STIKES BANTEN
TAHUN AJARAN 2019/2020
JALAN RAWA BUNTU NO.10 BSD, TANGERANG SELATAN
LAPORAN PENDAHULUAN ISOLASI SOSIAL
I. KASUS
Isolasi Sosial atau Menarik diri adalah suatu keadaan pasien yang mengalami
ketidak mampuan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain atau dengan
lingkungan di sekitarnya secara wajar. Pada pasien dengan perilaku menarik
diri sering melakukan kegiatan yang ditujukan untuk mencapai pemuasan diri,
dimana pasien melakukan usaha untuk melindungi diri sehingga ia jadi pasif
dan berkepribadian kaku, pasien menarik diri juga melakukan pembatasan
(isolasi diri), termasuk juga kehidupan emosionalnya, semakin sering pasien
menarik diri, semakin banyak kesulitan yang dialami dalam mengembangkan
hubungan sosial dan emosional dengan orang lain (Stuart dan Sundeen, 1998).
1) Respons adaptif adalah respons yang diterima oleh norma sosial dan
kultural dimana individu tersebut menjelaskan masalah dalam batas
normal. Adapun respons adaptif tersebut:
a. Menyendiri : Respons yang dibutuhkan untuk menentukan apa yang
telah dilakukan di lingkungan sosialnya dan merupakan suatu cara
mengawasi diri dan menentukan langkah berikutnya.
b. Otonomi : Suatu kemampuan individu untuk menentukan dan
menyampaikan ide- ide individu.
c. Kebersamaan : Suatu keadaan dalam hubungan interpersonal di
mana individu tersebut mampu untuk memberi dan menerima.
d. Saling Ketergantungan : Saling ketergantungan individu dengan
orang lain dalam hubungan interpersonal.
2) Respon maladatif adalah respon yang dilakukan individu dalam
menyelesaikan masalah yang menyimpang dari norma – norma sosial
dan kebudayaan suatu tempat. Karakteristik dari perilaku maladatif
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kesepian : Keadaan dimana seseorang menemukan kesulitan dalam
membina hubungan secara terbukakepada orang lain.
b. Menarik diri : Gangguan yang terjadi apabila seseorang
memutuskan untuk tidak berhubungan dengan orang lainuntuk
mencari ketenangan sementara waktu.
c. Ketergantungan : Individu gagal mengembangkan rasa percaya diri
dan kemampuan yang dimiliki.
d. Manipulasi : Orang lain diperlakukan seperti objek, hubungan
terpusat pada masalah pengendalian, berorientasi pada diri sendiri
atau pada tujuan, bukan berorientasi pada orang lain.
e. Impulsif : Tidak mampu merencanakan sesuatu, tidak mampu
belajar dari pengalaman, penilaian yang buruk, tidak dapat
diandalkan.
f. Narkisisme : Harga diri yang rapuh secara terus-menerus berusaha
mendapatkan penghargaan dan pujian, sikap egoisentris,
pencemburuan, marah jika orang lain tidak mendukung.
F. Mekanisme Koping
Individu yang mengalami respon sosial maladaptif, menggunakan
berbagai mekanisme dalam upaya mengatasi ansietas. Mekanisme
tersebut berkaitan dengan dua jenis masalah hubungan yang spesifik
(Gail, 2006 : hal 281). Koping yang berhubungan dengan gangguan
kepribadian anti sosial antara lain :proyeksi, merendahkan orang lain.
Koping ini berhubungan dengan gangguan kepribadian ambang : formasi
reaksi, isolasi, idelisasi orang lain dan merendahkan orang lain.
Menurut (Gail, 2006 : hal 280), sumber koping berhubungan dengan
respon sosial maladaptif meliputi : keterlibatan dalam hubungan keluarga
yang luas dan teman.
SUMBER :