Anda di halaman 1dari 8

M.

Syabil Nafiun Lighairi


XI Perawat

Jantung

Jantung adalah sebuah organ tubuh manusia yang berongga serta


berotot yang berperan dalam sistem peredaran darah manusia. Jantung
mengendalikan seluruh kegiatan peredarah darah, dengan melibatkan
pembuluh darah sebagai salurannya. Jantung memompa darah ke
seluruh tubuh melalui kontraksi berirama dengan bantuan listrik
jantung. Darah ini dipompa ke seluruh tubuh.
Kandungan yang ada di dalam darah adalah nutrisi dan oksigen
yang berguna untuk kelangsungan hidup sel-sel tubuh. Setelah
digunakan oleh sel-sel tersebut, darah itu dikembalikan lagi ke
jantung, dan begitu seterusnya.
Jantung memiliki empat ruang yang masing-masing memiliki
fungsi tertentu. Fungsi utama jantung adalah untuk memompa darah
ke seluruh tubuh dan menampungnya kembali setelah organ paru-paru
membersihkan darah. tersebut Organ ini terletak di dalam rongga dada
tepatnya di bawah paru-paru sebelah kiri (pada umumnya), dan
dilindungi oleh tulang dada (sternum) dan tulang rusuk (costae).
Ukuran jantung lebih kurang sebesar kepalan tangan orang dewasa.
M. Syabil Nafiun Lighairi
XI Perawat

Bentuk jantung lebih kurang mirip seperti kepalan tangan orang


dewasa yang terbalik. Organ ini merupakan organ utama yang
berperan dalam sistem kardiovaskular. Ukuran jantung kira-kira
sebesar kepalan tangan orang dewasa atau memiliki panjang 12 cm,
lebar 8 cm, dan tebal 6 cm, dengan berat sekitar 300 gram. Jantung
terdiri dari otot-otot (muscular), apex (puncak), basis (dasar), atrium
kana dan kiri, serta bilik kanan dan kiri. Hal menarik yang bisa kita
ketahui dari organ yang satu ini adalah, mampu untuk memompa
darah atau berdetak sebanyak 100.000 kali selama sehari. Oleh karena
itu, darah yang dipompa olehnya mencapai 2000 galon darah atau
setara dengan 7.571 liter darah segar ke segala sel-sel tubuh.
Jantung memiliki tiga lapisan otot (myocardium) yang berbeda
dan masing-masing lapisannya memiliki fungsi yang berbeda pula.
Otot-otot jantung ini harus selalu disuplai oleh darah segar yang
dibawa oleh arteri coroner agar jantung tidak berhenti berdetak.
Berikut adalah lapisannya :
1) Lapisan Pericardium
lapisan paling atas yang menyelubungi jantung dan terbagi lagi
menjadi 2 macam lapisan, yaitu pericardium parietal yang melekat
pada tulang dada, tulang rusuk, dan selaput paru, serta pericardium
visceral atau disebut juga dengan epikardium yang berada di bawah
pericardium parietal. Diantara dua lapisan pericardium tersebut,
terdapat 50 cc cairan atau pelumas yang disebut dengan cairan
pericardium yang berfungsi sebagai pelumas agar melindungi kedua
lapisan saling bergesekan akibat dari gerak jantung saat memompa
darah. Jika kedua lapisan ini bergesekan, maka akan robek dan
menyebabkan perdarahan yang hebat di jantung.
2) Lapisan Miokardium
Lapisan ini berada di bawah lapisan pericardium dan merupakan
lapisan otot jantung yang paling tebal dan terdiri dari otot-otot jantung
yang banyak
M. Syabil Nafiun Lighairi
XI Perawat

3) Lapisan Endokardium
Lapisan ini merupakan lapisan terdalam (lapisan yang
berhubungan langsung dengan jantung) dan terdiri dari jaringan-
jaringan endotel.

Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah atau yang secara akademis disebut


sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi
memindahkan berbagai zat dari dan menuju sel-sel tubuh.
1. Peredaran Darah Kecil
Sistem peredaran darah kecil sering juga disebut dengan
peredaran darah pulmonal. Peredaran darah kecil bermula ketika
darah di bilik kanan jantung yang rendah oksigen dipompa oleh arteri
pulmonalis menuju paru-paru. Arteri pulmonalis adalah pembuluh
darah yang bertugas membawa darah ke paru-paru. Darah yang
mengandung banyak CO2 di bilik kanan dipompa ke paru-paru
melalui pembuluh arteri pulmonalis. Di paru-paru, tepatnya di
alveolus terjadi pertukaran gas CO2 dengan O2. Darah yang
M. Syabil Nafiun Lighairi
XI Perawat

mengandung O2 dialirkan kembali ke jantung pada serambi kiri


melalui vena pulmonalis. Pada sistem peredaran kecil, CO2 yang ada
dalam darah dilepaskan ke saluran paru-paru dan akan keluar saat
nafas dibuang. Ketika mengeluarkan CO2 kita akan menghirup
oksigen baru yang akan masuk ke aliran darah, kemudian mengalir
melalui vena paru-paru dan serambi kiri jantung menuju bilik kiri
jantung. Sistem peredaran darah kecil dimulai kembali. Jadi peredaran
darah kecil bekerja dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke
jantung.
2. Peredaran Darah Besar
Sistem Peredaran darah besar dikenal juga dengan nama
peredaran darah sistemik. Peredaran darah ini bermula ketika bilik kiri
jantung memompa darah yang mengandung oksigen dan nutrisi
melalui aorta (arteri utama) ke seluruh tubuh. Darah kaya O2 dipompa
oleh bilik kiri untuk diedarkan ke seluruh tubuh melalui aorta.
Sementara itu darah yang mengandung CO2 dari seluruh tubuh
memasuki serambi kanan melalui pembuluh darah vena kava superior
(untuk tubuh bagian atas) dan vena kava inferior (untuk tubuh bagian
bawah). Jika kadar oksigen dalam darah sudah rendah atau hanya
tersisa karbondioksida, maka darah akan terkumpul di pembuluh
darah kemudian masuk ke serambi kanan dan bilik kanan jantung.
Pada sistem peredaran darah besar ada dua pembuluh darah yang
bekerja. Pertama, vena cava superior yang bertugas membawa darah
dari kepala dan lengan menuju jantung. Kedua, vena cava inferior
yang membawa darah dari perut dan kaki menuju jantung. Jadi,
peredaran darah besar bekerja dari jantung ke seluruh tubuh,
kemudian kembali lagi ke jantung.
M. Syabil Nafiun Lighairi
XI Perawat

Hipertensi

Penjelasan:
2. Pengertian
Hipertensi adalah pengertian medis dari penyakit tekanan darah
tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi
kesehatan yang membahayakan nyawa jika dibiarkan. Bahkan,
gangguan ini dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya
penyakit jantung, stroke, hingga kematian.
3. Penyebab Hipertensi
Hipertensi terbagi menjadi dua jenis, yaitu hipertensi primer
dan sekunder. Berikut penjelasan tentang penyebab hipertensi ini:

 Hipertensi Primer
Penyebab terjadinya hipertensi pada kebanyakan orang dewasa
tidak dapat diidentifikasi. Hipertensi primer cenderung berkembang
secara bertahap selama bertahun-tahun yang akhirnya semakin parah
jika tidak dilakukan penanganan.
M. Syabil Nafiun Lighairi
XI Perawat

 Hipertensi Sekunder
Hipertensi jenis ini cenderung terjadi secara tiba-tiba dan
menyebabkan tekanan darah lebih tinggi dibandingkan hipertensi
primer. Berbagai kondisi yang dapat menyebabkan hipertensi
sekunder, antara lain:
1) Obstruktif sleep apnea (OSA).
2) Masalah ginjal.
3) Tumor kelenjar adrenal.
4) Masalah tiroid.
5) Cacat bawaan di pembuluh darah.
6) Obat-obatan, seperti pil KB, obat flu, dekongestan, obat
penghilang rasa sakit yang dijual bebas.
7) Obat-obatan terlarang.
4. Faktor resiko Hipertensi
Memang faktor risiko untuk alami hipertensi berbanding lurus
dengan usia. Seseorang yang memiliki usia lebih tua memiliki
kemungkinan lebih besar untuk alami hipertensi.
Beberapa faktor risiko lainnya yang dapat meningkatkan
terjadinya hipertensi adalah:
1) Memiliki usia di atas 65 tahun.
2) Sering mengonsumsi makanan tinggi garam berlebihan.
3) Alami kelebihan berat badan atau obesitas.
4) Adanya riwayat keluarga dengan kondisi medis yang
sama.
5) Kurang mengonsumsi buah dan sayuran.
6) Tidak aktif secara fisik atau jarang berolahraga.
7) Mengonsumsi terlalu banyak makanan atau minuman
yang mengandung kafein.
8) Memiliki kebiasaan merokok.
9) Banyak mengonsumsi minuman beralkohol.
M. Syabil Nafiun Lighairi
XI Perawat

10) Stres. Tingkat stres yang tinggi dapat meningkatkan


tekanan darah untuk sementara.
11) Alami kondisi kronis tertentu, seperti penyakit ginjal,
diabetes, atau sleep apnea.
Perlu dipahami juga terkadang kehamilan juga dapat
menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi.

5. Gejala Hipertensi

Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa


gejala yang timbul, antara lain:

1) Sakit kepala;
2) Mimisan;
3) Masalah penglihatan;
4) Nyeri dada;
5) Telinga berdengung;
6) Sesak napas; dan
7) Aritmia.

Untuk hipertensi yang berat gejalanya bisa berupa:

1) Kelelahan;
2) Mual dan/atau muntah;
3) Kebingungan;
4) Merasa cemas;
5) Nyeri pada dada;
6) Tremor otot; dan
7) Adanya darah dalam urine
6. Pengobatan Hipertensi
Obat-obatan yang umumnya diberikan kepada para pengidap
hipertensi, antara lain:
M. Syabil Nafiun Lighairi
XI Perawat

1) Obat untuk membuang kelebihan garam dan cairan di tubuh


melalui urine. Pasalnya, hipertensi membuat pengidapnya rentan
terhadap kadar garam tinggi dalam tubuh.
2) Obat untuk melebarkan pembuluh darah sehingga tekanan darah
bisa menurun. Perlu diketahui bahwa hipertensi membuat
pengidapnya rentan mengalami sumbatan pada pembuluh darah.
3) Obat yang bekerja untuk memperlambat detak jantung dan
melebarkan pembuluh darah.
4) Obat penurun tekanan darah yang berfungsi untuk membuat
dinding pembuluh darah lebih rileks.
5) Obat penghambat renin untuk menghambat kerja enzim yang
berfungsi menaikkan tekanan darah. Jika renin bekerja berlebihan,
tekanan darah akan naik tidak terkendali
7. Pencegahan Hipertensi
1)Mengonsumsi makanan sehat, seperti buah dan sayuran.
2)Batasi asupan garam (menjadi kurang dari 5g setiap hari).
3)Kurangi konsumsi kafein yang berlebihan.
4)Berhenti merokok.
5)Berolahraga secara teratur.
6)Menjaga berat badan.
7)Mengurangi konsumsi minuman beralkohol.
8)Membatasi asupan makanan tinggi lemak jenuh.
9)Menghilangkan/mengurangi lemak trans dalam diet.

Anda mungkin juga menyukai