Kasus Diskrepansi Goldar Utd Pmi Kota Surabaya
Kasus Diskrepansi Goldar Utd Pmi Kota Surabaya
Oleh
Arifatul Rafifa Antavia Putri (P17440203049)
Dewi Safitri Yufen (P17440203066)
Darah adalah komponen yang paling penting dalam tubuh. Kekurangan darah dalam tubuh dapat memicu
sejumlah penyakit dan dapat berakibat fatal. Jika seseorang mengalami kekurangan darah hingga
mengancam nyawa maka diperlukan transfusi darah dengan golongan darah yang tepat. Transfusi darah
dari golongan darah yang tidak sesuai dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat
anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian (Swastini et al., 2016).
Sistem golongan darah ABO ditentukan ada atau tidak adanya antigen (Ag) A dan antigen B yang
terekspresikan pada sel darah merah serta ada tidaknya antibodi (Ab) A dan antibodi B dalam serum atau
plasma. Sistem golongan darah ABO terdiri atas 4 macam, yaitu golongan darah A, B, AB dan O. Dalam
sistem penggolongan darah, terdapat pula sistem penggolongan darah rhesus (faktor Rh) yaitu
penggolongan darah yang hasilnya positif atau negatif setelah mengetahui penggolongan darah A, B, AB,
O (Maharani & Noviar, 2018).
Metode Pemeriksaan Golongan Darah
Pemeriksaan konfirmasi golongan darah di UTD PMI Kota Surabaya menggunakan alat
Qwalys 3 dengan teknologi EMT (Erythrocytes Magnetised Technology) yang cara
kerjanya adalah menarik RBC (Red Blood Cell) dengan gaya magnetic, memudahkan user
untuk melakukan pemeriksaan karena pengerjaannya yang full otomatic dan
menggantikan proses pencucian sel, karena sel darah merah larut pada larutan Magnelys
dan Bromelin. Serta menggantikan proses sentrifugasi dengan shaker/teleshake yang
menarik sel darah merah yang telah beraglutinasi kedasar plate ABD-Lys.
Dinamakan pemeriksaan konfirmasi golongan darah jika diperiksa cell
grouping dan serum groupingnya. Golongan darah seseorang ditentukan dari
antigen yang dimilikinya bukan dari antibodinya. Serum grouping diperiksa
untuk meminimalisir kesalahan dalam menentukan golongan darah. Serum
grouping disebut juga dengan back typing karena pemeriksaan antibody hanya
sebagai konfirmasi bahwa pada serum tersebut mengandung antibody yang
berpasangan dengan antigen yang terdapat pada sel darah merah sampel.
Diskrepansi Golongan Darah
Diskrepansi adalah perbedaan atau ketidaksesuaian periksaan golongan darah antara cell
grouping dan serum grouping. Sangat penting untuk mengenal diskrepansi dan bagaimana
menanganinya karena kesalahan penafsiran perbedaan ABO dapat berakibat fatal.
Penyebab ketidaksesuaian hasil dapat terjadi karena sempel itu sendiri.
Berdasarkan penyebabnya, diskrepansi dibagi menjadi 4 golongan, yaitu:
1. Diskrepansi Group I, merupakan ketidakseuaian antara cell grouping dan serum
grouping karena antibody yang lemah atau hilang.
2. Diskrepansi Group II, merupakan ketidakseuaian antara cell grouping dan serum
grouping karena antigen yang lemah atau hilang.
3. Diskrepansi Group III, terjadi karena abnormalitas protein atau plasma, dapat
disebaban oleh peningkatan kadar globulin dari penyakit tertentu dan rouleaux
formasi.
4. Diskrepansi Group IV, merupakan ketidakseuaian antara cell grouping dan serum
grouping karena ada masalah di antibodi, hal tersebut biasa terjadi di autoantibodi
reaksi dingin.
Kasus
- 4+ 4+ - - - 2+ - -
“
Pada pemeriksaan konfirmasi golongan darah di UTD PMI Kota
Surabaya terjadi kasus diskrepansi golongan darah menggunakan
metode microplate otomatis dengan teknologi EMT (Erythrocytes
Magnetised Technology). Terjadinya diskrepansi golongan darah
karena tidak adanya reaksi aglutinasi pada sel A. Untuk tindak
lanjutnya dilakukanlah pemeriksaan ulang menggunakan metode
tabung di Lab. Rujukan dan Litbang. Setelah diperiksa ulang, hasil
”
menunjukkan kecocokan antara cell typing dan serum typingnya
adalah benar golongan darah B Rh positif. Terjadi aglutinasi pada
penambahan Sel A menggunakan metode tabung meski reaksinya
lemah yaitu 2+.