Anda di halaman 1dari 3

RSUD KRATON PENANGANAN LAPORAN REAKSI TRANSFUSI

KABUPATEN PEKALONGAN
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

11/2

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh:


Direktur RSUD Kraton
Juni 2022
SPO

dr. Zaki Mubarok, M.M


NIP. 19780817 200501 1 017
Pengertian Adalah prosedur penanganan reaksi yang terjadi akibat pemberian darah
transfusi pada pasien. Reaksi transfusi dapat terjadi secara akut yaitu terjadi
dalam 24 jam setelah transfusi, atau terjadi secara lambat (delayed) yaitu
terjadi setelah 24 jam pasca transfusi.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan penanganan
laporan reaksi tranfusi yang terjadi dan melakukan penyelidikan/penelusuran
penyebab adanya reaksi transfusi karena serologi golongan darah atau
bukan.

Kebijakan Peraturan direktur RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan Nomor 445/0037.001


Tahun 2022 tentang kebijakan pelayanan darah di Rumah Sakit Umum
Daerah Kraton Kabupaten Pekalongan.

Prosedur 1. Petugas pelayanan darah rumah sakit menerima laporan tertulis reaksi
transfusi, sisa kantong darah donor dan sampel pasien pasca transfusi
yang dibawa oleh petugas ruang perawatan untuk dilakukan penelusuran
reaksi transfusi.
2. Petugas pelayanan darah rumah sakit melakukan identifikasi kantong
donor darah meliputi:
 Nomor kantong darah
 Golongan darah pada label kantong (ABO dan rhesus)
 Jenis komponen darah
 Perkiraan volume darah donor yang tersisa di dalam kantong darah.
3. Petugas pelayanan darah rumah sakit melakukan pengecekan silang
semua informasi permintaan darah (dengan melihat dari arsip formulir
permintaan yang ada di pelayanan darah rumah sakit) dengan identitas
kantong darah donor.
RSUD KRATON PENANGANAN LAPORAN REAKSI TRANSFUSI
KABUPATEN PEKALONGAN Halaman
No. Dokumen : No. Revisi : 2/2

4. Petugas pelayanan darah rumah sakit melakukan pemeriksaan pre


tranfusi dengan sampel donor dan sampel pasien yang tersimpan di
refrigerator, pemeriksaan meliputi:
 Pemeriksaan ulang golongan darah pasien dan selang kantong darah.
 Pemeriksaan ulang uji silang serasi.
 Pemeriksaan Direct Coombs Test pasien
5. Petugas pelayanan darah rumah sakit melakukan pemeriksaan post
tranfusi dengan sampel darah pasien yang baru dengan sisa kantong
darah yang dikembalikan, pemeriksaan meliputi:
 Pemeriksaan ulang golongan darah pasien dan selang kantong darah
post transfusi.
 Pemeriksaan uji silang serasi sampel pasien dan selang kantong darah
yang ditransfusikan.
 Pemeriksaan Direct Coombs Test pasien.
6. Petugas pelayanan darah rumah sakit melakukan pencatatan hasil baik
sampel pre transfusi dan post transfusi ke dalam lembar pemeriksaan
reaksi transfusi.
7. Petugas pelayanan darah rumah sakit melakukan konsultasi kepada
dokter penanggungjawab pelayanan darah rumah sakit.
8. Petugas pelayanan darah rumah sakit mengeluarkan hasil penyelidikan
reaksi transfusi, setelah mendapatkan validasi dari dokter
penanggungjawab pelayanan darah rumah sakit kepada unit terkait serta
tim keselamatan pasien rumah sakit.

Unit terkait 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Hemodialisa
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Bedah Sentral
5. Intensive Care Unit
6. Pediatric Intensive Care Unit – Neonatal Intensive Care Unit
KURANG FORMULIR !!!!!!

Anda mungkin juga menyukai