PENDAHULUAN
Tekanan darah pada setiap orang berbeda beda, mulai dari bayi, remaja,
sampai dewasa memiliki kenormalan tekanan darah yang bervariasi. Perbedaan
tekanan darah juga bisa karena fisik yang terlalu Lelah untuk bekerja dan istirahat,
bahkan perbedaan siang dan malam tekanan darah bisa berubah.
Pada saat pengukuran waktu yang tepat untuk mengukur tekana darah pada
saat orang tersebut sedang beristrirahat seperti duduk dan berbaring. Karena saat kita
berdiri memiliki tekanan darah yang berbeda. Perbedaan tekanan darah juga bisa
1
dilakukan saat suhu dingin, tekanan darah bisa berubah seketika sesuai dengan suhu
tubuh kita.
Pada praktikum kali ini kami ingin membahas tentang pemeriksaan tekanan
darah seseorang dari mulai duduk, berbaring dan berdiri, mengukur tekanan darah
setelah otot bekerja, dan suhu badan jika satu tangan memasukkanya kedalam air
yang dingin. Cara yang digunakan adalah cara tidak langsung karena menggunakan
alat untuk mengukur tekanan darah yang lebih nyaman dan mudah digunakan untuk
mengukur tekanan darah.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum hari ini adalah untuk memahami metode pemeriksaan
tekanan darah dan mengetahui perbedaan tekanan darah dalam berbagai sikap seperti
pengaruh berbagai posisi tubuh terhadap tekanan darah.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tekanan darah adalah daya yang di perlukan agar darah dapat mengalir di
dalam pembuluh darah dan beredar mencapai seluruh jaringan tubuh manusia. Darah
dengan lancer beredar keseluruh bagian tubuh berfungsi sebagai media pengangkut
oksigen serta zat lain yang di perlukan untuk kehidupan sel-sel di dalam tubuh
(Moniaga, 2012).
Istilah “tekanan darah” berarti tekanan pada pembuluh nadi dari peredaran
darah sistemik di dalam tubuh manusia. Tekanan darah di bedakan antara tekanan
darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Tekanan darah sistolik adalah tekanan
darah ketika menguncup (kontraksi) sedangkan, tekanan darah diastolik adalah
tekanan darah ketika mengendor kembali (rileksasi). Tekanan darah tiap orang sangat
bervariasi. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah lebih rendah
dibandingkan usia dewasa.
Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana tekanan darah
akan lebih tinggi ketika seseorang melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika
sedang beristirahat (Sutanto, 2010).
3
bercabang-cabang menjadi pembuluh-pembuluh darg terdiri dari pembuluh-pembuluh
darah sangat kecil atau disebut dengan pembuluh kapiler. Jaringan ini mengalirkan
darah ke sel tubuh dan menghantarkan oksigen untuk menghasilkan energi yang
dibutuhkan demi kelangsungan hidup. Kemudian darah yang sudah tidak beroksigen
kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena, dan di pompa kembali ke paru-
paru untuk mengambil oksigen lagi. Saat jantung berdetak, otot jantung berkontraksi
untuk memompakan darah ke seluruh tubuh. Tekanan tertinggi berkontraksi dikenal
dengan tekanan sistolik. Kemudian otot jantung rileks sebelum kontraksi berikutnya,
dan tekanan ini paling rendah, yang dikenal sebagai tekanan diastolik. Tekanan
sistolik dan diastolik ini diukur ketika seseorang memeriksakan tekanan darah
(Beevers, 2002 dalam Jennie, 2007).
Ukuran tekanan darah normal orang dewasa berkisar 120/80 mmHg. Tekanan
darah dalam kehidupan bervariasi secara alami, seperti pada bayi dan anak-anak
secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah disbanding dengan
orang dewasa
4
Tekanan darah tinggi persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan
tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Menurut WHO, penyakit hipertensi
merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg
dan atau tekanan diastolik sama atau lebih besar 95 mmHg.
Tekanan darah mencapai puncak tertinggi pada pagi hari (mid morning), puncak
kedua pada sore hari, menurun malam hari, paling rendah pada waktu tidur sampai
jam tiga sampai jam empat pagi, kemudian tekanan darah naik perlahan sampai
bangun pagi dimana tekanan darah naik secara cepat. Tekanan darah dapat
bervariasi sampai 40 mmHg dalam 24 jam.
Peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolic bisa naik sewaktu mau bangun,
kemudian naik lagi setelah bangkit dari tidur dan bergerak.
3. Valsalva maneuver
4. Kerja jantung
5
5. Tahanan perifer
Pengaruh tahanan perifer pada tekanan darah disebabkan oleh perubahan diameter
pembuluh darah tepi, terutama pada arteriol. Perubahan pada diameter arteriol
akan mengakibatkan perubahan pada tahanan perifer total sehingga terjadi
perubahan tekanan darah.
6. Volume darah
7. Viskositas darah
Bila viskositas darah meningkat maka diperlukan tenaga yang lebih besar untuk
memompa darah pada jarak tertentu dan alirannya akan lebih lambat. Hal ini
disebabkan karena gesekan yang terjadi antara berbagai lapisan darah dan
pembuluhnya meningkat sehingga tekanan darah juga meningkat. Gesekan ini
menentukan ukuran koefisien angkat viskositas, sebaliknya bila viskositas darah
menurun, maka gesekan antara lapisan darah dan pembuluhnya akan menurun dan
tekanan darah akan turun.
Ciri khas system vaskular yang penting adalah semua pembuluh darah bersifat
distensibilitas, misalnya arteriol akan berdilatasi dan menurunkan tegangannya
ketika tekanan di dalam arteriol meningkat. Hal ini mengakibatkan bila terjadi
peningkatan aliran darah berarti disebabkan tidak hanya peningkatan tekanan
darah tetapi juga akibat penurunan tahanan.
6
E. Faktor eksternal yang mempengaruhi tekanan darah
1. Umur
2. Jenis kelamin
Tekanan darah pria lebih tinggi daripada tekanan darah wanita, hal ini disebabkan
wanita memimiliki hormon estrogen dan progesteron yang menjaga pembuluh
darah tetapelastis, tetapi setelah menopause, tekanan darah akan meningkat karena
pembuluh darah menjadi tidak elastic lagi.
3. Posisi tubuh
Tekanan darah adalah akibat dari curah jantung dan resistensi perifer, maka
tekanan darah dipengaruhi oleh keadaan-keadaan yang mempengaruhi setiap atau
dan isi sekuncup. Besarnya isi sekuncup ditentukan oleh kontraksi miokard dan
volume darah yang kembali kejantung.
Suhu ruang, ketenangan dan kenyamanan pada ruang periksa yang nyaman harus
diperhatikan. Suhu ruang yang terlalu dingin dapat meningkatkan tekanan darah.
5. Keadaan Psikologis
6. Olahraga
7
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa aktivitas fisik dapat menurunkan tekanan
darah pada individu yang menderita hipertensi (tekanan darah tinggi).
8
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Stigmomanometer (tensimeter)
2. stetoskop
c. balon dalam manset harus menutupi lengan ats di sisi ulnar (a.branchialis)
b. Sambil menunggu, pasang manset tensi meter pada kanan lengan atas op.
c. Carilah palpasi, denyut arteri branchialis pada fosa kulit dan denyut arteri
radialis pada pergelangan tangan OP.
9
e. lakukan pengukuran tekanan darah arteri branchialis cara auskultasi dan
tetap ke 5 fase korotkoff dalam pengukuran tersebut.
Tunggu 3 menit dan ukurlah kembali tekanan darah arteri branchialis dengan
cara yang sama. ulangi pengukuran sebanyak 3 kali untuk mendapatkan nilai
rata-rata catat hasilnya.
10
c. ulangi pengukuran tekanan darah ini tiap menit sampai tekanan darahnya
kembali seperti semula. catat hasil pengukuran tersebut.
11
g. Suruhlah OP segera mengeluarkan tangan kirinya dari es dan tetapkanlah
tekanan sistolik dan diastolik siap menit sampai kembali ke tekanan darah
basal. bila diperoleh hasil pengukuran tekanan sistolik kurang lebih dari 20
mmHg dan tekanan diastolik kurang lebih dari 15mHg, ulangi lagi
pengukuran untuk memastikan hasil pemeriksaan.
12
BAB IV
Umur : 19 Tahun
Berat Badan : 44
Secara Auskultasi
Sistole/Diastole : 100/80
Secara Palpasi
Sistole : 100
Sistole : 110
3. Sikap Berdiri
Secara Auskultasi
Sistole/Diastole : 120/90
13
Secara Palpasi
Sistole : 120
Nama OP : Syarifudin
Diastole : 80 mmHg
2.2 Pembahasan
14
menunjukkan peningkatan dari posisi berbaring telentang, duduk dan berdiri.
Naiknya tekanan sistolik dan diastolikdipengaruhi oleh :
Otot ketika berbaring telentang lebih kecil dibandingkan dengan tonus pada saat
duduk atau berdiri. Ketika duduk atau berdiri tonus otot meningkat sehingga
oksigen yang dibutuhkan menjadi lebih besar dan curah jantung (cardiac output)
menjadi lebih besar. Keadaan ini menyebabkan peningkatan tekanan sistolik dan
tekanan diastolik serta denyut jantung.
Pada perubahan posisi tubuh, tekanan darah bagian atas tubuh akan menurun
karena pengaruh gravitasi. Darah akan mengumpul pada pembuluh kapasitans
vena ekstermitas inferior sehingga pengisian atrium kanan jantung berkurang
dengan sendirinya curah jantung juga berkurang. Penurunan curah jantung akibat
pengumpulan darah pada anggota tubuh bagian bawah cenderung mengurangi
darah ke otak.
Pada percobaan pengaruh latihan fisik terhadap tekanan darah dikelompok kami,
didapatkan peningkatan aktivitas pada tekanan darah. Peningkatan tekanan darah ini
merupakan hasil dari respon kardiovaskular terhadap adanya kontraksi otot. Kerja ini
juga berfungsi untuk mengangkut O2 yang dibutuhkan oleh otot untuk melakuakan
kontrkasi selama latihan. Pada latihan fisik terjadi peningkatan curah jantung dan
15
redistribusi darah dari organ yang kurang aktif ke organ yang aktif. Peningkatan
curah jantung dilakukan dengan meningkatkan isi sekuncup dan denyut jantung.
Disaat melakukan latihan fisik, maka otot jantung akan mengkonsumsi O2 yang
ditentukan oleh faktor tekanan dalam jantung selama kontraksi sistole. Ketika tekanan
meningkat, maka konsumsi O2 ikut naik pula. Konsumsi O2 oleh otot jantung ini
dapat dihiting dengan mengalihkan denyut nadi dan tekanan darah sistolik. Pada
menit ke-4 setelah melakukan latihan ada penurunan tekanan darah baik pada tekanan
darah sistolik maupun tekanan darah diastolik. Penurunan tekanan darah setelah
melakukan latihan fisik terjadi krena pembuluh darah mengalami pelebaran dan
relaksasi.
16
setelah kerja otot lambat dalam mencapai titik stabil. Secara Auskultasi
Sistole/Diastole : 110/60
17
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam tekanan darah arteri brankhialis tekanan sistolik dan diastolik op berbaring
telentang lebih kecil dibandingkan tonus saat berdiri, dan juga dalam pemeriksaan
tekanan darah arteri brankhialis sebelum dan sesudah kerja otot dalam praktik yang
kami lakukan OP sebelum kerja otot sistol 120 diastol 80 namun setelah kerja otot
meningkat menjadi sistol 140 diastol 110, menunggu keadaan normal dari OP sekitar
menit ke 12 hal ini dikarenakan OP menyilang kaki dan banyak bicara.
5.2 Saran
Saat memeriksa tekanan darah seharusnya OP tidak banyak berbicara karena dapat
mempengaruhi tekanan darahnya dan juga kita selaku pemeriksa tidak untuk
mengajak berbicara dulu kepada OP. lakukan pemeriksaan dengan tenang dan hati-
hati, tidak tergesa-gesa.
18
DAFTAR PUSTAKA
19