Anda di halaman 1dari 6

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PENANGANAN, PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN


DARAH DAN PRODUK LAIN(TRANSFUSI DARAH)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. PERTAMINA
BINTANG AMIN
LAMPUNG 0 1 dari 4
JL. Pamuka No. 27
Kemiling
Bandar Lampung 35153
Telp: 0721-273601
Fax:0721-273597
Tgl Terbit Di Tetapkan
STANDAR Direktur RSPBAL
OPERASIONAL
PROSEDUR
( SOP ) dr. Yuliani
Suatu prosedur pemberian darah atau komponen darah
melalui jalur intravena dari donor darah yang cocok
PENGERTIAN
dengan darah pasien setelah dilakukan pemeriksaan
crossmatching (reaksi silang).
1. Agar prosedur pemberian darah transfusi dapat
TUJUAN berlangsung dengan aman dan efektif.
2. Agar kebutuhan darah dan komponen darah bagi
pasien segera dapat dipenuhi.
3. Agar masalah atau reaksi yang muncul selama
transfusi darah dapat segera ditangani dengan baik.
KEBIJAKAN
1. Dokter
PETUGAS
2. Perawat
1. Perlengkapan pemasangan infuse dengan kanul
nomor 18 atau 20 (Jika pasien belum terpasang
infuse).
2. Set infus tranfusi darah
3. NaCL 0.9% 100 ml
4. Leucodepletion filter (jika diperlukan)
PERALATAN
5. Infusion pump
6. Sarung tangan bersih
7. Blood warmer (jika diperlukan)
8. Form PMI
9. Form cairan Infus
10. Kartu kendali
11. Kantong darah
PROSEDUR SUHU AKSILER
SEBELUM TRANSFUSI
 Kaji ulang prinsip umum transfusi darah
 Sebelum memulai transfusi, periksa dan pastikan hal-
hal berikut ini :
 Golongan darah benar dan identitas bayi tertulis
dengan jelas. Pada keadaan darurat, gunakan
darah golongan O negatif tanpa dilakukan reaksi
silang
 Telah dilakukan uji silang
 Kantong darah belum dibuka dan tidak bocor

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN DARAH DAN
PRODUK LAIN(TRANSFUSI DARAH)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. PERTAMINA
BINTANG AMIN
LAMPUNG 0 2 dari 4
JL. Pamuka No. 27
Kemiling
Bandar Lampung 35153
Telp: 0721-273601
Fax:0721-273597
Tgl Terbit Di Tetapkan
STANDAR Direktur RSPBAL
OPERASIONAL
PROSEDUR
( SOP ) dr. Yuliani
 Kantong darah belum dikeluarkan dari lemari es
lebih dari 2 jam, plasmanya tidak berwarna merah
muda, sel darah merahnya tidak tampak ungu atau
hitam
 Tetesan infus intravena lancar dan jarum yang
digunakan cukup besar (misal no. 22) sehingga
darah tidak membeku dalam jarum selama proses
transfusi.
 Catat tanda vital yaitu suhu, denyut jantung dan
frekuensi napas.
SELAMA TRANSFUSI
 Bila terjadi perdarahan akut :
 Berikan transfusi darah segar sebanyak 20 ml/kg
selama empat jam
 Pantau suhu, denyut jantung dan frekuensi nafas,
dan pelankan tetesan sampai setengahnya bila
tanda vital mulai membaik
 Bila indikasi transfusi adalah untuk keadaan lain :
 Berikan transfusi packed red cells sebanyak 20
ml/kg selama empat jam
 Bila packed red cells tidak tersedia, gunakan darah
segar (whole blood)
 Gunakan peralatan infus untuk mengatur kecepatan
pemberian transfusi, bila tersedia
 Pastikan darah diberikan dengan kecepatan yang
tepat.
SESUDAH TRANSFUSI
Lakukan penilaian ulang. Bila masih dibutuhkan darah
REAKSI TRANSFUSI
Reaksi transfusi dapat bervariasi mulai dari ruam kulit
sampai syok anafilaktik (jarang pada bayi baru lahir).
Syok anafilaktik akibat transfusi darah pada neonatus
sangat sulit didiagnosis karena kondisi lain yang dapat
menyebabkan syok seperti sepsis, perdarahan internal,
hipotermia atau masalah lain dapat terjadi bersamaan
dan sangat sulit dan tidak mungkin memisahkan antara
satu dengan lainnya. Bila hal tersebut dapat dibedakan,
stop transfusi dan tetap berikanb cairan IV (salin normal
atau Ringer laktat) sambil menilai apakah terjadi reaksi
transfusi akut dan konsultasikan.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN DARAH DAN
PRODUK LAIN(TRANSFUSI DARAH)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. PERTAMINA
BINTANG AMIN
LAMPUNG 0 3 dari 4
JL. Pamuka No. 27
Kemiling
Bandar Lampung 35153
Telp: 0721-273601
Fax:0721-273597
Tgl Terbit Di Tetapkan
STANDAR Direktur RSPBAL
OPERASIONAL
PROSEDUR
( SOP ) dr. Yuliani
PENANGANAN REAKSI TRANSFUSI
Reaksi ringan
 Reaksi ringan timbul akibat hipersensitifitas ringan.
Gejala reaksi ringan adalah ruam gatal
 Pelankan kecepatan transfusi
 Berikan hidrokortison 200 mg IV atau berikan
khlorfeniramin 0,1 mg/kg IM, bila tersedia.
 Bila gejalanya tidak memburuk setelah 30 menit,
lanjutkan transfusi dengan kecepatan normal
 Bila gejala menetap, tangani sebagai reaksi
sedang
Reaksi sedang
Reaksi sedang timbul karena hipersensitivitas sedang,
reaksi
non-hemolitik, pirogen atau kontaminasi bakteri. biasanya
muncul dalam 30-60 menit setelah transfusi dimulai dan
meliputi gejala ruam gatal yang berat, flushing, suhu
aksila lebih dari 380 C, rigor, gelisah dan denyut jantung
cepat.
 Stop transfusi, ganti alat transfusi dan berikan
cairan IV
 Berikan hidrokortison 200 mg IV atau berikan
khlorfeniramin 0,1 mg/kg IM, bila tersedia
 Bila gejala membaik, mulai lagi pemberian
transfusi menggunakan darah yang baru dengan
tetesan lambat dan amati secara ketat
 Bila gejalanya tidak membaik dalam 15 menit,
tangani sebagai reaksi berat.
Reaksi berat
 Reaksi berat timbul akibat proses hemolisis,
kontaminasi bakteri dan syok sepsis, kelebihan cairan
atau anafilaksis. Gejala reaksi berat meliputi suhu
aksila lebih dari 380 C, rigor, gelisah, denyut jantung
dan frekuensi nafas cepat, urine berwarna hitam atau
merah kehitaman, perdarahan yang tidak jelas.
 Stop transfusi, ganti peralatan transfusi dan
berikan cairan IV
 Berikan oksigen
 Berikan epinefrin 0,01 mg/kg berat badan
 Berikan hidrokortison 200 mg IV atau berikan
khlorferinarim 0,1 mg/kg IM, bila tersedia.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN DARAH DAN
PRODUK LAIN(TRANSFUSI DARAH)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. PERTAMINA
BINTANG AMIN
LAMPUNG 0 4 dari 4
JL. Pamuka No. 27
Kemiling
Bandar Lampung 35153
Telp: 0721-273601
Fax:0721-273597

STANDAR Tgl Terbit Di Tetapkan


OPERASIONAL Direktur RSPBAL
PROSEDUR
( SOP )
dr. Yuliani
 Laporkan reaksi ini ke unit transfusi darah segera
 Berikan furosemid 1 mg/kg berat badan IV
 Tangani sebagai infeksi berat
MENCATAT REAKSI TRANSFUSI
 Segera setelah timbul reaksi, ambil sampel darah dan
kirim ke unit transfusi darah disertai permintaan
pemeriksaan laboratorium sebagai berikut :
Sampel darah yang diambil segera setelah transfusi
adalah :
 Satu sampel darah beku
 Satu sampel darah dengan anti koagulan
(EDTA/sequestrene) yang diambil dari darah vena
pada sisi lain tempat infus
 Unit darah dan peralatan set transfusi yang
mengandung sisa sel darah merah dan plasma
dari darah donor
 Spesimen urine bayi yang keluar pertama kali
setelah timbul reaksi
Bila diduga terjadi syok septik kontaminasi darah donor,
ambil kultur darah menggunakan botol kultur khusus dan
isi lengkap blangko laporan reaksi transfusi.
 Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium pertama,
kirim sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium
selanjutnya ke unit transfusi darah :
 Sampel darah pada 12 dan 24 jam setelah terjadi
reaksi :
 Satu sampel darah beku
 Satu sampel darah dengan antikoagulan
(EDTA/sequestrene) yang diambil dari sisi lain
tempat infus
 Urine tampung selama 24 jam setelah timbul reaksi
 Segera laporkan semua reaksi transfusi akut kecuali
ruam kulit ringan, ke unit transfusi darah yang
melayani darah donor
 Catat informasi berikut pada lembar pengamatan bayi
:
 Tipe reaksi transfusi
Lama timbulnya reaksi setelah transfusi dimulai

1. Instalasi Gawat Darurat


UNIT TERKAIT 2. Ruang Rawat Inap
3. Unit Perawatan Intensif

Anda mungkin juga menyukai