KELOMPOK A1:
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tekanan sistolik adalah tekanan darah pada saat terjadi kontraksi otot
jantung. Istilah ini secara khusus digunakan untuk merujuk pada tekanan
arterial maksimum saat terjadi kontraksi pada lobus ventrikular kiri dari
jantung. Rentang waktu terjadinya kontraksi disebut systole. Tekanan
diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung sedang berelaksasi atau
beristirahat.
B. Tujuan
1. Melihat perbedaan tekanan darah pada berbagai situasi.
2. Mengamati perbedaan tekanan darah dengan berbagai posisi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tekanan Darah
Tekanan darah adalah daya yang di perlukan agar darah dapat mengalir di
dalam pembuluh darah dan beredar mencapai seluruh jaringan tubuh manusia.
Darah dengan lancar beredar ke seluruh bagian tubuh berfungsi sebagai media
pengangkut oksigen serta zat lain yang di perlukan untuk kehidupan sel-sel di
dalam tubuh (Moniaga, 2013). Tekanan darah di bedakan antara tekanan
darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Tekanan darah sistolik terjadi
ketika ventrikel berkontraksi dan mengeluarkan darah ke arteri sedangkan
tekanan darah diastolik terjadi ketika ventrikel berelaksasi dan terisi dengan
darah dari atrium. Tekanan darah tiap orang sangat bervariasi. Bayi dan anak-
anak secara normal memiliki tekanan darah lebih rendah dibandingkan usia
dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana tekanan
darah akan lebih tinggi ketika seseorang melakukan aktivitas dan lebih rendah
ketika sedang beristirahat (Sutanto, 2010).
Tekanan darah adalah tekanan dari darah yang dipompa oleh jantung
terhadap dinding arteri. Pada manusia, darah dipompa melalui dua sistem
sirkulasi terpisah dalam jantung yaitu sirkulasi pulmonal dan sirkulasi
sistemik. Ventrikel kanan jantung memompa darah yang kurang O2 ke paru-
paru melalui sirkulasi pulmonal di mana CO2 dilepaskan dan O2 masuk ke
darah. Darah yang mengandung O2 kembali ke sisi kiri jantung dan dipompa
keluar dari ventrikel kiri menuju aorta melalui sirkulasi sistemik di mana O2
akan dipasok ke seluruh tubuh. Darah mengandung O2 akan melewati arteri
menuju jaringan tubuh, sementara darah kurang O2 akan melewati vena dari
jaringan tubuh menuju ke jantung. Tekanan darah diukur dalam milimeter air
raksa (mmHg).
Tekanan darah rata-rata orang dewasa muda yang sehat (sekitar 20 tahun)
adalah 120/80 mmHg. Nilai pertama (120) merupakan sistolik dan nilai kedua
(80) merupakan tekanan darah diastolik. Untuk mengukur tekanan
darah,dapat menggunakan sfigmomanometer yang ditempatkan di atas arteri
brakialis pada lengan.
C. Hipertensi
D. Epidemiologi Hipertensi
a. Genetika
Apabila riwayat hipertensi didapat pada kedua orangtua maka
dugaan hipertensi primer pada seseorang akan cukup besar. Hal ini
terjadi karena pewarisan sifat melalui gen.
b. Obesitas
Curah jantung dan sirkulasi volume darah penderita hipertensi yang
obesitas lebih tinggi dibandingkan penderita hipertensi yang tidak
mengalami obesitas. Walaupun belum diketahui secara pasti hubungan
antara hipertensi dan obesitas, namun terbukti bahwa daya pompa
jantung dan sirkulasi volume darah penderita obesitas dengan hipertensi
lebih tinggi dibandingkan penderita hipertensi dengan berat badannya
normal.
c. Stres
Stres menimbulkan respon sel-sel saraf yang mengakibatkan
kelainan pengeluaran atau pengangkutan natrium. Hubungan antara stres
dengan hipertensi diduga melalui aktifitas saraf simpatis (saraf yang
bekerja ketika beraktifitas) yang dapat meningkatkan tekanan darah
secara bertahap.
d. Jenis Kelamin
e. Gaya Hidup
CARA KERJA
A. Langkah Kerja
1. Spignomanometer
2. Stetoskop
3. Alat Pencatat
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Pengukuran
PENUTUP
A. Kesimpulan
Susanto. 2010. Cekal (cegah dan tangkal) Penyakit Modern Hipertensi, stroke,
jantung, kolestrol dan Diabetes. Yogyakarta: C.V Andi Offset
Palmer A and William, B. 2007. Simple Guide Tekanan Darah Tinggi. Alih
Bahasa dr Elizabeth Yasmine. Editor Rina Astikawati,Amelia Safitri. Jakarta :
Erlangga.
Moniaga, Victor. (2013). Pengaruh Senam Bugar Lansia Terhadap Tekanan Darah
Penderita Hipertensi di BPLU Senja Cerah Paniki Bawah. Jurnal e-Biomedik
(eBM), Volume 1, Nomor 2, Juli 2013, hlm. 785-789.
Kozier. (2010). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis. Edisi 5. Jakarta : EGC