Anda di halaman 1dari 22

PENGAMBILAN, PENGOLAHAN

DARAH UNIT TRANSFUSI


DRA. NYIMAS FATRIA. K, APT, M.KES
Dasar Kebijakan

•PP no 11 / 2011, tentang Pelayanan Darah


•Permenkes no 83 / 2014, tentang UTD, BDRS dan
jejaring pelayanan transfusi darah
•Permenkes no 91 / 2015, tentang Standar Pelayanan
Transfusi Darah
•CPOB (GMP)
Dasar Kebijakan

•UTD adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


donor darah, penyediaan darah dan pendistribusian darah

•Pelayanan transfusi darah di UTD meliputi :


rekruitmen donor, seleksi donor, pengambilan darah, pengolahan
komponen darah, spesifikasi dan kontrol mutu komponen darah, uji
saring IMLTD, penyimpanan darah, distribusi darah
Kualitas pelayanan di UTD dan BDRS ditentukan
oleh input, proses & output
Konsep

Transfusi darah adalah proses pemindahan atau pemberian darah dari seseorang (donor) kepada orang lain (resipien). 

Transfusi bertujuan mengganti darah yang hilang akibat perdarahan, luka bakar, mengatasi shock dan mempertahankan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Penyediaan darah adalah rangkaian kegiatan pengambilan darah dan
pelabelan darah pendonor, pencegahan penularan penyakit,
pengolahan darah, dan penyimpanan darah pendonor.
Pelayanan darah yang dilaksanakan oleh UDD PMI meliputi :
- pengerahan dan pelestarian donor,
- pengambilan darah,
- pengolahan komponen darah,
- uji saring infeksi,
- penyimpanan dan pendistribusian darah ke Bank Darah RS (BDRS) atau Rumah Sakit (RS).
Untuk mencapai pemenuhan kebutuhan darah, PMI telah melakukan peningkatan rekrutmen donor, jejaring penyediaan darah antar UDD PMI serta ikatan kerja sama antara UDD PMI dengan BDRS.
PMI telah membuat Gerai Donor Darah dengan harapan akan memudahkan masyarakat untuk mendonorkan darahnya di tempat-tempat publik dan pusat-pusat
keramaian di tengah kota, yaitu Mal dan Kampus.
Berikut adalah prosedur untuk mendapatkan darah di PMI antara lain :
1. Apabila ada pasien di rumah sakit yang membutuhkan transfusi darah, maka dokter pemeriksa di rumah sakit tersebut akan membuat surat pengantar mengambil
darah.
Surat pengantar itu berisikan:
- Nama pasien
- Nama rumah sakit
- Golongan darah
- Jenis komponen darah
- Jumlahnya

2. Perawat rumah sakit akan membantu mengusahakan darah di Bank Darah Rumah Sakit tersebut (Tergantung rumah sakit, ada yang punya Bank Darah dan ada yang tidak punya)
3. Apabila tersedia maka Bank Darah Rumah Sakit tersebut akan memberikan darahnya ke pasien tersebut untuk ditransfusi.
4. Apabila tidak tersedia Bank Darah atau persediaan darah habis, maka keluarga pasien akan ditemani perawat rumah sakit mengusahakan darah
ke Unit Transfusi Darah PMI.
5. Petugas PMI akan memutuskan apakah permintaan dipenuhi atau tidak dan apakah diperlukan donor dari teman atau saudara pasien atau tidak
untuk mengganti darah tersebut.
6. Apabila petugas loket di PMI mengatakan bahwa stok darah yang dimaksud habis maka untuk memastikan kebenarannya, bisa dapat menghubungi staf PMI.

7. Apabila tersedia, maka tergantung jenis darah yang diminta.

Pihak yang membutuhkan darah diharuskan menunggu sampai proses uji saring dan pemisahan darah selesai. Proses tersebut bisa sampai 4 jam.
Pengambilan darah tersebut memerlukan biaya (service cost), antara lain untuk keperluan:
- Pengambilan darah donornya
- Pemeriksaaan uji saring darah, golongan darah
- Pemisahan menjadi komponen darahnya
Prosedur Pengambilan Darah Donor
prosedur pengambilan darah donor dimulai dengan :
- Mengkonfirmasi identifikasi pendonor sebelum penusukan vena
- Menjelaskan tindakan yang perlu diambil dan kemungkinan kegagalan penusukan vena atau penyumbangan darah, termasuk potensi untuk penusukan vena kedua
- Disinfeksi tangan dan higiene oleh petugas sebelum tindakan
- Sistem kantong darah yang tepat harus dipilih dan diinspeksi terhadap adanya kerusakan, perubahan warna dari isinya atau lembab.
- Jika hal ini teridentifikasi, kantong darah tidak boleh dipakai dan harus dilaporkan sebagai kerusakan bahan.
Lembar kerja, komponen, sampel harus ditangani sesuai dengan prosedur yang didokumentasikan dan dijaga kerahasiaan donor serta integritas dari penyumbang darah dan sampel
Prosedur Pengambilan Darah Penerima
tindakan transfusi darah dilakukan dengan tahap sebagai berikut :
- Petugas yang melakukan transfusi darah harus mencuci tangan terlebih dahulu dan menggunakan sarung tangan non steril sekali pakai.
- Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan
- Segera mulai proses transfusi setelah komponen darah tiba, jika terjadi penundaan proses transfusi kantong darah harus segera dikembalikan ke unit transfusi darah untuk
disimpan kembali.
Proses transfusi untuk whole blood dan sel darah merah harus selesai dalam waktu empat jam setelah kantong darah sampai  sedangkan untuk konsentrat trombosit harus
selesai dalam setengah jam sedangkan untuk fresh frozen plasma dan kriopresipitat harus segera ditransfusikan untuk menghindari berkurangnya faktor koagulasi.
Tidak disarankan pemberian obat seperti anti histamin, steroid secara rutin sebelum proses
transfusi karena keadaan ini dapat menyamarkan risiko transfusi.
Pemantauan yang dilakukan terhadap komponen darah yang sudah didonorkan adalah :

Penetapan golongan darah yaitu penetapan golongan darah ABO dan rhesus serta membandingkannya dengan hasil pemeriksaan terlebih dahulu.

Jika terjadi ketidaksesuaian hasil komponen darah dengan penyumbangnya maka darah tersebut harus dikarantina hingga ketidaksesuaian dapat
diselidiki dan diperbaiki.
Pemantauan yang dilakukan setelah prosedur transfusi darah kepada
resipien adalah :
- Menanyakan adanya gejala efek samping pada pasien antara lain
menggigil, ruam, flushing, sesak dan nyeri pada ekstremitas
- Selama proses transfusi harus mengobservasi tanda vital (suhu,
nadi, tekanan darah dan frekuensi napas) sebelum transfusi dimulai,
15 menit setelah proses transfusi dimulai, setiap satu jam dan setelah
proses transfusi selesai.
- Risiko transfusi yang berat biasanya terjadi dalam waktu setengah
jam setelah transfusi dimulai
Setelah prosedur transfusi selesai dilaksanakan, segera
dokumentasikan informasi mengenai waktu mulai dan berakhirnya
transfusi, jumlah, tipe darah dan golongan darah yang ditransfusikan
dan efek samping yang terjadi setelah transfusi.
Penyediaan darah adalah :
- rangkaian kegiatan pengambilan dan pelabelan darah pendonor,
- pencegahan penularan penyakit,
- pengolahan darah, dan
- penyimpanan darah pendonor.
- Tindakan medis pengambilan darah hanya dilakukan di UTD dan/atau tempat tertentu yang memenuhi persyaratan kesehatan dan harus
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang berwenang sesuai dengan standar.
- Setiap pengambilan darah harus didahului dengan pemeriksaan kesehatan pendonor darah dan mendapat persetujuan dari pendonor darah yang
bersangkutan.
- Tenaga kesehatan wajib melakukan pengolahan darah untuk memenuhi kebutuhan komponen darah tertentu dalam pelayanan transfusi darah.
- Pengolahan darah yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dilakukan di UTD dan harus sesuai dengan standar.
Biaya Pengganti Pengolahan Darah (Service cost)

Biaya ini berasal dari subsidi pemerintah maupun subsidi PMI.


Sisanya? Dibebankan kepada pasien.
Sisa beban biaya yang tidak tersubsidi ini dinamakan Biaya Penggantian Pengelolaan Darah (BPPD) atau service cost.
Jadi, bukan menjual darah melainkan menggantikan biaya pengolahan darah agar aman untuk ditransfusikan kepada pasien.
Adapun komponen darahnya sendiri tidak dikenakan biaya

Anda mungkin juga menyukai