Disusun oleh :
Sylvia Sulis
Nurholiqoh Kamilin
Irna Purwanti R
Saskia Kusuma W
Popy Meilia Anzani
Novani Rahayu
130104140043
130104140048
130104140050
130104140051
130104140055
130104140060
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Unit Transfusi Darah merupakan suatu pelayanan yang masuk di dalam
ruang lingkup pelayanan kesehatan. Yang mana dalam pelaksanaan nya sudah
diatur sesuai dengan standar dan kebutuhan yang ada dan Kepres No.18 tahun
1980 tentang pelayan tranfusi darah.Transfusi darah adalah pemberian darah
kepada seseorang dari orang lain atau biasa disebut juga istilah donor. Darah
transfusi harus berasal dari donor yang sehat jasmani dan rohani, oleh karena itu
sebelum diambil darahnya donor harus melalui sejumlah pemeriksaan.
Darah terdiri dari beberapa komponen, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel
darah putih (leukosit), keping darah (trombosit), dan plasma. Kadang-kadang
tidak semua komponen darah tersebut dibutuhkan oleh pasien. Misalnya pasien
yang terkena demam berdarah hanya membutuhkan trombosit saja. Selain itu,
volume transfusi juga harus diperhatikan. Pasien yang masih anak-anak, volume
transfusi yang diberikan tidak sama dengan volume transfusi yang diberikan
kepada orang dewasa. Oleh karena itu, darah utuh lebih baik dipisahkan menjadi
komponen-komponen darah.
1.2. TUJUAN
Tujuan dari penyadapan darah adalah mendapatkan darah yang aman dan
bermanfaat bagi yang menerimanya. Sedangkan tujuan dari transfusi darah adalah
memberikan komponen darah sesuai kebutuhan pasien.
Ruang lingkup Unit Tranfusi Darah meliputi :
-
Rekruitmen donor,
Seleksi calon donor,
Penyadapan darah donor,
Skrining darah donor,
Pengolahan komponen darah,
Penyimpanan darah
Distribusi/transportasi
Pencatatan dan pelaporan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. AFTAP
Aftap adalah proses pengeluaran atau penyadapan darah dari lengan
pendonor
dengan
cara
phlebotomi
melalui
vena
cubitti.
Prosedur
dari
donor
yang
sehat
didapatkan
darah
yang
aman.
Untuk lolos seleksi, calon donor harus memenuhi persyaratan yang tertera dalam
formulir isian yang memuat beberapa kriteria kondisi fisik berikut ini :
1. Keadaan umum
Calon donor tidak tampak sakit, tidak dalam pengaruh obat-obatan seperti
misalnya golongan narkotik dan alkohol serta tidak menderita suatu penyakit
tertentu seperti penyakit jantung, paru-paru, hati, ginjal, kencing manis dll.
2. Umur donor
Berkisar antara 17-60 tahun, kecuali atas pertimbangan dokter.
3. Berat badan
Berat badan minimal calon donor adalah 45 kg.
4. Suhu tubuh
Suhu tubuh calon donor tidak lebih dari 370 C
5. Nadi
Denyut nadi berkisar antara 60-100x per menit, teratur tanpa denyut patologis.
6. Tekanan darah
Tekanan sistole antara 100-160 mmHg dan diastol antara 60-100 mmHg
7. Kadar Hb
Kadar Hb calon donor harus 12,5 g / dl
8. Haid, kehamilan dan menyusui
Setelah selesai haid, 6 bulan setelah melahirkan dan 3 bulan setelah berhenti
menyususi diperkenankan menyumbangkan darahnya.
9. Jarak penyumbangan donor
Jarak penyumbangan darah lengkap minimal 10 minggu. Penyumbangan darah
lengkap dapat dilakukan minimal 48 jam setelah menjalani plasma /
trombopheresis.
10. Untuk menjaga kesehatan dan keselamatan resipien, calon donor juga harus
memenuhi persyaratan berikut ini :
Kulit donor
Kulit lengan di daerah tempat penyadapan harus sehat tanpa kelainan, tidak ada
bekas tusukan jarum
Riwayat transfusi darah
Calon donor tidak boleh menyumbangkan darahnya dalam waktu 12 bulan setelah
mendapatkan transfusi darah
Penyakit infeksi
Calon donor dengan pemeriksaan lab terhadap syphilis, Hepatitis B, Hepatitis C
dan HIV yang menunjukkan hasil positif tidak boleh menyumbangkan darahnya.
Riwayat imunisasi dan vaksinasi
Calon donor dapat menyumbangkan darahnya 8 minggu setelah mendapat
vaksinasi
Riwayat operasi
Calon donor dapat menyumbangkan darahnya :
5 hari setelah pencabutan gigi
6 bulan setelah menjalani operasi kecil
12 bulan setelah manjalani operasi besar
Riwayat pengobatan
Calon donor dapat menyumbangkan darahnya :
terlatih
Kantong
darah
yang
dipilih
harus
memiliki
izin
edar
Aliran darah harus lancer pengambilan darah harus kurang dari 6 menit
Volume darah yang diambil harus sesuai dengan volume antikoagulan
Pencampuran darah dan antikoagulan harus baik. Selesai aftap segera simpan
darah pada suhu 20c - 60c Petugas bagian penyadapan harus mengenali reaksi
yang mungkin terjadi pada saat penyadapan.
Label
harus
melekat
pada
kantong
darah
dan
mudah
dibaca
Tempat tidur
Tensi meter
Timbangan darah
PeanHand
Sealer
Gunting
Spidol
Rak tabung
Pinset
Tempat kapas
Tempat,pinset,
gunting, kassa
Kantong darah
Alkohol
Kassa steril
Tensoplast
kadaluarsa,
nama
petugas,
identifikasi
kantong
darah
Setiap kantong harus ada sistem penomoran kantong yang tertera pada kantong
darah, selang, tabung spesimen dan formulir pengantar ke lab.
persiapan penusukan vena cubitti :
a) Lakukan pada daerah yang telah dipilih untuk melakukan venapuncture
pembersihan lekuk lengan bagian depan dengan cara pola lingkaran konsentrik
yang membesar. Gunakan kapas steril yang diusap dengan alkohol 70 %.
b) Tunggu hingga daerah lengan yang dibersihkan kering kembali dan jangan
menyentuh daerah yang telah didesinfeksi
Tata cara pengambilan darah dan sampel darah :
Pengambilan darah harus sesuai dengan sopyang ada pada utd dengan cara kerja
sbb :
1.Donor dipersilahkan mencuci lengan dengan sabun antiseptic
2.Donor dipersilahkan bebaring pada tempat tidur yang telah disediakan dengan
posisi terlentang
3.Tangan donor ditempatkan lurus di samping dengan posisi menghadap ke
atas.Tensi meter dipasang pada lengan donor dengan posisi selang di atas
4. Kantong darah diidentifikasi dan tabung sampel harus sesuai dengan formulir
donor darah, yaitu :
-
Nomor kantong
Golongan darah
Tanggal pengambilan
Tanggal kadaluarsa
Nama petugas
5. Tensimeter dinaikkan hingga batas antara sistol dan diastol, raba dan tentukan
lokasi vena yang akan ditusuk; turunkan tekanan manset
Tempatkan
kantong
darah
di
atas
timbangan
atau
haemo
scale
9. Naikkan kembali tekanan manset hingga batas antara sistole dan diastole
10. Lakukan penusukan vena
11. Darah masuk selang, turunkan tekanan manset hingga 40 mmhg
12. Lakukan fiksasi selang dengan plester
13. Kocok darah perlahan agar bercampur dengan antikoagulan
14. Apabila volume darah sudah tercapai klem selang dengan pean 1 dan pean 2
dengan jarak 5 cm; potong selang antara klem, kencangkan simpul selang
15. Ambil sampel darah dengan menggunakan tabung contoh ; turunkan tekanan
manset hingga 0
16. Letakkan kapas steril di atas jarum, angkat plester; cabut jarum perlahan;
tangan donor dilipat.
17. Sealer selang dengan hand sealer hingga darah yang tertinggal di selang
tercampur dengan antikoagulan 2-3 kali
18. Cocokkan nomor sampel dengan nomor kantong dan nomor pada formulir
19. Rapikan selang dan masukkan darah ke dalam blood bank
20. Periksa bekas tusukan pada vena donor, bila tidak berdarah lagi tutup dengan
tensoplast; angkat manset
21. Persilahkan donor ke ruang istirahat bila tidak ada keluhan dari donor
Pelayanan donor setelah selesai donasi, para pendonor harus diberi kesempatan
untuk beristirahat minimal 20 menit, sehingga tubuh bisa menyesuaikan terhadap
berkurangnya darah. Dalam waktu ini, sekedar minuman dan makanan ringan
perlu diberikan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang. Donor yang merasa
lemah atau pusing harus dibantu dengan tiduran, dengan posisi kaki lebih tinggi
untuk membantu penyaluran darah ke kepala.
2.2. KOMPONEN DARAH
Komponen darah bagian-bagian darah yang dipisahkan dengan cara mekanik
/fisik tanpa menambahkan bahan kimia ke dalamnya.Pengolahan darah adalah
Plasma ekstraktor
Klem plastik
Electric sealer
Handsealer
Timbangan
Penyeimbang (tissue, karet, dll)
Label darah
Alat tulis
Alat hitung
B. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Identifikasi kantong satelit :
-
No. Kantong
Golongan darah
Tanggal pengambilan
Tanggal pembuatan
Tanggal kadaluwarsa
Jenis komponen
Volume
Nama petugas
Suhu simpan
10. Sealer selang kantong PRC dengan electric sealer, kemudian pisahkan PRC
dari rangkaian.
11. Seimbangkan PRP dengan mangkok centrifuge pada balance.
12. Letakkan mangkok centrifuge dengan posisi berhadapan pada refrigerated
centrifuge.
13. Putar 1500 xG, 22oC, selama 15 menit.Angkat mangkok centrifuge perlahan,
tempatkan kantong setelit I pada plasma eksraktor, jepit,buka klem, alirkan
plasma (PPP) ke kantong satelit II.
14. Kembalikan alat-alat ke tempat semula dan simpan komponen darah pada
blood bank dan platelet agetator.
C. Alur Pemisahan Komponen Darah
1. Pengolahan Komponen Darah dengan Kantong Ganda Dua
WB Komponen yang diperoleh : PRC, LP/FFP
2. Pengolahan Komponen Darah dengan Kantong Ganda Tiga
a.Komponen yang diperoleh : PRC, TC, LP/FFP
BAB III
MASALAH DAN SOLUSI
A. Masalah dalam aftap
Dalam melakukan pekaerjaan tidak sesuai dengan sop
- Hemoli (udara dalam kantong masuk ke dalam vena pada saat aftap)
- Macet
- Saat menusuk tidak keluar darah
- Saat jarum di cabut darah muncrat
- Donor merasa kesakitan saat ditusuk
- Donor merasa ketakutan saat aftap
- Kurang ramah dalam membrikan pelayanan
- Kurang komonikasi yang baik dengan donor sehingga calon donor kurang
kooperatif pada saat melakukan aftap
- Tidak minta izin pada saat donor
- pada saat akan melakukan penusukan vena
- Tidak meminta tolong pada donor untuk melipat tangan setelah jarum di cabut
sehingga dara tetap keluar
B. Solusi aftap
Berkerja harus sesuai dengan SOP dalam melayani calon donor, harus bersikap
sopan, ramah, murah senyum, menjaga komonikasi dengan donor, menghargai
donor, menerangkan prosedur. Biasakan meminta izin kepada donor sebelum
melakukan penusukan donor selalu diajak berbicara selama peroses aftap untuk
mengurangi rasa tusuk
C. Masalah komponen kontaminasi
- Berkerja tidak sesuai dengan sop
- Tidak melakuakan desinfeksi
- Meja dan peralatan sebelum berkerja
- Tidak menggunakan sarung tangan pada saat berkerja
menetapkan
kecepatan
pemutaran,
suhu
dan
lama
pemutaran
- Bahan yang di peroses tidak memenuhi syarat (volume kurang terlalu lama jarak
antara penyadapan dan peroses pembuatan komponen)
- Salah dalam memilih tempat penyimpanan komponen
D. Solusi dalam komponen
Berkerja sesuai SOP agar mengurangi hal-hal yang tidak di inginkan
Lebih teliti dalam melakukan perghitungan lebih berhati-hati dalam berkerja
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Petugas Unit Tranfusi darah harus mengutamakan pelayanan. Dalam
pengelolahan komponen darah kualitas dan mutu harus terjamin.
4.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini penyusun mengharapkan kepada semua
pembaca agar dapat menelaah dan memahami serta menanggapi masalah dan
solusi baik aftap maupun pengolahan komponen darah