Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN, ROLEPLAY, DAN SP ISOLASI SOSIAL

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :


1. ANJANI PERMATASARI
2. BELLA HIJRIYAH
3. HAFA GREVITA
4. INDRA WAHID
5. ULFI FATKHUROHMAH

STIKES BANTEN
TAHUN AJARAN 2019/2020
JALAN RAWA BUNTU NO.10 BSD, TANGERANG SELATAN
LAPORAN PENDAHULUAN ISOLASI SOSIAL
I. KASUS
Isolasi Sosial atau Menarik diri adalah suatu keadaan pasien yang mengalami
ketidak mampuan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain atau dengan
lingkungan di sekitarnya secara wajar. Pada pasien dengan perilaku menarik
diri sering melakukan kegiatan yang ditujukan untuk mencapai pemuasan diri,
dimana pasien melakukan usaha untuk melindungi diri sehingga ia jadi pasif
dan berkepribadian kaku, pasien menarik diri juga melakukan pembatasan
(isolasi diri), termasuk juga kehidupan emosionalnya, semakin sering pasien
menarik diri, semakin banyak kesulitan yang dialami dalam mengembangkan
hubungan sosial dan emosional dengan orang lain (Stuart dan Sundeen, 1998).

II. PROSES TERJADINYA MASALAH


A. Faktor Predisposisi :
faktor perkembangan (masa bayi, todler, prasekolah, anak sekolah, pra
remaja, dewasa muda, dewasa tengah,dewasa lanjut), factor biologis (genetic),
factor sosiokultural, factor dalam keluarga.
B. Faktor presipitasi :
stressor sosiokultural (ditimbulkan oleh menurunnya stabilitas unit
keluarga dan berpisah dari orang yang berarti), stressor psikologis
(Tuntutan untuk berpisah dengan orang terdekat atau kegagalan orang
lain untuk memenuhi kebutuhan ketergantungan ).
C. Jenis :-
D. Fase-Fase :
E. Rentang respon :
Rentang respon sosial menurut (Gail W. Stuart ; 2006 hal 277) adalah :
RESPONS ADAPTIF RESPONS MALADAPTIF
Menyendiri Menarik diri
Otonomi Ketergantungan
kebersamaan Narkisisme
Saling ketergantungan Impulsif
Kesepian
Manipulasi

1) Respons adaptif adalah respons yang diterima oleh norma sosial dan
kultural dimana individu tersebut menjelaskan masalah dalam batas
normal. Adapun respons adaptif tersebut:
a. Menyendiri : Respons yang dibutuhkan untuk menentukan apa yang
telah dilakukan di lingkungan sosialnya dan merupakan suatu cara
mengawasi diri dan menentukan langkah berikutnya.
b. Otonomi : Suatu kemampuan individu untuk menentukan dan
menyampaikan ide- ide individu.
c. Kebersamaan : Suatu keadaan dalam hubungan interpersonal di
mana individu tersebut mampu untuk memberi dan menerima.
d. Saling Ketergantungan : Saling ketergantungan individu dengan
orang lain dalam hubungan interpersonal.
2) Respon maladatif adalah respon yang dilakukan individu dalam
menyelesaikan masalah yang menyimpang dari norma – norma sosial
dan kebudayaan suatu tempat. Karakteristik dari perilaku maladatif
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kesepian : Keadaan dimana seseorang menemukan kesulitan dalam
membina hubungan secara terbukakepada orang lain.
b. Menarik diri : Gangguan yang terjadi apabila seseorang
memutuskan untuk tidak berhubungan dengan orang lainuntuk
mencari ketenangan sementara waktu.
c. Ketergantungan : Individu gagal mengembangkan rasa percaya diri
dan kemampuan yang dimiliki.
d. Manipulasi : Orang lain diperlakukan seperti objek, hubungan
terpusat pada masalah pengendalian, berorientasi pada diri sendiri
atau pada tujuan, bukan berorientasi pada orang lain.
e. Impulsif : Tidak mampu merencanakan sesuatu, tidak mampu
belajar dari pengalaman, penilaian yang buruk, tidak dapat
diandalkan.
f. Narkisisme : Harga diri yang rapuh secara terus-menerus berusaha
mendapatkan penghargaan dan pujian, sikap egoisentris,
pencemburuan, marah jika orang lain tidak mendukung.
F. Mekanisme Koping
Individu yang mengalami respon sosial maladaptif, menggunakan
berbagai mekanisme dalam upaya mengatasi ansietas. Mekanisme
tersebut berkaitan dengan dua jenis masalah hubungan yang spesifik
(Gail, 2006 : hal 281). Koping yang berhubungan dengan gangguan
kepribadian anti sosial antara lain :proyeksi, merendahkan orang lain.
Koping ini berhubungan dengan gangguan kepribadian ambang : formasi
reaksi, isolasi, idelisasi orang lain dan merendahkan orang lain.
Menurut (Gail, 2006 : hal 280), sumber koping berhubungan dengan
respon sosial maladaptif meliputi : keterlibatan dalam hubungan keluarga
yang luas dan teman.

III. POHON MASALAH


A. Resiko gangguan sensori persepsi halusinasi

Isolasi Sosial Deficit Perawatan Diri


Harga diri rendah
B. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji
Data subjektif :
 Klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain.
 Klien mengatakan orang-orang jahat dengan dirinya.
 Klien merasa orang lain tidak selevel.
Data objektif :
 Klien tampak menyendiri.
 Klien terlihat mengurung diri.
 Klien tidak mau bercakap-cakap dengan orang lain.
IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Isolasi Sosial
V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Terlampir

SUMBER :

Kusumawati dan Hartono . 2010 . Buku Ajar Keperawatan Jiwa . Jakarta :


Salemba Medika
Stuart dan Sundeen . 2005 . Buku Keperawatan Jiwa . Jakarta : EGC .
Keliat Budi Ana. 1999. Proses  Keperawatan Kesehatan Jiwa edisi I. Jakarta :
EGC
Anna Budi Keliat, SKp. (2006). Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sosial Menarik Diri,
Jakarta ; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
Anonim. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Klien Isolasi Sosial. Diakses pada tanggal 24
Juli 2012 pada http://nurse87.wordpress.com/2009/06/04/asuhan-keperawatan-
pada-klien-dengan-isolasi-sosial/
Nita Fitria. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan untuk 7 Diagnosis Keperawatan Jiwa
Berat. Jakarta: Salemba Medika.
Rasmun, (2001). Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi Dengan Keluarga.
Konsep, Teori, Asuhan Keperawatan dan Analisa Proses Interaksi (API).
Jakarta : fajar Interpratama

Anda mungkin juga menyukai