Anda di halaman 1dari 30

NAMA KELOMPOK 7:

Anatomi dan Fisiologi Sistem


Kardiovaskular
 Pengertian Jantung
Jantung merupakan
suatu organ otot
berongga yang terletak
di pusat dada. Bagian
kanan dan kiri jantung
masing-masing memiliki
ruang sebelah atas
(atrium) yang
mengumpulkan darah
dan ruang sebelah
bawah (ventrikel) yang
mengeluarkan darah.
Fungsi sistem kardiovaskuler
( jantung )
 Memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan
nutrisi ke seluruh jaringan dan organ tubuh yang
diperlukan dalam proases metabolisme.
 Secara normal setiap jaringan dan organ tubuh akan
menerima aliran darah dalam jumlah yang cukup
sehingga jaringan dan organ tubuh menerima
nutrisi dengan kuat.
 Sistem kardiovaskuler juga berfungsi sebagai
sistem regulasi melakukan mekanisme yang
bervariasi dalam merespons seluruh aktivitas tubuh
Anatomi Sistem Kardiovaskular

 Jantung
1. Letak Jantung
Jantung terletak di
rongga toraks (dada)
sekitar garis tengah
antara sternum atau
tulang dada di sebelah
anterior dan vertebra
(tulang punggung) di
sebelah posterior.
LANJUTAN
2. Ruang Jantung
Jantung dibagi menjadi separuh
kanan dan kiri, dan memiliki empat
bilik (ruang), bilik bagian atas dan
bawah di kedua belahannya. Bilik-
bilik atas, atria (atrium, tunggal)
menerima darah yang kembali ke
jantung dan memindahkannya ke
bilik-bilik bawah, ventrikel, yang
memompa darah dari jantung. Kedua
belahan jantung dipisahkan oleh
septum, suatu partisi otot kontinu yang
mencegah pencampuran darah dari
kedua sisi jantung. Pemisahan ini
sangat penting, karena separuh kanan
jantung menerima dan memompa
darah beroksigen rendah sementara
sisi kiri jantung menerima dan
memompa darah beroksigen tinggi
(Sherwood, Lauralee, 2001: 259-260).
LANJUTAN
3. Katub-katub Jantung
Katup jantung berfungsi
mempertahankan aliran darah
searah melalui bilik-bilik
jantung (Aurum, 2007). Setiap
katub berespon terhadap
perubahan tekanan (Setiadi
2007: 169). Katub-katub
terletak sedemikian rupa,
sehingga mereka membuka dan
menutup secara pasif karena
perbedaan tekanan, serupa
dengan pintu satu arah
Sherwood, Lauralee, 2001:
261).
4. Lapisan Jantung
Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan berbeda,
yaitu:
a.Perikardium (Epikardium)
Epi berarti “di atas”, cardia berarti “jantung”,
yang mana bagian ini adalah suatu membran
tipis di bagian luar yang membungkus
jantung.
LANJUTAN
b. Miokardium
Myo berarti “otot”, merupakan lapisan
tengah yang terdiri dari otot jantung,
membentuk sebagian besar dinding
jantung
c. Endokardium
Endo berarti “di dalam”, adalah lapisan tipis
endothelium, suatu jaringan epitel unik yang
melapisi bagian dalam seluruh sistem
sirkulasi (Sherwood, Lauralee, 2007: 262
 Vaskularisasi Jantung( pembuluh darah)
Pembuluh darah adalah prasarana jalan
bagi aliran darah. Secara garis besar
peredaran darah dibedakan menjadi dua,
yaitu peredaran darah besar yaitu dari
jantung ke seluruh tubuh, kembali ke
jantung (surkulasi sistemik), dan peredaran
darah kecil, yaitu dari jantung ke paru-paru,
kembali ke jantung (sirkulasi pulmonal).
 Darah
 Pengertian Darah
Darah manusia adalah cairan
jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah
mengangkutoksigen yang diperlukan oleh
sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga
menyuplai jaringantubuh dengan nutrisi,
mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan
mengandung berbagai bahan penyusun
sistem imun yang bertujuan
mempertahankan tubuh dari berbagai
penyakit. Hormon-hormon dari sistem
endokrin juga diedarkan melalui darah.
LANJUTAN
 Pembagian darah
○ Plasma darah 55 %
○ Sel-sel darah 45 %; terdiri dari:
- Sel darah merah (eritrosit)
- Sel darah putih (leukosit)
- keping-keping darah (trombosit)
 Fungsi Darah
○ Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru
untuk diedarkankeseluruh jaringan tubuh.
○ Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk
dikeluarkan melalui paru- paru.
○ Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk
diedarkandandibagikanke seluruh jaringan/ alat tubuh.
○ Mengangkat / mengeluarkan zat-zat yang tidak
berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui ginjal
dan kulit.
○ Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit
dan racun dalam tubuhdengan perantaraan leukosit dan
antibodi/ zat–zat anti racun.
○ Menyebarkan panas keseluruh tubuh
Perubahan Anatomi dan Fisiologi Sistem
Kardiovaskuler pada Ibu Hamil

 Perubahan dan Perkembangan Sistem Kardiovaskuler


 Peningkatan curah jantung pada kehamilan 16 minggu
sekitar 40-50% dari biasanya
 Peningkatan volume darah 25-30%, sel darah merah
bertambah 20% yang menyebabkan hemodilus
 Denyut nadi meningkat
 Cardiac output meningkat karena adanya peningkatan
volume darah
 Terdapat sedikit peningkatan tekanan darah sampai umur
kehamilan 30 minggu
 Peningkatan volume darah, bersamaan dengan distensi pada
vena dan tekanan uterus menyebabkan oedema pada kaki,
vulva dan saluran anal, sehingga beresiko terjadi varises
vena dan sering hemoroid
LANJUTAN
 Perubahan Sistem Kardiovaskuler Berdasarkan
Usia Kehamilan
 Ketika seorang ibu hamil memasuki usia minggu
ke-5, maka salah satu organ yang mengalami
perubahan fungsi secara fisiologis adalah jantung.
Pada saat itu jantung mengalami perubahan yang
komplek yang berefek pada perubahan fisiologi
tubuh lainnya.
 Pada minggu ke 10-20 volume jantung mengalami
peningkatan.
 Volume Plasma juga mengalami peningkatan sejak
usia kehamilan 6-8 minggu sampai dengan usia 32
minggu maximal 4700-5200 ml (sekitar 45 %).
Perubahan Sistem Kardiovaskuler Berdasrkan
Perkembangan Trimester

 Trimester I
 Sirkulasi darah itu dalam kehamilan dipengaruhi
oleh sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar
pula, uterus yang membesar dengan pembuluh
darah yang membesar pula, mammae dan alat
lain yang memang berfungsi berlebihan dalam
kehamilan. Volume plasenta maternal mulai
meningkat pada saat 10 minggu usia kehamilan
dan terus menerus meningkat sampai 30-34
minggu, sampai ia mencapai titik amaksimum.
LANJUTAN
 Perubahan rata-rata volume plasenta maternal
berkisar antara 20-100%. RBC meningkat 18%
tanpa suplemen-suplemen zat besi dan terjadi
peningkatan yang lebih besar yaitu 30% jika ibu
meminum suplemen zat besi. Karena volume
plasma meningkat rata-rata 50% sementara
massa RBC meningkat hanya 18-30%, maka
terjadi penurunan hematokrit selama kehamilan
normal sehingga disebut anemia fisiologis.
LANJUTAN
 Tekanan darah akan turun selama 24 minggu
pertama kehamilan akibat terjadi penurunan
dalam perifer vaskuler resistence yang
disebabkan oleh peregangan otot halus oleh
progestrone. Tekanan sistolik akan turun sekitar
5-10 mmHg dan diastolic pada 10-15 mmHg.
Selama kehamilan normal cardiac output
meningkatkan sekitar 30-50% dn mencapai level
maksimumnya selama trimester pertama atau
kedua dan tetapm Tinggi selama persalinan.
 Trimester II
 Pada usia kehamilan 16 minggu, mulai jelas
kelihatan terjadi proses hemodilusi.
Setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi
sedikit naik kembali pada tekanan darah sebelum
aterm. Perubahan auskultasi mengiringi
perubahan ukuran dari posisi jantung.
Peningkatan volume darah dan curah jantung
juga menimbulkan perubahan hasil auskultasi
yang umum terjadi selama masa kehamilan.
 Trimester III
 Selama kehamilan jumlah leukosit akan
meningkat yakni berkisar antara 5000-12000 dan
mencapai puncaknya pada saat persalinan dan
masa nifas berkisar 14000-16000 penyebab
peningkatan ini belum diketahui. Respon yang
sama diketahui terjadi selama dan setelah
melakukan latihan yang berat. Distribusi tipe sel
juga akan mengaami perubahan. Pada kehamilan,
terutama trimesetr ke-3, terjadi peningkatan
jumlah granulosit dan limfosit dan secara
bersamaan limfosit dan monosit.
Dampak Perubahan Sistem Kardiovasikuler

 Kebutuhan suplai Fe kepada ibu hamil meningkat sekitar 500 mg/ hari
 Ibu hamil sering lebih cepat mengalami kelelahan dalam beraktifitas
 Bengkak pada tungkai bawah, namun hati-hati bila pembengkakan
berlebihan dan terjadi di tangan atau muka karena bisa merupakan
gejala pre eklampsi.
 Terjadinya anemia fisiologis ( keadaan normal Hb 12 gr% dan
hematokrit 35 %)
 10% wanita hamil mengalami hipotensi dan diaphoretic bila berada
dalam posisi terlentang.
 Walaupun begitu dalam keadaan normal, kesehatan wanita hamil tidak
akan terganggu. Namun pada ibu hamil denngan riwayat penyakit
jantung, kondisi ini memperburuk keadaan. Sehingga seorang wanita
dengan penyakit atau gangguan pada jantung sebaiknya berkonsultasi
dulu dengan dokter sebelum merencanakan kehamilan.
Penyakit ibu hamil yang berkaitan dengan system
kardiovaskuler

 Hipertensi Dalam Kehamilan, Preeklampsia, Dan


Eklampsia
1. Definisi
Hipertensi adalah tekanan darah
sekurang-kurangnya 140 mmHg sistolik atau
90 mmHg diastolik pada dua kali pemeriksaan
berjarak 4-6 jam pada wanita yang sebelumnya
normotensi.

Bila ditemukan tekanan darah tinggi


(≥140/90 mmHg) pada ibu hamil, lakukan
pemeriksaan kadar protein urin dengan tes celup
urin atau protein urin 24 jam dan tentukan diagnosis.
LANJUTAN
2. Faktor predisposisi
- Kehamilan kembar
- Penyakit trofoblas
- Hidramnion
- Diabetes melitus
- Gangguan vaskuler plasenta
- Faktor herediter
- Riwayat preeklampsia sebelumnya
- Obesitas sebelum hamil
3. Macam- macam Hipertensi
a. Hipertensi Kronik
 Definisi
Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul dari sebelum
kehamilan dan menetap setelah persalinan
 Diagnosis
- Tekanan darah ≥140/90 mmHg
- Sudah ada riwayat hipertensi sebelum hamil, atau
diketahui adanya hipertensi pada usia kehamilan <20
minggu
- Tidak ada proteinuria (diperiksa dengan tes celup
urin)
- Dapat disertai keterlibatan organ lain, seperti mata,
jantung, dan ginjal
b. Hipertensi Gestasional
○ Definisi
Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul setelah
kehamilan 20 minggu dan menghilang setelah
persalinan
○ Diagnosis
 Tekanan darah ≥140/90 mmHg
 Tidak ada riwayat hipertensi sebelum hamil, tekanan
darah normal di usia kehamilan <12 minggu
 Tidak ada proteinuria (diperiksa dengan tes celup urin)
 Dapat disertai tanda dan gejala preeklampsia, seperti
nyeri ulu hati di trombositopenia
 Diagnosis pasti ditegakkan pascapersalinan
 Preeklampsia Dan Eklampsia
 Diagnosis
○ Preeklampsia Ringan
 Tekanan darah ≥140/90 mmHg pada usia kehamilan >
20 minggu
 Tes celup urin menunjukkan proteinuria 1+ atau
pemeriksaan protein kuantitatif menunjukkan hasil >300
mg/24 jam
○ Preeklampsia Berat
 Tekanan darah >160/110 mmHg pada usia kehamilan
>20 minggu
 Tes celup urin menunjukkan proteinuria ≥2+ atau
pemeriksaan protein kuantitatif menunjukkan hasil >5
g/24 jam
 Atau disertai keterlibatan organ lain:
Terusan.e ...
 Atau disertai keterlibatan organ lain:
○ Trombositopenia (<100.000 sel/uL), hemolisis
mikroangiopati
○ Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen kuadran
kanan atas
○ Sakit kepala , skotoma penglihatan
○ Pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion
○ Edema paru dan/atau gagal jantung kongestif
○ Oliguria (< 500ml/24jam), kreatinin > 1,2 mg/dl
○ Superimposed preeklampsia pada hipertensi kronik
○ Ibu dengan riwayat hipertensi kronik (sudah ada
sebelum usia kehamilan 20 minggu)
○ Tes celup urin menunjukkan proteinuria >+1 atau
trombosit <100.000 sel/uL pada usia kehamilan > 20
minggu
 Eklampsia
 Diagnosa
○ Kejang umum dan/atau koma
○ Ada tanda dan gejala preeklampsia
○ Tidak ada kemungkinan penyebab lain (misalnya
epilepsi, perdarahan subarakhnoid, dan
meningitis)
 Tata Laksana
○ Ibu hamil dengan preeklampsia harus segera dirujuk
ke rumah sakit.
○ Pencegahan dan tatalaksana kejang
○ Bila terjadi kejang, perhatikan jalan napas, pernapasan
(oksigen), dan sirkulasi (cairan intravena).
Terusan.e ...
○ MgSO4 diberikan secara intravena kepada ibu
dengan eklampsia (sebagai tatalaksana kejang)
dan preeklampsia berat (sebagai pencegahan
kejang). Cara pemberian dapat dilihat di halaman
berikut.
○ Pada kondisi di mana MgSO4 tidak dapat
diberikan seluruhnya, berikan dosis awal (loading
dose) lalu rujuk ibu segera ke fasilitas kesehatan
yang memadai.
○ Lakukan intubasi jika terjadi kejang berulang dan
segera kirim ibu ke ruang ICU (bila tersedia) yang
sudah siap dengan fasilitas ventilator tekanan
positif

Anda mungkin juga menyukai