Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

FLEBOTOMI DAN PENGELOLAAN SPESIMEN I

PENULIS

Nama : MUH. FAUZAN


Nim : B1D123102
Kelas : C

PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR
2023
1. Jelaskan cara kerja jantung di sertai gambar!

Jantung adalah organ vital yang berfungsi untuk memompa dan mengedarkan darah yang mengandung
oksigen serta nutrisi ke seluruh tubuh.

Berikut adalah cara kerja jantung beserta gambar anatomi jantung:

1. Darah yang mengandung oksigen masuk ke atrium kiri melalui pembuluh darah vena pulmonalis.
Kemudian, atrium kiri berkontraksi dan mendorong darah ke dalam ventrikel kiri melalui katup
mitral yang terbuka.

2. Ventrikel kiri berkontraksi dan mendorong darah ke dalam aorta melalui katup aorta yang terbuka.
Darah yang kaya oksigen ini kemudian dialirkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah arteri.

3. Darah yang mengandung karbon dioksida dan limbah lainnya masuk ke atrium kanan melalui
pembuluh darah vena kava superior dan inferior. Kemudian, atrium kanan berkontraksi dan
mendorong darah ke dalam ventrikel kanan melalui katup trikuspid yang terbuka.

4. Ventrikel kanan berkontraksi dan mendorong darah ke dalam arteri pulmonalis melalui katup
pulmonal yang terbuka. Darah yang mengandung karbon dioksida ini kemudian dialirkan ke paru-
paru untuk dioksidasi kembali.
Jantung terdiri dari beberapa bagian, antara lain:

- Atrium kiri dan kanan

- Ventrikel kiri dan kanan

- Katup mitral dan trikuspid

- Katup aorta dan pulmonal

- Pembuluh darah koroner

- Dinding jantung

Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan, yaitu endokardium, miokardium, dan epikardium. Endokardium
merupakan lapisan terdalam yang melapisi jantung, miokardium merupakan lapisan tengah yang terdiri
dari otot jantung, dan epikardium merupakan lapisan terluar yang melindungi jantung.

Dengan memahami cara kerja jantung dan anatomi jantung, kita dapat menjaga kesehatan jantung
dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti berhenti merokok, mengurangi konsumsi minuman
beralkohol, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, berolahraga secara rutin, serta mengelola stres
dengan bijaksana. Jika mengalami gejala yang berkaitan dengan gangguan jantung, seperti sakit dada
atau sesak napas, segera berkonsultasi ke dokter
2. JELASKAN DENGAN GAMBAR MEKANISME SISTEM PEREDARAN DARAH

A.SISTEMIK
Sirkulasi darah dimulai ketika darah mengalir dari kedua atria (dua bilik jantung bagian atas) ke ventrikel
(dua bilik bawah). Fase berikutnya disebut periode ejeksiyaitu ketika kedua ventrikel memompa darah
ke arteri besar. Dalam sirkulasi sistemik atau yang biasa disebut sebagai peredaran daralı besar,
ventrikel kiri memompa darah yang kaya oksigen ke arteri utama (aorta). Darah mengalir dari arteri
utama ke arteri yang lebih besar dan lebih kecil lalu masuk ke jaringan kapilerDi dalam jaringan kapiler,
darah melepaskan oksigen, nutrisi dan zat-zat penting lainnyaDalam tahap ini, darah juga mengambil
karbon dioksida dan zat-zat hasil metabolisme dalam tubuh. Setelah mengambil zat-zat tersebut, darah
mengalir kembali ke jantung melalui serambi kanan. Proses ini dilakukan pembuluh darah dengan tujuan
untuk membersihkan darah

B.PULMONAL
Sistem peredaran darah manusia jenis ini bekerja memompa darah dari ventrikel kanan. Selain itu,
sistem ini juga umum disebut sebagai peredaran darah kecil. Darah yang memiliki kadar oksigen rendah
dipompa menuju arteri pulmonalis. Dari arteri pulmonalis, aliran darah bercabang menuju arteri dan
kapiler yang semakin kecilDi sinilah karbon dioksida dilepaskan darı darah ke dalam vesikel paru, dan
oksigen segar memasuki aliran darah. Ketika kita bernapas, karbon dioksida meninggalkan tubuh kita.
Darah yang kaya oksigen mengalir melalui vena paru dan atrium kiri ke ventrikel kiri Detak jantung
berikutnya memulai siklus baru sirkulasi sistemik.
3 .JELASKAN PROSES PEMBEKUAN DARAH DISERTAI DENGAN GAMBAR

Proses pembekuan darah, juga dikenal sebagai koagulasi, adalah proses kompleks yang melibatkan
beberapa langkah. Ketika pembuluh darah rusak, tubuh merespons dengan membentuk gumpalan
untuk menghentikan pendarahan. Proses pembekuan darah melibatkan langkah-langkah berikut:

Vasokonstriksi: Pembuluh darah yang rusak menyempit untuk mengurangi aliran darah ke daerah
tersebut.

Pembentukan sumbat platelet: Trombosit, yang merupakan fragmen sel kecil dalam darah,
menempel pada area pembuluh darah yang rusak dan membentuk sumbat untuk menghentikan
pendarahan.

Koagulasi: Serangkaian reaksi kimia terjadi yang menghasilkan pembentukan gumpalan fibrin. Fibrin
adalah protein yang membentuk struktur seperti jaring yang memperkuat sumbat trombosit dan
menghentikan pendarahan.

Retraksi gumpalan: Gumpalan fibrin berkontraksi, menarik tepi pembuluh darah yang rusak
bersama-sama.

Pembubaran gumpalan: Setelah pembuluh darah sembuh, gumpalan dilarutkan oleh enzim dalam
darah.

5. JELASKAN PENGERTIAN :

B. Hipertensi
Hipertensi atau darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah berada pada angka 130/80 mmHg
atau lebih. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi kesehatan yang
membahayakan. Beberapa gejala hipertensi yang mungkin dirasakan oleh penderita adalah sakit
kepala, jantung berdebar-debar, rasa sakit di dada, gelisah, penglihatan kabur, dan mudah lelah.
Namun, tidak semua penderita hipertensi menunjukkan gejala, bahkan sebagian besar kasus
hipertensi tidak bergejala. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang
mengalami hipertensi adalah pola hidup yang tidak sehat, seperti makan yang tidak sehat, kurang
olahraga, dan minum minuman yang beralkohol. Pengobatan hipertensi terdiri dari perbaikan gaya
hidup dan pemberian obat-obatan. Beberapa cara untuk mengontrol hipertensi adalah mengetahui
tekanan darah kita, minum obat teratur dan sesuai anjuran dokter, berhati-hati menggunakan obat
bebas, dan melakukan kontrol tekanan darah secara teratur. Pemeriksaan tekanan darah sebaiknya
dilakukan secara rutin setidaknya setiap 1 tahun sekali sejak usia 18 tahun, terutama pada orang
yang memiliki risiko untuk terkena hipertensi
B. Hipotensi

Hipotensi atau tekanan darah rendah adalah kondisi ketika tekanan darah seseorang berada di
bawah batas normal, yaitu kurang dari 90/60 mmHg Hipotensi dapat terjadi baik sebagai suatu
kondisi sendiri atau sebagai gejala dari suatu penyakit atau kondisi yang sedang diderita. Beberapa
penyebab hipotensi antara lain hipotensi ortostatik, penyakit sistem saraf pusat, obat resep, suhu
ekstrem, dan faktor risiko tertentu seperti kekurangan gizi, dehidrasi, dan kelelahan. Gejala
hipotensi antara lain pusing, mual dan muntah, lemas, pandangan kabur, linglung, sulit
berkonsentrasi, tubuh terasa tidak stabil, sesak napas, dan pingsan. Hipotensi dapat menjadi tanda
dari suatu penyakit atau kondisi yang sedang diderita, dan pada beberapa kasus yang parah,
hipotensi dapat mengancam nyawa sehingga butuh ditangani segera. Penanganan hipotensi
meliputi perubahan pola makan dan gaya hidup, seperti memperbanyak konsumsi cairan,
menghindari konsumsi alkohol, dan mengurangi porsi makan. Jika gejala hipotensi tidak mereda,
penanganan oleh dokter perlu dilakukan

C. Aneurisma aorta

Aneurisma aorta adalah kondisi ketika terjadi penggelembungan atau pembengkakan pada dinding
pembuluh darah aorta. Aorta adalah pembuluh darah besar yang membawa darah dari jantung ke
seluruh tubuh. Aneurisma aorta dapat terjadi pada aorta di bagian perut, dada, atau keduanya.
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya aneurisma aorta antara
lain merokok, hipertensi, riwayat keluarga dengan aneurisma aorta, riwayat penyakit jantung
koroner, dan jenis kelamin pria. Gejala aneurisma aorta bisa berbeda-beda tergantung pada
lokasinya. Namun, pada beberapa kondisi, aneurisma dengan pembengkakan atau
penggelembungan dengan ukuran kecil biasanya tidak menunjukkan adanya gejala. Beberapa gejala
aneurisma aorta antara lain sakit perut dan panggung, nyeri kaki, kaki kebas, susah bernapas, sulit
menelan, dada mendadak terasa nyeri, dan lain-lain. Jika dicurigai menderita aneurisma aorta,
dokter akan melakukan pemindaian untuk memastikan lokasi, ukuran, dan tingkat keparahan
aneurisma aorta. Pengobatan aneurisma aorta tergantung pada ukuran dan lokasi aneurisma. Jika
ukuran aneurisma sudah lebih dari 5,5 cm, dokter akan melakukan operasi.
D. Aterosklerosis

Aterosklerosis adalah kondisi di mana terjadi pengerasan dan penyempitan arteri karena penumpukan
plak kolesterol pada dinding arteri dari waktu ke waktu. Plak ini dapat membahayakan kesehatan karena
dapat memicu penyakit jantung koroner dan stroke. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan
aterosklerosis antara lain kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, peradangan akibat penyakit
tertentu, seperti lupus, obesitas, kebiasaan merokok, usia di atas 40 atau 50 tahun, pola hidup yang
tidak sehat, seperti malas bergerak atau jarang berolahraga, pola makan tidak sehat dan sering
mengonsumsi minuman beralkohol, stres berkepanjangan, dan riwayat aterosklerosis pada keluarga.
Gejala aterosklerosis umumnya tidak muncul sampai terjadi penyumbatan, namun ada beberapa gejala
umum saat itu terjadi, seperti kelemahan atau mati rasa di wajah atau anggota badan, kesulitan
berbicara, kesulitan memahami ucapan, masalah penglihatan, kehilangan keseimbangan, dan sakit
kepala parah. Penanganan aterosklerosis dapat dilakukan dengan tiga metode, yaitu perubahan gaya
hidup, obat-obatan, serta prosedur medis. Beberapa cara untuk mencegah aterosklerosis antara lain
tidak merokok/berhenti merokok, berolahraga minimal 30 menit sehari selama 6 hari dalam sepekan,
makan makanan menyehatkan, seperti buah, sayuran, dan makanan lain yang rendah lemak, menjaga
berat badan agar tetap ideal dan tidak mengalami kegemukan, mengelola stres dengan baik, dan rutin
melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh setiap tahunnya.

E. Penyakit Jantung

Penyakit jantung adalah kondisi ketika bagian jantung yang meliputi pembuluh darah jantung, selaput
jantung, katup jantung, dan otot jantung mengalami gangguan. Penyakit jantung bisa disebabkan oleh
beberapa faktor, seperti penumpukan lemak di dalam pembuluh darah koroner (aterosklerosis), tekanan
darah tinggi (hipertensi), diabetes tidak terkontrol, dan infeksi. Gejala penyakit jantung tergantung pada
jenis yang dialami penderita, namun gejala yang biasanya muncul adalah nyeri dada, dada sering
berdebar, sesak napas, pembengkakan di kaki, lemas, dan pingsan. Penanganan penyakit jantung
tergantung pada jenisnya. Metode pengobatannya bisa dengan perbaikan gaya hidup, pemberian
obatobatan untuk jantung, atau tindakan operasi, seperti operasi katup jantung atau transplantasi
jantung. Penyakit jantung dapat dicegah dengan menghindari faktor-faktor risikonya, seperti tidak
merokok, mengonsumsi makanan sehat bergizi lengkap dan seimbang, berolahraga rutin, dan
memeriksakan diri ke dokter. Beberapa jenis penyakit jantung antara lain penyakit jantung koroner,
aritmia, kelainan klep jantung, penyakit jantung rematik, penyakit jantung bawaan, dan gagal jantung.
F. Varises

Varises adalah kondisi medis di mana pembuluh darah vena mengalami pelebaran atau pembengkakan
akibat penumpukan darah di dalam pembuluh tersebut. Kondisi ini lebih sering terjadi pada pembuluh
darah di kaki karena adanya tekanan saat berdiri atau berjalan. Namun, varises juga dapat terjadi di
pembuluh vena mana pun dalam tubuh.

Penyebab utama varises adalah lemah atau rusaknya katup vena, yang menyebabkan darah yang
seharusnya mengalir ke jantung menjadi berbalik arah dan menumpuk di dalam pembuluh vena. Faktor
risiko lainnya termasuk usia, faktor keturunan, kehamilan, kurang gerak, merokok, tekanan darah tinggi,
dan obesitas.

Gejala varises meliputi pembuluh vena yang tampak bengkak atau menonjol di permukaan kulit, nyeri
atau kram otot, dan pembuluh vena berwarna keunguan atau biru gelap. Gejala tersebut sering kali
memburuk bila penderita berdiri terlalu lama.

Pengobatan varises disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien dan tujuannya adalah untuk
meredakan gejala, mencegah varises bertambah parah, dan menghindari komplikasi. Beberapa pilihan
pengobatan untuk varises antara lain olahraga, penggunaan stocking tekanan, sclerotheraphy, laser atau
radiofrequency ablation, dan operasi. Pencegahan varises meliputi menjaga berat badan yang sehat,
bergerak aktif, menghindari duduk atau berdiri dalam waktu yang lama, dan mengenakan sepatu yang
nyaman.
G. Anemia
Anemia adalah kondisi medis yang terjadi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh lebih rendah dari
jumlah normal. Sel darah merah bertanggung jawab untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh,
sehingga kurangnya sel darah merah dapat menyebabkan gejala seperti pusing, mudah lelah, dan sesak
napas. Anemia bisa terjadi sementara atau dalam jangka panjang dengan tingkat keparahan ringan
sampai berat. Beberapa jenis anemia meliputi:

- Anemia defisiensi besi: Terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup zat besi untuk membuat hemoglobin.

- Anemia megaloblastik: Terjadi karena defisiensi vitamin yang terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan
cukup vitamin B12 dan/atau vitamin B9 (folat).

- Anemia aplastik: Terjadi ketika sel induk di sumsum tulang tidak menghasilkan sel darah merah dengan
cukup.

- Anemia hemolitik autoimun: Kondisi ketika sistem kekebalan menyerang sel darah merah.

- Anemia sideroblastik: Terjadi karena tidak memiliki sel darah merah yang cukup dan terlalu banyak zat
besi dalam tubuh.

- Anemia makrositik: Sumsum tulang membuat sel darah merah yang besar.

Untuk mendiagnosis anemia, dokter dapat melakukan tes darah untuk mengukur kadar hemoglobin,
hematokrit, atau hitung eritrosit. Pengobatan anemia tergantung pada jenis anemia yang diderita
pasien.

Beberapa contoh pengobatan anemia atau obat kurang darah berdasarkan jenisnya adalah:

- Anemia akibat kekurangan zat besi: Suplemen zat besi atau perubahan pola diet.

- Anemia sel sabit: Antibiotik atau terapi oksigen

- Anemia akibat kehilangan banyak darah: Pendarahan perlu dihentikan dan meminum suplemen
penambah zat besi atau mengubah pola diet.

- Thalassemia: Transfusi darah, pemberian suplemen asam folat, pengangkatan limpa, dan cangkok
sumsum tulang.

Jika dibiarkan tanpa penanganan, anemia berisiko menyebabkan komplikasi serius, seperti kesulitan
melakukan aktivitas akibat kelelahan, masalah pada jantung, dan gangguan irama jantung. Oleh karena
itu, penting untuk mengobati anemia sesegera mungkin.
H. Leukemia
Leukemia adalah jenis kanker yang mempengaruhi darah dan sumsum tulang, dan disebabkan oleh
produksi cepat sel darah putih abnormal

Sel darah putih abnormal ini tidak mampu melawan infeksi dan merusak kemampuan sumsum tulang
untuk memproduksi sel darah merah dan trombosit

Leukemia dapat berupa akut atau kronis, dan diklasifikasikan sebagai limfositik atau myelogenous

Pada leukemia akut, sel-sel tumbuh sangat cepat, sementara leukemia kronis tumbuh lebih lambat dan
membutuhkan waktu lebih lama untuk maju

Empat klasifikasi luas leukemia adalah leukemia limfositik akut (ALL), leukemia myelogenous akut (AML),
leukemia limfositik kronis (CLL), dan leukemia myelogenous kronis (CML)

Gejala leukemia mungkin termasuk demam atau menggigil, kelelahan terus-menerus, kelemahan, infeksi
yang sering atau parah, penurunan berat badan tanpa mencoba, pembengkakan kelenjar getah bening,
pembesaran hati atau limpa, mudah berdarah atau memar, mimisan berulang, bintik-bintik merah kecil
di kulit, keringat berlebihan, nyeri tulang atau nyeri tekan

Pengobatan untuk leukemia tergantung pada jenis leukemia dan faktor lainnya, dan mungkin termasuk
kemoterapi, terapi radiasi, transplantasi sel induk, atau terapi yang ditargetkan
I. Anemia
Anemia adalah kondisi medis yang terjadi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh lebih rendah dari
jumlah normal. Sel darah merah bertanggung jawab untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh,
sehingga kurangnya sel darah merah dapat menyebabkan gejala seperti pusing, mudah lelah, dan sesak
napas. Anemia bisa terjadi sementara atau dalam jangka panjang dengan tingkat keparahan ringan
sampai berat. Beberapa jenis anemia meliputi:

- Anemia defisiensi besi: Terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup zat besi untuk membuat hemoglobin.

- Anemia megaloblastik: Terjadi karena defisiensi vitamin yang terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan
cukup vitamin B12 dan/atau vitamin B9 (folat).

- Anemia aplastik: Terjadi ketika sel induk di sumsum tulang tidak menghasilkan sel darah merah dengan
cukup.

- Anemia hemolitik autoimun: Kondisi ketika sistem kekebalan menyerang sel darah merah.

- Anemia sideroblastik: Terjadi karena tidak memiliki sel darah merah yang cukup dan terlalu banyak zat
besi dalam tubuh.

- Anemia makrositik: Sumsum tulang membuat sel darah merah yang besar.

Untuk mendiagnosis anemia, dokter dapat melakukan tes darah untuk mengukur kadar hemoglobin,
hematokrit, atau hitung eritrosit. Pengobatan anemia tergantung pada jenis anemia yang diderita
pasien.

Beberapa contoh pengobatan anemia atau obat kurang darah berdasarkan jenisnya adalah:

- Anemia akibat kekurangan zat besi: Suplemen zat besi atau perubahan pola diet.

- Anemia sel sabit: Antibiotik atau terapi oksigen

- Anemia akibat kehilangan banyak darah: Pendarahan perlu dihentikan dan meminum suplemen
penambah zat besi atau mengubah pola diet.

- Thalassemia: Transfusi darah, pemberian suplemen asam folat, pengangkatan limpa, dan cangkok
sumsum tulang.

Jika dibiarkan tanpa penanganan, anemia berisiko menyebabkan komplikasi serius, seperti kesulitan
melakukan aktivitas akibat kelelahan, masalah pada jantung, dan gangguan irama jantung. Oleh karena
itu, penting untuk mengobati anemia sesegera mungkin.
J. Thalasemia

Thalasemia adalah kelainan darah bawaan yang memengaruhi produksi hemoglobin, protein dalam sel
darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Thalasemia disebabkan oleh mutasi genetik
yang mempengaruhi produksi rantai alfa atau beta hemoglobin. Tingkat keparahan penyakit ini
bergantung pada jenis thalassemia yang diderita seseorang, mulai dari ringan hingga berat. Gejala
talasemia antara lain anemia, kelelahan, lemas, dan sesak napas. Thalassemia dapat menyebabkan
komplikasi seperti gagal jantung, pertumbuhan terhambat, dan masalah hati. Thalassemia didiagnosis
melalui tes darah dan tes genetik. Perawatan untuk thalassemia bergantung pada tingkat keparahan
penyakit dan mungkin termasuk transfusi darah, terapi khelasi besi, dan transplantasi sumsum tulang.
Thalassemia tidak dapat dicegah, namun konseling dan tes genetik dapat membantu mengidentifikasi
pembawa penyakit dan mengurangi risiko menularkannya kepada anak-anak mereka.

K. Hemofilia

Hemofilia adalah kelainan pembekuan darah yang diturunkan dari ibu ke anak laki-laki. Hemofilia terjadi
karena kekurangan faktor pembekuan darah VIII atau faktor IX. Berikut adalah beberapa hal yang perlu
diketahui tentang hemofilia:

- Penyebab: Hemofilia disebabkan oleh mutasi atau perubahan pada salah satu gen yang
memberikan perintah untuk membuat protein faktor pembekuan darah. Hemofilia diturunkan dari
orang tua dan bisa menyerang siapa pun, baik laki-laki maupun perempuan.

- Gejala: Gejala utama hemofilia adalah perdarahan yang berlangsung lebih lama. Seseorang yang
mengidap penyakit ini biasanya ditandai dengan gejala perdarahan yang sulit berhenti, kulit yang mudah
memar, perdarahan di area sekitar sendi, kesemutan, dan rasa nyeri ringan pada siku, lutut, dan
pergelangan kaki.

- Jenis: Terdapat dua jenis hemofilia, yaitu hemofilia A atau klasik jika kekurangan faktor VIII dan
hemofilia B jika kekurangan faktor IX

- Perawatan: Penderita hemofilia dapat melakukan perawatan medis dengan dokter dan perawat
yang mengetahui banyak tentang penyakit hemofilia. Perawatan medis dilakukan untuk membantu
mencegah beberapa masalah serius[6]. Dokter mungkin akan menyarankan untuk mengunjungi Pusat
Perawatan Hemofilia yang komprehensif.

Dalam kasus yang parah, hemofilia dapat menyebabkan pendarahan internal, yang pada gilirannya
dapat menyebabkan kematian jika tidak diobati. Oleh karena itu, sangat penting bagi penderita
hemofilia untuk melakukan kontrol kesehatan rutin dan mengikuti perawatan medis yang tepat.
6. JELASKAN DAN BERIKAN CONTOH MODEL KOMUNIKASI!

A. Model stimulus respon

Model komunikasi stimulus-respon (SR) adalah model komunikasi yang paling dasar dan sederhana.
Model ini mengasumsikan bahwa setiap rangsangan akan dibalas dengan tanggapan, dan interaksi ini
dapat bersifat timbal balik. Berikut adalah penjelasan dan contoh kegiatan komunikasi sesuai dengan
model stimulus-respon:

- Stimulus: Rangsangan atau pesan yang diberikan oleh pengirim kepada penerima.

- Respons: Tanggapan atau reaksi yang diberikan oleh penerima terhadap rangsangan atau pesan yang
diterimanya.

Contoh kegiatan komunikasi sesuai dengan model stimulus-respon antara lain:

- Ketika seseorang melambaikan tangan kepada kita, maka kita akan merespons dengan cara yang sama
atau dengan cara yang lain.

- Bila seorang lelaki berkedip kepada seorang wanita, dan wanita itu kemudian tersipu malu, atau bila
seseorang tersenyum dan kemudian orang lain membalas senyum, itulah yang dikatakan sebagai pola
S-
R.

Model stimulus-respon memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain mudah dipahami
dan diterapkan, memungkinkan prediksi respons yang mungkin terjadi, dan dapat digunakan dalam
situasi komunikasi yang sederhana dan cepat. Namun, kekurangannya adalah tidak efektif dalam situasi
yang lebih kompleks atau membutuhkan pemahaman yang mendalam.
B. Model barnlund

Model komunikasi Barnlund adalah model komunikasi transaksional yang dikenalkan oleh Dean C.
Barnlund pada tahun 1970. Model ini terdiri dari dua jenis komunikasi, yaitu komunikasi intrapersonal
dan komunikasi interpersonal. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai kedua jenis komunikasi
tersebut:

1. Komunikasi intrapersonal: Komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang. Proses komunikasi ini
terjadi di dalam diri sendiri dan melibatkan pengolahan dan pembentukan informasi melalui sistem
syaraf dan otak manusia sehubungan dengan adanya stimulus yang ditangkap melalui pancaindra

2. Komunikasi interpersonal: Komunikasi yang terjadi antar pribadi. Proses komunikasi ini
melibatkan pertukaran informasi antara dua orang atau lebih. Dalam komunikasi interpersonal, terdapat
sifat spontan dan tidak berstruktur, sehingga proses komunikasi tersebut terjadi tanpa adanya
perencanaan atau konsep terlebih dahulu.

Model komunikasi Barnlund memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain dapat
digunakan dalam situasi komunikasi yang kompleks dan membutuhkan pemahaman yang mendalam,
serta memungkinkan adanya interpretasi dan asumsi personal dalam proses komunikasi. Namun,
kekurangannya adalah tidak efektif dalam situasi komunikasi yang sederhana dan cepat, serta tidak
dapat menjelaskan secara rinci bagaimana makna diciptakan dalam proses komunikasi.
C. Model Aristoteles

Model komunikasi Aristoteles atau model retoris adalah model komunikasi paling sederhana dan paling
klasik. Model ini terdiri dari tiga unsur penting dalam komunikasi, yaitu sumber, pesan, dan penerima.
Berikut adalah penjelasan singkat mengenai ketiga unsur tersebut:

1. Sumber: Pembicara atau komunikator yang menyampaikan informasi. Sumber dalam model
komunikasi Aristoteles dipandang sebagai pihak yang aktif serta berperan penting dalam proses
penyebarluasan pesan kepada komunikan atau penerima.

2. Pesan: Hal apa yang dibicarakan dalam proses komunikasi. Pesan dalam model komunikasi
Aristoteles dapat berupa informasi, gagasan, atau pesan persuasif yang disampaikan oleh sumber
kepada penerima.

3. Penerima: Komunikan atau pihak yang menerima informasi. Penerima dalam model komunikasi
Aristoteles berperan sebagai pendengar atau khalayak yang menerima pesan yang disampaikan oleh
sumber.

Model komunikasi Aristoteles termasuk model komunikasi linier atau satu arah. Model ini sering
digunakan untuk menggambarkan proses public speaking atau pidato, di mana sumber atau
pembicaranya berperan aktif dalam mengirimkan pesan, sementara komunikan berperan sebagai
pendengar.

Kelebihan dari model komunikasi Aristoteles atau model retoris antara lain adalah keyakinan bahwa
berbicara membedakan manusia dari binatang dan adanya kepercayaan terhadap kompetensi sumber
dalam menyampaikan pesan. Namun, kekurangan dari model ini adalah tidak efektif dalam situasi
komunikasi yang kompleks dan membutuhkan pemahaman yang mendalam.
D. Model Laswell

Model komunikasi Lasswell adalah model komunikasi yang dikembangkan oleh Harold Lasswell pada
tahun 1948. Model ini termasuk model komunikasi tertua yang masih digunakan hingga saat ini. Berikut
adalah penjelasan singkat mengenai unsur-unsur dalam model komunikasi Lasswell:

1. Who: Siapa yang menyampaikan pesan atau informasi. Unsur ini berkaitan dengan identitas atau
karakteristik dari sumber informasi.

2. Says what: Apa yang disampaikan oleh sumber informasi. Unsur ini berkaitan dengan isi atau
pesan yang ingin disampaikan oleh sumber informasi.

3. In which channel: Saluran atau media apa yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Unsur
ini berkaitan dengan media atau saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan, seperti televisi,
radio, atau media sosial.

4. To whom: Siapa yang menjadi sasaran atau penerima pesan. Unsur ini berkaitan dengan
identitas atau karakteristik dari penerima pesan.

5. With what effect: Efek atau dampak apa yang diharapkan dari pesan yang disampaikan. Unsur
ini berkaitan dengan tujuan atau efek yang ingin dicapai dari pesan yang disampaikan.

Contoh kegiatan komunikasi yang sesuai dengan model Lasswell antara lain:

- Seorang politisi memberikan pidato di televisi untuk mempengaruhi pendapat masyarakat tentang
kebijakan pemerintah. Dalam hal ini, politisi tersebut berperan sebagai sumber informasi, isi pidato yang
disampaikan adalah pesan, televisi adalah saluran atau media yang digunakan, masyarakat adalah
penerima pesan, dan tujuan dari pidato tersebut adalah untuk mempengaruhi pendapat masyarakat.

Kelebihan dari model komunikasi Lasswell antara lain mudah dipahami dan diterapkan, serta dapat
digunakan dalam situasi komunikasi yang sederhana dan cepat. Namun, kekurangan dari model ini
adalah tidak efektif dalam situasi komunikasi yang kompleks dan membutuhkan pemahaman yang
mendalam.

Anda mungkin juga menyukai