Disusun Oleh :
Elisma, M.Farm., Apt.
Yuliawati, M. Farm., Apt
NAMA
NIM
KELOMPOK
Halaman
Halaman
A. Tujuan Percobaan
B. Teori Singkat
Kata anatomy berasal dari bahasa yunani (Greek) yang secara literatur
diartikan sebagai “membuka suatu potongan”. Anatomi adalah suatu ilmu yang
mempelajari bagian dalam (internal) dan luar (external) dari struktur tubuh manusia
dan hubungan fisiknya dengan bagian tubuh yang lainnya. Contoh: mempelajari
organ jantung dan posisinya dalam tubuh.
Kata physiology juga juga berasal dari bahasa Yunani (Greek) yaitu ilmu
yang mempelajari bagaimana suatu organisme melakukan fungsi utamanya. Contoh:
seseorang yang ingin mempelajari fisiologi tentang bagaimana jantung bisa
memompa darah. Anatomi fisiologi adalah dua hal yang berkaitan erat satu dengan
yang lainnya baik secara teoritis maupun secara praktikal, sehingga muncul suatu
konsep: “semua fungsi yang spesifik dibentuk dari struktur yang spesifik”.
a. Klasifikasi Anatomi
Anatomi terbagi atas: anatomi mikroskopik dan anatomi makroskopik.
Anatomi mikroskopik adalah mempelajari suatu struktur yang tidak bisa dilihat
dengan mata telanjang. Bentuk pemeriksaan mikroskopis adalah pemeriksaan
sitologi dan histologi. Sitologi mempelajari suatu sel secara undividual sedangkan
histologi memperlajari suatu jaringan. Anatomi makroskopik mempelajari suatu
struktur yang besar yang bisa dilihat dengan mata telanjang, antara lain: anatomi
permukaan (ciri-ciri dari permukaannya), anatomi regional (fokus pada area
tertentu), anatomi sistemik (seperti mempelajari organ pencernaan, eksresi,
respirasi). Anatomi perkembangan (mempelajari perubahan dari suatu struktur).
Organ merupakan bagian tubuh yang memiliki satu atau lebih fungsi tertentu.
Penyusun organ adalah beberapa jenis jaringan yang terorganisir dan saling berkaitan
satu dengan lainnya. Contoh : usus halus, berfungsi mencerna dan menyerap sari-sari
makanan. Struktur usus halus terdiri dari jaringan otot, jaringan epitel, jaringan ikat,
dan jaringan saraf. Sistem organ merupakan gabungan dari berbagai organ yang
melaksanakan satu fungsi dalam koordinasi.
C. Prosedur Percobaan
1. Rongga-rongga Tubuh
a. Identifikasi ke 5 rongga tubuh manusia pada Gambar 1.
b. Kemudian dari model anatomi yang tersedia, identifikasi organ-organ yang
terdapat dalam rongga kemudian tabelkan seperti tabel di bawah ini.
2.
3.
4.
5.
1
2
4. Anatomi
a. Korbankan seekor tikus putih jantan atau betina dengan cara membiusnya
dengan takaran berlebihan suatu anestetik (eter, kloroform atau urethane).
b. Menggunakan gunting bedah, buat guntingan midsagital dalam kulit sepanjang
daerah abdomen dan torax. (Amati bagaimana letak kulit pada tubuh tikus).
c. Gunting kulit secara lateral pada bagian anterior dan posterior dari torehan
midsagital sehingga seluruh otot torso dipamerkan.
d. Tusuk ujung gunting hati-hati ke dalam otot abdomen inferior dan buatkan
torehan sepanjang rongga abdomen.
e. Buat torehan lateral seperlunya untuk memamerkan organ dalam.
f. Buat sketsa dan identifikasi bagian-bagian berikut:
diafragma intestinum
muskulus messeter colon
cor anus
vena brachiocephalis ureter
vena jugularis vesica urinaria
A. Tujuan Percobaan
Dapat memahami dan menjelaskan tentang berbagai organ dalam tubuh, serta
fungsinya masing-masing.
B. Teori Singkat
Beberapa macam organ akan terangkai membentuk suatu sistem organ. Organ
tubuh manusia makhluk hidup tidak bekerja sendiri-sendiri. Akan tetapi, saling
bergantung dan saling melakukan dengan organ lainnya. Sekelompok organ tubuh
yang bekerja sama untuk melakukan fungsi tertentu disebut sistem organ.
1 Pencernaan
2 Pernapasan
3 Peredaran darah
4 Eksresi
5 Rangka
6 Otot
7 Reproduksi
8 Saraf
9 Hormon
a. Jantung
Fungsi paru-paru:
c. Otak
d. Usus
Fungsi usus:
2
1
3
4
5
6
7
A. Tujuan Percobaan
B. Teori Singkat
Pernafasan atau respirasi adalah menghirup udara dari luar yang mengandung
oksigen (O2) kedalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung
karbondioksida (CO2) sebagai sisa keluar dari tubuh. Sisa respirasi berperan untuk
menukar udara ke permukaan dalam paru-paru. Udara masuk dan menetap dalam
sistem pernafasan dan masuk dalam pernafasan otot sehingga trakea dapat
melakukan penyaringan, penghangatan dan melembabkan udara yang masuk, juga
melindungi organ lembut. Penghisapan ini disebut inspirasi dan menghembuskan
disebut ekspirasi.
Secara fungsional (faal) saluran pernafasan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Zona Konduksi
2. Zona Respiratorik
Zona respiratorik terdiri dari alveoli, dan struktur yang berhubungan. Pertukaran
gas antara udara dan darah terjadi dalam alveoli. Selain struktur diatas terdapat
pula struktur yang lain, seperti bulu-bulu pada pintu masuk yang penting untuk
menyaring partikel-partikel yang masuk. Sistem pernafasan memiliki sistem
pertahanan tersendiri dalam melawan setiap bahan yang masuk yang dapat
merusak.
A. Tujuan Percobaan
B. Teori Singkat
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem pergerakan darah di dalam tubuh
yang berfungsi untuk membawa bahan-bahan yang diperlukan ke seluruh jaringan
dan bahan buangan (hasil metabolisme) dari jaringan ke organ eksresi. Peredaran
darah di dalam tubuh manusia dibagi kepada peredaran darah sistemik yaitu
peredaran darah yang bermula dari jantung melalui arteri dan diedarkan ke seluruh
jaringan, dan peredaran darah pulmonary yaitu peredaran darah dari jantung melalui
arteri pulmonary yang khusus ke paru-paru. Dalam peredaran sistemik, oksigen
diberikan dari darah ke jaringan sedangkan karbondioksida dari jaringan akan masuk
ke dalam darah dan dibawa kembali ke jantung melalui vena cava. Dalam peredaran
pulmonary, darah yang mengandung karbondioksida yang berasal dari jantung akan
di bawa ke paru-paru melalui artery pulmonary dan digantikan dengan oksigen dan
di bawa kembali ke dalam jantung melalui vena pulmonary.
C. Prosedur Percobaan
Prosedur percobaan
A. Jantung
1. Kecepatan Jantung
Denyut jantung dapat diraba pada daerah tubuh tertentu dimana terdapat arteri
yang superfisial misalnya : ( a. carotid, a. temporalis, a. maxilaris dan a. radialis
dengan menepatkan jemari tangan pada bagian-bagian tersebut).
Hitung kecepatan denyut jantung Saudara pada posisi-posisi berikut :
a. Berbaring
b. Duduk
c. Berdiri
d. Setelah latihan ringan (lari ditempat lebih kurang 20 langkah)
e. Setelah latihan lebih berat (lari lebih kurang 50 langkah)
Catat kecepatan denyut ini dalam denyut/menit.
Catat pula hasil yang diperoleh oleh seluruh praktikan. Bahas hasil pengamatan
Saudara.
2. Bunyi Jantung
Kedua bunyi jantung, yakni sistolik dan diastolik, dapat didengar dengan
menempatkan stethoscope pada:
a. Ruang antar rusuk (intercostal) kiri kelima untuk bunyi sistolik
b. Ruang antar rusuk kiri kedua untuk bunyi diastolik
Dengarkan bunyi jantung Saudara dengan bunyi jantung dua anggota kelompok yang
lain. Dengarkan bunyi jantung seorang praktikan setelah ia berlari ditempat sebayak
30 langkah, kemudian bandingkan dengan bunyi jantung normal.
b. Cara Auskultasi
Setelah mengikatkan ban pada lengan atas, tempatkan bel stethoscope pada
percabangan arteri brachial, arteri ulnaric dan arteri radialis. Naikkan tekanan
dalam ban, sehingga aliran dalam a. radialis dan a. ulnaris dihambat. Kini
turunkan tekanan berangsur-angsur dengan membuka sekrup pentil, dan catat
tekanan dimana bunyi terdengar untuk pertama kalinya. Ini merupakan tekanan
sistolik. Turunkan terus tekanan dalam ban, sampai pada suatu bunyi tidak
terdengar lagi. Tekanan yang terbaca pada saat bunyi hilang ini adalah tekanan
diastolik. Lakukan pengukuran terhadap 2 anggota dari masing-masing kelompok,
seorang wanita dan seorang pria menurut posisi dan kegiatan yang tercantum
dalam tabel di bawah.
Catat data yang diperoleh dari seluruh praktikan, hitung rata-rata untuk seluruh
praktikan dan hitung deviasi bakunya. Dari data yang terkumpul, amati apakah
ada perbedaan antara tekanan darah wanita dengan pria.
Duduk
Berbaring
Berbaring kaki 90 %
tubuh
Berdiri
Kerja otak
4. Pertanyaan
A. Tujuan Percobaan
B. Teori Pendukung
Ginjal berbentuk seperti biji kacang merah. Panjangnya sekitar 10 cm, beratnya
kurang lebih 170 gram, dan terletak di dalam rongga perut. Ginjal berjumlah 2 buah
dan berwarna merah keunguan. Ginjal bagian kiri letaknya lebih tinggi daripada
ginjal bagian kanan. Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme dalam
bentuk air seni (urin). Urin mengandung air, urea, dan garam mineral. Ginjal
tersusun atas kulit ginjal (korteks),sumsum ginjal (medula), dan rongga ginjal
(pelvis).
Pada kulit ginjal terdapat nefron yang berfungsi sebagai alat penyaring darah.
Korteks mengandung lebih kurang satu juta nefron. Setiap nefron tersusun
atas badan malphighi dan saluran panjang (tubulus) yang berkelok-kelok. Badan
malpighi tersusun atas glomerulus dan kapsul Bowman. Glomerulus merupakan
untaian pebuluh darah kapiler tempat darah disaring. Glomerulus dikelilingi oleh
kapsul Bowman.
Tubulus ginjal terdiri atas tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus
kontortus distal, dan tubulus kolektivus. Lengkung henle adalah bagian tubulus yang
melengkung pada daerah medula dan berhubungan dengan tubulus proksimal dan
tubulus distal. Bagian lengkung henle ada dua, yaitu lengkung henle yang
melengkung ke atas (ascenden) dan lengkung henle yang melengkung ke
bawah (descenden). Tubulus-tubulus ini mengalirkan urin ke rongga ginjal.
2. Fisiologi
Alat dan bahan
A. Tujuan Percobaan
B. Teori Singkat
C. Prosedur Percobaan
2. Fisiologi
Distribusi Reseptor Rasa
Larutan berikut merupakan larutan yang memiliki rasa pada nilai ambang rasa lidah
(pada rata-rata orang), tentukan lokasi reseptor untuk empat jenis rasa pada lidah,
kemudian gambarkan masing-masing lokasi tersebut :
Larutan kinin sulfat
Larutan sukrosa
Larutan asam asetat
Larutan natrium klorida
Setiap kali setelah mengecap satu rasa, kumurlah dengan air tawar.
Tulislah komponen dari telinga bagian luar, tengah dan telinga bagian dalam
beserta fungsinya pada tabel berikut :
SISTEM PELIPUT
A. Tujuan Percobaan
1. Mengenal struktur dan fungsi peliput
2. Mempelajari beberapa karakterisasi sensasi pada kulit
3. Mempelajari beberapa bagian kulit manusia
4. Mempelajari pola distribusi reseptor pada kulit
5. Mengetahui kepekaan tubuh terhadap tekanan yang bervariasi pada suatu tempat
6. Mengenal adanya nyeri acuan
B. Teori Singkat
Sistem peliput meliputi kulit, turunan kulit (seperti kuku, kelenjer dan rambut),
serta beberapa jenis reseptor khusus. Kulit merupakan pembungkus yang elastisk
yang melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan. Kulit juga merupakan alat tubuh
yang terberat dan terluas ukurannya, yaitu 15% dari berat tubuh dan luasnya 1,50 –
1,75 m2. Rata- rata tebal kulit 1-2 mm. Paling tebal (6 mm) terdapat di telapak
tangan dan kaki.
Kulit terbagi atas tiga lapisan pokok, yaitu epidermis, dermis atau korium,
dan jaringan subkutan atau subkutis.Pada kulit tebal terdapat 5 daerah epidermis
yang disusun mulai dari yang paling dalam yaitu stratum germinavitum, stratum
spinosa, stratum granulosum, stratum lucidum dan stratum corneum. Dermis
(corium), seperti halnya epidermis, bervariasi dalam ketebalannya pada daerah tubuh
yang berbeda, misalnya kulit paling tebal (5-6 mm) terdapat pada telapak kaki.
Bagian kulit ini terdiri dari masa jaringan ikat dan serabut-serabut elastis, memiliki
banyak pembuluh darah, saraf dan limfatik melewati dermis.
Pelengkap kulit termasuk rambut, kuku, kelenjer sudoriferous (kelenjer
keringat) dan kelenjer sebaseus (minyak). Jaringan dibawah kulit (lapisan subkutan
mengandung sel-sel lemak, jaringan ikat, pembuluh darah, limfatik dan saraf.
Jaringan ini menghubungkan kulit dan jaringan yang lebih dalam. Jika serabut
penghubung ini longgar ( seperti pada leher ), kulit dapat digerakkan dengan mudah.
C. Prosedur Percobaan
1. Anatomi Kulit Manusia
Tuliskan bagian-bagian dari gambar anatomi kulit manusia di bawah ini.
c. Reseptor
Gambar 26 menunjukkan diagram reseptor-reseptor pada kulit manusia.
Pelajari dan gambarkan posisi masing-masing reseptor tersebut pada kulit. Reseptor-
reseptor tersebut diantaranya : reseptor meissner, korpuskel pacinian, reseptor merkel
disk, ruffini, dan ujung saraf bebas.
d. Akar Rambut
Lengkapi bagian akar rambut pada gambar 27, dan bagaimana rambut mendapatkan
suplai makanannya ?
2. Stimulasi Suhu
Celupkan jari telunjuk saudara dalam air hangat selama 2 menit. Setelah itu
celupkan jari telunjuk lainnya ke dalam wadah air hangat yang sama. Catat
perbedaan sensasi yang dirasakan pada tiap jari.
Selanjutnya celupkan satu jari telunjuk ke dalam air hangat dan jari telunjuk
yang satunya ke dalam air es. Setelah 2 menit, celupkan kedua jari ke dalam
wadah air ledeng dingin yang sama. Amati hasil yang diperoleh.
Percobaan ini menggambarkan bahwa sensasi panas atau dingin tidaklah
mutlak tapi bergantung bagaimana cepatnya kulit memperoleh atau
kehilangan panas dan tergantung pada besar serta arah gradient temperature.
Selain sensasi suhu yang ditimbulkan pada tiap jari tergantung dari
peristiwa sebelumnya.
Atlas of Sobotta
Clancy, J. And A.J. Mc. Vicar. 1995. Physiology & Anatomy : A Haemostatic
Approach. E. Arnold (Ed.). Great Britain, United Kingdom.
Cumming, B. 2005. Interactive Physiology. Pearson Education Inc.