Anda di halaman 1dari 44

MOBILISASI

PASIEN/KLIEN
I.A.A.SRI WULANDARI
Standar Kompetensi :
1. Melakukan mobilisasi pasif kepada
pasien/klien

Kompetensi Dasar :
1.4 Menjelaskan ambulasi pasien
Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menjelaskan ambulasi
pasien
Siswa mampu menjelaskan definisi
ambulasi dini
Siswa mampu menyebutkan tujuan dari
ambulasi pasien
Siswa mampu menyebutkan manfaat
ambulasi pasien
Siswa mampu mengetahui alat-alat
ambulasi pasien
Siswa mampu mengetahui prinsip-prinsip
yang harus diperhatikan perawat dalam
ambulasi pasien
Siswa mampu menjelaskan definisi
dangling
Siswa mampu menyebutkan tahapan-
tahapan dangling
Siswa mampu menyebutkan tahapan-
tahapan ambulasi dini
Siswa mampu menjelaskan cara latihan
ambulasi pasien
AMBULASI PASIEN
A.PENGERTIAN
1. Ambulasi merupakan upaya seseorang
untuk melakukan latihanjalan atau
berpindah tempat
2.Ambulasi merupakan latihan yang
dilakukan dengan hati-hati tanpa
tergesa-gesa untuk memperbaiki
sirkulasi dan mencegah flebotrombosis
(Hin Chiff, 1999)
3.Menurut Kozier (1995 dalam Asmandi,
2008) ambulasi adalah aktivitas berjalan
4. Ambulasi dini adalah latihan berjalan
pertama yang dilakukan pada pasien setelah
menjalani proses pembedahan/ operasi
5.Ambulasi dini adalah tahapan kegiatan yang
dilakukan segera pada pasien pasca operasi
dimulai dari bangun dan duduk sampai pasien
turun dari tempat tidur dan mulai berjalan
dengan bantuan alat sesuai dengan kondisi
pasien (Roper, 2002)
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Pelaksanaan
Ambulasi Dini
1.Kesehatan Umum
Penyakit, kelemahan, penurunan
aktivitas, kurangnya latihan fisik dan
lelah kronik menimbulkan efek yang
tidak nyaman pada fungsi
musculoskeletal. (Kozter, 1987)
2.Tingkat Kesadaran
Pasien dengan kondisi disorienrtasi, bingung
atau mengalami perubahan tingkat kesadaran
tidak mampu melakukan ambulasi dini pasca
operasi.
3.Nutrisi
Pasien yang kurang nutrisi sering mengalami
atropi otot, penurunan jaringan subkutan
yang serius, dan gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit. Pasien juga akan
mengalami defisisensi protein, keseimbangan
nitrogen dan tidak ada kuatnya asupan
vitamin C (Patter & Perry, 2006)
4.Emosi
Perasaan nyaman, kebahagiaan, kepercayaan
dan penghargaan pada diri sendiri akan
mempengaruhi pasien untuk melaksanakan
prosedurambulasi (Kozier, 1987)
5.Pengetahuan
Hasil penelitian mengatakan bahwa perilaku
yang di dasari oleh pengetahuan akan
bertahan lama dari pada yang tidak didasari
oleh pengetahuan (Notoatmodjo 1993)

6.Tingkat Pendidikan
Pendidikan menyebabkan perubahan
pada kemampuan intelektual,
mengarahkan pada ketrampilan yang
lebih baik dalam mengevaluasi
informasi (Goldman 2002). Pendidikan
dapat meningkatkan kemampuan
seseorang untuk mengatur kesehatan
mereka, untuk mematuhi saran-saran
kesehatan
B. TUJUAN AMBULASI
1.Memenuhi kebutuhan dasar
manusia
2.Meningkatkan kekuatan otot
3.Mencegah terjadinya trauma
4.Mempertahankan tingkat
kesehatan
5.Menurunkan ketergantungan pasien
6.Meningkatkan rasa percaya diri
pasien
7.Mencegah hilangnya kemampuan
fungsi tubuh
8.Membantu mencegah terjadinya
komplikasi
9.Mempercepat proses involusi
C.MANFAAT AMBULASI
Menurut Asmadi (2008) manfaat Ambulasi
adalah :
1.Mencegah dampak imobilisasi pasca operasi
meliputi :
a.Sistem Integumen : kerusakan integritas kulit
seperti Abrasi, sirkulasi yang terlambat yang
menyebabkan terjadinya Atropi akut dan
perubahan turgor kulit.
b.Sistem Kardiovaskuler : Penurunan Kardiak
reserve, peningkatan beban kerja jantung,
hipotensi ortostatic, phlebotrombosis.
c.Sistem Respirasi : Penurunan
kapasitas vital, Penurunan ventilasi
volunter maksimal, penurunan ventilasi
/ perfusi setempat, mekanisme batuk
yang menurun
d.Sistem Pencernaan : Anoreksi a
Konstipasi, Penurunan Metabolisme.
e.Sistem Perkemihan : Menyebabkan
perubahan pada Eliminasi Urine,
infeksi saluran kemih, hiperkalsiuria
f.Sistem Muskulo Skeletal :
Penurunan masa otot,
osteoporosis, pemendekan serat
otot
g.Sistem Neurosensoris :
Kerusakan jaringan, menimbulkan
gangguan syaraf pada bagian
distal, nyeri yang hebat.
2.Memelihara dan mengembalikan
fungsi otot
3.Memelihara dan meningkatkan
kekuatan otot
4.Mencegah komplikasi (seperti
otot mengecil atau kekakuan
sendi)
D.ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK
AMBULASI
1.Krukadalah alat yang terbuat dari
logam atau kayu dan digunakan
permanen untuk meningkatkan
mobilisasi serta untuk menopang
tubuh dalam keseimbangan pasien.
Gambar kruk
2.Canes(tongkat) yaitu alat yang
terbuat dari kayu atau logam
setinggi pinggang yang digunakan
pada pasien dengan lengan yang
mampu dan sehat. Meliputi
tongkat berkaki panjang lurus
(single stight-legged) dan tongkat
berkaki segi empat (quad cane).
Gambar canes/tongkat
3.Walkers yaitu alat yang sangat
ringan terbuat dari pipa logam ,mudah
dipindahkan,setinggi pinggang,
mempunyai empat penyangga yang
kokoh digunakan pada pasien yang
mengalami kelemahan umum, lengan
yang kuat dan mampu menopang tubuh .
Gambar walkers
E. Prinsip-prinsip yang Harus
diperhatikan oleh Perawat dalam
Membantu Pasien Ambulasi
1.Ketika merencanakan untuk memindahkan
pasien, atur untuk bantuan yang adekuat.
Gunakan alat bantu mekanik jika bantuan
tidak mencukupi
2.Dorong klien untuk membantu sebanyak
mungkin sesuai kemampuan
3.Jaga punggung, leher, pelvis,
dan kaki lurus. Cegah terpelintir
4.Fleksikan lutut, buat kaki tetap
lebar
5.Dekatkan tubuh perawat dengan
klien (objek yang diangkat)
6.Gunakan lengan atau tungkai
(bukan punggung)
7.Tarik klien kearah penariknya
menggunakan sprei.
8.Rapatkan otot abdomen dan
gluteal untuk persiapan bergerak
9.Seseorang dengan beban yang
sangat berat diangkat bersama
dengan dipimpin seseorang dengan
menghitung sampai tiga.
F.DANGLING
1.Definisi Dangling adalah pasien duduk
dengan kaki menjuntai di tepi tempat tidur
2.Dalam melakukan dangling, ada beberapa
tahapan yang harus dilalui di antaranya:
a.Lakukan semua tindakan prosedur awal.
b.Ingatlah untuk mencuci tangan,
mengidentifikasi pasien dan memberi
privasi kepada pasien.
c.Siapkan peralatan yang diperlukan seperti
bantal dan selimut.
d.Periksa denyut nadi pasien.
e.Turunkan penghalang tempat tidur dan kunci
tempat tidur pada posisi yang terendah.
f.Perlahan-lahan tinggikan kepala tempat tidur.
g.Bantu pasien untuk memakai selimut atau
mantel mandi.
h.Letakkan satu tangan disekeliling bahu pasien
dan tangan lainnya di bawah lutut pasien.
i.Dengan perlahan dan lembut putar pasien
sampai menghadap perawat, biarkan kaki
pasien menggantung di tepi tempat tidur.
j.Gulung bantal dan letakkan di belakang
punggung pasien untuk dijadikan penopang.
k.Setelah pasien memakai sandal, beri
instruksi untuk menggoyangkan kaki. sebuah
kursi bisa ditempatkan untuk menopang
kaki pasien selama beberapa menit.
l.Mintalah pasien dangling selama waktu yang
diperintahkan.
G.TAHAPAN AMBULASI DINI
1.Pastikan tempat tidur dalam posisi terendah.
Sediakan sebuah kursi untuk berjaga-jaga
kalau pasien lelah.
2.Setelah pasien melakukan dangling tanpa rasa
sakit, bantu pasien untuk berdiri, periksa nadi
pasien.
a.Jika nadi meningkat sampai lebih dari
10 poin, kembali ke tempat tidur.
b.Jika pasien pusing atau pingsan, kembalilah
ke tempat tidur.
c.Minta pasien untuk menarik napas
dalam dan melihat sekeliling ruangan. Kepala
pasien tegak dan mata terbuka
3.Berbicara dan yakinkan pasien.
4.Pindahkan lengan perawat ke belakang pinggang
pasien dan berbalik sehingga perawat
menghadap ke arah yang sama dengan pasien.
5.Pasien berjalan perlahan dengan jarak yang
pendek dan kembali ke sisi tempat tidur.
Jika pasien tampak lelah dan akan pingsan
atau terjadi perubahan besar pada nadi,
biarkan pasien beristirahat.
6.Jika pasien pingsan saat pelaksanaan
ambulasi dini, tindakan yang dilakukan
yaitu :
a.Dengan perlahan turunkan pasien ke lantai.
b.Lindungi kepala pasien.
c.Jangan mencoba menahan pasien berdiri.
d.Beri tanda untuk meminta bantuan.
7.Setelah selesai, cuci tangan dan
dokumentasikan waktu (durasi) ambulasi dini,
nadi dan reaksi pasien.
H.LATIHAN AMBULASI
PASIEN
1.Duduk diatas tempat tidur
a.Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
b.Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan di
samping badannya, dengan telapak tangan
menghadap ke bawah
c.Berdirilah di samping tempat tidur kemudian
letakkan tangan pada bahu pasien
d.Bantu pasien untuk duduk dan beri
penopang/bantal
2.Turun dan berdiri
a.Atur kursi roda dalam posisi terkunci
b.Berdirilah menghadap pasien dengan kedua kaki
merenggang
c.Fleksikan lutut dan pinggang anda
d.Anjurkan pasien untuk meletakkan kedua tangannya
dibahu anda, dan letakkan kedua tangan anda di samping
kanan dan kiri pinggang pasien
e.Ketika pasien melangkah kelantai, tahan lutut anda pada
lutut pasien
f.Bantu berdiri tegak dan jalan sampai di kursi
g.Bantu pasien duduk dikursi dan atur posisi senyaman
mungkin
3.Membantu berjalan
a.Anjurkan pasien untuk meletakkan
tangan disamping badan atau
memegang telapak tangan anda
b.Berdiri disamping pasien, dan
pegang telapak dan lengan tangan
pada bahu pasien
c.Bantu pasien untuk berjalan
4.Membantu ambulasi dengan
memindahkan pasien
Merupakan tindakan keperawatan dengan
cara memindahkan pasien yang tidak
dapat atau tidak boleh berjalan dari
tempat tidur ke branchard.
a.Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
b.Atur branchard dalam posisi terkunci.
c.Bantu pasien dengan 2-3 orang.
d.Berdiri menghadap pasien.
e.Silangkan tangan di depan dada.
f.Tekuk lutut Anda, kemudian masukkan
tangan ke bawah tubuh pasien.
g.Orang pertama meletakkan tangan di
bawah leher/ bahu dan bawah
pinggang, orang kedua meletakkan
tangan di bawah pinggang dan panggul
pasicn dan orang ketiga meletakkan
tangan di bawah pinggul dan kaki.
h.Angkat bersama-sama dan
pindahkan ke branchard
i.Atur posisi pasien di brachard.
SEKIAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai