Anda di halaman 1dari 8

Lampiran 3

INSTRUMEN PENELITIAN
Hubungan Mobilisasi dan Ambulasi Dini Terhadap Luka Post Operasi
Apendisitis di Rumah Sakit Umum Provinsi Sultra
Tahun 2012
NO. RESPONDEN

NAMA PASIEN

UMUR

JENIS KELAMIN

A. Luka Post Operasi Apendisitis

No

Observasi

Luka Post Operasi


Apendisitis

Kulit tidak berwarna merah

disekitar luka
Pada luka bekas operasi

Ya

tidak meradang dan tidak


3
4
5
6

bengkak
Permukaan luka mengering
Tidak mengeluarkan darah
Nyeri berkurang
Munculnya tepi bekuan di tepi
luka post operasi apendisitis

B. Mobilisasi
LEMBAR OBSERVASI MOBILISASI

Tidak

No. Responden

No
1

Dilakukan
Ya Tidak

Uraian

Pasien melakukan nafas dalam segera (5


10 menit) setelah sadar dari bius operasi
apendisitis dengan cara inspirasi melalui
hidung, pada saat ekspirasi pasien membuka
mulut selanjutnya nafas dihembuskan secara
perlahan-lahan seperti meniup lilin.

Pasien merubah posisi tidur kekiri dan


kekanan, dilakukan 6 8 jam setelah operasi
apendisitis dengan cara menekuk kedua lutut
daerah yang luka atau bekas insisi, ditahan
dengan telapak tangan kiri sambil bertumpu
pada

kaki

kanan,

dan

tangan

kanan

berpegang pada sisi tempat tidur begitu juga


sebaliknya.

Pasien meregangkan dan mengendorkan


tungkai bawah dengan cara menegangkan
kedua telapak kaki, selanjutnya ditahan 1 2
menit setelah itu dikendorkan kembali, ini
dilakukan

sesuai

dengan

kemampuan

pasien.

C. Ambulasi
No

Uraian

Dilakukan
Ya Tidak

Perawat memastikan tempat tidur pasien


dalam posisi terendah.

Perawat mengajarkan dan membantu dalam


pelaksanaan untuk merubah posisi tidur ke kiri
dan ke kanan setelah 6-8 jam

Perawat

mengajarkan

dan

membantu

menekuk kedua lutut daerah yang luka atau


bekas insisi, ditahan dengan telapak tangan
kiri sambil bertumpu pada kaki kanan, dan
tangan kanan berpegang pada sisi tempat
tidur begitu juga sebaliknya

Perawat mengajarkan dan membantu pasien


untuk duduk disisi tempat tidur sebanyak 2
atau 3 kali selama 10 sampai dengan 15 menit

Perawat mengajarkan dan membantu untuk


turun dari tempat tidur

Perawat mengajarkan dan membantu pasien


untuk berdiri

Perawat
mengajarkan
dan
membantu
menegakan dan kuatkan tubuh pada posisi
berdiri sampai benar-benar stabil sebelum
berjalan
Perawat menyediakan sebuah kursi untuk
berjaga-jaga

kalau

pasien

lelah

saat

mengajarkan dan membantu pasien berdiri

Lampiran 5
PROTAP AMBULASI

1. Perawat memastikan tempat tidur pasien dalam posisi terendah dan


sediakan sebuah kursi untuk berjaga-jaga bila pasien mengalami
kelelahan.
2. Setelah

pasien

melakukan

dangling

tanpa

rasa

sakit,

perawat

mengajarkan pasien untuk berdiri dan memeriksa nadi pasien.


a. Jika nadi meningkat sampai lebih dari 10 poin maka disarankan untuk
kembali ke tempat tidur.
b. Jika pasien pusing atau pingsan segera mengembalikan ke tempat
tidur.
c. Minta pasien untuk menarik napas dalam dan melihat sekeliling
ruangan dengan kepala pasien tegak dan mata terbuka.
d. Perawat harus sering mengajak berbicara dan meyakinkan pasien.
3. Pindahkan lengan perawat ke belakang pinggang pasien dan berbalik
sehingga perawat menghadap ke arah yang sama dengan pasien.
4. Perawat mengajarkan pasien berjalan perlahan dengan jarak yang
pendek dan kembali ke sisi tempat tidur. Jika pasien tampak lelah dan
akan pingsan atau terjadi perubahan besar pada nadi, sarankan agar
pasien beristirahat.
5. Tindakan perawat bila pasien pingsan saat pelaksanaan ambulasi dini
yaitu:
a. Dengan perlahan turunkan pasien ke lantai.
b. Lindungi kepala pasien.
c. Jangan mencoba menahan pasien berdiri.
d. Beri tanda untuk meminta bantuan.
6. Setelah selesai mengajarkan pasien perawat mencuci tangan dan
dokumentasikan waktu (durasi) ambulasi dini, nadi dan reaksi pasien
Lampiran 4

PROTAP MOBILISASI

Pasien melakukan nafas dalam segera (5 10 menit) setelah sadar dari


bius operasi apendisitis dengan cara inspirasi melalui hidung, pada saat
ekspirasi pasien membuka mulut selanjutnya nafas dihembuskan secara
perlahan-lahan seperti meniup lilin.

Pasien merubah posisi tidur kekiri dan kekanan, dilakukan 6 8 jam


setelah operasi apendisitis dengan cara menekuk kedua lutut daerah
yang luka atau bekas insisi, ditahan dengan telapak tangan kiri sambil
bertumpu pada kaki kanan, dan tangan kanan berpegang pada sisi
tempat tidur begitu juga sebaliknya.

Pasien meregangkan dan mengendorkan tungkai bawah dengan cara


menegangkan kedua telapak kaki, selanjutnya ditahan 1 2 menit
setelah

itu

dikendorkan

kembali,

ini

dilakukan

sesuai

dengan

kemampuan pasien.

Pasien mampu menegakkan tubuh pada posisi berdiri sampai benarbenar stabil sebelum berjalan.

Jika posisi berdiri sudah cukup stabil dan kuat, pasien mampu
melanjutkan dengan mencoba melangkah sedikit demi sedikit, namun
dengan beberapa latihan nyeri itu akan berkurang

Pada hari ketiga pasien sudah bisa berjalan sendiri dan meninggalkan
ruang perawatan.

Leaflet

AMBULASI DAN
MOBILISASI DINI
TERHADAP LUKA
POST OPERASI
APENDISITIS

Oleh :

Manfaat

NURJANAH SALAM
NIM. P 2010 01 432

PROGRAM STUDI S1
KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN MANDALA
WALUYA
KENDARI
2012
AMBULASI
Ambulasi

adalah latihan
berjalan
pertama
yang
dilakukan pada
pasien setelah

Tahapan

menjalani
proses
pembedahan/
operasi.
Ambulasi
merupakan
tahapan
kegiatan yang
dilakukan
segera
pada
pasien
post
operasi dimulai
dari bangun dan
duduk sampai
pasien
turun
dari tempat tidur
dan
mulai
berjalan dengan
bantuan
alat
sesuai kondisi
pasien.
menurunkan
insiden
komplikasi
immobilisasi
post
operasi,
mempercepat
proses
pemulihan
pasien
post
operasi,
menormalkan
peredaran
darah,
mengurangi hari
perawatan.

Ambulasi adalah
sebagai berikut :
1. Perawat
memastikan
tempat
tidur
pasien
dalam posisi terendah
dan sediakan sebuah
kursi untuk berjaga-jaga
bila pasien mengalami
kelelahan.
2. Setelah
pasien
melakukan
dangling
tanpa rasa sakit, perawat
mengajarkan
pasien
untuk
berdiri
dan
memeriksa nadi pasien.

a. Jika nadi meningkat


sampai lebih dari 10
poin
maka
disarankan
untuk
kembali ke tempat
tidur.
b. Jika pasien pusing
atau pingsan segera
mengembalikan ke
tempat tidur.
c. Minta pasien untuk
menarik
napas
dalam dan melihat
sekeliling
ruangan
dengan
kepala
pasien tegak dan
mata terbuka.
d. Perawat
harus
sering
mengajak
berbicara
dan
meyakinkan pasien.
3. Pindahkan
lengan
perawat ke belakang
pinggang pasien dan
berbalik
sehingga
perawat menghadap ke
arah yang sama dengan
pasien
4. Perawat
mengajarkan
pasien berjalan perlahan
dengan
jarak
yang
pendek dan kembali ke
sisi tempat tidur. Jika
pasien tampak lelah dan
akan pingsan atau terjadi
perubahan besar pada
nadi, sarankan agar
pasien beristirahat.
5. Tindakan perawat bila
pasien pingsan saat
pelaksanaan
ambulasi
dini yaitu:
a. Dengan
perlahan
turunkan pasien ke
lantai.
b. Lindungi
kepala
pasien.
c. Jangan
mencoba
menahan
pasien
berdiri.
d. Beri tanda untuk
meminta bantuan.

e. Setelah
selesai
mengajarkan
pasien
perawat
mencuci
tangan
dan
dokumentasikan waktu
(durasi) ambulasi dini,
nadi dan reaksi pasien
f. Setelah selesai, cuci
tangan
dan
dokumentasikan waktu
(durasi) ambulasi dini,
nadi dan reaksi pasien
MOBILISASI
Mobilisasi

adalah
kemampuan
seseorang
untuk bergerak
secara bebas,
mudah
dan
teratur

Kerugian yang timbul jika


pasien
tidak
melakukan
mobilisasi dini post operasi
adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan suhu tubuh.
Hal ini kemungkinan
karena adanya infeksi
yang terjadi pada luka
pasca operasi.
2. Perdarahan
yang
abnormal.
3. Waktu
penyembuhan
pasien menjadi lebih
lama
Tahap mobilisasi adalah
sebagai berikut :
a. Pasien melakukan nafas
dalam segera (5 10
menit) setelah sadar dari
bius operasi apendisitis
dengan cara inspirasi
melalui hidung, pada
saat ekspirasi pasien
membuka
mulut
selanjutnya
nafas
dihembuskan
secara
perlahan-lahan.
b. Pasien merubah posisi
tidur kekiri dan kekanan,

dilakukan 6 8 jam
setelah
operasi
apendisitis dengan cara
menekuk kedua lutut
daerah yang luka atau
bekas insisi, ditahan
dengan telapak tangan
kiri sambil bertumpu
pada kaki kanan, dan
tangan kanan berpegang
pada sisi tempat tidur
begitu juga sebaliknya.
c. Pasien
meregangkan
dan
mengendorkan
tungkai bawah dengan
cara
menegangkan
kedua
telapak
kaki,
selanjutnya ditahan 1 2
menit
setelah
itu
dikendorkan kembali, ini
dilakukan sesuai dengan
kemampuan pasien.
d. Pasien
mampu
menegakkan tubuh pada
posisi berdiri sampai
benar-benar
stabil
sebelum berjalan
e. Jika posisi berdiri sudah
cukup stabil dan kuat,
pasien
mampu
melanjutkan
dengan
mencoba
melangkah
sedikit
demi
sedikit,
namun dengan beberapa
latihan nyeri itu akan
berkurang
f. Pada hari ketiga pasien
sudah
bisa
berjalan
sendiri
dan
meninggalkan
ruang
perawatan..
Gambar Teknik Ambulasi
Latihan berjalan pertama
yang dilakukan pada pasien
setelah menjalani proses
pembedahan/ operasi)
Dengan menggunakan alat

Gambar Teknik Ambulasi


Perawat mengajarkan pasien
duduk di tempat tidur

Gambar Teknik Ambulasi


Perawat mengajarkan pasien
duduk ditepi
tempat tidur

Gambar Teknik Mobilisasi


Pasien mampu duduk
sendiri ditepi tempat tidur

Anda mungkin juga menyukai