PENDAHULUAN
Indikasi transfusi
• Pengganti volume darah pada pendarahan akut, mis post
partum, trauma, luka bakar dll
• Hb, mis anemia kronis dgn gejala
• Defisiensi faktor pembekuan
• Operasi
• Transfusi tukar
1. Penerima terhadap antigen sel darah merah dari
transfusi sebelumnya
2. Kehamilan (melalui plasenta).
3. Paparan terhadap produk darah
4. Menelan atau menghirup bakteri tertentu, atau
zat dalam lingkungan yang mirip dengan
antigen RBC alloantigens dapat menyebabkan
pembentukan "alami" (biasanya IgM) antibodi.
SKRINING ANTIBODI
4
Pemberian transfusi mengandung risiko, spt IMLTD dan sensitisasi
antigen asing reaksi transfusi.
Untuk menghindarinya perlu skrining darah donor terhadap IMLTD dan
uji silang serasi.
Sebagai persiapan:
1. Sampel serum tidak > 48 jam komplemen harus tetap aktip
2. Sel panel dicuci 3x dgn saline, buat suspensi sel 5%, mencukupi utk
pemeriksaan 1 hari dan disimpan pada suhu 5C, bila sel panel dalam
bentuk whole blood.
Untuk menarik kesimpulan dari pemeriksaan perlu diketahui sifat antibodi, mis
a. Cara pembentukkan antibodi
b. Frekwensi
c. Suhu optimum
d. Medium yg tepat dll
Uji silang serasi tanpa pemeriksaan skrining antibodi berisiko, karena tidak
terdeteksinya antibodi dalam serum/plasma pada resipien/donor, karena :
1. Kadar Ab sangat rendah, shg tidak terdeteksi, mis keterbatasan sampel
sampel darah, shg pemeriksaan dgn sistem pooling efek pengenceran
2. Beberapa jenis antibodi berpengaruh terhadap dosis antigen, seperti
anti-c, anti-Jka dan anti-M.
3. Permintaan darah cito, sehingga tata laksana pem tidak dilakukan
sebagaimana mestinya :
a. Pemeriksaan 3 fase tidak dilakukan dengan sempurna
b. Waktu inkubasi medium BA diperpendek
c. Pencucian sdm tdk sempurna
d. Tidak melakukan pemeriksaan validasi reagen yg digunakan.
Beberapa keuntungan pemeriksaan skrining antibodi
1. Resipien
a. Ditemukan antibodi irreguler. Skrining antibodi dilakukan bersama
uji silang serasi.
b. Persiapan operasi : pemeriksaan dilakukan lebih dulu memudahkan
mencari darah kompotibel
c. Uji silang serasi minor dan antar donor ditiadakan
2. Donor
Antibodi diketahui dan dicantumkan dalam kartu donor
Selanjutnya crossmatch.
12
IDENTIFIKASI ANTIBODI
Reagensia :
sel panel (sebanyak 8 – 12 sel golongan O yang telah
diketahui profil antigen atau fenotip sel darah
merahnya).
Sel panel yang telah dimodifikasi dengan enzim
Metode :
Skrining antibodi pada suhu 20⁰C
37 ⁰ C
Indirect Coomb Test
13
IDENTIFIKASI ANTIBODI
Bila kesulitan menentukan spesifikasi antibodi, langkah-
langkah yang dilakukan :
Melakukan pemeriksaan tambahan dengan sel panel
tambahan/sel panel lain/sel panel yang dimodifikasi
dengan enzim (diluen 1).
Antigen typing dari antibodi yang diduga : untuk
memastikan dan mendapatkan gambaran jenis
antibodinya (auto, allo/kemungkinan reaksi transfusi).
14
A tube is labeled for each of the panel cells plus one
tube for AC:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A
1 drop of each panel cell C
+
2 drops of the patients serum
Gambaran reaksi aglutinasi