma derived, recombinant)
(BPJS dan donasi WFH)
Faktor VIIa (recomb., bypassing activity), khusus
bila terdapat inhibitor
Permasalahan yang masih ada
PT/APTT USG
Faktor VIII
& IX
Inhibitor