Anda di halaman 1dari 3

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

dr. DORIS SYLVANUS

PELAKSANAAN TRANFUSI DARAH

Jl. Tambun Bungai No. 4 No. Dokumen No. Revisi Halaman


Palangka Raya ........ 01
Tanggal Terbit DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSUD dr. DORIS SYLVANUS

SPO
dr. ADM TANGKUDUNG, M. Kes
Pembina Utama Madya
NIP. 19630527 199102 1 001
Pengertian Memberikan transfusi darah kepada pasien yang mengalami
penurunan volume darah/anemia/komponen darah
Tujuan •Untuk memenuhi kebutuhan darah dalam tubuh pasien

•Agar perawat mampu melakukan pemberian transfusi darah


kepada pasien dan mengetahui indikasinya

•Agar perawat mampu memantau respon dari transfusi darah

Kebijakan •Pelaksanaan Tranfusi Darah yang aman.

Prosedur Prosedur:

1.Jelaskan pada pasien/keluarga tentang prosedur yang akan


dilakukan dan pastikan pasien merasa nyaman

2. Persiapan :

• Alat-alat untuk pelaksanaan tranfusi darah

• Darah atau produknya (sesuai kebutuhan) yang sudah di cross-


match

• Formulir monitoring dan evaluasi tranfusi darah

3. Lakukan double check dengan perawat lain tentang :

• Instruksi dokter
• Nama pasien, tanggal lahir dan golongan darah pasien

• Jenis, jumlah darah dan nomornya harus sesuai antara formulir


permintaan, pemeriksaan cross match dan yang tertulis di kantong
darah dan cek tanggal dan jam kadaluarsa

4. Cuci tangan dan pakai sarung tangan

5. Lakukan prosedur pemasangan infus (bila infus belum


terpasang).

6. Sebelum transfusi, observasi tanda-tanda vital seperti: tekanan


darah, nadi, pernapasan, suhu dan skor nyeri serta keadaan umum
pasien

8. Berikan darah/produknya sesuai instruksi dokter dan atur


tetesannya dengan pelan pada awal 15 menit pertama. Kemudian
sesuaikan dengan kebutuhan.

9. Rapikan pasien dan alat-alat, buang sampah sesuai tempatnya

10.Cuci tangan

11.Observasi tanda-tanda vital, adanya reaksi alergi serta keluhan


lain pasien dalam 5, 10, 15 menit pertama tranfusi dilakukan, setiap
15 menit untuk 1 jam pertama selanjutnya setiap jam sampai
dengan tranfusi selesai dan dokumentasikan dalam lembar
observasi (15 menit pertama, perawat harus berada di sisi pasien).

12.Dokumentasikan semua tindakan di lembar catatan monitor dan


evaluasi tranfusi darah.

13.Beritahu DPJP atau dokter jaga bila ditemukan:

• Peningkatan suhu, nadi, pernapasan, nyeri di tempat infus atau


di tempat lain, ikterik, mual, pusing, muntah, perdarahan,
oligo/anuria, hyper/hypotensi

• Pasien gelisah, menggigil, berdebar, keringat dingin, gatal-gatal

14.Bila timbul reaksi alergi:

• Hentikan transfusi segera.

• Pasang tranfusi set baru dengan cairan NaCl 0,9%


• Lapor dokter

• Bunyikan bel emergency bila perlu

• Kumpulkan alat-alat bekas transfusi dan sisa kantong darah


serta contoh sampel darah paska tranfusi dari tubuh pasien, lalu
kirim ke BDRS untuk lapor kejadian Reaksi Tranfusi.

Jika terjadi anaphylactik syok, lakukan seperti tindakan no. 14.

Hal-hal yang perlu diperhatikan:.

• Bila darah tidak digunakan, harus segera disimpan di BDRS,


darah yang sudah keluar dari BDRS harus segera ditranfusikan
dalam waktu kurang dari 30 menit. Bila kantong darah sudah keluar
dari BDRS lebih dari 30 menit maka tidak dapat dikembalikan lagi.

• Set transfusi tidak boleh lebih dari 24 jam (ganti set baru setelah
transfusi selesai)

• Pemberian darah tidak perlu dihangatkan terlebih dahulu kecuali


pada tranfusi cepat/masif/tukar atau ada cold agglutinin. Pada
kondisi tersebut penghangatan dilakukan menggunakan Blood
Warmer Khusus

• Konfirmasikan ke dokter tentang obat sebelum dan sesudah


dilakukan transfusi

• Tidak diperkenankan memasukkan zat tambahan (obat-obatan)


ke dalam darah

Unit Terkait
• Dokter
• Perawat
• BDRS

Anda mungkin juga menyukai