Anda di halaman 1dari 4

TRANFUSI DARAH

Nomor Dokumen No. Revisi: Halaman


LAB/054/ 0 1/4
RSBR.SBY.SPO/
XII/2017

TanggalTerbit Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR 01 Desember 2017
OPERASIONAL
(S P O) dr. Budihato,Sp.B
**Direktur

Pengertian Suatu prosedur pemberian darah atau komponen darah melalui jalur
intra-vena dari donor darah yang cocok dengan darah pasien setelah di
lakukan pemeriksaan cross matching (reaksi silang)
Tujuan 1. Agar prosedur pemberian darah tranfusi dapat berlangsung dengan
aman dan efektif
2. Agar kebutuhan darah dan komponen darah bagi pasien segera
dapat di penuhi
3. Agar masalah atau reaksi yang muncul selama tranfusi darah dapat
segera dapat di tangani dengan baik.
Kebijakan Berdasarkan surat keputusan direktur
No.002/RSUBR.SBY.SK/III/2016 tentang rumah sakit harus
menjalankan pelayanan laboratorium yang teratur adekuat dan nyaman
sesuai peraturan yang berlaku

PERALATAN 1. Perlengkapan pemasangan infus dengan kanul nomor 18 atau 20


( jika pasien belum terpasang infus)
2. Set infuse transfusi darah
3. NaCL 0,9 % 100 ml
4. Leucodepletion filter (jika diperlukan)
5. Infusion pump
6. Sarung tangan bersih
7. Blood warmer (jika diperlukan)
8. Form PMI
9. Form cairan infus
10. Kartu kendali
11. Kantong darah
TRANFUSI DARAH

Nomor Dokumen No. Revisi: Halaman


LAB/054/ 0 1/4
RSBR.SBY.SPO/
XII/2017

Prosedur SUHU AKSILER


SEBELUM TRANSFUSI

Petugas mengkaji ulang prinsip umum transfuse darah


Sebelum melakukan transfusi, petugas memeriksa dan
memastikan hal-hal berikut ini :
 Golongan darah benar dan identitas pasien tertulis dengan
jelas. Pada keadaan darurat, gunakan darah golongan O
negative tanpa dilakukan reaksi silang
 Telah dilakukan uji silang
 Kantong darah belum dibuka dan tidak bocor
 Kantong darah belum dikeluarkan dari lemari es lebih dari 2
jam, plasmanya tidak berwarna merah muda, sel darah
merahnya tidak tampak ungu atau hitam
 Tetesan infuse intravena lancer dan jarum yang digunakan
cukup besar (misal no. 22) sehingga darah tidak membeku
dalam jarum selama proses transfusi
 Petugas mencatat tanda vital yaitu suhu, denyut jantung dan
frekuensi napas
SELAMA TRANSFUSI
 Bila terjadi pendarahan akut :
 Petugas memberi transfuse darah segar sebanyak 20 ml/kg
selama 4 jam
 Petugas memantau suhu, denyut jantung dan frekuensi
napas, dan pelankan tetesan sampai setengahnya bila tanda
vital mulai membaik
 Bila indikasi transfuse adalah untuk keadaan lain :
 Petugas memberi transfusi packed red cells sebanyak 20
ml/kg selama 4 jam
 Bila packed red cells tidak tersedia, petugas menggunakan
darah segar (whole blood)
 Petugas menggunakan peralatan infuse untuk mengatur
kecepatan pemberian transfusi, bila tersedia
 Petugas memastikan darah diberikan dengan kecepatan yang
tepat.
SESUDAH TRANSFUSI
Petugas melakukan penilaian ulang. Bila masih dibutuhkan darah
REAKSI TRANSFUSI
TRANFUSI DARAH

Nomor Dokumen No. Revisi: Halaman


LAB/054/ 0 1/4
RSBR.SBY.SPO/
XII/2017

Reaksi transfuse dapat bervariasi mulai dari ruam kulit sampai syok
anafilaktik (jarang pada bayi baru lahir). Syok anafilaktik akibat
transfuse darah pada neonates sangat sulit di diagnosis karena kondisi
lain yang dapat menyebabkan syok seperti sespsis, perdarahan
internal, hipotermia atau masalah lain dapat terjadi bersamaan dan
sangat sulit dan tidak mungkin memisahkan antara satu dengan
lainnya. Bila hal tersebut dapat dibedakan, stop transfuse dan tetap
berikan cairan IV (selain normal atau Ringer laktat) sambil menilai
apakah terjadi reaksi transfuse akut dan konsultasikan.
PENANGANAN REAKSI TRANSFUSI
Reaksi ringan

 Reaksi ringan timbul akibat hipersensitifitas ringan. Gejala reaksi


ringan adalah ruam gatal
 Pelankan kecepatan transfusi
 Berikan hidrokortison 200 mg IV atau berikan khlorfeniramin
0,1 mg/kg IM, bila tersedia.
 Bila gejalanya tidak memburuk setelah 30 menit, lanjutkan
transfusi dengan kecepatan normal
 Bila gejala menetap, tangani sebagai reksi sedang
Reaksi sedang
Reaksi sedang timbul karena hipersensitivitas sedang, reaksi non-
hemolitik, pirogen atau kontaminasi bakteri. Biasanya muncul dalam
30-60 menit setelah transfuse dimulai dan meliputi gejala ruam gatal
yang berat, flushing, suhu aksila lebih dari 38◦ C, rigor, gelisah dan
denyut jantung cepat.
 Stop transfusi, ganti alat transfusi dan berikan cairan IV
 Berikan hidrokortison 200 mg IV atau berikan khlofeniramin
0,1 mg/kg IM, bila tersedia
 Bila gejala membaik, mulai lagi pemberian transfuse
menggunakan darah yang baru dengan tetesan lambat dan
amati secara ketat
 Bila gejalanya tidak membaik dalam 15 menit, tangani
sebagai reaksi berat.
MENCATAT REAKSI TRANSFUSI

 Segera setelah timbul reaksi, ambil sampel darah dan kirim ke


unit transfuse darah disertai pemintaan pemeriksaan
TRANFUSI DARAH

Nomor Dokumen No. Revisi: Halaman


LAB/054/ 0 1/4
RSBR.SBY.SPO/
XII/2017

laboratorium sebagai beriku :


Sampel darah yang diambil segera setelah transfuse adalah :
 Satu sampel darah beku
 Satu sampel darah dengan anti koagulan
(EDTA/sequestrene) yang diambil dari darah vena
pada sisi lain tempat infus
 Unit darah dan peralatan set transfusi yang
mengandung sisa sel darah merah dan plasma dari
darah donor
 Spesimen urine pasien yang keluar pertama kali
setelah timbul reaksi
 Bila diduga terjadi syok septic kontaminasi darah donor, ambil
kultur darah menggunakan botol kultur khusus dan isi lengkap
blangko laporan reaksi transfusi
 Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium pertama, kirim
sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium selanjutnya ke
unit transfuse darah :
 Sampel darah pada 12 dan 24 jam setelah terjadi reaksi
 Satu sampel darah beku
 Satu sampel darah dengan anti koagulan
(EDTA/sequestrene) yang diambil dari sisi lain tempat
infus
 Urine tambpung selama 24 jam stelah timbul reaksi
 Segera laporkan semua reaksi transfusi akut kecuali ruam kulit
ringan, ke unit transfuse darah yang melayani darah donor
 Catat informasi berikut pada lembar pengamatan pasien :
 Tipe reaksi transfusi
 Lama timbulnya reaksi setelah transfusi dimulai

Unit Terkait Laboratorium, Instalasi Gawat Darurat, Ruang Rawat Inap, R. Lt 1, R.


Lt 2, RR, VK, R. Bayi.

Anda mungkin juga menyukai