Anda di halaman 1dari 1

Kesimpulan 1. Metode pengukuran - Cara palpasi : dapat mengukur tekanan sistolik.

- Cara auskultasi : dapat mengukur tekanan sistolik dan tekanan diastolik. 2. Posisi tubuh dapat mempengaruhi tekanan darah. Tekana darah pada posisi berdiri > posisi duduk > berbaring/terlentang. Hal ini disebabkan adanya gaya gravitasi. Pada posisi berbaring, posisi kepala , ekstremitas dan alat tubuh lainnya berada dalam keadaan sejajar, sehingga gaya gravitasi yang mempengaruhinya pun sama. Akibatnya, jantung tidak memerlukan usaha lebih agar darah mencapai tempat tujuan. Pada posisi berdiri posisi otak berada di atas dari alat tubuh sehingga jantung melalui mekanisme baroreseptor akan menambah tekanan arteri sehingga oksigen akan sampai ke otak. 3. Terdapat perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah melakukan kerja otot. Tekanan darah setelah kerja otot lebih besar dibandingkan sebelum kerja otot. Pada proses kontraksi, otot memerlukan pasokan oksigen yang banyak untuk memenuhi kebutuhan energi. Darah berfungsi menyuplai O2 untuk menghasilkan energi. Oleh karena itu, curah jantung akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan energi melalui peningkatan aliran darah. Selain itu, perangsangan impuls simpatis menyebabkan vasokontriktor pembuluh darah pada tubuh kecuali pada otot yang aktif, terjadi vasodilatasi. Hal inilah yang menyebabkan tekanan darah akan meningkat setelah melakukan aktivitas fisik. Selain itu, sewaktu otot-otot berkontraksi, otot tersebut menekan pembuluh darah dari pembuluh perifer ke jantung dan paru-paru sehingga akan meningkatkan curah jantung.

Anda mungkin juga menyukai