Anda di halaman 1dari 8

Job sheet

Nama praktikum : Ambulasi Dini


Unit : Keterampilan dasar praktik klinik
Waktu : 100 menit

REFERENSI

1. Saputra, L. (2013). Keterampilan Dasar Untuk Perawat Dan Bidan. Tangerang Selatan:
Binarupa Aksara Publiser

OBJEKTIF PERILAKU SISWA


Setelah mempelajari job sheet :
1. Mahasiswa/mahasiswi mampu melakukan dan menyiapkan alat-alat untuk latihan
ambulasi secara individu dengan benar.
2. Dengan menggunakan phantom mahasiswa/mahasiswi mampu mendemonstrasikan cara
melakukan ambulasi dini secara berurutan dan benar sesuai job sheet.

PETUNJUK

1. Baca dan pelajari job sheet yang tersedia


2. Siapkan alat sebelum tindakan dimulai
3. Ikutilah petunjuk instruktur
4. Tanyakan pada pembimbing bila terdapat hal hal yang kurang mengerti

KESELAMATAN KERJA

1. pastikan privasi klien benar benar terjaga


2. Lakukan pencegahan fraktur dengan lebih teliti sebelum melakukan latihan ambulasi
3. Gunakan sarung tangan untuk mencegah terjadinya infeksi
DASAR TEORI

A. Pengertian

Memindahkan klien dari satu tempat ke tempat yang lainnya berdasarkan kebutuhannya,
misalnya dari tempat tidur ke kursi roda maupun sebaliknya.

B. Tujuan
1. Mobilisasi/ ambulasi klien
2. Memindahkan keruangan tertentu
3. Mempertahankan toleransi terhadap aktivitas
4. Mempertahankan control diri pasien

C. Indikasi
1. Pasien paralisis
2. Pasien baru yang akan dipindahkan ke ruang tertentu

D. Kontraindikasi
1. Anemia
2. Jantung
3. Paru-paru
4. Demam
5. Keadaan lainnya yang membutuhkan istirahat

ALAT DAN BAHAN

1. Kruk
2. Walkers
3. Kursi roda
4. Brankar

HAL HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN

1. Jaga privasi klien.


2. Pemeriksaan harus terorganisasi dengan baik untuk menghemat tenaga klien.
PROSEDUR KERJA

NO LANGKAH GAMBAR
A. DUDUK DIATAS TEMPAT TIDUR
1 Menjelaskan prosedur yang akan
dilakukan kepada klien / keluarga
2 Tempatkan klien pada posisi mirin,
menghadap perawat disisi tempat tidur
yang berlawanan
3 Pasang pagar tempat tidur pada sisi yang
berlawanan
4 Tinggikan kepala tempat tidur pada
ketinggian yang dapat ditoleransi klien
5 Berdiri pada sisi panggul klien yang
berlawanan
6 Balikan secara diagonal sehingga
perawat berhadapan dengan pasien dan
menjauh dari sudut tempat tidur
7 Regangkan kaki perawat dengan kaki
paling dekat ke kepala tempat tidur
didepan kaki yang lain
8 Tempatkan lenga yang lebih dekat
kekepala tempat tidur dibawah bahu
pasien, sokong kepala dan lehernya
9 Letakkan tangan perawat dibawah klien
dan kaki ke tepi tempat tidur
10 Tempatkan poros ke arah Belakang
kaki, yang memungkinkan tungkai atas
klien memutar kebawah
11 Pada saat bersamaan, pindahkan berat
badan perawat ke belakang tungkai dan
angkat klien
12 Tetap di depan pasien sampai mencapai
keseimbangan
C. TURUN DARI TEMPAT TIDUR KEMUDIAN DUDUK DIATAS KURSI RODA
1 Jelaskan pada pasien prosedur yang
akan dilakukan
2 Pasang kunci kursi roda
3 berdirilah menghadap pasien dengan
kedua kaki merenggang
4 tekuk sedikit lutut dan pinggang perawat
5 anjurkan pasien untukmeletakan kedua
tangannya di bahu perawat
6 letakan kedua tangan di samping kanan
dan kiri pinggang pasien
7 ketika kaki pasien menapak di lantai,
tahan lutut perawat pada lutut pasien
8 bantu pasien berdiri tegak dan berjalan
sampai ke kursi roda
9 bantu pasien duduk di kursi roda dan
atur posisi agar nyaman
10 perawat memegang kedua chair handle
dan mendudukan pasien senyaman
mungkin di kursi roda dan digerakkan
dengan cara mendorong atau menarik
chair handle
11 pasien yang kuta pada ekstremitas atas
yaitu kedua tangan bisa memegang kuat
wheel rim dan untuk menjalankan kursi
roda cukup digeser pada bulatan besi
yang melingkar di kedua sisi tangan
pasien atau disebut wheel rim.
12 untuk rim/brake pasien bisa menahan
dengan kuat wheel rim dengan tangan
dan gerakan roda berhenti, untuk
memperkuat rim permanen pasien bisa
menarik tuas brake lever agar terkunci
kedua ban dan gerakkan roda pasif
terhenti total
13 sebelum pasien di pindah ke kursi roda
maka toe strap harus dibuka dengan cara
dibelokkan ke sisi kanan atau kiri agar
tempat transfer body menjadi lebar dan
pasien bisa duduk nyaman
14 penggunaan calf strap dan heel strap
untuk mnegunci lower ekstremitas
(tungkai dan betis pasien) agar tidak
goyang dan jatuh ke arah yang salah

D. MEMBANTU BERJALAN

1 jelaskan tujuan dan prosedur yang akan


dilakukan
2 anjurkan pasien untuk meletakkan
tangan disamping badan atau memegang
telapak tangan perawat
3 berdiri di samping pasien dan pegang
telapak tangan dan lengan bahu pasien
4 bantu pasien berjalan
E. MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE BRANCHARD
1 jelaskan tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan
2 atur branchard pada posisi terkunci
3 lakukan prosedur dengan bantuan 2-3
orang
4 Tetap di depan pasien sampai mencapai
keseimbangan
F. MENGGUNAKAN KRUK
1 menyediakan kruk yang akan digunakan
2 melakukan pengukuran kruk yang
meliputi area tinggi klien, jarak antara
bantalan kruk dengan aksila dan sudut
fleksi siku . pengukuran dilakukan
dengan satu dari dua metode berikut,
dengan klien berada pada posisi
telentang sampai ujung kruk berada 15
cm disamping tumit klien. Tempatkan
ujung pita pengukuran dengan lebar tiga
sampai empat jari (4-5 cm) dari aksila
dan ukur sampai tumit klien. Pada posisi
berdiri- posisi kruk dan ujung kruk
berada 14-15 cm disamping dan 14-15
cm di depan kaki klien. Dengan metode
lain siku harus direfleksikan 15-30
derajat. Fleksi siku harus diperiksa
dengan goniometer. Lebar bantalan kruk
harus 3-4 lebar jari di bawah aksila
3 tempat berjalan, seperti lorong rumah
sakit atau taman yang dilengkapi dengan
tempat latihan untuk berjalan
A. Tehnik Turun Tangga
1. pindahkan bb pada kaki yang
tidak sakit
2. letakan kruk pada anak tangga
dan mulai untuk memindahkan
bb pada kruk. Gerakan kaki yang
sakit ke depan
3. luruskan kaki yang tidak sakit
pada anak tangga dengan kruk

B. Tehnik Naik Tangga


1. pindahkan berat badan pada kruk
2. julurkan tungkai yang tidak sakit
antara kruk dari anak tangga
3. pindahkan berat badan dari kruk
ke tungkai yang tidak sakit
4. luruskan kaki yang tidak sakit
pada anak tangga dengan kruk

C. Tehnik Duduk
1. klien di posisi pada tengah depan
kursi dengan aspek posterior
kaki menyentuh kursi
2. memberi metode yang aman
untuk duduk dan bangun dari
kursi
3. klien mememgang kedua kruk
dengan tangan berlawanan
dengan tungkai yang sakit
4. bila kedua tungkai sakit, kruk di
tahan pegang pada tangan klien
yang lebih kuat

D. Tehnik Naik Kendaraan

tubuh dirapatkan ke mobil kemudian di


pegang bagian atas pintu, bokong
diangkat kemudian naikkan kaki yang
sakit

G. MENGGUNAKAN WALKERS

1. klien menggunakan sepatu yang


rata dan tidak licin
2. ketika klien bangkit dari duduk
atau akan memulai latihan,
pergunakan tangan kursi sebagai
penopang, selanjutnya
tempatkan salah satu tangan
pada walkers kemudian tangan
yang satunya, setelah itu lakukan
gerakan kaki maju
3. jika kaki kanan yang lemah,
pastikan kaki kiri yang
melangkah terlebih dahulu
begitu pula sebaliknya
4. untuk pemakaian walkers
tanyakan pada pasien gerakan
kaki mana yang lebih dulu enak
untuk digerakan atau sesuai kan
dengan kenyamanan pasien
5. kedua tangan pasien memegang
pada bagian tangan walkers

ketika klien membutuhkan bantuan


maksimal :
1. Gerakan walkers kedepan kira
kira 15cm sementara bb
bertumpu pada kedua tungkai
2. Kemudian gerakan kaki kanan
hingga mendekati walkers
sementara bb dibebankan pada
tungkai kiri dan kedua tangan
3. Selanjutnya gerakan kaki kiri
hingga mendekati kaki kanan
sementara bb bertumpu pada
tungkai kanan dan kedua lengan

Jika salah satu tungkai klien lemah


1. Gerakan tungkai yang lemah
kedepan secara bersamaan
sekitar 15cm sementara bb
bertumpu pada tungkai yang
kuat
2. Kemudian gerakan tungkai yang
lebih kuat ke depan sementara
bb bertumpu pada tungkai lemah
dan kedua lengan

6 Perawat melihat respon pasien apabila


ditemukan kelelahan pasien dianjurkan
istirahat sebentar sebelum dilanjutkan
untuk kembali ke tempat tidur

7 Perawat merapihkan alat yang telah


diberikan sesuai dengan prosedur
8 Perawat menjelaskan kepada pasien atau
keluarga bahwa tindakan selesai
9 Cuci tangan
10 Dokumentasi tindakan

EVALUASI

1. Mahasiswa mendemonstrasikan cara melakukan ambulasi dini secara individu pada


phantom.
2. Pembimbing klinik menilai langkah langkah kerja menggunakan check list penampilan.
Nama kelompok :
 Hafizoh Khoiriah
 Lokasi Pratiwi
 Ulfi Fatkhurohmah

Anda mungkin juga menyukai