Penjelasan
Darah terbentuk dari plasma darah dan sel darah, Di dalam plasma darah, terkandung zat-zat,
baik yang bersifat organik seperti glukosa, asam amino, protein dan hormon. Selain zat organik,
plasma darah mengandung zat-zat anorganik berupa ion natrium, klorida maupun karbonat.
Selanjutnya, plasma darah terdiri dari sel darah putih (leukosit), sel darah merah (eritrosit) dan
keping darah atau trombosit). Darah menyusun 8% dari berat badan manusia atau hewan
mammalia lainnya. Adapun, fungsi darah akan dijelaskan sebagai mana berikut :
1. Darah mengandung hemoglobin yang akan berikatan dengan oksigen serta mengeluarkan
karbon dioksida.
2. Darah berperan untuk mengangkut sari-sari makanan.
3. Mengendalikan ph
4. Memproteksi tubuh dari antigen yang membahayakan.
5. Mengendalikan suhu tubuh dengan cara melepaskan panas ke bagian tubuh yang kurang
aktif.
6. Mengedarkan hormon.
Alat peredaran darah terdiri dari komponen yaitu jantung dan pembuluh darah. Jantung
memiliki peranan sebagai alat pemompa darah. Pada manusia, jantung terdapat di bagian
rongga dada sebelah kiri. Adapun, bagian jantung terdiri dari dua ventrikel (bilik) serta dua buah
atrium (serambi). Darah akan mengalir dan beredar di dalam pembuluh darah. Pembuluh darah
dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : arteri, vena dan kapiler. Darah yang bersumber dari
pembuluh darah vena akan masuk ke bagian atrium. Atrium berperan untuk mengalirkan darah
menuju ventrikel. Sementara itu, karena ventrikel memiliki dinding yang lebih tebal, maka darah
dari ventrikel akan diedarkan ke seluruh bagian tubuh
Ditanyakan : Apakah fungsi jantung dalam sistem peredaran darah?
Penjelasan :
Sementara itu, peredaran darah pada manusia dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Peredaran darah besar : darah akan melewati jantung sebanyak dua kali (darah dari
jantung menuju ventrikel kiri, kemudian mengalir ke seluruh tubuh kecuali paru-paru,
lalu masuk kembali ke jantung)
2. Peredaran darah kecil : darah dari ventrikel kanan jantung, menuju paru-paru, masuk ke
atrium kanan jantung.
1. Ketika tekanan darah tertinggi atau ketika jantung berdetak (otot jantung berkontraksi),
tekanan sistolik dihasilkan, sedangkan ketika tekanan darah minimal, itu disebut sebagai
tekanan darah diastolik . Tekanan diastolik dihasilkan antara denyut atau pada
istirahatnya otot jantung di antara denyut; ini saatnya mengisi ulang darah.
2. Tekanan darah di dalam arteri maksimal pada saat tekanan sistolik sedangkan minimum
pada saat diastolik.
3. Ketika ventrikel kiri dan pembuluh darah berkontraksi, itu adalah tahap sistolik, dan
ketika ventrikel kiri dan pembuluh darah menjadi rileks, itu disebut fase diastolik .
4. Kisaran normal sistol adalah 90-120 mm Hg pada orang dewasa; 100mm Hg (6-9 tahun);
95 mm Hg (bayi), di sisi lain, 60-80 mm Hg; 65 mm Hg (6-9 tahun); 65mm Hg (bayi)
adalah kisaran normal diastole.
5. Dengan bertambahnya usia tekanan sistolik meningkat, sedangkan tekanan diastolik
menurun, dan karena itu disarankan untuk memantau tekanan tepat waktu dengan
bertambahnya usia.
6. Pembacaan tekanan darah dapat diperiksa dengan mengamati angka-angka yang
ditampilkan pada layar Sphygmomanometer, angka yang lebih tinggi adalah sistolik,
sedangkan angka yang lebih rendah adalah tekanan diastolik.
4. Tuliskan klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa
Jawaban:
Literatur:
dr. Anandika Pawitri. (2020). Kenali dan Atur Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah.
[Online]. Tersedia:
Sasmalinda, L., Syafriandi, dan Helma. (2013). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan
Tekanan Darah Pasien di Puskesmas Malalo Batipuh Selatan dengan Menggunakan
Regresi Linier Berganda. Mathematics Department State University of Padang,
Indonesia.
Casey, Aggie. 2006. Menurunkan Tekanan Darah. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.
Garnadi, Yudi. 2012. Hidup Nyaman Dengan Hipertensi. Jakarta: AgroMedia Pustaka.
Hull, Alison. 1993. Penyakit Jantung, Hipertensi, dan Nutrisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Faktor yang mempengaruhi tekanan darah berbeda dan tergantung dari jenis kondisinya. Secara
garis besar, berikut adalah faktor yang mempengaruhi tekanan darah:
1. Stres
Salah satu pemicu naik atau turunnya tekanan darah adalah kondisi emosi yang sedang Anda
alami, termasuk tingkat stres. Stres diketahui dapat memengaruhi kondisi fisik secara
keseluruhan, dan menyebabkan tekanan darah Anda meningkat secara mendadak.
2. Usia
Risiko mengalami tekanan darah tinggi ataupun rendah dapat meningkat seiring bertambahnya
usia, khususnya pada orang-orang berusia di atas 65 tahun.Oleh karena itu pastikan Anda
ataupun orangtua Anda menghindari berbagai penyebab hipertensi dengan melakukan pola hidup
sehat dan menghindari stres.
3. Jenis kelamin
Faktor yang mempengaruhi tekanan darah lainnya adalah jenis kelamin. Menurut The Journal of
Clinical Endocrinology Metabolism, pria ditemukan lebih berpotensi mengalami tekanan darah
tinggi daripada wanita.
4. Genetik
Faktor genetik bisa jadi salah satu peluang Anda mengalami tekanan darah tinggi. Tak jarang,
hipertensi juga dapat menurun dari keluarga meskipun Anda telah menjalani gaya hidup yang
jauh dari pemicu hipertensi.
5. Ras
Siapa sangka, ternyata orang-orang yang berasal dari ras Afrika atau yang berkulit gelap lebih
rentan untuk mengalami tekanan darah tinggi.
6. Obesitas atau berat badan berlebih
Obesitas atau memiliki berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko kenaikan tekanan darah
dan penyakit kardiovaskular karena ada sistem tertentu di tubuh yang teraktivasi. Sistem ini akan
meningkatkan tekanan darah.
7. Konsumsi garam
Sudah bukan rahasia lagi bahwa konsumsi garam berlebih adalah salah satu faktor yang
mempengaruhi tekanan darah tinggi. Sodium dapat memicu penyerapan air dalam tubuh yang
meningkatkan tekanan darah.
8. Konsumsi potasium
Konsumsi kadar garam berlebih dan potasium yang kurang adalah resep jitu untuk terjangkit
hipertensi. . Potasium dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan menyeimbangkan
efek buruk dari garam.
9. Konsumsi alkohol
Minum alkohol sebenarnya sah-sah saja, hanya saja Anda perlu mengatur takaran yang
dikonsumsi. Minum alkohol secara berlebih dalam merusak jantung serta pembuluh darah dan
meningkatkan kemungkinan Anda terkena hipertensi.
10. Aktivitas fisik
Kurangnya aktivitas fisik dapat menjadi salah faktor yang mempengaruhi kemunculan tekanan
darah tinggi. Orang-orang yang kurang aktif cenderung memiliki detak jantung yang lebih cepat
dan merupakan indikasi bahwa otot jantung perlu bekerja lebih ekstra.Selain itu, kurangnya
aktivitas fisik, seperti olahraga atau berjalan, dapat meningkatkan peluang Anda mengalami
obesitas.
11. Merokok
Merokok adalah salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan darah dan dapat memicu penyakit
jantung. Hal ini karena tembakau dapat merusak dan mempersempit dinding pembuluh darah
arteri.
12. Obat tertentu
Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat tekanan darah tinggi dapat memperbesar peluang
Anda mengalami tekanan darah rendah.
13. Kondisi medis tertentu
Beberapa kondisi medis tertentu dapat meningkatkan risiko Anda mengalami hipertensi
ataupun hipotensi, seperti kolesterol tinggi, diabetes, penyakit Parkinson, penyakit
jantung, sleep apnea, dan penyakit ginjal.