Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

KLINIK SANITASI
Dosen Pengampu:
Lagiono,SKM,M.Kes.

UPTD Puskesmas Baktijaya


Gambaran Umum
Puskesmas Baktijaya memiliki wilayah kerja sekitar 2,9 km2
yang terdiri dari 29 Rw dan 226 Rt.

Puskesmas yang berdiri sejak tahun 1983, terletak di


Kelurahan Baktijaya Kota Depok. Wilayah kerja Puskesmas
hanya meliputi 1 kelurahan, yakni Kelurahan Baktijaya,
dengan jarak tempuh dari Puskesmas sepanjang 1 km
Demografi
Jumlah penduduk di wilayah Puskesmas Baktijaya Tahun 2020 sebesar
jiwa , dengan angka kepadatan penduduk rata rata 80.900 orang /Km2.
Dimana jumlah penduduk wanita sebanyak 40.975. jiwa Dan
penduduk laki-laki sebanyak 41.655 jiwa Rata rata jumlah anggota
keluarga dalam 1 KK berjumlah 5.orang
Kepadatan Penduduk
LUAS KEPADATAN Kelurahan Baktijaya merupakan kelurahan dengan jumlah
JUMLAH
No KELURAHAN WILAYAH PENDUDUK
PENDUDUK penduduk di wilayah Puskesmas Baktijaya yaitu 80.900 jiwa.,
(km²) Ikm²
1 Baktijaya 2,9 80.900 73.380 dengan angka kepadatan penduduk rata rata 25.317 orang /Km2.

PKM Bhaktijaya 2.9 80.900 73.380 Dimana jumlah penduduk wanita sebanyak 40.975. jiwa Dan
penduduk laki-laki sebanyak 41.655 jiwa .Rata rata jumlah anggota
keluarga dalam 1 KK berjumlah 5.orang
Gambaran Derajat Kesehatan

a.Mordibitas
• Kasus DBD Tahun 2020 di Wilayah PUSKESMAS BAKTIJAYA sebanyak 31 orang, dengan angka kesakitan ( insiden rate)
sebesar 0 per 100.000 penduduk. Insiden rate itu memang belum memenuhi target nasional (<20/100.000 penduduk)
namun menunjukan penurunan dibandingkan tahun 2016 sebesar 41 kasus ( 79,6 per 100.00 penduduk)
• Perkiraan penderita TB yaitu sebanyak 0 orang, kasus suspek yang dijaring 85 orang dengan jumlah BTA+ berjumlah 24
orang.Case Detection Rate (CDR) PUSKESMAS BAKTIJAYA adalah 28,24 % lebih kecil dari indicator yang seharusnya
dicapai yaitu sebesar 80%.
• ISPA seringkali menjadi penyebab utama kematian pada bayi dan balita dimana pneumonia diduga sebagai faktor utama
penyebabnya. ISPA juga merupakan salah satu penyebab utama kunjungan berobat pasien di Puskesmas.Berdasarkan
laporan Profil Puskesmas Tahun 2020 ditemukan 630 kasus pneumonia ditangani (10,5%)

b.Mortalitas
• Data mortalitas PUSKESMAS BAKTIJAYA pada tahun 2014 tidak ada kematian ibu dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu
1 orang. Data mortalitas kematian Ibu Untuk Tahun 2016 tidak ada data kematian ibu.Tapi Tahun 2020 terdapat jumlah
kematian ibu 1 orang.
• Jumlah kematian Bayi pada Tahun 2014 tidak ada kematian bayi, pada tahun 2015 terdapat kematian bayi 1 orang. Angka
ini mengalami penurunan di tahun 2016 dan Tahun 2020, yaitu tidak ada angka kematian bayi neonatal.
Pola 10 Besar Penyakit.
Kasus Hipertensi memiliki jumlah kunjungan terbanyak
di Puskesmas Baktijaya pada bulan September 2021,
namun penyakit ini tidak masuk kedalam penyakit menular,
melainkan masuk ke penyakit tidak menular. Untuk
penyakit menular yang resikonya cukup besar yaitu TB
Paru yang memiliki jumlah kunjungan 29 kali.
Hasil Kegiatan.
a. Chikungunya
Distribusi penyakit Chikungunya di wilayah kerja
Puskesmas Baktijaya berdasarkan variable orang
yaitu ada 6 penderita dan di wilayah yang masih
berdekatan, jarak antara rumah penderita kurang dari
100 meter, sehingga penyebaran penyakit cepat

Presentase penderita Chikungunya berjenis kelamin laki-


laki sebesar 16% dan perempuan 84%. penderita penyakit
berasal dari berbagai umur, namun paling banyak adalah
usia dewasa

Faktor Resiko
• Tidak ada kawat kasa di ventilasi
• Lembab (tdak masuk cahaya matahari)
• Banyak baju bergelantungan
• Banyak botol bekas dan positif jentik
• Ada banyak aquarium dan salah satunya positif
jentik
Pemecahan Masalah Chikungunya
pada kasus KLB chikungunya ini untuk jangka pendek
adalah dilakukannya fogging pada blok rumah dan
sekolah ,serta ada pemberantasan jentik yang harus
dilakukan agar kasus chikungunya bisa berhenti. Faktor
resiko pada pemukiman rt 03/21 sebagian besar sama
yaitu kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat
akan 3M (menguras,menutup,mengubur). Sehingga
vector penyakit masih berpotensi untuk berkembang biak
di lingkungan pemukiman rt 03/21, serta kebiasan
masyarakat menggantung baju juga bisa mengakibatkan
nyamuk berada di dalam rumah.
b. Skabies
Jumlah penderita scabies berjenis kelamin perempuan sebesar
3 orang dan laki-laki 2 oramg. penderita penyakit berasal dari
berbagai umur dari batita umr 9 tahun sampai orang tua umur 71
tahun.
masih kurangnya penerapan perilaku hidup bersih dan sehat,
seperti bermain/kontak langsung dengan penderita scabies, tidak
mencuci tangan dengan menggunakan sabun, tidak
membersihkan tempat tidur secara rutin, tidak menjemur tempat
tidur secara rutin, menggunkan handuk secara bersama, dan
menggunakan sabun mandi batang secara bersamaan. Kondisi
demikan menjadi faktor penyebab resiko terjadinya Scabies. Pemecahan Masalah
Masalah scabies adalah masalah yang sebenarnya mudah untuk
ditangani, sekedar meningkatkan personal higiene dan peka
terhadap kebersihan lingkungan rumah sudah cukup untuk
mencegah penyebaran penyakit ini. Maka intervensi yang dilakukan
adalah promosi kesehatan mengenai PHBS dan CTPS .
b. ISPA

Distribusi penyakit ISPA di dominasi oleh penderita


perempuan sebanyak 2 penderita,sedangkan untuk laki-laki
hanya 1 penderita,dan di dominasi oleh umur <21 tahun.
Untuk distribusi penyakit berdasarkan tempat tidak ada yang
mendominasi, alamat rumah penderita ada di Kp.sugutamu, Jl.
Jelutung III, dan di Kp. Bojong.

Faktor Risiko
 Intesitas cahaya kurang
 Lubang perhawaan <10%
 Perilaku bersin
 Menggunakan obat nyamuk bakar
Kesimpulan
a. Penyakit berbasis lingkungan yang didapatkan dari hasil konseling dan
kunjungan di wilayah kerja Puskesmas Baktijaya yaitu : penyakit
chikungunya, ISPA dan scabies.

b. Distribusi penyakit tertinggi hasil konseling adalah Chikungunya. Faktor-


faktor yang dapat menyebabkan yaitu kondisi rumah yang tidak
sehat,menggantung baju setelah pakai, tidak menerapkan 3M
(Menguaras,Menutup,Mengubur),tidak memakai kasa jaring pada ventilasi,
dan cahaya matahari tidak masuk karena lingkungan padat penduduk.

c. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan ISPA adalah terlalu sering


terpapar polusi udara, perilaku personal hyginie yang kurang baik, jarang
membersihkan rumah secara teratur.
d.Faktor-faktor yang dapat menyebabkan scabies adalah PHBS yang kurang
baik, air terkontaminasi, tidak cuci tangan pakai sabun, lantai tanah yang
tidak kedap air.
 Saran
 Penyakit Chikungunya
- Melakukan 3M (menguras,menutup,mengubur)
- Tidak menggantung baju setelah pakai
- Menabur bubuk abate pada tempat penampungan air
- Memasang kawat kasa pada ventilasi rumah
- Membiarkan cahaya matahari masuk kedalam rumah
 Penyakit ISPA
- Menggunakan masker
- Membuka jendela rumah setiap pagi
- Membersihkan rumah secara teratur
 Penyakit Scabies
- Cuci tangan pakai sabun
- Tidak menggunakan handuk secara bersamaan.
- Menjemur kasur seminggu sekali.
- Mengganti seprei seminggu sekali.
- Kebiasaan membuka jendela.

Anda mungkin juga menyukai